Istri Tawanan Tuan Arogan
...Sebelum membaca Jangan lupa untuk mampir ke Karya Rissa Audy yang lainnya. ...
...1. Dangerous Woman Jesslyn : Berkisah Tentang Mommy Jesslyn dan Daddy Nicholas ...
...2. Queen Of Casino: Berkisah tentang Jessica Light (Putri Jesslyn) dan Williams Scorpion....
...3. Istri Tawanan Tuan Arogan: Berkisah tentang Laura Orca dan Michael Bannerick. ...
...(kedua orang tua Nicholas)...
...Happy reading. ...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komentar di setiap babnya. Tapi jangan di spam ya!...
...****************...
Seorang gadis bersembunyi di bawah ranjang sambil membekap mulutnya sendiri rapat-rapat agar suara ketakutannya tak terdengar dari luar. Seluruh tubuhnya bergetar hebat saat berada tempat persembunyiannya, dia melihat jelas sang ibu bersimpuh di depan seorang pria yang berdiri menodongkan sebuah belati pada ibunya tersebut.
"Seharusnya kau tidak membuatnya marah," ucap pria itu dengan tegas.
"Aku hanya tidak ingin hidup sebagai orang yang menjadi duri dalam daging. Seharusnya dialah yang tak pernah hadir dalam kisah kami," jawab ibunya dengan keyakinan dan memberi isyarat agar putrinya tetap diam dan tak menimbulkan kecurigaan. Apalagi sampai keluar dari tempat persembunyiannya.
Jantung ibu dan anak tersebut sama-sama berdetak cepat seiring doa dalam hati yang meminta agar mereka tidak berbuat macam-macam. Namun, semuanya hanyalah angan karena seseorang segera mendekatkan ujung senjata tajam miliknya ke dada sang ibu.
"Padahal kau sungguh cantik. Sayang sekali jika harus mati sia-sia. Bagaimana jika kau melayani kami terlebih dahulu?" Pria tersebut sungguh berniat melecehkan sang wanita dengan membuka satu kancing teratas piyamanya menggunakan pisau.
Sayangnya wanita tersebut bukanlah orang yang terhina dan segera menggenggam belati pria itu dengan kuat menggunakan kedua tangan. "Aku bersumpah. Jika sampai kalian menyentuh tubuhku. Akan aku pastikan bangkit dari kematianku sendiri, saat itu juga!" ucap wanita itu tanpa basa-basi langsung menancapkan tangan sang pria yang memegang belati di tangan tepat di dadanya sendiri.
"Cuih! Ternyata kau lebih baik mati daripada melayani kami? Pantas saja dia selalu menganggapmu ancaman. Kau terlalu setia pada pria brengsek itu? Kalau begitu, pergilah ke alam baka sekarang juga!" ujar pria yang hanya terlihat sepatunya saja oleh gadis di bawah ranjang.
"Jangan Ibu! Aku mohon, jangan bunuh ibuku!" batin gadis itu dengan tubuh bergetar, tetapi ibunya memberi isyarat agar tidak keluar dari persembunyian dengan sisa kesadaran.
Tanpa membuang waktu, pria itu menghujam wanita yang sudah bersimbah darah itu dengan belatinya berulang kali. Hingga wanita tersebut terkapar tidak berdaya di lantai dengan sisa napas yang masih tertinggal dalam dirinya. Namun, masih tersenyum seolah mengatakan dia baik-baik saja pada sang putri.
"Jangan salahkan aku yang membunuhmu! Salahkan priamu yang tidak bisa melindungimu sejak dulu." Tanpa perasaan pria itu kembali menendang tubuh lemah bersimbah darah dengan kuat, hingga wanita itu semakin meringis kesakitan.
Suara keras tendangan membuat gadis tersebut hanya bisa menutup mulutnya semakin rapat. Hal itu seiring dengan ketakutan di dalam dirinya ketika melihat kedua mata sang ibu membola sempurna menatapnya meskipun sudah tak bernyawa.
Tubuh gadis itu semakin bergetar hebat merasakan nyeri di hati, tetapi tak dapat berbuat apa-apa karena banyaknya orang di sana. Dia hanya bisa menutup wajah semakin rapat agar isakannya tidak terdengar dari luar. Ingin rasanya dia keluar dan membalas mereka langsung. Namun, ibunya sudah berpesan agar tetap hidup dan menjadi kuat.
Setelah puas menyiksa barulah pria itu berbalik dan memberikan perintah pada anak buahnya. "Cari apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan di sini" Suara bariton seorang pria yang melangkah ke arah ranjang dan duduk di sana membuat gadis tersebut sampai menahan napasnya.
Meskipun ingin sekali membalas perbuatan mereka saat ini, tetapi dia harus tetap hidup dan mengingat jelas setiap detail adegan itu dengan sorot mata membara menuntut dendam. Untuk sekarang gadis tersebut hanya bisa membiarkan air matanya lolos begitu saja. Suara pria yang membunuh sang ibu dengan kejam akan selalu dia ingat sampai nanti bisa membalas semua perbuatannya.
"Sudah, Bos. Tidak ada hal yang mencurigakan."
"Kita pergi sekarang. Jangan lupa bakar tempat ini!" Tanpa membuang-buang waktu, ketiga pria itu pun melangkah keluar dari kamar setelah membawa barang-barang berharga milik keluarga tersebut.
Gadis itu masih tetap terdiam di tempatnya untuk sesaat, hingga suara mobil dinyalakan di kejauhan membuatnya seketika keluar dari persembunyian. "Ibu!" Dia berlari merengkuh tubuh wanita yang kini terkulai lemas tak berdaya dengan bersimbah darah itu. Bahkan sisa napasnya pun tidak lagi bisa didengar oleh sang putri.
"Ibu, Ibu bangun! Jangan tinggalkan aku! Ibu, aku mohon!" Berulang kali dia memeluk erat tubuh sang ayah yang sudah lemas tak bernyawa. "Ibu kalau kau pergi siapa yang akan menjagaku?" Buliran hangat terus mengalir di wajah gadis itu dengan derasnya. Kesakitan atas kepergian sang ibu untuk selama-lamanya terpatri jelas di ingatan. Noda darah di tangan membuatnya mengepalkan tangan dengan kuat dan mengobarkan api dendam yang membara di dalam jiwanya.
"Ibu!" teriaknya panjang menyebut sang ibu dalam dekapannya, di saat api sudah mulai berkobar membakar rumahnya.
To Be Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
#ayu.kurniaa_
.
2024-06-01
0
Lisa
lanjut
2022-11-05
0
rjvjr
tetap semangat
2022-09-12
0