pernikahan gadis miskin dengan orang yang kaya, ia bisa menikmati seluruh kekayaannya namun ia terkurung dalam sebuah rumah mewah dengan segala harta yang berlimpah namun hidupnya terkekang bagai di dalam sangkar emas dan harus terluka karna suaminya tak mencintainya, hingga kebahagian hadir setelah suaminya sadar akan cintanya namun semua harus terhalang saat flora mengetahui masa lalunya yang sebenarnya, siapakah yang akan flora pilih masa lalunya atau orang baru, semua masih menjadi misteri yang harus di rahasiakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuma lovely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kalung yang sama
Flora segera meraih bathrobe yang tergantung, setelah berhasil memakainya ia lalu berjalan ke arah balkon, berdiri di pembatas balkon sambil menatap ke bawah, di lihatnya Elzio dengan santai memasuki mobilnya, rasa sedih mulai menggelayuti namun ia harus terbiasa dengan ini, setidaknya sampai ia mampu memberikan cicit untuk Angga..
Flora memilih membersihkan diri, di bawah guyuran air shower ia mencoba mencari ide bagaimana caranya meluluhkan Elzio dan satu tugas lagi dari kakeknya agar ia mampu membuat Elgio keluar dari keterpurukannya
"entahlah, biar saja semua berjalan apa adanya" ucap flora setelah selesai mandi, Ia lalu memakai pakaian tidur dan merebahkan diri di ranjang
cukup lama memikirkan apa yang sudah terjadi, ia menemukan sedikit sisi baik dari seorang Elzio.
Flora mulai mengingat sesuatu dan ka mulai turun dari ranjang, matanya tertuju pada laci kecil yang ada di lemari namun saat ia mencoba membuka, laci itu malah terkunci
flora berusaha mencari kuncinya, dan ia teringat satu hal,jika Elzio pernah meletakkan sebuah kunci di jaketnya yang ada di lemari.
Flora mencoba meraihnya dan benar saja itu adalah kunci lagi yang ia cari, lagi itu kini terbuka namun tak ada apa-apa
tangannya mulai menelusup semakin dalam dan menyentuh sebuah kotak kecil.
" Apa ini,?" ujar flora namun matanya masih memegang kotak itu, ada keraguan antara membuka kotak itu atau tidak
Iapun diam cukup lama hingga sebuah ketukan pintu membuat flora kaget, kotak itu sempat terjatuh dan flora segera meraihnya, buru-buru ia menutup laci itu dan berjalan ke ranjang
" apa nyonya sudah tidur?" tanya lagi seorang pelayan yang bernama Maria, ia sudah dua kali memanggil namun flora belum juga menyahut sedikit berumur karna sejak muda bekerja sebagai pelayan di sana, dan dia juga orang yang tau betul siapa Elzio.
" yonya" ucapnya pelan takut menggangu jika flora sedang tidur
"saya buka pintunya ya?" tak ada sahutan lagi, flora sengaja menyelimuti dirinya dan pura-pura sudah tertidur
"ya ampun nyonya dalam keadaan seperti ini masih saja terlihat cantik, selain wajah cantik nyonya juga cantik hati" gumam Maria sambil tersenyum, ia berani masuk ke kamar itu saat tau Elzio telah pergi
marie mendekat memindahkan belaian rambut flora yang menutupi wajahnya, " maaf" ucapnya langsung lalu memperbaiki selimut itu
Maria lalu mematikan lampu dan hanya menyisakan lampu tidur yang menciptakan cahaya remang
flora masih saja pura-pura sampai suara pintu terdengar tertutup
Merasa Maria telah pergi, flora yang tadinya memejamkan mata segera .embuka matanya, kotak yang tadinya ia pegang di bawah selimut kini ia keluarkan
Dengan pencahayaan ponsel ia membuka kotak kecil, matanya membola melihat isi kotak itu, sebuah kalung dengan mainan yang sama dengan milik dirinya, ia segera meraih kalung itu memperhatikannya dengan lekat
flora masih ragu dan berkata pelan " ah Kaling seperti ini kan banyak di pasar"
mulutnya memang tak percaya tapi rasa penasaran masih menghantui, ia lalu mencoba memegang locket kalung itu dan membukanya dengan pelan
sebuah foto terlihat di dalamnya, flora berusaha menggosok-gosok foto itu dan terlihat gambar usang di dalamnya, rasa kaget semakin terlihat di wajah flora, saat melihatnya semakin lekat terdapat foto dirinya " kakak tampan"
flora semakin memperhatikan lebih lekat " ternyata orang yang jadi suamiku saat ini adalah kakak tampan yang selama ini aku cari, pantas saja mata itu tidak asing" ucap flora masih dengan wajah kaget
flora menarik nafas dalam dengan penuh senyum "ya ampun dunia ini sempit sekali, eh tunggu tapi kenapa dia tidak mengenaliku" flora menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"ya sudahlah, aku tidur saja yang penting aku sudah ketemu dengan kakak tampan, aku akan berusaha mengingatkannya dengan anak kecil yang pernah ia tolong"
flora lalu menyimpan kembali foto itu dan meletakkannha di tempat seharusnya, tak lupa ia menyimpan kunci itu di tempat yang sama.
