NovelToon NovelToon
Hasrat Sang Majikan

Hasrat Sang Majikan

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Nikahmuda / Cintamanis / Selingkuh / Anak Kembar / Pelakor / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Khoirun Nisa

Lanjut season dua.

Dari BAB 121. Semoga suka, terimakasih yang masih berkenan membaca cerita ini.


Sabrina menjadi korban pelecehan anak majikannya sendiri dan sebuah pernikahan pun terjadi sebagai sebuah pertanggung jawaban. Namun, penindasan dalam rumah tangga terjadi pada Sabrina karena dianggap lemah. Sampai akhirnya ia berubah menjadi wanita tangguh, membuat pria bernama Alexander Wijaya bertekuk lutut padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khoirun Nisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 24

Tepatnya jam sembilan malam. Alex sudah berada di rumah, sedang menghakimi kedua asistennya. Mereka berdua disuruh mengemasi barang-barangnya. Alex memecat keduanya, tak terima karena sudah berani menyentuh kulit sang kekasih tercinta. Bibi An dan Bibi Ar berulang kali menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Namun, Alex tak peduli dengan penjelasan mereka.

Ia juga tak takut, jika kena marah Maminya. Karena sudah memecat asisten rumah tangga kepercayaannya.

"Kalian keluar, jangan harap aku akan memberi ampun kepada kalian berdua!"

"Non Karlina membalikkan pakta, Tuan. Non Sabrina lah yang dianiaya."

"Diam kalian, sekarang keluar dari rumahku." Alex melemparkan koper kedua asistennya keluar. Setelah itu membanting pintu dan menguncinya, kini tinggal Sabrina yang harus Alex urus.

Bibi An dan Bibi Ar sangat khawatir akan kondisi Sabrina. Melihat kemarahan Alex seperti itu, takut Sabrina akan di usir juga dari rumah.

"Enak ya tidur, bangun!" Alex menyibak selimut Sabrina dan menariknya kasar dihempaskan kelantai.

Sabrina meringis kesakitan. Ia sangat terkejut dengan perlakuan kasar Alex yang tiba-tiba. Apa dia sedang mabuk? Tapi sepertinya tidak. Lantas kenapa?

"Bagus ya, baru dapat kepercayaan segitu saja sudah sombong dan merasa berkuasa," papar Alex berjongkok mengimbangi Sabrina, tangannya mencengkram bahu gadis itu dengan kasar.

"Awuh." Sabrina mengaduh kesakitan.

"Sok pura-pura lagi, aku benci dengan tampang sok polosmu itu." Rahang Alex mengeras, mencengkram kedua pipi Sabrina. Menarik gadis itu agar berdiri dan menghempas tubuh Sabrina dengan kasar.

"Hentikan, Tuan. Sakit sekali, jangan menyakitiku lagi." Air mata yang tertahan itu akhirnya jatuh juga membasahi pipi.

"Jangan berpura lemah di depanku, Kamu pikir aku akan berbelas kasih saat melihat air mata palsumu itu. Bagian mana yang sakitnya, hah?!" Alex mencengkram kasar kedua pipi Sabrina.

Namun, Sabrina menangis semakin menjadi. Alex merasakan hal itu bukanlah pura-pura, tapi Sabrina seperti merasakan kesakitan yang sesungguhnya. Alex pun menyalakan lampu kamar, karena Sabrina hanya memakai lampu tidur dengan pencahayaan remang saja, jadi Alex tak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas.

Setelah lampu kamar menyala terang benderang. Alex sedikit terkejut melihat luka lebam di kedua pipi Sabrina dan disudut bibirnya juga. Seperti bekas pukulan yang sangat keras. Alex sampai mengernyitkan kening apalagi Sabrina tak hentinya menangis memohon ampun kepada Alex agar tidak menyakitinya lagi, ada desiran rasa kasihan dalam hati Alex dan menyuruh Sabrina untuk duduk.

"Mau ngapain?" tanya Sabrina penuh kewaspadaan.

"Merasaimu kembali," jawab Alex mendekatkan wajahnya.

"Tidak mau, aku nggak mau gituan lagi." Sabrina menjauhkan tubuhnya dari Alex.

Alex seketika terkekeh dan kembali mendekati Sabrina. Saking takutnya, Sabrina sampai meloncat turun dari tempat tidur.

