⛔: Ini hanya fiksi, jika terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian, itu hanyalah kejadian yang tidak disengaja.
Wilona percaya ia memiliki segalanya—cinta, rumah tangga yang hangat, dan suami yang setia. Tapi semua runtuh saat seorang wanita datang membawa kenyataan pahit: ia bukan satu-satunya istri. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu telah memberinya sesuatu yang tak bisa Wilona berikan—seorang anak.
Dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Wilona harus memilih: terpuruk dalam luka, atau berdiri dan merebut kembali hidupnya.
"Ketika cinta tak cukup untuk setia… akan kau pilih bertahan atau pergi?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon viaeonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
WARNING, TERDAPAT ADEGAN DEWASA
Desahan pelan menyatu dengan suara basah dari ciuman yang memabukkan. Dalam temaram cahaya kamar, dua tubuh saling mendekap erat, seolah tak ingin ada jarak sedikit pun di antara mereka. Bibir mereka bertaut dengan intensitas yang mendalam, penuh rasa ingin memiliki dan dipenuhi gairah yang tak terbendung.
Lidah mereka menari, menjelajah dengan ritme yang perlahan namun menuntut, menyalakan api di setiap sentuhan. Jari-jemari menyusuri kulit dengan kelembutan yang menggoda, menciptakan aliran listrik yang menjalar ke seluruh tubuh. Tak ada kata-kata, hanya napas yang memburu, detak jantung yang berpacu, dan sentuhan yang menjelma menjadi bahasa paling jujur dari keinginan.
Di balik ranjang berseprai putih, dua tubuh terjerat dalam pelukan panas. Grace berada di atas Aryan, rambut panjangnya menjuntai di wajah pria itu, menutupi sebagian matanya. Bibir mereka saling menemukan, menyatu dalam ciuman yang penuh hasrat. Ciuman itu bukan pelepas rindu, tapi pelampiasan. Pelampiasan dari tak karuan nya hidup yang mereka jalani, berharap bisa sebentar meringankan beban hidup, meski harus masuk dalam kubangan dosa.
"Aku gak butuh janji apa-apa," bisik Grace di sela napasnya yang berat, saat bibirnya meluncur turun ke leher Aryan. "Cukup malam ini… anggap saja kita saling menghibur."
Aryan menatap perempuan itu dengan mata sayu, matanya memendam luka yang tak pernah sempat ia ceritakan pada siapa pun. Tapi malam ini, dengan Grace, ia tak perlu bercerita. Tubuh mereka bicara. Nafas mereka bertukar. Luka mereka bersentuhan, tanpa perlu saling menghakimi.
Tangannya meremas pinggang Grace, menariknya lebih dekat. Ciuman mereka kembali menyala, seperti api yang di pantik oleh bara kemarahan dan kecewa. Tidak ada cinta di situ, hanya gairah yang meledak karena nafsu belaka.
Lalu Aryan menggulingkan tubuh polos diatas menjadi dibawah kuasanya, jari-jari pria itu perlahan masuk dan menari-nari dibawa sana dengan begitu cepat dan dalam. Grace sudah seperti cacing kepanasan, tubuhnya menggeliat merasakan kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Yesss... Honey... lebih cepat lagi," desis Grace yang merasakan gelombang yang akan meledak dibawa sana. Tangannya merangkul leher Aryan dan mencium bibir pria itu.
"Kau begitu seksi Grace..." puji Aryan yang menikmati wajah berkeringat wanita itu setelah pelepasan. Tangannya bergerak m3r3mas gundukan besar didepannya, membuat Grace mengerang tak karuan.
"Bagaimana jika aku bermain kasar malam ini Grace?" bisik Aryan diceruk leher wanita yang berada di bawahnya.
"Aku sangat menantikannya honey." Grace m3r3mas benda panjang dibawa sana, dan membuat Aryan mengerang. Sontak pria itu membalik tubuh Grace menjadi memunggungi nya.
"Jangan salahkan aku, jika besok kau tak bisa berjalan sayang." Aryan mulai memacu dengan brutal, tangannya menarik rambut wanita itu hingga mendongak ke arahnya. Grace berteriak tak karuan. Merasakan nikmat dan sakit yang menjadi satu.
