NovelToon NovelToon
Istri Tawanan Tuan Arogan

Istri Tawanan Tuan Arogan

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Cintapertama / Mafia / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:588.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: rissa audy

Mengandung adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Happy Reading. CERITA INI BELUM TAMAT DAN SANGAT SLOW UPDATE.

Mencoba meraih kebenaran atas kematian ibunya, ternyata membuat Laura terjebak dalam pernikahan dengan seorang mafia. Namun, kehidupan mereka tidak semudah yang dibayangkan. Karena bagi seorang mafia, wanita tidak boleh menjadi sebuah kelemahan.

"Jangan harap kau bisa melarikan diri dariku!"

Akankah kisah kasih Laura dan Michael berakhir bahagia? Bagaimana mereka menjalani setiap masalah yang ada? Lantas sekuat apakah sosok Laura hingga berhasil meraih hati Michael, padahal dia sendiri sudah berusaha menutupi identitasnya?

Yukk kepoin, jangan cari wanita lemah di sini! Karena wanita itu sejatinya sosok yang kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rissa audy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25: Itu Kamu?

Meskipun pertunangan antara Nathalie dan Michael gagal sebelumnya. Nyatanya tak membuat gadis tersebut mudah menyerah dan kembali mendekati Lady serta keluarga Michael lainnya. Seolah nasib baik berpihak padanya karena wanita itu mengundangnya untuk ikut serta dalam acara keluarga Wilson kali ini.

Namun, lagi-lagi dia harus menerima kenyataan pahit. Karena kabar kematian saingannya ternyata hanya isapan jempol belaka. Pandangannya jelas menampakkan guratan kecewa, di saat sang pria pujaan hadir bersama sosok yang sudah menghancurkan segala rencananya. Bahkan gadis itu masih utuh tanpa tergores sedikit pun.

"Bisa-bisanya mereka menipuku. Awas saja kalian!" batin Nathalie murka mengepalkan kedua tangan, dengan tatapan tak beralih dari Laura.

Hingga suara bariton Michael yang dingin membuyarkan lamunannya akan kebencian yang terlanjur membara. "Kenapa dia ada di sini?" tanya Michael dengan tatapan sinis pada Nathalie.

"Mama yang mengundangnya, Mich. Lagipula Nathalie sudah Mama anggap sebagai anak sendiri karena sering menemani Mama dan Nenek berbelanja. Iya, kan, Sayang?" ujar Lady membelai lembut rambut Nathalie.

Laura hanya bisa tersenyum sinis di balik punggung Michael. Ternyata drama kisahnya baru bermula, akankah ini kisah cinta tak direstui? Untungnya dia tidak benar-benar mencintai Michael. Bisa-bisa Laura gila sendiri jika harus menghadapi kisah cinta yang rumit.

"Tuan Besar tiba," ucapan salah satu pelayan lantas menghentikan tatapan perdebatan antara Lady dan Michael.

Pria tersebut lalu membawa Laura ke sampingnya dan ikut berjajar rapi dengan yang lainnya untuk menyambut kepulangan sosok Argon Wilson. Hingga tak lama kemudian, seorang pria yang tidak lagi muda, tetapi masih gagah dengan seragam militernya tampak memasuki kediaman.

"Bu." Pria tersebut mendekati Nenek Elizabeth untuk pertama kalinya. Tentu saja sebagai bakti karena sang ibu telah menjaga keluarganya selama ini.

"Kau sudah kembali. Lihatlah wajahmu! Semakin tua dan keriput hampir sama sepertiku," kata Nenek Elizabeth membelai wajah sang putra.

Argon hanya terdiam tak menampilkan ekspresi apa pun. Dia lantas beralih pada sang istri, tetapi keduanya bahkan tidak terlihat saling merindukan.

"Selamat datang kembali, Sayang."

