NovelToon NovelToon
Simpananku Ternyata Konglomerat

Simpananku Ternyata Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Nikah Kontrak
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Helen terkejut bukan main, ketika pria asing masuk ke kamar hotelnya. Dia sedang tidak dalam keadaan sadar, entah apa yang diberikan oleh Nicklas Bernando suaminya padanya.

"Kamu dan suamimu ingin seorang anak kan? aku akan membantumu!" ujar pria itu dengan tatapan mengerikan.

Bak sambaran petir di siang hari, Helen tidak menyangka, kalau suaminya akan berbuat seperti ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Helen Kembali 2

Anika segera berlari dari lift yang pintunya baru saja terbuka.

"Sayang, hati-hati" Vicky sampai memperingatkan istrinya itu untuk tidak bersikap terburu-buru.

Namun begitu mendengar Helen telah kembali, Anika begitu senang. Bahkan ketika tim penyelamat yang di pimpin tuan Markus sedang mengambil keterangan dari kedua orang yang katanya telah menyelamatkan Helen. Anika segera memanggil Helen dan memeluknya.

"Helen"

Tangis Anika pecah, dia sudah hampir tidak punya harapan. Begitu melihat Helen selamat dan bisa dia peluk lagi. Hatinya benar-benar merasa begitu terharu.

"Syukurlah kamu selamat nak, ibu sudah sangat ketakutan" ungkapnya lagi yang memandang Helen sekilas, namun segera memeluknya lagi.

"Syukurlah kamu selamat Helen!" ujar Vicky yang juga meraih menantunya itu ke pelukannya.

"Apa kalian yang menyelamatkan menantuku?" tanya Anika dengan begitu antusias pada sepasang paruh baya di depannya.

Wanita tua itu mengangguk.

"Kebetulan saat itu, suami saya sedang mencari ikan. Kami melihat Helen, terseret ombak ke dekat perahu kami. Kami menyelamatkannya. Selama tiga hari dia pingsan di klinik desa kami. Saat sadar, dan mengatakan siapa dirinya. Kami mengantarkannya kemari. Kami juga membawa bukti kalau dia telah di rawat selama tiga hari di klinik, kami hanya nelayan biasa, biaya klinik sebenarnya...."

Wanita paruh baya itu menjeda ucapannya. Dia mengeluarkan kertas yang berisi banyaknya biaya yang belum di bayar di klinik. Anika tentu saja segera mengambil kertas itu. Setelah melihat angka yang tertera di sana, Anika tersenyum.

Di kertas itu, biayanya sekitar 120 dolar selama tiga hari di rawat. Tapi mereka baru membayar 20 dolar saja.

"Aku akan mengambil kartu di kamar, untuk membayar..." kata Helen terjeda, karena Anika menyentuh tangannya.

"Biar ibu saja, nak?" kata Anika.

Anika bahkan segera memberikan uang dengan jumlah yang begitu banyak pada kedua orang itu. Mereka awalnya menolak, dari sana saja, Anika bisa menilai kalau kedua orang itu sangat baik.

"Baiklah, karena nyonya Helen sudah di temukan. Kami permisi?" kata Markus dan tim penyelamat lainnya.

Begitu kembali ke kamar hotel Nicklas. Anika segera bertanya pada Helen. Dan Helen pun menjelaskan seperti yang tadi di katakan oleh wanita paruh baya yang di suruh Dre itu.

"Lalu bagaimana kamu bisa jatuh Helen?" tanya Vicky dengan nada lembut.

Helen terdiam sejenak, dia bisa saja mengatakan yang sebenarnya. Moza yang mendorongnya, Moza menyenggol dan mendorong Helen sampai terjebur ke air. Tapi, setelah mendapati kedua orang tua Nicklas di sini, dan dia juga tidak melihat Moza sejak tadi. Helen pikir, lebih baik tidak usah memperpanjang masalah ini. Nicklas bukan seseorang yang mudah di hadapi. Dengan kemampuannya sekarang, meski mendapatkan dukungan dari Anika, tetap tidak mudah bagi Helen.

