NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah

Terpaksa Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Star123

Rania Zakiyah, gadis berumur 21 tahun yang terpaksa nikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Akankah pernikahan mereka berlanjut atau harus berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Setelah memprediksi jadwal kedatangan bus yang ditumpangi mahasiswa kedokteran yang akan melakukan study tour ke Surabaya. Grey langsung memesan penerbangan ke Surabaya jam 6 sore bersama Rafa. Semua masalah akomodasi sudah beres. Mereka akan menginap di hotel yang tidak jauh dari penginapan yang di gunakan mahasiswa kedokteran selama berada disana.

Drrrrrttt...

Sejak Rafa bangun dari mabuknya sampai sekarang Rafa kembali ke Apartment Dustin, handphone Rafa terus berbunyi. Nama Bella tertera di layar tersebut.

"Siapa?" tanya Grey yang penasaran karena Rafa cuma mandangin layar handphonenya tanpa ada niat mau mengangkat.

"Bellla" lirih Rafa dan meletakkan handphonenya di meja yang berada di depannya. Lagi-lagi Rafa mengeluarkan sebatang rokok dan langsung menghisapnya.

"Lu harus segera mengambil keputusan, Fa. Bella atau Rania" Grey memberi saran sebagai teman. "Lu ga bisa begini terus, bimbang dan malah akan mengacaukan segalanya. Apapun keputusan yang nanti Lu buat pasti akan membuat kecewa salah satu"

Rafa kembali menghisap rokoknya setelah kepulan asap putih sudah keluar dari mulutnya. Kata-kata Grey membuat Rafa mengangguk.

"Setelah dari Surabaya, Gue akan temuin keluarga Bella" Kata Rafa dengan mantap.

"Nih kopinya" Dustin meletakkan tiga cangkir kopi panas di depan mereka.

"Thanks, bro" ucap Rafa sambil memandang langit cerah yang berada didepannya. Waktu masih menunjukkan pukul 3 sore. Masih ada waktu satu jam setengah lagi untuk mereka berangkat ke bandara.

***

"Kalau ngantuk tidur aja sini, Ran" kata Arlo tersenyum sambil menepuk bahunya.

"Eh, dok. Ga usah, maaf sudah menganggu" balas Rania yang malu karena ketahuan sedang menguap.

"Ngapain minta maaf. Semalam kurang tidur?"

"He... He.. He.. Begitulah, dok"

"Kalau mau pinjam bahu saya untuk tidur, ga papa kok. Yang penting ga ngiler aja"

"Dok"

"Sorry... Sorry, bercanda"

Percakapan mereka kembali hadir, Rania yang tadi ngantuk kembali cerah. Arlo juga membelikan Rania kopi ketika mereka mampir istirahat di rest area yang berada di jalan tol entah untuk meregangkan otot setelah beberapa jam duduk, makan atau melaksanakan kewajiban bagi yang muslim.

"Ran ....." Keyla menarik tangan Rania dan membawa ke tempat yang sepi ketika Rania mau kembali ke bis setelah melaksanakan shalat. Keyla sendirian karena Winie izin mau membeli camilan.

"Apa?"

"Lu kenal Kak Rafa? Tadi Gue vc sama Kak Grey dan tiba-tiba Kak Rafa ngerebut dan marah gara-gara Lu duduk sama dokter Arlo" jelas Keyla memberitahu apa yang tadi terjadi.

"Rafa siapa?"

"Rafandra, teman Kak Grey. Sebentar" Keyla mengambil handphonenya dan mengetik sesuatu. "Ini" tunjuk Keyla ke Rania. Ada wajah Rafa yang tampil rapi di layar handphone Keyla. Foto yang menyatakan bahwa Rafa adalah CEO perusahaan ternama.

"Apa ini sudah waktunya ya, Gue kasih tahu Keyla" gumam Rania didalam hati. Rania memandang Keyla begitu pula sebaliknya.

"Kenal ga sih, Ran?" Rania mengangguk.

"Ha? Kok bisa?" Pertanyaan yang bikin orang susah ya begini. Sudah dijawab malah ngasih pertanyaan lagi.

"Dia suamiku" Bagai petir disiang bolong. Keyla kaget.

"Apa? Kak Rafa suamimu?" teriak Keyla dan langsung ditutup mulutnya oleh Rania. Rania menatap Keyla sambil meletakkan jarinya di mulut.