"Dasar gadis kecil, aku nggak selera menyentuh tampang jelekmu itu. Kemarilah, aku akan mengobati lukamu."

"Tidak mau, Tuan pasti berbohong," jawab Sabrina, gadis itu memegangi kepalanya. Pusing sekali kepalanya, ia lupa belum makan tadi sore.

Alex yang melihat tubuh Sabrina hampir ambruk kelantai, sigap menggendongnya. Membaringkan tubuh gadis itu di tempat tidur. Alex mengambil kotak P3K dari laci untuk mengobati luka Sabrina.

"Aku bisa sendiri," ucap Sabrina mengambil obat oles ditangan Alex.

"Sebenarnya itu pipi nyium apaan sih, sampai memar gitu?" tanya Alex mencari tahu kebenarannya.

"Nyium tembok."

"Sialan juga ya tu tembok, beraninya mencium pipimu sampai memar gitu. Sepertinya aku juga harus belajar sama tembok."

Sabrina menatap Alex sebal. "Candaannya nggak lucu."

"Geer banget sih kamu. Siapa juga yang ngajakin bercanda." Alex berdiri, bergegas membuka jas dan kemejanya. Menuju kamar mandi karena merasa gerah.

Melihat Alex yang keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada. Sabrina menutup wajahnya merasa tak nyaman jika Alex sudah seperti itu.

"Kenapa nggak pakai baju?" tanya Sabrina masih menutup wajahnya.

Alex tak menjawab, menarik tubuh Sabrina. Memaksa membuka baju gadis itu.

"Apa yang Tuan lakukan, aku sudah bilang tak ...." Sabrina tak melanjutkan ucapannya.

Alex menutup bibir Sabrina dengan jari telunjuknya. Sabrina pasrah saja, melawan pun percuma. Kalau sudah seperti ini, ujung-ujungnya pasti main kuda-kudaan.

Eh ... Sabrina tak menyangka. Alex mengoleskan krim dipunggung Sabrina dan juga bahunya. Dia melakukannya dengan lembut dan hati-hati, bahkan kecupan lembut Alex berikan di setiap luka yang Sabrina rasa.

"Lain kali kalau main sama kucing itu hati-hati, mengundang amarahnya bisa kena cakar."

"Tapi aku nggak main sama Kucing. Aku ...."

"Syut, lebih baik tidur. Nggak usah dipakai lagi bajunya biar krimnya cepat meresap."

Sabrina mengerucutkan bibir. Pria ini pasti mau menyentuhnya, pintar sekali cari alasan. Lagian krim ini cepat kering dan mudah meresap kekulit.

Alex mendaratkan kecupan dileher jenjang Sabrina.

"Tuh 'kan, tuh 'kan. Janjinya nggak mau gitu, tapi sekarang dah mulai."

"Cuma memberi sapuan lembut ke leher, dikit. Cerewet banget sih nih bocil cupu."

"Dikit-dikit nanti kemana-mana," protes Sabrina menjauhi Alex.

Alex kembali menarik tubuh Sabrina dalam dekapan. "Nggak akan."

"Terus yang gerak-gerak itu apa?" Sabrina merasakan ada yang mencolek panggulnya.

Ni bocil polos amat sih, jadi kesel aku.

"Abaikan saja, anggap saja ular bule lagi olah raga."

"Memang ada ular bule bisa olah raga, jadi pengen lihat." Sabrina mengubah posisinya menghadap Alex.

Alex menelan salipanya kuat-kuat. "Sabrina, jangan memecahkan kesabaranku. Kalau tidak kamu akan menyesal." Alex mengusap wajahnya, gusar dengan pertanyaan Sabrina. Sedari tadi ia sudah menahannya, dan sepertinya pertahanannya itu akan segera hancur.

"Sudah diam, tidur saja. Aku ngantuk."

"Biasanya juga jam segini belum tidur," ucap Sabrina dengan polosnya.

"Karena aku sibuk dengan pekerjaan."

Bukan pekerjaan, tapi sibuk merasaiku. Pintar ngeles ternyata. Sabrina kembali membelakangi Alex.

"Tuhkan gerak lagi." refleks tangan Sabrina meraba, setelah itu ia menjerit. Sampai Alex menutup kedua telinga dengan tangan.