"Aku terpeleset dan jatuh, ayah. Aku ceroboh. Aku minta maaf, sudah membuat semuanya khawatir. Bahkan ayah dan ibu harus datang kemari" ungkap Helen dengan wajah menunduk. Menunjukkan kalau dia seperti sangat menyesal.

Anika segera merangkul Helen.

"Tidak masalah nak, kamu selamat yang paling penting. Yang lain jangan dipikirkan lagi" kata Anika.

Nicklas menoleh ke arah Helen.

'Dia tidak menyalahkan aku dan Moza' batinnya.

Malam kembali tiba, Anika dan Vicky kembali ke kamar mereka. Besok, mereka semua juga akan pulang.

Helen yang merasa lelah, meraih bantal dan selimut tipis untuk di bawa ke sofa.

"Tidurlah di tempat tidur, aku yang akan tidur di sofa" kata Nicklas yang baru masuk dari arah balkon.

Tapi Helen sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Nicklas itu. Helen tetap meletakkan bantal yang sudah dia pegang di sofa dan berbaring disana.

"Helen!" panggil Nicklas.

Namun Helen tidak perduli, dia bahkan menutup selimut itu sampai ke kepalanya supaya tidak mendengar suara Nicklas itu lagi.

Nicklas hanya bisa mendengus kesal. Dari mulai saat Helen kembali. Dia memang terlihat sangat dingin pada Nicklas. Karena tidak mau berdebat. Pada akhirnya Nicklas juga tidak menganggu Helen lagi.

**

Satu bulan berlalu, Helen tetap menjalani kehidupannya seperti biasanya. Dia yang memang tidak bekerja lagi di perusahaan Nicklas. Di bukakan sebuah butik oleh Anika. Sebagai permintaan maaf pada Helen dan juga bunda Shafa, karena kebodohan yang Nicklas lakukan.

Moza juga belum sadarkan diri. Hari-hari Nicklas sungguh terasa begitu hampa.

Meski tinggal bersama, tinggal di satu kamar yang sama. Helen benar-benar tidak menghiraukan Nicklas. Dan itu sangat mengganggunya.

"Sampai kapan kamu akan mendiamkan aku seperti ini?" tanya Nicklas.

Pria itu mulai merasa sangat resah. Tidak ada Moza, dan Helen juga mengacuhkannya.

Helen masih tidak menanggapi itu. Dan ingin keluar dari kamarnya itu. Namun Nicklas menarik tangan Helen, mencengkeram kedua lengan wanita itu supaya melihat ke arah Nicklas.

"Aku bahkan sudah mengirim lagi uang untuk simpananmu itu! tidakkah seharusnya kamu berterima kasih padaku?" tanya Nicklas menginginkan pengakuan dan ucapan terimakasih dari Helen.

"Nicklas, lepaskan aku!" pekik Helen yang merasa kedua lengannya sakit.

"Kenapa kamu mendiamkan aku?" tanya Nicklas lagi.

"Lalu aku harus apa?" tanya Helen dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Lengannya sakit, tapi dia merasa sangat kesal pada Nicklas.

"Baiklah, aku akan mengatakan apa yang ingin kamu dengar. Terimakasih banyak tuan Nicklas. Karena sudah memberikan uang bulanan untuk simpananku. Terimakasih juga telah mengajakku bulan madu keluar negeri untuk mencelakaiku..."

"Apa maksudmu?" sela Nicklas.

"Aku tahu kamu melihatnya. Seharusnya kalau kamu temukan kamera itu kamu bisa melihatnya, Moza yang mendorongku jatuh ke laut!" ungkap Helen.

Tapi bukannya percaya, Nicklas malah mencengkeram lengan Helen semakin kuat.

"Tidak mungkin"

Helen terkekeh lirih.

