NovelToon NovelToon
Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:140.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Di desa Harapan Kahuripan, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.

Pertama, jangan main dengan Muhammad Syukur. Karena selain bocah berusia lima tahun itu sangat nakal, Syukur lahir dari wanita mati tidak wajar yang sempat menjadi kuntilanak. Ditakutkan, mama dari Syukur datang menuntut balas jika anaknya diusik.

Sementara larangan yang kedua, jangan pernah main ke Hutan Tua karena bocah mana pun yang main ke sana pasti tidak pernah selamat!

Namun di suatu sore menjelang petang, Syukur dan keenam temannya nekat memasuki Hutan Tua. Kejadian mencekam diwarnai pertumpahan darah benar-benar terjadi. Satu persatu dari mereka ditemukan mati. Hanya ada dua anak yang selamat. Anak pertama adalah Ibrahim dan terkenal sangat alim. Sementara satunya lagi merupakan Syukur!

Sebenarnya, apa yang terjadi? Karena semenjak itu juga, Ibrahim jadi sakti dan bisa menyembuhkan banyak penyakit dengan cara di luar nalar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semuanya Akan Segera Terjadi!

“Syukur merupakan manusia buatan Asnawi. Jasadnya yang seharusnya mati bersama kematian Echa, sengaja diisi dengan banyak jin bahkan silum.an.”

“Saat bayi pun, Syukur tumbuh dengan sangat pesat melebihi bayi normal. Bahkan, Asnawi pernah meminjam raganya untuk tempat tinggal,” jelas pak Helios yang kemudian berpikir keras, apa yang membuat Syukur bisa dengan mudah dikendalikan oleh Asnawi?

“Coba sebentar, ... siapa tahu memang ada semacam rajah yang sengaja Asnawi buat untuk mengendalikan Syukur,” ucap pak Helios yang meminta pak Handoyo untuk mengecek tubuh Syukur. Pak Helios turut mencari tanda khusus layaknya rajah atau malah mirip tanda lahir.

“Di tengkuk memang ada, Pak. Mirip rajah, dan memang sudah ada sejak awal saya merawatnya,” ucap pak Handoyo yang kemudian menunjukkan tanda yang dimaksud. Tanda mirip huruf Arab gundul, tapi itu bukan Arab. Tanda tersebut berwarna merah maroon.

“Di tengkuk?” lirih pak Helios.

Pak Helios langsung memeriksa tanda yang dimaksud.

“Benar, ... ini memang masih berkaitan dengan teror di hutan Tua. Bahwa sebenarnya, Syukur menjadi anak yang darahnya bisa menyempurnakan kekuatan Asnawi. Jadi, Syukur ibarat anak yang sudah sangat Asnawi incar. Terbukti, Asnawi sampai membuat teror di hutan Tua dan sebelumnya menjadi lokasi terdekat dengan tempat tinggal Syukur,” ucap pak Helios menjelaskan secara rinci.

“Sementara kita sama-sama tahu, Asnawi memenggal setiap leher anak-anak sebagai tumbal ritualnya!” lanjut pak Helios.

“Sejauh ini, ...Syukur tetap menjalani kehidupan normal layaknya anak-anak lain, Pak. Meski, hampir semuanya memang menjauhi sekaligus memperlakukannya dengan berbeda. Karena memang, para orang tua selalu mengabarkan kepada anak-anak bahkan semuanya, bahwa Syukur merupakan anak kuntilanak yang sudah seharusnya dijauhi. Tentu, kenyataan ini menjadi ketakutan tersendiri,” jelas pak Handoyo.

“Sampai kapan pun, sebelum Asnawi benar-benar mati, Syukur memang akan tetap bisa dikendalikan oleh Asnawi,” ucap pak Helios. “Syukur bahkan sudah ditargetkan untuk dipenggal oleh Asnawi. Siap tidak siap, kita harus siap. Karena dalam waktu dekat, semua itu memang akan terjadi!!”

