Vito Bramana seorang lelaki tampan berusia 28 tahun,seorang abdi negara. Vito telah lama mengabdi pada negara dan itu adalah cita cita nya. Nindy Nugraha Seorang gadis cantik bertubuh mungil,dengan mata sipit,hidung mancung,dan bibir mungil. Nindy adalah seorang relawan,butuh perjuangan untuk bisa menjadi seorang relawan. Hingga pada akhirnya tugas mempertemukan Vito dan Nindy dan perjalanan mereka dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Nindy. Hari dimana Restoran nya resmi dibuka. Sejak jam 3 pagi Nindy dan Vero sudah sibuk berkutat didapur. Mereka sedang sibuk memasak makanan yang akan disajikan untuk para tamu yang menghadiri pembukaan restoran Nindy.
Mereka hanya memasak makanan yang simple saja seperti ayam KFC, MCD, express bowl ayam rica,Nasi crispy chicken Spicy mayo dan kwetiau ayam siram. Sangat indo sekali bukan? Yah memang restoran Nindy menyajikan makanan Indonesia.
Nindy dan Vero itu sangat menyukai kegiatan yang berbau memasak. Sejak mereka SMA kelas 1 mereka selalu meluangkan waktu untuk memasak. Jangan heran jika mereka mampu memasak jenis makanan itu semua.
"Wah akhirnya selesai juga" ucap Vero sambil merentangkan kedua tangannya
"Alhamdulillah semoga hari ini lancar" doa Nindy sambil tersenyum
"Aamiin" jawab Vero
"Yaudah siap-siap yuk! Acara nya kan jam 10 masih ada 2 jam lagi nih" ucap vero
"Yaudah ayok" sahut Nindy
Mereka pun pergi ke kamar masing-masing. Nindy hari ini sangat merasa bahagia akhirnya kini restoran yang ia bangun dari nol sudah jadi. Kini ia hanya memikirkan untuk mencari karyawan yang bisa memasak makanan Indonesia.
Dengan membuka restoran Nindy juga membantu orang-orang untuk mengais rezeki dengan cara bekerja diresto nya. Semoga saja semua nya lancar.
Drtt! Drttt!
Handphone Nindy bergetar pertanda ada telpon masuk. Nindy melirik sekilas ingin melihat siapa yang menghubungi nya. Terteralah nama Vito disitu.
"Hallo, Asalamualaikum" ucap Nindy
"Waalaikumsalam nin" jawab Vito
"Ada apa Vito?" Tanya Nindy sambil memakai memoles make up tipis diwajahnya
"Aku,ibu dan ayah akan kerumah dahulu nin! Kita berangkat kesana barengan saja" ucap vito
"Eh tidak usah! Aku tidak mau merepotkan kamu lagi biar saja aku dan Vero pesan taksi" sahut Nindy cepat
"Tidak apa-apa ini juga kemauan ibu dia mengatakan juga ingin bermain kerumah kamu" ujar Vito
"Hah! Baiklah" ucap Nindy pasrah
"Iya kami otw yang nin" sahut Vito
"Iya hati-hati yaa" ucap Nindy lalu telpon pun mati
Nindy memang belum pernah bertemu dengan orang tua vito. Karena ia sibuk dengan kuliah nya. Jadi ia tidak sempat untuk bertemu dengan kedua orang tua Vito.
Setelah dirasa semua nya selesai kini Nindy keluar kamar untuk menyiapkan semuanya. Vero juga telah selesai dan kini ikut membantu Nindy. Mereka membawa semua nya kedepan sambil menunggu kedatangan Vito dan keluarganya.
Tok!tok!tok!
"Buka gih gue mager" ucap Vero pada Nindy
"Ck! Mager jidat Lo" ucap Nindy kesal
Ceklek!
Nindy membuka pintu rumahnya terlihatlah seorang pria tampan dengan memakai kemeja hitam yang digulung sampai ke batas siku. Lalu ada juga pasangan paruh baya yang juga tak kalah tampan dan cantik.
"Ayo silahkan masuk" ucap nindy mempersilahkan
"Terimakasih nak" ucap Nara lembut
Sejak melihat nindy pertama kalinya Nara tau jika Nindy adalah gadis yang baik dan mandiri. Nara juga menyukai kepribadian Nindy yang sopan dan lemah lembut.