"Kalau begitu jangan bicara lagi! aku tahu mau aku berikan bukti di depan matamu. Kamu juga tidak akan percaya! kalau begitu jangan tanya lagi!" pekik Helen.

"Kamu hanya ingin menjelekkan Moza saja kan? karena dia koma dan tidak bisa membantah, maka kamu mengatakan seenaknya saja!"

Helen mendesah kasar dan menepis kedua tangan Nicklas yang sudah tidak sekencang tadi, saat mencengkram tangannya.

"Aku sudah menduganya! bicara padamu percuma. Kamu itu buta!"

"Helen!" bentak Nicklas.

Helen tak perduli, dia memilih untuk berbalik dan pergi.

Nicklas masih terdiam di tempatnya. Tidak mungkin Moza yang mendorong Helen. Itu yang ada di kepala Nicklas. Tapi, karena dia bahkan sudah mulai resah. Pada akhirnya dia minta Johan, mendapatkan kamera yang saat itu di temukan tim penyelamat dan memperbaikinya.

Karena kesal, Helen lebih memilih untuk pergi ke butik saja. Mungkin dia akan menginap di butik malam ini.

Dan saat dia membuka pintu, seseorang menahan pintu ketika dia akan menutupnya kembali.

"Dre"

"Kamu kejam sekali Helen! kenapa kamu blokir nomorku?"

***

Bersambung...

1
Rafly Rafly
bakar saja butiknya .biar jadi gembel lagi nDre
Noer: sabar sabar
total 1 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kasian km Dre walaupun hanya simpanan dia tapi km bnr² ikhlas merawat dan menjaga Helen selama ini.
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
knp kau berbohong Helen pdhl ceritakan yg sbnrnya KPD mereka kalau Moza yg telah mendorong mu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ: dari PD berbohong nanti lama² ketahuan juga jadi repot dechhh🤭
Noer: terkadang meski kita mengatakan kebenaran, akan sulit bagi orang yang tidak ingin melihat kebenaran itu untuk percaya hiks hiks...
total 2 replies
Fara F
Helen sebenarnya bukan selingkuh sih ini tapi terjepit keadaan... memang Helen saja yang beruntung dan orang baik memang akan selalu beruntung keknya hehe😁... bang Dre tau saja tempat yang bagus buat bikin bayi... semoga saja cepat hamil tuh si Helen
Noer: ho'oh kak, beruntung dia 🤭
total 1 replies
Fara F
Siksaan yang membuat puas pembaca.... puas banget bacanya Moza disiksa seperti itu... rasain kau ani-ani🤣🤣🤣
Fara F
Keren banget tuh rencana bang Dre... Helen lagi bobok manis eh si Moza kena karma... satu kata buat Moza, Mampusss😂😂
Fara F
Misinya sungguh ajaib ya dre.... nikahin dulu lah si Helen😂😂😁
Fara F
Nicklas begok amat ya jadi orang... kesel deh sama laki modelan gini😠
Noer: ho'oh, aku juga 🤧
total 1 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
dre kamu udh mulai bucin nih sama Helen 🤣
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
ternyata si Nick blm sadar juga masih aja membela si Moza.
Noer: ho'oh masih pingsan dia 🤣🤣🤣
total 1 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
haduh Nick knp sih GK nurut aja sama ortu mu malah trs membela si moza
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
nah lho sykurin Nick udh gak dianggap lagi sama ortu mu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pasti kaget banget dong mendengar nya kalau Helen tenggelam,,
Cute Alpa
ceritanya menarik, selalu ada ide baru. Bagus, di nantikan episode selanjutnya
Cute Alpa
bucin Nicklas
Noer: budak micin 🤣🤣
total 1 replies
MelaMeli
nice
Reina
gak berat ini novel, tapi tetap bikin penasaran. Bagus pokoknya
Ulala
suka cerita ini
Ulala
lanjut dong
Hema
luar biasa bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!