NovelToon NovelToon
SANG KAISAR PETIR

SANG KAISAR PETIR

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Epik Petualangan / Perperangan / Tamat
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: adicipto

"Kekuatan mengendalikan segalanya, tanpa kekuatan, kau tak bisa melindungi apapun, bertahanlah apapun yang terjadi."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelompok Bayangan Bulan

***

Fang An melangkahkan kakinya melewati jalanan yang tidak terlalu ramai, beberapa orang yang berpapasan dengannya pasti akan menatap Fang An dengan tatapan heran.

Tentu saja yang menjadi pusat perhatian setiap orang yang berpapasan dengan Fang An adalah warna rambut Fang An yang putih seluruhnya.

Biasanya warna rambut akan sama dengan warna alis, namun alis Fang An justru berwarna hitam seperti orang-orang pada umumnya.

"Aku tidak tahu seberapa luas Benua Daratan Hijau ini, apakah sama dengan Benua tempat ku dulu atau lebih kecil?" suara Feng Huang berbicara untuk menghibur Fang An agar tidak bosan.

"Aku juga tidak tahu guru, lagi pula ini untuk pertama kalinya aku akan bepergian jauh!" jawab Fang An.

"Jika melihat orang-orang yang berpapasan denganmu, sepertinya di depan sana ada Desa, mungkin kita bisa mampir di desa itu untuk menginap!" ucap Feng Huang.

Fang An menatap cincin pemberian ayahnya kemudian dia melirik ke arah kayu besar yang agak jauh dari jalan.

"Aku akan melihat isi cincin ini dulu," gumam Fang An kemudian dia berbalik arah menuju ke arah kayu besar.

Setelah berada di balik kayu besar, Fang An mencoba melihat isi dari Cincin penyimpanan Bumi nya.

Ada sekitar 110 Ziyuan dan puluhan koin emas serta beberapa puluh koin perak, balum lagi pakaian ganti, dan dua Pedang Spiritual.

"Ziyuan ini pasti milik ayah serta beberapa orang lainnya, mereka semuanya rela memberikan Ziyuan mereka untuk keperluan perjalananku!" gumam Fang An.

Fang An menyandarkan tubuhnya menatap ke arah barat, dimana matahari sudah sangat condong dan tidak lama lagi hari akan gelap.

"Kita bisa mencari penginapan di desa terdekat, uang ini lebih dari cukup untuk perjalanan ku!" kata Fang An lalu dia bangkit dan melanjutkan perjalanannya lagi.

Semakin lama orang-orang yang melintas semakin berkurang, sedangkan matahari sudah semakin rendah di arah barat.

"Apa iya tidak ada desa di depan sana?" gumam Fang An yang mulai merasa khawatir, selama ini dia tidak pernah tidur di alam bebas, kecuali saat dirinya melakukan retret di air terjun.

"Nak, kamu mau kemana?" seorang wanita paruh baya menyapa Fang An dari arah belakang.

"Saya mau pergi ke selatan Nyonya?" jawab Fang An setelah berbalik dan menatap Wanita tersebut.

"Iya aku tahu kamu sedang berjalan ke arah selatan, tapi aku menanyakan tujuan mu nak! Atau kamu tersesat?" tanya wanita itu.

"Tidak juga!" jawab Feng An.

"Kamu hanya sendiri? Cukup berani juga untuk anak semuda dirimu melakukan perjalanan sendirian, begini saja, kebetulan aku juga akan ke desa Tinsang, bagaimana kalau kita sama-sama kesana?"

Fang An berpikir sejenak kemudian dia mengangguk tanpa merasa curiga sedikitpun.

Mereka berdua akhirnya berjalan bersama-sama menuju ke Desa Tinsang, sedangkan wanita itu mengamati Fang An dengan seksama.

"Siapa namamu Nak?"

"Fang An nyonya!" jawab Fang An.

"Fang An..! Namaku Xia Yishi," kata wanita itu dengan tersenyum lembut.

"Nyonya Xia, apakah anda berasal dari Kota Chang Lan?" tanya Fang An.

"Bukan, aku berasal dari Desa yang agak jauh di selatan, aku pergi ke kota Chang Lan hanya untuk menemui kerabat, dan sekarang aku akan pulang!" jawab Xia Yishi.

Fang An hanya mengangguk, sedangkan Feng Huang berbicara kepada Fang An dari dalam kalungnya, "Hati-hati Fang An, jangan mudah percaya kepada orang yang baru kamu kenal, sebaiknya kamu harus tetap waspada," kata Feng Huang.

"Baik guru!" jawab Fang An.

Tepat saat matahari terbenam, mereka berdua telah sampai di pinggiran desa yang cukup padat bangunan, desa tersebut tidak seperti Desa Shengming yang kecil.

"Apakah kamu akan menginap di penginapan juga?" tanya Xia Yishi.

"Benar sekali Nyonya!" jawab Fang An.

"Tidak perlu mencari penginapan, kebetulan aku memiliki teman disini, jadi kamu ikut aku saja menginap disana!"

"Terima kasih Nyonya, tapi saya akan menginap di penginapan saja!" kata Fang An yang menolak secara halus.