"Silahkan duduk" ucap Nindy
"Silahkan duduk om Tante Vito" ucap Vero
"Makasih yaa" ucap Richard sambil tersenyum
"Tante sama om mau minum apa" tanya vero
"Apa saja nak" jawab Nara
"Tunggu sebentar ya om Tante" ucap Vero lalu pergi ke dapur untuk membuat minum
"Bagaimana nak? Apa semua sudah siap? Ada yang perlu ibu bantu?" Tanya Nara lembut
"Udah semua kok Tante! Tinggal berangkat ajaa" jawab Nindy sambil tersenyum
"Panggil ibu saja! Panggil terasa gimana ya hehe" ucap Nara
"Ah iya Bu maaf ya" ucap Nindy
"Tidak apa-apa" sahut nara
Tak lama setelah itu vero pun datang membawa minuman untuk tamunya. Mereka sedikit berbincang lalu setelah itu memutuskan untuk berangkat.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh kini mereka telah tiba didepan restoran yang sangat cantik. Nara berdecak kagum melihat suasana restoran Nindy tersebut.
"Wah bagus sekali nak restoran kamu" ucap nara
"Terimakasih ya ibu" sahut Nindy sambil tersenyum
Karena sudah mendekati jam undangan kini restoran tersebut sudah ramai. Kebanyakan Nindy mengundang teman kampus nya. Tidak lupa juga Nindy mengajak para pekerja yang sudah membantu membangun restoran ini.
Beberapa teman Nindy membantu menata makanan dimeja yang sudah disediakan. Nindy juga berkeliling sebentar untuk mengecek semuanya. Serasa semua sudah selesai Nindy mengajak semua para tamu kedepan.
"Selamat siang semuanya, sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas kehadiran kalian semua disini. Saya juga mengucapkan terimakasih buat orang-orang yang selalu memberi saya semangat dan dukungan. Terimakasih untuk sahabat saya Vero karena selalu berada disisi saya! Memberi saya semangat! Selalu menguatkan saya! Dan mendukung apapun yang ingin saya lakukan! Terimakasih juga untuk Vito Bramana orang yang berjasa dalam hidup saya! Terimakasih karena selalu mau saya repotkan! Terimakasih atas bantuan nya selama ini" ucap Nindy tulus
"Baiklah untuk mempersingkat waktu saya Nindy pemilik Restoran ini menyatakan jika Indy Resto Resmi saya buka" ucap Nindy lantang dan tegas
Prok!prok!prok!
Semua tamu undangan memberikan tepukan tangan yang meriah kepada Nindy. Tak terasa bulir air mata menetes membasahi pipi chubby nya! Ini merasa bahagia namun ia juga merasa sesak. Harusnya saat ini ada keluarganya yang datang menemani nya! Ada orang tua yang mendampingi ia saat memotong seperti saat ini.
Vero memeluk Nindy erat! Ia tahu sahabat nya itu pasti teringat pada keluarga nya. Nindy adalah orang yang berhati mulia. Bagaimana pun sikap keluarganya selama ini kepada dirinya entah kenapa Nindy tidak bisa membencinya. Ia hanya merasa kecewa dan sakit hati tapi tidak benci!
"Selamat! Dan sukses selalu" ucap Vito sambil menyerahkan sebuket bunga cantik kepada Nindy
"Terimakasih yaa" ucap nindy sambil tersenyum
"Sayang! Ini dari ibu dan ayah diterima ya" ucap Nara sambil memberikan buket bunga juga kepada Nindy
"Terimakasih ya ibu" ucap Nindy sambil memeluk nara
"Baiklah semuanya! Disini saya juga ingin memberikan informasi kepada kalian semua yang sedang membutuhkan pekerjaan! Bisa kalian hubungi saya! Kebetulan saya sedang membutuhkan karyawan untuk bekerja di restoran ini" ucap Nindy
"Apakah laki-laki boleh melamar juga" tanya seorang laki-laki bermata sipit khas seperti orang Korea
"Saya tidak masalah mau laki-laki atau perempuan! Asalkan nanti kalian mau belajar memasak makanan Indonesia karena restoran ini saya buat untuk memperkenalkan makanan Indonesia" jawab nindy
"Baik saya mau!" Ucap pria tadi diikuti beberapa orang
Nindy tersenyum melihat semangat mereka saat ini. Ah! Inilah yang Nindy mau. Membantu orang lain untuk mengasah bakatnya. Membantu orang lain untuk mencari rezeki.
"Aku bangga sama kamu nin! Dan rasa cinta aku semakin besar! Tidak lama lagi aku akan menyatakan perasaan ini" ucap Vito dalam hati
\~
Jika dikorea ada Nindy yang sedang berbahagia maka diindonesia ada Mario yang sedang pusing. Pagi tadi ia baru membuka ponsel nya dan melihat apa yang dikirimkan oleh anak buahnya.
