Gadis cantik dan ramah yang hidup dengan Ayahnya, namanya Alira, dia dijodohkan dengan duda anak satu sebelum wisuda, setelah wisuda mereka menikah, perjodohan ini ada karena ada amanah dari almarhum Papah Reja. Sahabat Ayah Alira. Namun sebelum pernikahan berlangsung, Reja dan Alira membuat kesepakatan, yaitu, mereka akan menikah tetapi selama dalam dua bulan tidak ada tumbuh ya cinta, mereka akan resmi berpisah, Tanpa ada yang keberatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menentukan hari pernikahan.
Alira melihat ke arah Reja dengan tatapan tajam.
Reja pun tampa sengaja melihat ke arah Alira lagi.
tiba-tiba Alira membuang pandangan.
"Alira, Reja, duduk sini," panggil Rati. Reja dan Alira pun duduk di atas sofa.
"Alira duduk dekat ibu sini," ucap Rati memanggil calon menantu ya itu. Alira hanya mengikuti ya saja.
sementara Joni bermain dengan Fina di tikar.
"Kami sudah memutuskan bahwa kalian akan menikah dalam jangka waktu dekat ini, di situ tunangan dan juga langsung akad," ucap Rendi.
Alira dan Reja langsung melihat ke arah Rendi.
"Secepat itu?" tanya mereka berdua serentak.
"Hmm, ngomong ya aja udah samaan gitu, berarti kalian itu jodoh, ngapain lama-lama, lebih cepat lebih baik," ucap Rendi.
"Iyah Ric, Alira, buat apa menunda-nunda, seperti ya Joni dan Alira sangat dekat," ucap Rati.
Alira hanya diam saja, sambil menunduk kan kepala ya, sebenarnya hati ya sangat berat untuk menikah dengan orang yang tidak di cintai yah, namun karena itu demi Ayah ya, dalam masa seperti ini Alira masih ingin bebas, menikmati masa muda tanpa ada yang mengikat ya.
Rati memerhatikan Alira yang terus terdiam tampa memberikan sebuah komentar, atau melihat mereka.
Rati mengerti dan paham Alira pasti belum siap, tapi dia juga yakin kalau sekarang belum ada cinta, pasti lama-lama tumbuh rasa cinta, karena terbiasa bersama.
Dan juga Rati sangat yakin menikah kan putra ya dengan putri pak Rendi, karena Alira sosok perempuan yang lembut, baik, sopan, ramah, dan juga keibuan.
Rati juga sudah memerhatikan kedekatan Joni dengan Alira, dia yakin bahwa dia tidak akan salah pilih menjadikan Alira jadi ibu untuk Joni.
"Alira," panggil Rati sambil mengelus tangan Alira.
"Tengok sama ibu dong, ibu mau ngomong," ucap Rati.
Alira menegakkan kepala ya, menatap ke arah Rati, sementara Reja, Rendi, Fina, Joni, terdiam melihat ke arah Alira dengan serius.
"Ibu yakin kamu bisa nak, Ibu sangat ingin kamu jadi mamah untuk Joni, dan juga ngurus Reja, ibu mohon sama kamu terima putra ibu setulus hati kamu, ibu juga ingin Reja menikah," ucap Rati memohon kepada Alira.
Alira terdiam akan ucapan Rati, dan juga melihat ke arah Joni, dan Joni berjalan mendekat ke Alira dan duduk di pangkuan yah.
"Iyah Bu, Alira mau menikah dengan putra ibu," ucap Alira Sambil tersenyum mencium kepala Joni.
Yang ada disana pun semuanya tersenyum selain Reja yang tetap memasang wajah datar.
"Kalau begitu, bagaimana kalau pernikahan yah, kita laksanakan Minggu depan, mulai dari sekarang kita akan menyiapkan yah," ucap Rendi.
"Iyah bagus juga tuh, kalian berdua hanya terima bersih saja, biarkan kami para orangtua yang mengurus semuanya," ucap Rati.
Hari mulai malam, mereka tidak juga berhenti bercerita-cerita, Rendi, Clara dan juga Rati, sementara Reja hanya sibuk dengan handphone ya, Alira yang bermain dengan Joni di kamar yah.
"Kalau boleh tau, Rendi dengan Clara ada hubungan apa ya? seperti ya sangat dekat!" tanya Rati di sela-sela pembicaraan mereka.
Rendi tersenyum.
"Kenalin ini sekretaris aku, sekaligus calon istri, dan itu putri Clara," ucap Rendi sambil merangkul pinggang Clara.
"Hmm, sudah ku duga, kenapa tidak langsung menikah saja, gak baik loh lama-lama," ucap Rati bercanda.
"Besok-besok aja bahas ya, lebih baik Alira dan Reja saja dulu, kalau kami kapan-kapan bisa aja," ucap Clara.
...----------------...
Assalamualaikum kakak-kakak semuanya
terimakasih telah mampir di novel ini.
jangan pernah bosan yah, tinggalkan juga dukungan untuk author, Terimakasih.