Argon hanya mengangguk, melirik sekilas antara Laura dan Nathalie yang berada di sebelah Michael. Lalu memeluk putranya tersebut. "Kau semakin dewasa," ucapnya menepuk punggung Mich perlahan.

Untuk sejenak Argon membandingkan antara Nathalie dan Laura di depan putranya. Namun, pria tersebut tak mengatakan apapun karena seorang pria seumuran Laura berlari dari arah lain dan langsung memeluknya. "Papa, sudah kembali. Maaf aku terlambat."

"Tidak apa-apa. Kau juga semakin tinggi saja. Ayo kita masuk!" Argon melangkah ke dalam dengan putra bungsu yang bergelayut manja di lengannya.

Acara penyambutan pun berjalan dengan sempurna. Mereka saling bercengkrama dengan dingin, sedangkan Laura merasa begitu asing karena Lady dan Nenek Eli menampakkan ketidaksukaan mereka padanya dan hanya menanggapi Nathalie saja.

"Apa kau calon kakak iparku?" Seorang pria muda langsung menjabat tangan Laura dan duduk di sampingnya begitu saja. "Kenalkan Nathan."

"Ah, iya." Laura merasa kikuk kali ini, meskipun pria di sampingnya tampak ramah, tetapi tatapan tak menyenangkan dari Michael menghunus tajam ke arahnya dari kursi. Hingga dia pun lebih memilih segera melepaskan jabatan tangan Nathan. "Laura."

"Pantas saja hari itu aku melihatmu menangis sampai tak sengaja menabrakku. Ternyata kau kecewa karena Kakakku hendak bertunangan dengan wanita lain, ya?" Pertanyaan polos Nathan sontak membuat semua orang di sana membelalakkan mata. Terutama Laura yang bahkan tak pernah mengingat kapan dia bisa dengan sialnya bertemu remaja tengil di sampingnya ini.

"Mungkin kau salah orang. Aku tidak pernah menangis," ucap Laura membela diri dan meminum minuman di depannya karena merasa tercekat.

"Tidak. Aku tidak salah orang. Apa kau tidak melihat wajahmu sendiri saat itu? Ah, seandainya aku tahu kau adalah kakak iparku yang sebenarnya pasti aku sudah memberimu tisu saat itu."

"Nathan, apa yang kau bicarakan? Bagaimana bisa memanggil seseorang yang belum pasti dengan panggilan kakak ipar. Lagi pula Papa juga belum tentu menyetujui pilihan Michael." Lady menimpali perkataan putranya karena merasa keduanya terlalu akrab.

Dia jelas menunjukkan wataknya di depan Laura dan lebih membela Nathalie. Apalagi setelah mengetahui jika Laura hanyalah seorang gadis miskin yang bekerja sebagai bartender di sebuah klub malam. Pantas saja selera Michael begitu rendah, mungkin hal itu diturunkan oleh ibu kandungnya yang juga wanita murahan.

"Jika Papa tidak menyetujui, aku hanya akan kawin lari saja dengannya. Apa susahnya dengan hal itu," ujar Michael membela Laura.

"Mich!" Lady geram, tetapi suara pelayan menghentikan obrolan panas yang berlangsung.

"Nyonya, Tuan. Makanannya sudah siap," ucap pelayan itu.

Mereka pun berdiri dari posisinya, sedangkan Nathalie dengan bangga menyenggol bahu Laura dan melayangkan tatapan sinis. Wanita tersebut bahkan menyerobot, tempat duduk saingannya serta meletakkan diri di kursi tepat samping Michael.

"Sini saja, Kakak Ipar!" Nathan menunjuk tempat di sampingnya, tetapi di saat gadis itu akan duduk dengan segera Michael berubah posisi.

"Kau duduk di sana!" Perintah Michael pada sang adik.

"Cih, aku yang duduk duluan tapi malah Kakak yang mengusirku." Dengan kesal Nathan berpindah posisi di samping Nathalie, sedangkan Michael dan Laura duduk berdampingan. Bahkan pria tersebut tidak segan untuk memundurkan kursinya agar sang tunangan nyaman.

