NovelToon NovelToon
Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Tamat / Duniamasadepan / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Riza melyn

Dalam masa Revisi
__________________________________________

Xian Liu Mei. Seorang gadis cantik bergelar putri mahkota dari kerajaan Xian, Zaman kultivator. Dia mendapat gelar "Dewi Perang" oleh para musuhnya. Liu Mei bukan seorang putri manja, tapi tomboy.

Liu Mei berpindah dimensi ke zaman modern dan menggantikan posisi seorang gadis yang di khianati oleh tunangan dan sahabatnya.

Dengan bantuan ingatan pemilik tubuh dan Ruang Dimensi yang ikut berpindah, Liu Mei memanfaatkan beberapa perhiasan dan koin emas yang dia miliki untuk bertahan hidup di era modern.

Bertemu dengan 4 Pria dengan karakter yang berbeda, manakah yang akan di pilih oleh Liu Mei sebagai pasangan hidupnya?

Bagaimana kisahnya? ayo ikuti cerita ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Sedikit inspirasi dari novel-novel TimeTravel yang lain, selebihnya Drakor dan imajinasi Author sendiri.

Selamat Membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riza melyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Harus Pergi

ruangan yang ukurannya besar itu nampak banyak orang yang tengah membicarakan sesuatu yang serius.

Dengan seorang pria tampan yang memperhatikan dokumen yang berada di tangannya.

"Perhatikan lagi penjualan produk kosmetik di pasaran. Selain itu, perbaiki proposalmu." Ujarnya lalu keluar dari ruang meeting.

Kaki panjangnya terus melangkah, memasuki salah satu ruangan yang bertuliskan "Presiden Direktur"

"Apa ada meeting lagi, Jack?" Ujar sang pemilik suara bariton.

Dengan cepat, asistennya menjawab.

"Menajer perusahaan Light and desain sudah membuat janji temu dengan anda, Tuan. Mereka akan membicarakan proposal tentang pembangunan apartemen di wilayah Xc" balasnya.

"Ada lagi?" Tanya Mike.

Jack menggeleng, "janji temu anda hanya itu untuk hari ini, Tuan." Balasnya.

Mike mengangguk kecil, setidaknya dia bisa menghabiskan sedikit waktu bersama Axila nanti.

Mike kembali fokus dengan laptop dan dokumen-dokumen yang menumpuk di depannya.

*Druttt...Druttt...*

Mata Mike melirik kilas layar ponselnya, lalu menggeser ikon berwarna hijau.

"Ya, Honey.."

"Kau punya waktu sebentar? Ada yang ingin ku bicarakan dengan mu, Babe" Ujar orang yang berada di sebelah sana.

Mata Mike melirik kilas arlojinya, sudah menunjukan pukul 11:25. Yang artinya hampir jam makan siang.

"Kau mau makan siang denganku?" Tawar Mike.

"Baiklah, di resort hotel Aston. Aku ingin makan steak disana." Balas Axila.

"Baiklah, Honey. Aku kesana sekarang." Balas Mike cepat, segera saja dia menyimpan pekerjaan, lalu menutup laptopnya.

"Jack, siapkan mobil sekarang. Aku akan keluar." Ujar Mike lewat telpon yang berada dimeja nya, setelah itu meninggalkan ruang kerjanya secepatnya.

Jack yang masih mengerjakan tugasnya segera menyimpan data-data itu secepatnya, matanya juga sempat melirik arloji yang melekat pada tangan kanannya.

"Apa dia ingin bertemu seseorang?" Gumam Jack, segera Jack hubungi satpam yang biasa menyiapkan mobil dibawah.

"Sudah kau siapkan mobilnya?!" Tanya Mike.

Jack mengangguk, "sudah, Tuan."

"Cepatlah, dia sudah menungguku." Ujar Mike lagi, dia mempercepat langkahnya dan berakhir di lift khusus Presdir.

Setelah masuk, tanpa disuruh Jack menekan tombol lantai paling bawah.

*Tinggg...*

Pintu lift terbuka, keluarlah dua orang pria tampan dari sana. Dengan salah satunya yang berjalan di belakang sang pemimpin.

"Presdir Mike sungguh sangat tampan."

"Aku juga mengakuinya, dia benar-benar tipe ku."

"Dia sangat sempurna."

"Ingatlah kalian, Presdir Mike sudah memiliki kekasih. Mungkin saja dia akan pergi dan makan siang dengan kekasihnya." Timpal salah seorang yang mendengar obrolan teman-teman kantornya. Wanita itu tipe orang yang netral, tak memihak pada siapapun, dia hanya memihak pada kebenaran.

"Bilang saja kau juga ingin mendapatkan perhatian Presdir." Timpal yang lain lagi.

"Aku sudah memiliki seorang suami, untuk apa aku menginginkan perhatian dari lelaki lain lagi jika perhatian suamiku sudah melebihi apa yang aku butuhkan." Sambungnya, wanita yang tadi.

Sedangkan Mike, dia kini sudah berada di depan kantor. Saat tiba disana, mobilnya pun sampai.

Segera Jack melangkah dan membukakan pintu penumpang untuk tuannya, lalu memutar dan duduk dibelakang kemudi.

"Hotel Aston." Ujar Mike.

Jack mengangkat sebelah alisnya, "apa kau yakin tuan?" Tanya Jack ragu.

"Cepatlah, aku tak punya banyak waktu lagi, dia sudah menunggu ku disana." Sambung Mike dengan suara yang sedikit geram.

