Sang pria merupakan guru baru di sekolah F, beliau mengajar pelajaran biologi untuk kelas tiga. untuk pertama kalinya sang guru terpana oleh muridnya sendiri yang duduk di bangku depan sendiri, siswi tersebut memang terkenal dengan kecerdasan dan kecantikannya, juga pendiam.
Dengan kuasanya sebagai guru pengajar mata pelajaran, serta anak dari kepala sekolah tersebut, pak Sauqi sering memberikan tugas pada Diah, sang murid yang jadi incarannya untuk mengerjakan di papan tulis. dengan begitu dia akan lebih sering memandang tubuh indah muridnya itu...
memang sungguh molek tubuh anak itu..!"batin Sauqi sambil melirik anak didiknya itu.
Namun kisah pendekatan Sauqi ke Diah tak semulus yang dia duga, terlalu banyak rintangan yang menghalanginya.
rintangan apakah itu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Akmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Keluarga Tn. Sanusi sudah datang sekitar sepuluh menit yang lalu. Sedangkan putera mereka, yang tak lain Sauqi, kekasih Delia, datang belakangan, dia mengendarai mobilnya sendiri karena Sauqi berangkat dari apartemennya. Sauqi, sebenarnya malas untuk acara perjodohan ini, dia sangat mencintai kekasihnya, Delia.
Namun Sauqi menghargai keputusan kedua orang tuanya. Toh, ini masih acara perkenalan, belum tentu mereka akan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Setelah acara malam ini, Sauqi berencana akan menyampaikan kepada orang tuanya, bahwa dia sudah memiliki kekasih. Sauqi masih menunggu waktu yang tepat.
"Mari,kita duduk dulu, bagaimana kabarmu..!"Tn. Sanusi menyalami sahabatnya itu, dan mereka berpelukan setelah sekian lama tidak berjumpa. Baru kali ini, mereka sempat bertatap muka, Karena kesibukan masing masing.
"Alhamdulillah, aku baik baik saja. Ini aku bawa isteriku, sama puteriku...Delia..!"ujar Tn. Handoko memperkenalkan isterinya, juga memperkenalkan Delia, yang kelak akan jadi menantu keluarga Tn. Sanusi.
Tn. Sanusi dan keluarga memang belum pernah bertemu dengan Delia sebelumnya.
"Wah...cantik ya, puterimu..!"ujar Tn. Sanusi yang kagum dengan calon menantunya.
Delia mengambil tangan Tn. Sanusi, lalu dia mencium punggung tangan kanannya. Lalu bergantian menyalami tangan isteri Tn. Sanusi, dengan takzim.
Delia sangat sopan kepada semua orang, terutama yang kepada orang yang lebih tua. Memang hal itu yang selalu diajarkan oleh Tn. Handoko dan isteri kepada putera puterinya.
Tentu saja hal itu, membuat kagum Tn. Sanusi dan isteri terhadap sikap Delia yang santun.
"Delia, kamu cantik sekali..pasti nanti Sauqi, anak mama tuh, langsung jatuh hati sama kamu, nak..!"ujar isteri Tn. Sanusi, yang kagum dengan Delia, selain cantik juga sopan terhadap orang tua. sembari menggenggam kedua tangan Delia.
"Sini, nak, duduk dekat mama...!"ujar Ny. Sanusi yang meminta kepada Delia untuk duduk di sampingnya, tak pelak, kini, ny. Handoko bergeser duduknya.
Akhirnya, Delia menuruti keinginan ny. Sanusi. Delia duduk di samping beliau. Dia masih bertanya tanya dalam hatinya, kenapa nama anak ny. Sanusi ini sangat mirip dengan nama kekasihnya.
"Maafkan anak kami, dia masih di jalan sekarang, mungkin sebentar lagi sampai. Ini saya telephone tidak diangkat..!"ujar Tn. Sanusi kepada keluarga Delia, sembari masih mencoba menghubungi anaknya, yang tak lain adalah Sauqi.
"Iyya, gakpapa, toh kita juga baru sampai. Kita juga nggak buru buru..!"jawab Tn. Handoko pada sahabatnya itu.
Dua keluarga itu, kini menikmati hidangan yang telah tersedia di depan mereka. Mereka para lelaki, makan sembari membahas bisnis mereka yang sama sama bergerak di bidang property.
Sedangkan para wanita membahas kegiatan arisan, masakan dan juga rencana masa depan putera puteri mereka.
Delia sendiri, dia sebenarnya enggan makan yang disajikan di depannya, dia nggak ada nafsu makan sama sekali. Delia, masih sibuk memikirkan cara untuk menggagalkan perjodohan nya malam ini. Delia harus membuat perjanjian dengan anak Tn. Sanusi, bila dia datang sebentar lagi. Banyak kata yang tersimpan di kepalanya, untuk dia ungkapkan idenya dengan laki laki yang akan dijodohkan sama Delia.