Kedua mahluk itu bermain dengan brutal malam itu, tak hanya diranjang. Sofa, meja, bahkan jendela kaca besar menjadi saksi bagaimana keganasan keduanya. Bahkan jeritan Grace sampai terdengar oleh teman-teman Aryan diluar. Aryan seperti orang kesetanan ditambah efek alkohol yang melumpuhkan logikanya.
Dan dalam diam, tanpa kata cinta, perselingkuhan itu terjadi. Mereka saling menyentuh, saling menyandarkan luka, tanpa sadar mulai terjerat dalam ikatan yang seharusnya tak pernah ada.
...----------------...
Sepenggal kisah kehidupan tentang Grace, bagaimana wanita itu, terlihat dingin sementara tatapan menyimpan kepedihan.
Grace, wanita yang kini dikenal sebagai model majalah dewasa, sebenarnya menyimpan kehidupan yang jauh dari gemerlap. Di balik wajah cantik dan tubuh memikatnya, ada luka lama yang tak pernah benar-benar sembuh.
Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, keluarganya mulai runtuh. Kedua orangtuanya memutuskan untuk bercerai dan membangun hidup baru masing-masing, tanpa sedikit pun menoleh ke belakang. Sejak saat itu, Grace seperti menghilang dari ingatan mereka. Ia tidak lagi dianggap sebagai tanggung jawab, bahkan sekadar menjadi bagian dari hidup mereka pun tidak. Ia seolah tak pernah ada.
Kesepian menjadi temannya sehari-hari. Di saat teman-teman seusianya masih bisa bersandar pada keluarga, Grace harus mencari cara untuk bertahan hidup sendiri. Kebutuhan demi kebutuhan datang silih berganti, dan dunia tak pernah memberikan kemudahan. Dalam keputusasaan, ia memilih jalan pintas. Menjual tubuhnya demi uang cepat.
Bukan karena ia tak ingin bekerja dengan cara yang layak, tapi hidup terus menuntut lebih sementara tangan dan langkahnya terbatas. Pilihan itu bukan karena kemauan, melainkan keterpaksaan. Dan sejak itu, hidupnya berubah arah. Ia tumbuh dengan luka, membungkusnya dengan senyum dan sikap dingin, menyembunyikan getir yang tak pernah ia ceritakan pada siapa pun.
Grace juga tak pernah percaya pada pernikahan. Baginya, ikatan itu bukan simbol cinta atau kebahagiaan seperti yang banyak orang yakini, melainkan jerat yang bisa mengurung dan menghancurkan. Ia bahkan pernah bersumpah dalam hati, seumur hidupnya tak akan pernah membiarkan dirinya terikat dalam sebuah pernikahan.
Menurutnya, pernikahan adalah permainan untung-untungan. Jika beruntung, seseorang bisa hidup damai bersama pasangan yang saling mengerti. Tapi jika tidak, hidup akan berubah menjadi neraka, seperti yang dulu dialami kedua orangtuanya.
Grace tumbuh di tengah rumah tangga yang penuh kekerasan dan emosi beracun. Ia menyaksikan sendiri bagaimana cinta bisa berubah menjadi amarah, bagaimana janji manis bisa menjadi racun yang mengikis perlahan. Suara bentakan, piring pecah, tangisan ibunya di malam hari, semua itu tertanam kuat dalam ingatannya.
Sejak saat itu, cinta baginya bukan tentang komitmen. Melainkan sesuatu yang dinikmati sebatas momen, tanpa perlu janji, tanpa perlu ikatan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE
DUKUNGAN TEMAN-TEMAN SEMUA SANGAT BERHARGA.....LOVE YOU ALL.....
Wes to gae duso seng okeh bar iku garek entuk karmane.
ko lek wes miskin po knek penyakit br tau rasa.
bagus bagus biar tmbh hancur nnti.
dah bner si anak dpt wanita baik hidup tertata mlh di hancurkan.
Sekarang balik lagi Aryan suka mabuk dan free sex. sakit kau nnti Amanda kl tau Aryan bgitu 🤣
hbis ini kluarga Aryan tambh hancur.