Pak Helios tidak bermaksud menakut-nakuti, tapi itu lah yang akan terjadi. Karena kini, di benak pak Helios juga dihiasi apa yang sempat Athan mimpikan, dan membuat bocah itu tak berdaya kesakitan.

“Athan dan Syukur merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Karena jika mereka dipisahkan, dua-duanya akan kalah. Athan dengan kemampuannya melihat masa lalu bahkan masa depan. Sementara Syukur dengan keberanian yang begitu besar,” jelas pak Helios.

“Syukur ini tidak memiliki rasa takut pada apa pun. Dia rela bertaruh nyawa apalagi jika itu untuk orang yang peduli kepadanya!” tutup pak Helios.

“Jadi, kapan kita pergi ke hutan Tua untuk menyelesaikan semuanya?” sergah Rain masih memijat kaki Athan yang ia pangku.

Pak Helios berangsur menoleh sekaligus menatap Rain. “Dalam waktu dekat. Karena andai kita ke sana sekarang, hasilnya percuma. Dalam waktu dekat pun akan lahir belasan kurcaci dan mereka merupakan titisan Asnawi. Mereka-mereka ini sangat keji. Mereka akan menjadi lawan utama kita sekaligus penentu, hidup dan matinya Asnawi. Namun, hal utama yang akan mereka lakukan adalah memengga.l leher Syukur. Darah Syukur akan menjadi penyempurna kesaktian Asnawi sementara tengkorak kepala Syukur akan menjadi mahkota tongkat sakti milik Asnawi!” jelas pak Helios lagi.

“Ingat ya, Rain. Dalam waktu dekat, mau tidak mau Athan akan ikut ke hutan Tua. Dia akan bersama Syukur. Jadi dari sekarang juga, Athan wajib makan makanan yang lebih bergizi. Daya tahan tubuh dia wajib dijaga. Karena makin sering dia melihat masa lalu maupun masa depan, makin terkuras juga tenaganya,” ucap pak Helios sengaja wanti-wanti kepada Rain.

“Sementara untuk Syukur, pak Handoyo harus lebih jaga-jaga, khususnya jika di malam hari. Agar kejadian seperti tadi, tidak terulang lagi,” tutup pak Helios yang kemudian mengajak Athan. Ia mengemban bocah itu, mengajaknya mengobrol santai, yang mana Athan jadi banyak bertanya kepadanya.

Fakta bahwa Syukur dan Athan tidak terpisahkan, makin lama makin terlihat. Keduanya begitu dekat dan saling ketergantungan satu sama lain.

Athan mengajari Syukur cara memakai sepatu yang benar. Selain itu, Athan juga selalu mengontrol agar Syukur tetap berpakaian dengan semestinya. Karena jika tidak begitu, Syukur pasti hanya akan memakai pakaian daalam, bahkan meski bocah itu tengah bepergian.

Tak beda dengan Athan, Syukur juga tak segan mengurus Athan. Dari menyuapi, menggendong, maupun menjaga Athan dari anak-anak nakal. Syukur ibarat pelindung sekaligus pengasuh Athan. Baik Rain maupun Hasna begitu bahagia melihat interaksi keduanya.

Di tempat berbeda, di rumah yang ada di hutan tua, ibu Rokayah yang menjadi berpakaian layaknya suku primitif, merasakan perubahan aneh pada dirinya. Ibu Rokayah yang menutupi tubuhnya menggunakan dedaunan kering, merasa makin lama perutnya makin besar. Bahkan dalam waktu satu hari, seolah ada satu kilo gram daging yang tumbuh di perutnya.

“Ini aku hamil lagi, apa bagaimana?” rintih ibu Rokayah yang sekadar bangun dari rebahannya, sudah tidak sanggup. Ia dapati, perutnya yang secara bertahap menjadi lebih besar dan terus begitu.