"Terima kasih," ucap Laura memerankan tunangan anggun seperti perjanjian sandiwara mereka.

Semua orang menempati tempat masing-masing, tetapi acara makan malam tersebut belum di mulai karena Argon masih menatap satu per satu anggota keluarganya. "Mari makan!" ucap pria tersebut akhirnya mengawali.

Nathalie masih berusaha mencari perhatian Michael sejak tadi. Bahkan wanita tersebut meletakkan beberapa makanan di piring Michael. "Kata Mama kau menyukai udang asam manis. Ini makanlah!"

Michael tidak menjawab, dia hanya melirik sekilas wanita di depannya. Pria tersebut lantas beralih pada Laura yang ternyata sibuk mengunyah makanan tanpa menampakkan semburat kecemburuan ataupun berniat bersaing perhatian dengannya.

"Aku menyukai udang karena dia, lihatlah makannya cukup lahap karena semua makanan enak tersaji di depannya. Aaa." Dengan sengaja Michael membuka paksa mulut Laura yang masih penuh dengan nasi, dia memasukkan udang pemberian Nathalie pada gadis tersebut. Lalu memberikan isyarat agar segera mengunyahnya. "Enak 'kan, Sayang?"

Laura mengangguk patuh, tanpa sadar alat makan di tangan kirinya terjatuh begitu saja karena tindakan Michael. Gadis tersebut, langsung menunduk ke bawah untuk mengambilnya dan melihat di bawah meja di mana kedua tangan Nathalie tampak geram atas tindakan mereka.

"Biarkan saja! Pelayan," panggil Michael meminta pelayan mengambilkan peralatan baru dan menahan punggung Laura yang hendak semakin menunduk.

Laura menurut, tetapi langkah seorang pria menghampiri mereka dan memanggil nama tuan besar seketika menghentikan gerak Laura.

"Tuan Besar, ada laporan dari pangkalan." Sebuah suara yang sangat Laura ingat selama lima tahun terakhir kembali berdengung di telinganya. Sosok yang dia cari selama ini sontak menyulut api dendam dalam jiwanya. Dia terdiam untuk waktu yang cukup lama, kemudian menoleh ke arah orang itu, melihat dari ujung sepatu hingga pucuk kepalanya secara perlahan.

"Jadi, pria itu adalah kamu? Akhirnya aku menemukanmu," batin Laura berkobar hebat dengan aliran darah yang seketika berdesir naik tanpa diminta karena kemarahan kembali membara.

To Be Continue...

1
Yani Mulyani
Biasa
Siti Azizah
trs michel laura bersaudara? ato gmn?
nenni makadada
Luar biasa
Daryati Idar
lanjut dong thor
aca
Laura tolol uda tau mereka jahat masih aja mau di ajak jalan tolollll
aca
kayaknya Laura anak argon bukan sih
Lige Nainggolan
lanjutannya mna Thor😭
Othor Bahenol 😍
ini kok karakter si laura , jeslyn, jessi sama ya
Lige Nainggolan
wow,,ceritanya penuh misteri aku suka aku suka
samosir sirsir
mantap
Miaaaoowww😸
udah hiatus hampir 2 tahun🫣
Mewangi Sakura
That's Hunter killer
Pratama Sandi: ini b huuu KK huuu KK kirim! neng. KK huuu pun oom n Hhhh BB ijo
BB okm Hhmm m BBM.
total 1 replies
kutu
Luar biasa
Novie Achadini
berkebihan ya kali ini
Novie Achadini
giliran zack yg dibunuh
Novie Achadini
asik belah duren duluan
Novie Achadini
papanta laura kah atau mich
Novie Achadini
😀😀😀😀brani bgt laura
#ayu.kurniaa_
.
🌺cataleya🌺
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!