Masa remaja Disha, penuh dengan warna warni. Sahabat, ayah tiri yang menyayanginya.
Semuanya sempurna.
Hingga 'dia' muncul.
Dia seorang guru, lalu menjadi paman, dan tiba-tiba menjadi seorang suami.
Namun menjadi tiga sosok berbeda membuatnya menjadi orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Minta Bukti
Kalau saja kakinya sedang nggak sakit, ingin Disha kabur dari rumah.
Tapi ia dikurung di kamar.
Zafran dilarang naik ke lantai atas tanpa sepengetahuan Papa dan Bunda.
Disha menangis di kamar membayangkan harus menikah dengan Zafran.
"Gue baru lulus SMA, kenapa Papa Bunda tega banget sama gue. Gue nggak mau nikah sekarang."
HP nya berbunyi.
Zafran menelepon.
Disha tidak mau menjawab. Kesal pada Zafran yang membuat keputusan tanpa bicara padanya.
Tapi Zafran terus saja menelepon, dengan kesal Disha menjawab jutek.
"Maksud Om apa sih?"
"Emang kurang jelas? Om mau nikahin kamu."
"Untuk apa? Emang kita selama ini pacaran? Om juga nggak nanya aku mau atau enggak. Aku belum siap nikah. Aku mau kuliah dulu. Om nggak bisa bercanda kayak gitu."
"Om nggak bercanda, Disha. Atau kamu ingin Om pergi?"
Disha terdiam. Sejujurnya ia sudah terbiasa dengan kehadiran Zafran. Berbulan-bulan mereka terus bersama.
Dia menjadi satu-satunya perempuan yang dibonceng motornya.
Semua selalu menatap iri.
Selama ini ia selalu membentengi perasaannya.
Namun seiring berjalannya waktu, benteng itu hancur.
Kebersamaan dengan Zafran tak bisa dipungkiri sudah terbawa perasaan.
Tapi untuk menikah..
Ia belum siap.
Terlalu takut apa yang akan terjadi kalau menikah muda bahkan dengan Om-nya, gurunya.
Bagaimana tanggapan teman-temannya nanti??
"Kamu nggak usah takut. Kalau kita menikah, Om akan bekerja keras menafkahi kamu. Yang pasti, Om benar-benar ingin menikahi kamu, Disha."
Disha terdiam, sejujurnya akhir akhir ini Zafran selalu mengganggu pikirannya. Ia terbiasa dengan kehadiran Zafran.
Tapi apa iya hubungan mereka pantas naik ke pelaminan?
"Om serius?" Tanya Disha was-was.
"Kamu masih ragu?" Zafran balik tanya.
"Kalau sampe Om nge-prank aku, aku nggak mau ketemu sama Om lagi."
"Om nggak bercanda. Mau bukti apa? Apapun yang kamu minta, akan Om turutin."
Disha mulai cemas. Khawatir Zafran benar-benar serius.
"Om di mana sekarang?"
"Di ruang tengah. Om nggak boleh naik ketemu kamu."
"Om tidur di sana?"
"Iya."
Disha merinding mengingat ruang tengah begitu dingin kalau malam. Membayangkan Zafran tidur di sana, ia jadi kasihan.
"Om nggak kedinginan?" Tanyanya.
"Demi dapat kepercayaan untuk jadi imam kamu, segini nggak ada apa-apa nya."
Duuhhhh ini Om Zafran serius apa becanda sih, Disha makin cemas.
"Disha.."
"Iya Om."
"Sebut kamu perlu bukti apa, untuk ngeyakinin kalau Om serius sama kamu."
Disha menggigit bibir, gelisah. "Aku akan pikirin dulu."
"Oke. Om tunggu."
Bergegas Disha mematikan telepon dan turun dari tempat tidur.
Dengan langkah tersendat-sendat, ia keluar kamar berusaha nggak bersuara.
Bunda pasti sudah tidur.
Setelah mengantar makan malam barusan Bunda terlihat lelah karena toko makin ramai.
Hanya terdengar suara TV.
Ia turun tangga hati hati.
Dari ujung tangga, dilihatnya Zafran duduk di sofa menonton TV.
Namun wajah gantengnya terlihat sedih.
Disha merasa hatinya sakit. Melihat Zafran segitu kesepian.