"Delia...kamu kenapa, nak..? Ayo dimakan, jangan melamun..!"ujar Ny. Sanusi penuh pengertian kepada Delia. Beliau memperhatikan gerak gerik Delia mulai tadi, yang banyak melamun daripada berinteraksi. Mungkin, Delia masih canggung dengan keluarga Tn. Sanusi...! "Pikir ny. Sanusi.
"Ahh gakpapa...Delia hanya kurang enak badan...!"jawab Delia malu malu. Delia merasa nggak enak, karena ny. Sanusi sangat perhatian kepadanya. Akhirnya, Delia mencoba untuk menghabiskan makanannya, meskipun dia merasa mau muntah.
"Maaf, saya terlambat...!"ujar Sauqi yang mengagetkan kedua orang tuanya serta keluarga Tn. Handoko, serta Delia tentunya, yang sangat mengenal suara tersebut. Kedatangan Sauqi memang dari arah, posisi belakang Delia duduk.
Lalu, Sauqi menyalami kedua orang tuanya, serta Tn. Handoko dan isteri. Tentu saja, Sauqi kaget dengan tamu kedua orang tuanya tersebut, karena Sauqi masih mengingat wajah orang tua Delia. Namun, orang tua Delia lupa dengan wajah kekasih puterinya itu.
Akhirnya, kini Sauqi tampak memandangi wajah seorang gadis yang duduk di sebelah mamanya itu, gadis yang menundukkan wajahnya. Sepertinya, Sauqi mengenal gadis tersebut..!"pikir Sauqi.
"Delia...kenalkan ini anak mama, nak..!"ujar Ny. Sanusi yang menepuk bahu Delia dengan pelan. Lalu, Delia langsung mengangkat wajahnya.
Tak ayal, hal itu membuat dua manusia yang kini saling bertatap muka itu kaget. Namun, keduanya tetap saling bersalaman.
"Apakah... ini anak mama..?"tanya Delia akhirnya pada ny. Sanusi, yang menoleh ke samping kirinya. Dia ingin mendapatkan kepastian malam ini juga.
"Iyya nak...kenapa memangnya? apa,...Delia mengenalnya...!"tanya ny. Sanusi pada Delia. Dia penasaran, karena yang dari awal Delia berwajah muram, kini sangat sumringah, ketiak Sauqi datang.
Namun respon Sauqi, hanya mengerlingkan mata kirinya ke arah Delia. Sauqi sangat senang, karena ternyata, kekasihnya itu adalah wanita yang dipilihkan oleh orang tuanya. Sauqi akan sangat berterima kasih pada kedua orang tuanya nantinya.
"hhmm...Iyya ma, kami saling mengenal, bahkan sangat kenal..!"Sauqi yang menjawab pertanyaan mamanya itu. Dan tangan mereka juga masih dalam posisi bersalaman. Tentu saja hal itu, sangat mengagetkan kedua orang tua delia, yang awalnya puterinya itu menolak, kini, sepertinya akan susah untuk dipisahkan.
"Apa..kamu mengenal Delia, nak..?"tanya Tn. Sanusi pada Sauqi, anaknya. Sepertinya acara perjodohan anaknya kali ini, akan berjalan lancar. Karena, mereka tidak pernah tahu kalau sebenarnya Sauqi sudah memiliki kekasih selama ini. Sauqi selalu tertutup dengan perjalanan asmaranya.
"Tentu saja pa....Delia ini adalah kekasih Sauqi, rencananya, Sauqi akan mengenalkan Delia ini pada papa dan mama. Namun, ternyata keduluan acara sekarang..!"jawab Sauqi dengan tegas, yang sepertinya dia sangat bahagia malam ini, keinginan nya untuk segera menikahi Delia, sudah di depan mata.
Sauqi tak mau melepaskan genggaman tangannya pada Delia, seolah olah Delia akan pergi meninggalkannya. Sedangkan, delia sangat malu dengan kedua orang tuanya, karena sikap posesif Sauqi.
"Benar itu, nak...?"tanya ny. Sanusi dengan lembut pada Delia. Beliau sangat bahagia, sekarang dia akan memiliki menantu yang cantik dan sopan, sesuai keinginannya selama ini. Ny. Sanusi dengan bangganya merangkul lengan Delia. Dan Delia sendiri, sangat sumringah wajahnya malam ini. Akhirnya kegalauan Delia malam ini telah musnah.
"Kita harus segera RT melangsungkan pernikahan putera puteri kita nih..!"ujar Tn. Sanusi lebih lanjut kepada keluarga Tn. Handoko. Dan tentu saja, hal itu mendapat respon positif bagi semuanya, terima bagi Sauqi dan Delia.
"Terima kasih pa,mama......!"ujar Delia dan Sauqi berbarengan,.kepada kedua orang tua mereka.
Mereka masih bergandengan tangan. Yang tidak akan saling berpisaJa
tiba-tiba ja ada yg menyamar 😅😅