NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru 2

Penguasa Benua Teratai Biru 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Kultivasi / Xianxia
Popularitas:22.2M
Nilai: 5
Nama Author: Yudhistira

Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.

👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.

_____________

Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.

Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.

Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.

Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.

👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.

👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.

Terima kasih 🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Keluar Dari Wilayah Kabut Biru.

Kemunculan Qing Ruo dan Ling Zhong di atas punggung She Yi yang tiba-tiba itu mengejutkan Qing Ling dan She Mei Lu.

" Gege," ucap Qing Ling langsung memeluk Qing Ruo tanpa memperhatikan kehadiran Ling Zhong.

" Ling er, kakak, maaf. Aku..."

She Mei Lu hanya bisa menggelengkan kepala.

"  Kamu sudah membuat  istrimu begitu cemas." Sambil menatap kearah Ling Zhong.

" Ling er, kakak, dia adalah kakek Ling Zhong. Pemimpin Klan Ling."

" Kakek," ucap kedua wanita itu sambil berlutut dengan hormat.

" Kakek, aku Duan Ling,  istri gege Ruo." Qing Ling  tahu bahwa pria paruh baya itu adalah kakek Qing Ruo, Ling Zhong, tetapi dia masih sedikit kesal dengan sikap Ling Zhong  saat itu, dimana tindakannya yang tidak tegas membuat Qing Ruo harus bertarung mati-matian di dalam Klan Ling dan hampir terbunuh. Melihat kedekatan dan kehangatan suaminya dengan sang kakek, membuat hatinya luluh juga.

" Kakek, Aku Qing Youyu, kakak Qing Ruo."

" Berdirilah," ucap Ling Zhong senang sambil menatap kedua wanita itu dengan mata berkaca-kaca. Senyum tulus di wajahnya mewakili jutaan kata-kata yang tak terucap atas kebahagiaan hatinya.

" Senang berjumpa dengan kalian berdua.  Aku tidak menyangka jika Ling Yun akan memiliki putri dan menantu yang sangat cantik." ucapnya mencairkan suasana.

Ling Zhong begitu bahagia, bahkan tanpa terasa  meneteskan air matanya.

" Ling er, Youyu er,  kalian berdua begitu luar biasa." ucapnya senang sambil menilai tingkat kultivasi yang  mereka berdua.

Mata tuanya yang tajam tiba-tiba menatap She Mei Lu dengan terkejut. Yang membuatnya begitu terkejut adalah kekuatan darah serta tingkat kultivasi yang dimilikinya.  

" Youyu er, tingkat kultivasimu...?"

" Apakah kakek dapat melihatnya?" tanya Qing Ruo.

Ling Zhong mengganggukan kepalanya.

" Benar, aturan ruang dan waktu telah membatasinya, tetapi lingkaran kekuatannya masih dapat terbaca. Youyu er, tingkat raja dewa adalah eksistensi yang sangat kuat saat ini. Ling Yun putriku, kamu memiliki anak-anak yang luar biasa." ucapnya bangga.

" Tapi kakek, aku..."

" Youyu er, kakek tahu, tetapi di tubuhmu ada darah Dewa Luo, dan ada darah Dewa Ling." sambil menatap She Mei Lu dengan lekat lalu mengirimkan kekuatan darahnya pada She Mei Lu.

" Kakek, ini...?"

" Kamu adalah cucuku, kakak Ruo er, kamu berhak untuk itu." Sambil meminta She Mei Lu untuk menyerap kekuatan darah yang telah dia berikan.

" Baik kakek," jawab She Mei Lu sambil menyerap kekuatan darahnya.

Ling Zhong tahu bahwa She Mei Lu Bukankah Putri kandung dari Ling Yun, dia dengan jelas dapat merasakan kekuatan darah alami klam She, namun dia dapat melihat dan merasakan ikatan batin antara Qing Ruo dan kakak angkatnya itu, sehingga dia menganggap She Mei Lu adalah cucu kandungnya. Kekuatan darah yang telah dia diberikan juga bertujuan  memurnikan kekuatan  darah dewa Ling yang sudah  Qing Ruo berikan sebelumnya.

She Mei Lu yang menerima kekuatan darah dari Ling Zhong itu  tiba-tiba merasakan kekuatan yang luar biasa bekerja  pada tubuhnya.

" Kakek ini....?"

" Itu adalah kekuatan sejati Shen Guoshi Ling."

" Apakah itu berarti aku ...?"

" Youyu er,  kini kamu telah sah menjadi bagian dari Klan Dewa Ling."

" Kakek, terima kasih," ucap She Mei Lu sambil bersujud sebanyak tiga kali.

" Bangunlah. Jadilah kakak Ruo er yang baik," ucap Ling Zhong lembut.

" Kakek teknik pemurnian darahnya begitu singkat.  Bagaimana kakek melakukannya?" tanya Qing Ruo heran saat merasakan kekuatan darah klan She  yang dimiliki oleh Zhe Mei Lu ini secara perlahan digantikan oleh kekuatan darah Dewa Ling.

" Hm... Apakah kamu tahu tingkat kultivasinya?"

Qing Ruo menganggukkan kepalanya.

" Kakek, selain aku dan kakak Youyu, kami berdua juga punya adik yang sangat cantik." sambil mengeluarkan kristal Kenangan.

Setelah meneteskan setetes darah pada kristal itu, sosok Qing Zishu muncul. Ling Zhong  begitu terpana.

" Dia sungguh terlihat seperti Ibu kalian saat masih kecil," ucapnya jujur.