Sabrina meloncat dari tempat tidur. "Maaf Tuan, a-aku tidak sengaja," ucap Sabrina bergegas memakai baju.

"Lihat ini Sabrina, kamu harus tanggung jawab."

"Tidak Tuan, aku minta maaf. Aku pikir bukan itu yang bergerak, lari!"

"Sabrina!" teriak Alex mengejar gadis itu yang lari keluar kamar. "Jangan harap kamu bisa lari dariku, Sabrina."

Terjadi saling kejar diruang tamu. Alex tak menyangka Sabrina bisa berlari secepat itu. "Aku nyerah." Sabrina terduduk lemas dilantai.

"Memang seharusnya kamu menyerah." Alex berjongkok, memandangi wajah Sabrina.

"Mau disini melakukannya?" Alex menautkan kedua alisnya.

Sabrina menggelengkan kepala, memegangi perutnya yang terasa sakit. "Aku lapar." Terdengar suara perut Sabrina.

Alex menggelengkan kepala. "Sana makan," titahnya serius.

Mata Sabrina sampai berbinar, ia menuju dapur. Membuat nasi goreng kecap pakai telor ceplok.

"Mau kemana? Kita makan yu," ajak Sabrina menarik kursi untuk Alex.

"Aku sudah kenyang, makan saja sendiri. Mau mandi dulu." Alex berlalu ke kamarnya di lantai atas.

"Malam-malam gini pakai acara mandi, sudah jam sebelas juga," gumam Sabrina, segera melahap nasi gorengnya sampai habis.

Selesai berpakaian. Alex kembali ke lantai bawah untuk menemui Sabrina, ternyata gadis itu ketiduran di sofa.

Saking takutnya kamu sama aku, sampai nggak berani ke kamar lagi.

Melihat Sabrina tidur nyenyak. Alex jadi mengantuk dan ikut membaringkan tubuhnya di sofa sebelah Sabrina, memeluk gadis itu kini sudah menjadi kebiasaannya.

1
Surati
bagus
Rhmad Flash
tor BKN Sabrina hml.biar LBH sero
👑👑🅚🅘🅝🅖👑👑
ngga asyik blass...
Yani
aku suka dengan ketegasan mami Alex
Dista susila Wati
Kecewa
Nina Har
terimakasih bnyk thooor,udh ada season 2 nya.pokok nya seneng banget deh sama cerita ini selalu semangat ya thooor.lanjut
Deyenis: Terimakasih, Kak. Aku suka sekali dengan komentar Kakak, semoga selalu mendukung biar semangat
total 1 replies
Umi Tum
akhirnya up juga .....selalu ditunggu up-nya lagi .....tapi jangan lama2 kak 🤗😍👍
Deyenis: Terimakasih, Kak. Sudah memberi dukungan.
total 1 replies
Yati Syahira
dasar luknut lho burungnya matokk hina gadis culun gobloq lho yg gobloq alek
Yati Syahira
arogan
Nenih Nurjanah
di lanjut Thor ceritanya seru
Tiwik Firdaus
semoga andra keparat terpuruk dan tidak ada yang menolong
Tiwik Firdaus
semoga ada yang menolong sabrina itu buka mata kamu alex karlina ngak sebaik yang kamu kira
Tiwik Firdaus
itu pasti alex menyamar jadi pedagang obat kuat
Arni
Yg salah siapa, yg disalahin siapa, emang gtu, apa2 kalo masalah kesucian cwe selalu salah, padahal si cwo bego ibarat lempar batu sembunyi tangan jahat bgt, Sabrina jadi korban cita2 pupus sdah, semangat sabrina
Nia Zidane
lanjut dong 🥲
Nina Har
tamat ga seru, Sabrina jg blm hamil.ga seru thooor
Umi Tum
terima kasih juga kakak 🙏 ditunggu cerita selanjutnya .....🤭🤗😍
Deyenis: Iya, Kak. Makasih sudah baca.
total 1 replies
Hasrie Bakrie
Kelamaan updatenya, belum berapa bab ke baca eee tak tahux dah tamat, lanjutkan ya thor 🙏
Deyenis: Insya Allah, Kak. Makasih dah baca
total 1 replies
Aliyah
poto siapa ya yg andra liat

apa sabrina adik andra ..
Bilbina Shofie
kynya novel itu ini udh mau 2 thn deh hahahah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!