Dinda Larasati adalah gadis yang ceria dan pintar, Dinda adalah panggilanya ,Dinda di besarkan oleh ayahnya karena orang tua Dinda sudah berpisah semenjak Dinda umur 10 tahun,
Ayah Dinda adalah seorang pns guru SD sedangkan ibunya adalah seorang wanita karir dan sosialita,
Ayah Dinda tidak menikah lagi karena ingin fokus mengurus Dinda,sedang ibunya menikah lagi dengan priya yang lebih muda 5 tahun dari ibu nya,
Saat lulus SMA Dinda akan melanjutkan kuliah di unifersitas yang ada dikota ibunya, sehingga Dinda akan tinggal bersama ibu dan ayah tirinya
Bermula dari seringnya Dinda dan ayah tirinya berdua di rumah, timbul lah rasa yang beda di antara Dinda dan ayah tirinya, karena ibu Dinda seorang yang sangat sibuk menjadikan ibu Dinda jarang di rumah,
Ikuti ceritanya yukkk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Berdua
Aku juga sebenarnya bingung harus memanggil apa terhadap papah, aku juga dari kemaren berfikir kalou nanti papah menyuruhku mengganti panggilanya, aku harus memanggil apa,
"Dinda harus panggil apa dong,, "kataku
"Ya terserah Dinda, "
"Hemm,, om apa pak yah, "
"Jangan itu dong yang bagusan dikit ke, itu terlalu tua buat saya, "
"Kalou mas gimana, tapi kayanya ngga pantes deh, soalnya memang papah udah tua, "kataku dan papah langsung melotot gara2 aku bilang udah tua
"Enak aja saya belum tua yah, "aku hanya tersenyum mendengarkan papah yang ngga mau di katain tua
"Pah,, tapi Dinda sudah sangat nyaman dengan sebutan papah, Dinda mohon pah,, izinkan Dinda tetap menjadi anak papah, "tangan papah mengusap rambutu dan tersenyum..
"Heheee,,, ya udah ya pah, Dinda ke kelas dulu, jangan lupa kirimin alamat apartemen papah, Dinda pengin main, pengin liat tempat papah, "papah hanya mengangguk dan aku langsung keluar,,
Setelah bertemu dengan papah dan melihat papah sehat aku sudah merasa lega, dan sekarang aku sudah mendapat kan alamat apartemen dari papah ,tadi papah sudah wa padaku, aku senyum2 sendiri saat membuka henfonku..
"Ada apanya sih di henfon lo,kok lo senyum2 sendiri, "tanya Sisi padaku sambil melirik ke henfonku..
"Hehe,,, ngga ada apa2 kok, kamu mau ke kantin ngga Si, "tanyaku pada Sisi
"Iya aku laper nih, ayo kita ke kantin, "sambil berdiri Sisi menarik tanganku
"Ayo,,, "aku pun ke kantin bersama Sisi saat di kantin aku bertemu kak Aldo dan temanya
"Hai,,, Din, sinih duduk sinih aja, "kata kak Aldo
"Hai juga kak,, iya kak makasih, "karena kantin sedang rame jadi susah cari bangku kosong, jadi aku dan Sisi ahirnya duduk baersama kak Aldo dan temanya,,
Saat kita sedang menunggu makanan datang, kita mengobrol dan sesekali tertawa,,
Tiba2 henfonku berbunyi tanda panggilan masuk, aku langsung mengangkatnya, karena yang telfon papah,,
Setelah aku menganggkat trlfon dari papah, aku berpamitan ke yang lain karena papah menyuruhku untuk ke ruanganya,, karena aku bingung memberi alasan ahirnya aku mengatakan di suruh ke ruangan rektor,,
Setelah aku jelaskan aku di panggil rektor, ahirnya semua percaya, aku langsung menuju ke ruangan papah,,
Setelah sampai di depan ruangan papah, aku langsung mengetok pintu, dari dalam aku mendengar papah menyuruh masuk, aku pun langsung masuk,,
"Duduk,, "aku langsung menurut kata papah,, tapi saat aku mau duduk papah langsung menujuk ke sofa, "Jangan duduk di situ, tapi di sofa, "aku langsung menurut dan menuju sofa
Saat sampai sofa, aku melihat sudah banyak makanan di atas meja,setelah aku duduk papah pun berjalan menuju sofa,,
"Ayo Kita Makan,"sambil memberiku sendok dan garpu untuku,,dan papah juga membuka kan bungkus makananyaa
"Pah,, Dinda pake tangan yah, soalnya kalou makan nasi padang gini enaknya pake tangan, "kataku
"Ya seenaknya kamu aja,,, "
Saat sedang makan aku melihat papah yang makan dengan lauk gulai ikan, aku penasaran rasanya sepertinya enak,, karena punyaku lauknya ayam bakar, memang ini kesukaanku sih,tapi melihat gulai ikan yang papah makan sepertinya enakk,,
"Kenapa lihatin papah,, Dinda mau coba gulai ikanya, "aku hanya tersenyum dan menggeleng
Tiba2 papah menyodorkan sendok ke depanku,
"Aaaa,, buka mulutnya, kalou pengin ngomng aja, jangan cuma liatin,,, "ahirnya aku membuka mulutku di suapin papah membuat jantungku berdebarr, apa lagi saat mata kita bertemu, behhhhh... ga kuat jantungku ini,
Selesai makan aku langsung minta izin untuk main ke apartemen papah nanti sore..
"Pah,, Dinda nanti sehabis kuliah main ke apartemen papah yah, "kataku
"Tapi papah habis mengajar mau langsung ke rumah sakit, pulangnya malam lagi, besok aja yah, "
"Yahhh,,, di rumah sepi,ibu lagi pergi ke kota B, sedang mba Iis sedang minta cuti 2 hari, "kataku
"Kaliu Dinda mau ke apartemen papah main aja, tar papah kasih kode pintunya yah,tapi papah ngga janji pulang jam berapanya, gimana,, "
"Ya,,, Dinda mau pah tar dinda masakin buat papah, atau kalou dinda takut apa bosen Dinda nanti pulang, "kataku
1. kuliyah
2. kaliyan
3. biayaya
4. meningalkan
5. kalao
dst.
lieur euy. saya yg salah memang, agak susah beradaptasi.