Selain memperkenalkan Qing Zishu, Qing Ruo juga memperkenalkan Qing Zilong dan Qing Yong Jun melalui kristal kenangan tersebut.

Kebahagiaan tidak ada hentinya terpancar dari wajahnya. Matanya yang tajam terlihat berkaca-kaca menjelaskan perasaannya yang begitu  terharu saat itu.

" Putriku, kamu sungguh berbahagia. Kamu telah memiliki seorang Putra bahkan cucu yang sangat luar biasa."  batinnya dengan penuh syukur.

Sepanjang jalan, mereka terus bercerita hingga Qing Ruo merasakan pergerakan She Yi yang semakin lambat.

Qing Ruo lalu menyelimuti tubuh She Yi dengan  perisai ruang dan waktu dan mengirimkan kekuatan pemulihan pada tubuhnya.

" Penguasa, Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kekuatanku begitu cepat terkuras?" tanya She Yi penasaran.

" She Yi, saat ini telah terjadi siklus poros langit, kekuatan racun yang ada di dalam wilayah Kabut  Biru berevolusi hingga berapa kali lipat."

" Penguasa, Aku kira kekuatanku telah melemah," ucapnya sambil terus bergerak, yang akhirnya memahami fenomena tersebut.

" She Yi,  maaf aku lupa memberitahumu sebelumnya," ucap Qing Ruo sambil mengirimkan kekuatan pemulihan pada tubuh ular putih bersayap tersebut.

" Penguasa, tenanglah.  Aku masih baik-baik saja."

" Baik, pulihkan dirimu!"

" Baik penguasa."

Di belakang Qing Ruo, Ling Zhong, She Mei Lu, dan Qing Ling terus berbincang-bincang dengan santai.

Setelah selesai memulihkan kekuatan She Yi, Qing Ruo lalu ikut bergabung dengan mereka.

" Kakek, perjalanan kita masih lama, Jadi kalian beristirahatlah." Sambil menaburkan jutaan kristal jiwa dan meminta mereka untuk berkultivasi.

She Mei Lu menatap Qing Ruo dengan tajam. Qing Ruo yang tahu maksud dari tatapan itu hanya bisa tersenyum kecut.

" Kakak aku tidak akan pergi lagi."

" Baik," jawabnya lalu mulai menyerap kekuatan kristal jiwa yang ada di tempat itu.

Setelah ketiga Orang itu mulai berkultivasi, Qing Ruo lalu meninggalkan mereka dan duduk di bagian kepala She Yi.

Tanpa terasa sudah dua  minggu mereka berada di wilayah terdalam Kabut Biru. Secara perlahan Qing Ruo mulai dapat melihat Kabut Biru yang semakin memudar.

" Kita sudah berada di bagian terluar Kabut Biru,  dan sebentar lagi akan memasuki jantung benua teratai biru."

" Pertama,  kita harus mencari kota untuk beristirahat, setelah itu baru kita memikirkan langkah selanjutnya."

" Apakah Penguasa akan langsung   pergi ke dunia hewan buas?"

" Benar, Walaupun demikian aku juga ingin mengawasi pergerakan yang dilakukan oleh orang-orang dari aliran hitam."

" Lalu Bagaimana dengan kakek Ling Zhong?"

" Sepertinya ada hal penting yang ingin dia bicarakan denganku, mungkin dia sedang Mencari waktu yang tepat."

" Benar, " ucap She Yi.

" Penguasa, apakah anda sudah mengabari  tuan muda Zilong ?"

" Hm... Sepertinya itu tidak perlu. Anggap saja sebagai kejutan," jawab Qing Ruo santai.

" Penguasa beristirahatlah,  saat ini kita sudah berada di bagian terluar kabut biru. Aku sudah bisa mengatasi tekanan ini  dengan kekuatanku."

" Baik," jawab Qing Ruo sambil memasuki perisai perlindungan dan menghampiri Ling Zhong.

Kehadiran Qing Ruo membangunkan Ling Zhong.

" Ruo er, apakah masih lama?"

" Satu minggu lagi kita akan keluar dari wilayah perbatasan Kabut Biru. Kakek sebenarnya apa tujuanmu mengikutiku?" Tanya Qing Ruo berbicara melalui telepati dengan serius.

Ling Zhong terdiam sesaat lalu menatap Qing Ruo dengan lekat.

" Ruo er, sebenarnya aku ingin mencari tempat yang tepat dan nyaman, karena memang ada sesutu yang ingin aku bicarakan denganmu."

" Kakek, aku rasa dirimu memiliki urusan lainya. jadi katakan saja."

" Hm..., baik."

1
Muhammad Rusdi
Lumayan
Muhammad Rusdi
Biasa
Muhammad Alfaruq
parah beneer nie zilong haha. 😂😂
Ian Tazz
Luar biasa
Anonymous
Niok
echa purin
/Good//Good//Good/
Teddy
Luar biasa
Zacky yulianto
bagus
Fransiscus Riawan
Luar biasa
gudang winarto
MANTAP...👍👍👍
Anom Wibisono
Luar biasa
daenk pajokk@
kaisar dewa
daenk pajokk@
kayaknya pelayan Luo Feng juga dulunya
Mas Broww
Luar biasa
Anonymous
keren
Damar Sigit
Luar biasa
musafir
penulisnya semakin hari semakin anjing otaknya, klau aliran hitam pasti sdah perang tampa banyak bicara penulis memang tolol anjing
musafir
ini penulisnya menang otak anj
musafir
ini cerita palibg goblok anjing
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
selalu ada cara dan selalu ada jalan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!