Jika aku bisa aku bisa memilih aku lebih baik hidup sederhana bersama suami dan kedua anakku.Setelah usaha yang kami jalani begitu sukses ternyata rumah tanggaku malah di uji dengan berbagai masalah bahkan aku tidak pernah menyangka suami yang begitu mencintaiku selama ini tega ingin menyingkirkan ku demi selingkuhannya.
Ikuti kisah cerita ini jangan lupa dukung dan subscribe dan tinggalkan jejak makasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 ~ Laporkan saja ~
Walaupun Naura sedikit takut,dia tetap berusaha untuk tenang karena dia tau kalau pria yang menikahinya itu tipe pria yang tidak pernah main-main dengan ucapannya.
" Silahkan saja laporkan mas,aku tidak takut sama sekali karena pada akhirnya kamu yang rugi jika melaporkan aku ke polisi dan lagian kamu tidak punya alasan untuk melaporkan aku karena kita ini pasangan suami istri.Udah ya aku mau berangkat,di pabrik bahan baku sudah habis kamu harus mengirim bahan bakunya." Ucap Naura lalu segera pergi meninggalkan Vito yang masih sangat kesal.
" Naura aku belum selesai bicara!!!" Teriak Vito tapi Naura tetap mengabaikan panggilan dari pria itu.Naura tetap memilih masuk ke dalam mobilnya lalu meninggalkan rumahnya yang sudah bak neraka baginya,tidak ada lagi kebahagian di dalam rumah itu.
Belum jauh Naura meninggalkan rumahnya saat itu dia sudah melihat mobil Melisa memasuki gang menuju rumahnya mereka berpapasan saat itu tapi Melisa tidak menyadari dirinya saat itu.
"Nikmati saja hari-hari menyenangkan ini bagimu,sampai pada akhirnya kamu sadar pria yang kamu ambil itu hannya pria yang tidak berguna,bisa apa dia tanpa aku,memang ada untungnya aku tidak membeberkan rahasia dari krim ini." Ucapnya dalam hati lalu mengabaikan Melisa.
Sementara itu Melisa membunyikan klakson mobilnya beberapa kali hingga Marni berlari menuju pintu lalu membuka pagar rumah itu.
" Ada mas Vito?"
"Ada.." Jawab Marni dengan nada ketus lalu dia meninggalkan Melisa di depan rumah dan mengabaikannya seperti tamu yang tidak penting.
"Dasar babu,berani sekali kamu mengabaiakan aku,sepertinya kamu sudah bosan bekerja di rumah ini aku akan melaporkan mu kepada majikan mu." Ucap Melisa dengan nada tinggi tapi Marni tidak peduli dia langsung pergi menuju pintu belakang.
Melisa yang sudah kesal langsung masuk ke dalam rumah apalagi pintu sedang terbuka,sebenarnya dari tadi malam dia sudah menahan rasa kesal yang dalam terhadap Vito yang tidak mau mengangkat ponselnya,rasa kesal itu semakin besar karena Vito tidak datang ke rumahnya seperti biasa padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
" Arng...Entah kenapa semua orang membuatku emosi hari ini,semoga nenek tua itu tidak ada rasanya aku malas harus berpura-pura di hadapannya." Ucap Melisa dalam hati.Saat dia sampai di dalam rumah dia melihat ruang tamu yang sepi,tanpa pikir panjang Melisa langsung berjalan menuju kamar Vito karena dia yakin pria itu ada disana.
" Untung saja wanita tua itu tidak ada." Ucapnya kembali dalam hati.Saat dia membuka pintu kamar dia melihat Vito sedang rebahan di atas ranjang.
"Mas...Apa yang kamu lakukan dikamar jam segini? kamu tidak sehat?" Tanya Melisa lalu menghampiri pria itu dan membuka selimutnya lalu memegangi dahinya.
"Tidak panas,apa yang terjadi? kenapa kamu mengabaikan aku dari tadi malam? Vito menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya lalu dia duduk di ranjang sambil bersandar.
Vito menarik napas berat,wajahnya terlihat tidak semangat dan sangat suntuk,sesekali dia batuk membuat Melisa semakin bingung.
"Sayang ada masalah apa? katakan kenapa wajahmu seperti orang yang tidak ada semangat hidup." Ucap Melisa lalu dia duduk di samping Vito lalu menyandarkan kepalanya di lengan kekar pria itu.