“Ini perutku kenapaaaaa? Kok mirip dipompa? Kenapa sedrastis itu perubahannya?!” kali ini, ibu Rokayah tidak bisa untuk tidak menangis. Apalagi seiring perutnya yang terus membesar, perutnya juga terasa sangat kencang, kaku, sekaligus sangat sakit.

“T—tolong! T—tolong! Siapa pun tolong aku!” tangis ibu Rokayah tak hentinya meminta tolong.

Ibrahim yang baru keluar dari pertapaan bawah air terjun bisa mendengar suara sekaligus permintaan tolong dari ibu Rokayah. Namun, Baim yang kedua manik matanya masih serba putih, malah tersenyum puas sambil terus melangkah.

Dengan tubuh yang masih kuyup, Ibrahim menuju keberadaan rumah di sana. Rumah uang menjadi satu-satunya rumah di sana. Dari kejauhan, dari balik pintu yang sengaja sedikit ia buka, Ibrahim memastikan apa yang terjadi kepada ibu Rokayah.

Ibrahim terus tersenyum penuh kemenangan dan tak ada niat untuk menolong ibu Rokayah.

“Akhirnya ... yang ditunggu-tunggu akan lahir juga!” batin Ibrahim dengan suara pak Asnawi.

1
DIANA Mariana
lnjutan x yg mn sih🤔aq udh baca loh dr awal hingga akhir...
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Di novel beda. Di profilku deh sudah up tiap hari
total 1 replies
DIANA Mariana
aq salah satu penyuka cerita horor👍🥰
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: ❤️❤️❤️❤️❤️

salam kenal ya Kak
total 1 replies
Ida Qurratul 'Ain
Luar biasa
Ida Qurratul 'Ain
kayanya yg jadi semak semak berjalan itu pak yusna deh
FiaNasa
ditunggu Thor up nya
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Audah up tiap hari kok Kak
total 1 replies
Al Fatih
nambah pengetahuan baru lagi nih,, aq juga baru tau,, makasih bun
Al Fatih
pertempuran sesama anak keturunan asnawi
Al Fatih
semoga syukur masih bisa d selamatkan yaa
Al Fatih
apa syukur Indihome juga ya
Al Fatih
seru,, menegangkan
Al Fatih
kasian pak Handoyo dan syukur...
Al Fatih
iya betul Bun,, kata mamaq,, perempuan yg haid itu bau nya wangi bagi penciumannya makhluk halus,, maka harus lebih hati-hati
Irkham Maulana: iya bund...aku udah ngalamin berkali2 hal kaya gitu bahkan tak terhitung...
total 1 replies
Al Fatih
menegangkan....,, dan semakin bikin penasaran
Al Fatih
koq Ibra ngomong begitu....,, apakah ini memang d sengaja....,, berarti Ibra kenal dong sama si semak2 berjalan.... ,, hehehe biasanya semak2 bergoyang yaaa,, kali ini semak2 berjalan....
Al Fatih
masak iya itu kakek Handoyo?
Al Fatih
makasih Bun sdh d ingetin utk cara baca novel d NT skrg ini....
Al Fatih
Aq baru mampir,, dan sudah d suguhan adegan kayak gini,, serem amat Bun. btw aq dulu punya Kaka kelas namanya Syukur Slamet...,, orgnya baik bngt,, ga ngeyelan kyk syukur qta yg ini 😅
Al Fatih: betul Bun,, semakin d larang semakin penasaran utk melanggar 😅
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Syukur kan masih kecil di sini, Bun. Anak kecil rawan dengan rasa penasaran. Apalagi kalau cerdasnya di atas rata2 🤣. Makin dilarang, makin penasaran katanya
total 2 replies
tse
atik making seneng badanya nih
Supry Atun
novelnya bagus dan bikin agak merinding kalo baca malam2 .itu kalo yang membayangkan hehehehe
Erna Fadhilah
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!