"Lu jangan bercanda dong, Ran. Gue tahu Lu jomblo tapi jangan ngehalu. Kalau Lu memang suka ntar Gue minta tolong deh ke Kak Grey buat nyomblangin kalian. Eh, tapi Kak Rafa sudah punya pacar loh"

Plak. Rania yang gemas akhirnya memukul lengan Keyla. Bisa-bisanya Keyla berfikir seperti itu.

"Sakit, Ran" usap Keyla ke tangannya yang baru saja dipukul Rania.

"Mau dengar ceritanya?" tanya Rania dan langsung dianggukin dengan cepoat oleh Keyla. Mungkin dengan menceritakan semuanya akan menjadi kelegaan di hati Rania karena tidak perlu menyembunyikannya lagi ke Keyla dan Winie.

"Gue telpon Winie dulu"

"Ok"

Tidak menunggu lama, Winie pun datang setelah ditelpon Keyla. Masih ada waktu lima belas menit untuk mereka kembali ke bus.

"Ada apa?" tanya Winie yang sudah datang sambil membawa dua kantong plastik di tangan kiri dan kanannya.

"Lu kalap belanjanya?" tanya Keyla yang sebenarnya sudah ga kaget dengan jajanan Winie. Meskipun suka jajan tapi badan Winie tetap proporsional.

"Ya, begitulah" cengir Winie. "Jadi ada apa, kalian ngumpul di tempat begini jauh dari yang lain?"

"Oh, iya. Sampai lupa. Ini Rania mau ngomong sama kita berdua" kata Keyla sambil menepuk kepalanya. Bisa-bisanya Keyla lupa tentang tujuan utama memanggil Winie.

"Mau bicara apa, Ran?"

"Sebulan yang lalu aku sama Bang Rafa nikah siri di rumahku. Jadi, malam sebelumnya tiba-tiba Bang Rafa masuk ke kamarku dalam keadaan mabuk. Entah bagaimana atau kebetulan ada tetanggaku yang melihat Bang Rafa masuk akhirnya kami digrebek warga padahal aku sudah bilang kalau ga kenal Bang Rafa tapi mereka ga percaya. Bang Rafa juga ga bisa diajak kerja sama karena sedang mabuk" Keyla dan Winie hanya melongo mendengar cerita Rania.

"Bang Grey dan kawan Bang Rafa yang lain tahu kami sudah menikah sekitar dua minggu yang lalu ketika mereka tiba-tiba main ke rumah Bang Rafa. Aku yang melarang Bang Grey untuk cerita ke kamu, Key karena buat apa diceritain. Kami juga akan berpisah setelah tiga bulan pernikahan kami. Aku minta maaf sudah nyembunyiin masalah ini dari kalian berdua dan Key, tolong jangan marah sama Bang Grey ya. Disini Gue yang salah" Rania memegang tangan Keyla dan juga Winie.

"Kenapa kamu mau berpisah dengan Bang Rafa, Ran?" Winie yang bertanya.

"Karena perjanjian kami seperti itu. Kami meski tinggal bersama tapi kami tinggal dikamr yang berbeda. Diantara kami ga ada cinta dan Bang Rafa juga sudah punya kekasih. Aku ga mau jadi penghambat hubungan mereka" terlihat sekali raut wajah Rania yang sedih.

"Kamu yakin ga ada rasa sama Kak Rafa, Ran?" tanya Keyla yang penasaran. Air mata Rania menetes.

"Ga tau, Key" Keyla dan Winie langsung memeluk Rania. Mereka juga mengelus punggung Rania. Mereka tahu saat ini Rania sedang patah hati. Tidak ada kemarahan di benak Keyla.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Retno Harningsih
up
Aisyah Shiti
ķ
Retno Harningsih
lanjut
Drezzlle
suka ceritanya, nanti mampir lagi
Drezzlle
/Facepalm/
Retno Harningsih
up
Retno Harningsih
lanjut
Aquarius22
Lanjutkan kak 😀
Anonymous
Bagus ceritanya
Anonymous
Lanjut thor
Drezzlle
lanjut
wirdya maula
semangat terus nulisnya ya thorr😄
H
😂😂😂
Drezzlle
penasaran
Drezzlle
Bagus kak jalan ceritanya.

beri dukungan di Novel terbaruku juga ya kak, jangan lupa kritik dan saran untuk membangun penulisanku
Star123: Terima kasih, kak. siap kak, mohkn ditunggu ya😀
total 1 replies
Ketty Wewengkang Tingkue
aku suka ceritanya
Ketty Wewengkang Tingkue
lanjut penasaran ini ceritanya bagus
Ketty Wewengkang Tingkue
lanjut ceritanya bangus
Alex
lanjut kakak
Rini
pertahankan dong klu emang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!