Daripada menambah masalah baru, ia kembali ke kamar.
***
"Halo, Dish.. ada apa nih tumben tengah malem gini nelepon?"
"Sorry Ra. Gue ganggu?"
"Nggak kok. Gue juga baru kelar nonton Drakor. Ada apa?"
Disha bingung. Barusan ia gelisah nggak bisa tidur. Terpikir harus bicara pada seseorang. Hanya Tara yang dipercaya mengerti nya.
Karena kalau curhat pada Ira dan Lena nggak akan dapat solusi. Mereka pasti akan merecoki Disha karena mau menikah dengan guru kesayangan.
Lebih aman curhat pada Tara yang lebih bijaksana dan pastinya nggak ember kalo bener-bener rahasia.
"Disha, lo ada masalah?" Tanya Tara. "Dari dulu kalo nggak bisa tidur pasti lo punya masalah besar. Cerita aja sama gue."
Akhirnya Disha curhat semua masalahnya. Lengkap.
Tara langsung paham kegalauan sahabatnya.
"Sekarang pertanyaan gue cuma satu. Gimana perasaan lo sama Pak Zafran?"
Disha bingung menjawab.
"Ngg gimana ya?"
"Kan solusinya gampang, kalo lo nggak mau nikah sama dia, ya dia harus pergi dari rumah. Tapi lo nggak kasih jawaban. Gue rasa lo suka sama Pak Zafran."
Disha salah tingkah karena tembakan Tara benar.
"Dish, ini sorry sebelumnya. Gue nggak maksud mau manfaatin lo. Tapi gue rasa ada bagusnya lo nikah sama Pak Zafran. Biar Mami nggak ngarep sama Pak Zafran lagi. Papi soalnya udah sakit-sakitan gue nggak mau Papi shock kalo Mami khianatin Papi."
Bener juga kata Tara. Demi ketenangan rumah tangga Om Arya.
Tapi...
"Apa kata orang satu sekolah? Apa kata Ira sama Lena, Ra?"
"Sekarang ikutin kata hati lo aja. Kalo lo nggak mau nikah sama Pak Zafran, berarti lo nggak akan ketemu Pak Zafran lagi. Lo yakin sanggup?"
Apa sanggup?
Ini pertanyaan yang super sulit untuk Disha.
Ia kerap berbunga-bunga atas setiap perlakuan manis Zafran.
Apa lagi namanya kalau bukan suka?
"Mungkin gue suka, tapi gue belum yakin Om Zafran suka beneran sama gue. Gimana kalo dia masih baper sama Tante Mila alias Mayang?"
"Kalo gitu, lo minta bukti aja ke dia."
"Dia sih minta gue sebut ingin bukti apa, tapi gue bingung gimana caranya?"
"Kalo itu, gampang. Gue tau caranya."
***
nm ampir yuk
Dan anggapan bahwa ini "cuma kisah cinta gadis remaja" aja, ternyata salah. Gak nyangka ada masalah lain yang lebih serius.
Trus, episodenya gak kepanjangan. Sumpah udah beberapa kali baca karya dari author lain yang 200 episode lebih tu sebel. Tetep baca karena penasaran tapi sebel ceritanya gak habis2. Mirip banget sinetron indo yang alurnya udah keluar jalur, udah kemana2 dan gak jelas banget.
Nah kalo ini beda, bener2 kayak baca novel yang udah terbit itu looh, layak banget deh dibaca.
Keren thoor, sukaaa 😍😍
Bisa2nya ninggalin anaknya serumah sama yang bukan muhrim. Sebel deeh
Dan novel ini, beneran kelas teenlitnya gramedia. Layak terbit banget.
Sayangnya lebih banyak yang suka yang temanya pernikahan, dan paling mainstream kalo gak tema cewek miskin nikah sama cowok sangat amat kaya raya, ya tema pernikahan dimadu ato mertua jahat.
Plis, karya ini bagus banget loo, layak dilike banyak2.
Padahal judul lain yang temanya mainstream (perempuan miskin nikah sama laki2 kaya raya) dan penulisannya buuuerantakan bisa berpuluh2 ribu like nya, heran deh 😔
Dan akhirnya nemu judul ini, baru part 5 udah puaaas banget.
Keren thoooor 😍😍😍😍
ceritanya 👍