"Aku sangat suntuk saat ini,kamu tau Naura sudah berani memakai uang perusahaan,dia menjual sendiri semua hasil pabrik dan memakai uangnya untuk dia foya-foya,aku takut dia akan semakin berulah..Apa mungkin dia mulai curiga kepadaku?" Tanya Vito seketika wajah Naura berubah pucat,dia tau pria itu sudah menyembunyikan hubungan mereka dengan rapat tapi karena dia tidak sabar dia membongkarnya sendiri.
" A_Itu tidak mungkin sayang,dari mana dia tau." Jawab Naura sedikit gugup.
"Kamu kenapa gugup seperti itu?"
"Aku tidak gugup sayang,aku hannya lapar saja." Jawab Melisa sedikit menyembunyikan rasa gugupnya itu.
"Biarkan saja mas,biarkan dia menikmati hasilnya untuk sementara waktu,perlahan bujuk dia agar dia mau memberi rahasianya."
"Tidak... Aku tidak ikhlas kalau wanita itu menikmati hasil dari usaha ini,aku tidak mau dia hidup mewah uang empat juta sudah cukup untuknya." Jawab Vito dengan nada tinggi menunjukan kalau dia memang tidak terima kalau Naura menikmati uang itu.
Melisa tertawa puas mendengar ucapan pria itu,rasa cintanya terhadap Vito semakin besar karena telah menjadikannya ratu di dunia nyata.
" Sudah sayang kamu tidak usah marah,aku ada cara untuk membuatmu kembali semangat,kita cari cara nanti untuk menyelesaikan wanita itu." Ucap Melisa lalu dia segera menurunkan kepalanya ke arah bawah dan mulai menggoda Vito seperti biasanya.
Sekalipun Vito sedang stres disaat Melisa menggodanya dan melayaninya di atas ranjang pria itu tidak bisa berkutik karena Melisa adalah wanita yang selalu bisa memberi kepuasan lebih kepadanya.
" Ayo mas...Ayo terus....Jangan berhenti mas." Melisa mendesah dengan keras hingga suara mereka terdengar keluar,keduanya tidak ada lagi rasa segan untuk melakukan hal yang hina di rumah itu dan lagi-lagi Marni mendengar semua itu.
Keduanya mengenakan kembali pakaiannya saat mereka merasa puas,Melisa mengecup bibir Vito karena kali ini dia sangat puas dengan permainan nya.
" Mas kita makan di restoran langganan yuk,aku lapar!!"
"Tapi aku sedang malas keluar rumah,kita order saja ya sayang." Bujuk Vito,walaupun Melisa sedikit kecewa tapi kali ini dia memaklumi pria itu.
****
Naura baru saja menyelesaikan pekerjaannya hari ini,dia membawa lima dus krim yang sudah dia selesaikan hari ini.Jika besok pagi bahan bakunya tidak dikirim mungkin Naura tidak akan bekerja besok,perusahaan sedang tidak baik-baik saja karena banyak sekali produsen yang meminta barang tapi stok sedang kosong untuk beberapa hari ini karena Naura sendiri telah memberinya ke orang lain.
Setelah mengantar barangnya,Naura segera pergi ke tempat gym seperti yang sudah dia inginkan,dia ingin mengembalikan tubuhnya seperti dia masih gadis dulu.
Setelah mendaftarkan dirinya,Naura mulai mengikuti olah raga yang di pandu oleh pelatih yang sudah di bayarnya khusus untuk melatih dan memotivasi dirinya.
Naura latihan begitu semangat,dia mengingat semua hinaan dari mertuanya selama ini dan penghianatan suaminya dengan gadis muda yang sudah dia berikan modal dengan memakai uang hasil jerih payahnya.
" Wanita lain saja mampu dia biayai,kenapa aku tidak,aku harus berubah,aku ingin lihat bisa apa kamu mas tanpa aku jika kita sudah cerai,aku akan cerai darimu disaat aku sudah cantik dan sudah punya modal." Ucapnya dalam hati penuh kebencian.
Naura begitu menyesal kenapa baru sekarang dia memikirkan dirinya,kenapa tidak dari dulu dia menghargai dirinya sendiri!!
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺
udah tau suaminya pake uang gak jelas juga bukan di ambil tabungan nya atau di umpetin msh jaa di biarin..
masak gak peka suami selingkuh 😡