"Eee.. kita ini kan akan melakukan perjalanan ke arah yang sama, kenapa kamu tidak ikut saja bersamaku, kamu tidak perlu takut, aku tidak akan meminta uang sepersenpun darimu!" kata Xia Yishi.

"Nyonya, saya tahu niat baik Nyonya, tapi saya tidak ingin merepotkan nyonya dan teman nyonya!" kata Fang An yang tetap menolak sebab dia masih ingat akan peringatan gurunya.

"Ayolah Fang An, jika kamu tidak ikut, besok aku akan melakukan perjalanan sendirian lagi, baik jika kita bertemu, jika tidak siapa yang akan menjadi teman seperjalanan ku besok? Apalagi Desa ku masih sangat jauh, karena itu aku membutuhkan teman ngobrol agak tidak kesepian, jadi mau ya?" Xia Yishi tetap memaksa Fang An.

"Jika besok kita memang berjodoh untuk bertemu dan melakukan perjalanan bersama, maka besok kita pasti akan bertemu lagi Nyonya! Sekarang saya pamit dulu, dan terima kasih telah melakukan perjalanan bersama!" ucap Fang An seraya menangkupkan kedua tangannya lalu berbalik untuk pergi.

"Kamu masih muda, namun kewaspadaan mu sangat tinggi Anak muda, sayang rasanya anak muda yang unik harus aku lepaskan!" ucap Xia Yishi membuat Fang An menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Xia Yishi.

"Apa maksud Nyonya?" tanya Fang An.

Xia Yishi tersenyum lebar kemudian dia mengangkat tangannya ke atas dan seketika itu juga, ada jaring yang jatuh dari atas menutupi tubuh Fang An.

Fang An jelas terkejut dan tidak sempat menghindar sehingga dirinya terjebak di dalam jaring besar dan lebar serta sangat kuat.

"Apa maksudnya ini Nyonya? Kenapa anda menangkap saya?" tanya Fang An sekaligus berusaha untuk melepaskan diri.

Xia Yishi tertawa kecil setelah itu enam orang tiba-tiba saja datang dan berdiri di samping Xia Yishi.

"Sepertinya tangkapan kali ini sangat bagus Xia, aku yakin akan banyak saudagar yang akan memberikan harga mahal untuk membeli anak muda ini!" kata salah seorang pria paruh baya berbadan kekar.

Karena mereka masih berada di pinggiran Desa, jadi tidak ada siapapun disana kecuali Fang An dan Xia Yishi serta keenam temannya.

"Lepaskan aku..! Aku bukan anak yang bisa diperdagangkan," kata Fang An seraya memberontak.

"Diamlah bocah..! Sao Suo, cepat seret anak ini ke markas dan masukkan dia dengan tawanan yang lainnya," kata Xia Yishi.

Mendengar itu, Fang An berusaha untuk memberontak, hanya saja jaring itu terlalu kuat, dan dari situasinya Fang An sudah mengerti jika dirinya telah ditangkap oleh kelompok yang sering menculik anak-anak untuk dijual sebagai budak.

Fang An ingat jika dulu ada salah satu anak di desanya yang menghilang, setelah itu pera warga segera mencarinya, namun tidak juga ditemukan, Fang An yakin jika anak itu pasti diculik oleh kelompok yang tidak diketahui namanya.

Fang An diseret dengan jaringnya memasuki salah satu rumah, setelah tiba di dalam rumah, salah satu dari mereka membuka sebuah balok di tanah dan ternyata ada anak tangga menuju ke bawah.

Mereka membawa Fang An ke sebuah ruangan yang agak gelap serta pengap, setelah itu Fang An di lempar ke dalam ruangan itu lalu pintu dari jeruji besi di tutup rapat-rapat lalu dililitkan rantai besar dan di kunci dengan sebuah Kertas Mantra Sihir.

Fang An berusaha untuk keluar dari jaring itu, setelah berusaha selama beberapa waktu, akhirnya dia berada keluar.

Fang An terkejut ketika melihat di sekelilingnya, karena di ruangan yang mirip penjara itu ada sekitar 13 anak dari laki-laki dan perempuan, ada yang seusia dengan dirinya dan ada juga yang lebih tua, yang lebih miris lagi, ada tiga anak kecil yang berusia sekitar 6 hingga 8 tahun.

"Apakah kalian semua adalah korban penculikan mereka?" tanya Fang An.

Salah seorang anak yang berusia lebih tua darinya mengangguk, ke 13 anak itu semuanya bertubuh kurus, bisa terlihat jika mereka kekurangan gizi hingga tulang-tulang bahu mereka terlihat sangat jelas.

"Teman, tidak ada gunanya memberontak, kami semua disini tidak bisa berbuat apa-apa, jika ada yang berani untuk berusaha keluar melarikan diri, mereka tidak segan-segan membunuh kami!" kata salah satu anak perempuan yang lebih tua dari Fang An.

"Sebenarnya apa yang mereka inginkan?" tanya Fang An.