Rasa curiga nya kini semakin bertambah ketika mendengar dokter dara melarang anaknya yang bernama Sherin untuk pergi liburan keindonesia.
"Ah! Kepalaku rasanya sangat pusing memikirkan ini semua!" Ucap mario frustasi
Tok!tok!tok!
"Masuk" ucap mario
Ceklek!
"Bos" panggil seorang laki sebut saja namanya bara
"Duduk, apa kamu sudah mendapatkan info?" Tanya Mario
"Sudah bos! Ini semuanya ada dalam map ini" ucap bara sambil menyodorkan map tersebut
"Tolong bacakan! Aku sedang malas membaca kepalaku pusing" ucap Mario lesu
"Dara faranita Joshua adalah putri tunggal dari Joshua dan jeshi. Orang tua dara telah meninggal Dunia saat dara berumur 15 tahun. Setelah orang tuanya meninggal dara menetap dipanti asuhan! Selama di panti asuhan dari selalu berdiam diri tidak ingin berbaur dengan teman-teman nya. Ia hanya sibuk dengan buku kesehatan yang ia baca setiap hari. Singkat cerita saat dara berumur 23 tahun ia sudah resmi menjadikan dokter kandungan dibeberapa rumah sakit" jelas bara
"Langsung saja pada intinya!" Ucap mario yang enggan mengetahui jalan hidup dara
"Tepat saat nyonya diana melahirkan ternyata ada juga 2 wanita yang melahirkan dirumah sakit pelita kasih! Hanya beda beberapa jam! Setelah membantu nyonya lahiran dokter dara langsung menuju ke bilik pasien selanjutnya. Pasien terakhir juga mendapatkan pertolongan dari dokter dara! Tapi dokter dara mengatakan jika salah satu bayi dari ketiga ibu tersebut meninggal dunia!" Lanjut bara
"Meninggal? Bayi siapa? Apa kau mengetahui info ibu yang bayinya meninggal?" Tanya Mario serius
"Iya bos, ibu itu hanya berasal dari keluarga biasa suami bekerja sebagai sopir angkot! Ibu hamil yang satunya berasal dari keluarga yang berada sama seperti nyonya Diana" jawab bara
"Apakah mereka tau jika anaknya sudah tiada?" Tanya mario
"Itulah yang menjadi kejanggalan disini bos! Orang tua dari bayi yang meninggal itu tidak pernah bertemu dengan anaknya! Karena dokter dara mengatakan untuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu! Lalu setelah Hasil pemeriksaan keluar dokter dara mengatakan jika bayi tersebut terkena penyakit yang berbahaya sejak didalam kandungan! Dokter dara juga mengatakan jika bayi tersebut tidak boleh disentuh oleh orang lain agar penyakit tersebut tidak menular" jawab bara
"Ini tidak masuk akal bara! Jika memang bayi itu meninggal setidaknya orang tuanya tetap diberikan izin untuk melihat anaknya! Ada yang tidak beres dengan semua ini" ucap Mario menjelaskan pemikiran nya
"Apa jangan-jangan anak yang kini bersama dokter dara itu adalah anak ibu itu bos? Karena menurut informasi dokter dara tidak bisa memiliki anak! Jadi mungkin dia mengambil salah satu anak pasien nya dan mengatakan kebohongan ini" papar bara
"Jika anak yang saat ini adalah anak ibu tersebut lalu dimana ponakan ku? Dan Heni itu sebenarnya anak siapa? Aku yakin Heni bukan anak kandung Nugraha" jelas mario yang saat ini kebingungan
"Aku juga bingung bos! Jika nona Heni bukan anak kandung tuan Nugraha lalu dia anak siapa? Apakah ia anak ibu yang satunya? Kan ada 3 ibu hamil yang melahirkan dihari yang sama dengan nyonya Diana" ucap bara
"Entahlah! Aku benar-benar pusing memikirkan ini semua! Ini seperti teka-teki yang harus aku pecahkan! Aku harus memutar otak untuk mencari jalan keluar dari teka-teki ini" ucap Mario yang menganggap masalahnya saat ini adalah sebuah teka-teki
"Ini juga sama seperti puzzle bos! Puzzle yang saat ini terpisah entah dimana! Dan kita harus mencari dan menyambungkan setiap potongan puzzle tersebut agar menjadi puzzle yang utuh" ujar bara yang menganggap masalah ini adalah kepingan puzzle
"Hah! Aku ingin menyerah saja rasanya! Tapi jika mengingat nindy yang melewati kehidupan yang suram selama ini aku malah menjadi semangat mencari tahu semuanya dan membongkar kedok yang selama ini heni sembunyikan" ucap Mario dalam hati
semangat berkarya💪💪💪