"Mereka menangkap kita untuk dijual kepada para saudagar untuk dijadikan pekerja atau pelayan, biasanya yang akan membeli berasal dari tempat yang jauh, dan mereka akan datang kesini untuk memilih sendiri siapa yang ingin mereka beli, jika anak yang dipilih menolak, mereka akan seret ke ruang penyiksaan kemudian akan dicambuk hingga kulit terkelupas, jika masih tidak mau juga, maka mereka akan mencambuk kita sampai mati!" kata anak yang lainnya.

"Kejam sekali mereka! Apakah tidak ada di antara kalian yang memiliki kemampuan untuk melawan?" tanya Fang An.

"Dulu ada satu anak laki-laki yang memiliki kemampuan seorang Kultivator, jika tidak salah anak itu mengatakan jika dirinya berada di tahap Yu Zao Tingkat 7, namun anak muda itu mati karena berani melawan, apalagi para penculik itu kata anak itu adalah para Kultivator yang berada di tahap Yu Zao dan yang terkuat berada di tahap Yu Zhi, setelah memberitahukan kami, anak muda itu pun berusaha membantu membebaskan kami, namun naas anak muda itu harus mati, dan mayatnya digantung di depan kami hingga membusuk setelah itu mereka membawa jasadnya untuk diberikan kepada Serigala berekor tiga!" salah satu dari mereka bercerita.

Fang An termenung memikirkan hal itu, dia tidak menduga jika dirinya yang baru saja melangkah kakinya berpetualang akan disambut oleh masalah besar.

"Kelompok pencuri anak, apa sebenarnya nama kelompok ini?" gumam Fang An namun semuanya bisa mendengar gumaman Fang An.

"Ini adalah Kelompok Bayangan Bulan!" jawab salah satu dari mereka.

"Ini adalah ujian pertamamu Fang An, kali ini kamu harus bisa membebaskan diri serta menyelamatkan mereka semua, aku tahu ini sangat berisiko, namun disinilah kamu harus bisa mengasah kemampuan berpikir mu, bagaimana caranya keluar serta menyelamatkan mereka itu? Jika nanti kamu ketahuan, maka kamu harus bisa menggunakan akal untuk bisa melawan mereka semua!" kata Feng Huang.

"Apa ini termasuk latihan?" tanya Fang An.

"Iya! Latihan pertarungan yang sesungguhnya, serta latihan dalam mengasah otak seperti layaknya bermain catur!" jawab Feng Huang.

Fang An tersenyum kecut, sebenarnya dia sedikit merasakan jika ada beberapa orang yang memiliki kemampuan di dalam ruangan, hanya saja Fang An belum terlalu bisa untuk mengukur kemampuan orang lain.

"Aku akan mencoba untuk memikirkannya guru!" ucap Fang An setelah itu dia menatap semua anak yang memandangi dirinya dengan seksama, tentu saja tatapan mereka lebih terfokuskan ke arah rambut Fang An.

1
ORS
bodi kaya gitar sepanyol ya biola ya thor 🤣🤣🤣
ORS
🤣🤣🤣😂😂😂
ORS
🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂
ORS
🤣🤣🤣🤣🤣
Fitrul Akbar
aku gk punya platform yang lain jadi heemm deh
Fitrul Akbar
kode sihirku 08572295××××
Fitrul Akbar
voice note
Fitrul Akbar
hampir salah baca jadi kang guru
Fitrul Akbar
anjaaaayyyyy
baru kali ini denger ada kultivator tipe sensor,kalo tipe medis itu kemungkinan antara tabib dan alkemis.
Akbar Darmendra
Wah salah... malah sejak Juni 2023
Akbar Darmendra
Komen awal sudah nunggu Season 2nya sejak tgl 25 Januari 2024, Sekarang sudah Mei 2025, sudah Setahun Setengah gak ada kabar... Harusnya Sebelum baca kemarin dicek Komen di bab akhirnya...
Akbar Darmendra
Novel yg bagus, cuma kok tamat ,hak jelas, harusnya keluar Season 2 nya, ini malah novel baru...
Jufri Teknik
pembuat Talisman goblok...masa tidak di gunakan...
Afrizal Effendi
tingkatan ranah nya aneh,,trus banyak keterangan yg tidak bermanfaat atau bertele-tele,,pembaca jd males buat nerusin baca
Abdul Muis
kurang bersemangat membacanya karena istilah-istilah tingkat kultivasinya tdk familiar sulit untuk diingat mohon maaf undur diri dulu
Marlince Lince
semoga kamu lekas sembuh ya nak...
TUHAN memberkati mu selamanya
Mia Mamarey
Luar biasa
Ferdi Laoh
Kultivasinya susah naik terus lawan2 nya semua lebih kuat, buat apa berlatih lebih baik santai aja tetap lawan pasti keokkkkk🤣🤣🤣
Dirman Ha: jb Ch j jo jo
Dirman Ha: cool hc gh jm jl o
total 2 replies
Ferdi Laoh
bukannya Bing xuyue sdh di tingkat 8
Ferdi Laoh
lucu baru cerita ini dimana mc adalah alkemis yang tak bisa meningkatkan ranah kultivasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!