Segera Jack menghidupkan mesin mobil, lalu menginjak pedal gas. Mobil itu meluncur dan meninggalkan area kantor.

...*****...

Axila baru saja tiba di lobby rumah sakit, namun langkahnya malah terhenti saat ditabrak oleh orang yang berbelok di persimpangan lobby.

*Brugg..*

Tubuh orang yang menabraknya tak seimbang, apa lagi saat itu dia sedang memegang tiga kotak kardus berukuran sedikit besar tanpa bantuan siapapun. Bahkan melewati pandangan, sehingga sedikit kesulitan saat melihat kedepan.

Otak Axila juga langsung bekerja, apa lagi saat itu dia sedang memainkan ponselnya.

Segera Axila melepas ponselnya, lalu meraih pinggang pria yang hampir jatuh dan ditimpa kardus.

Pria yang sedang mengenakan jas putih kebanggan seorang dokter, segera mendongkak dan menatap wajah orang yang sudah menyelamatkannya. Matanya dan mata Axila saling bertatapan selama dua detik, dan didetik selanjutnya Dokter itu sudah berdiri dengan baik. Namun tidak dengan kardus-kardus yang dibawanya, yang sudah berada dilantai.

"Maaf dan terima kasih." Ujarnya pada Axila, dia memang sadar jika dia yang menabrak Axila duluan.

"Hmm,, panggil seseorang untuk membantumu, jangan dibawa sendiri jika memang kau kesulitan membawanya." Ujar Axila, yang memang membaca pikiran orang yang berada dihadapannya.

"Terimakasih nona. Saya sungguh minta maaf karena sudah menabrak mu." Ulang Si Dokter.

"Tak apa, kalau begitu aku duluan." Balas Axila, dia memungut ponselnya dan pergi dari sana.

"Dia sungguh cantik dan tak seperti wanita yang lain." Ujarnya, "matanya juga sangat jernih dan dingin, sungguh sangat indah." Sambungnya lagi. Kardus-kardus itu diangkatnya, namun malah dibantu oleh temannya yang akan melewati tempat yang sama.

Langkah Axila berakhir di parkiran rumah sakit, menekan tombol di kunci mobilnya.

*Bibb...bibb..*

Axila membuka pintu pengemudi, lalu duduk di belakang kemudi. Mobil itu segera melaju dan meninggalkan area rumah sakit menuju tempat yang sudah dia beritahu pada kekasihnya.

Mobil mewah berwarna hitam dengan jenis

Range Rover Sport 3.0 HSE, yang sudah pasti memiliki desain elegan dan mewah sudah berada didepan gedung yang menjulang tinggi. Hotel dengan gaya tradisional-modern, yang sudah pasti dikenal oleh banyak orang.

Jack membukakan pintu untuk tuannya, mempersilahkan Mike keluar dari sana. Dalam benaknya, apa yang ingin dilakukan oleh tuannya disini. Apakah ada seseorang yang begitu penting, atau Mike ingin bermain sebentar dengan seorang wanita. Yang sejak tadi dalam pikirannya adalah, bagaimana jika Axila tiba-tiba datang dan memergoki Mike sedang berselingkuh.

Aiss... Persetan dengan itu, dia hanya akan diam dan mengamati sekitar saja. Yah, hanya itu yang akan dia lakukan.

Langkah Mike terus mengarah pada resepsionis, pikiran kotor semakin membuat Jack kacau.

Namun semua itu terhenti saat mereka terus melangkah kearah resort hotel dan bukan mencari kamar, disana Mike sendiri yang menanyakan meja yang sudah dia pesan saat dalam perjalanan kesini.

Tak berselang lama, mobil dengan jenis Mercedes Benz SL Class berwarna merah juga ikut berhenti disana, mobilnya langsung diambil oleh tukang parkir lalu membawanya ke parkiran.

Axila masuk kedalam hotel, kakinya terus melangkah kearah resort. Mata Axila mengarah pada sekitar ruangan, lalu terhenti pada sosok yang sudah familiar dimata nya.

"Sudah lama?" Tanya Axila setelah dia duduk kursi yang berada tepat didepan pria tampan.

Pria itu menggeleng, "baru 10 menit, Honey." Balasnya. "Minum milik-tea mu. Sudah kupesan kan." Sambung nya lagi.

"Thanks, Babe." Ujar Axila.

"Tentu saja, Honey." Balas Mike. Tentu saja dia adalah Mike, memangnya siapa lagi yang Axila panggil "Babe" jika bukan Mike.

Jack yang sejak tadi mengawasi jadi mendesah kecil, "syukurlah jika itu memang nona. Apa mereka memang sudah janjian makan siang disini?" Gumam Jack.

"Mau pesan sesuatu, Honey?" Tanya Mike.

Axila mengangguk, "Steak dan dessert nya,,, Cheesecake dengan toping blueberry." Ujar Axila.

"Minumnya?"

"Air putih, aku masih memiliki milik-tea, Babe" balas Axila.

Mike mengangguk, segera dia Panggil seorang waiters.

Tak berselang lama, seorang pria berseragam Pelayan menghampiri meja Mike.

"Ini menunya, Tuan-Nona. Silahkan dilihat dulu." Ujarnya sopan.

"Dua steak dengan satu coffelate drink dan dessert cheesecake dengan toping blueberry."

Waiters itu mengangguk, sambil mencatat apa yang dipesan oleh Mike. Setelah mengambil buku menu dari Mike, matanya melirik sekilas Axila.

"Nona, anda datang lagi?" Ujarnya dengan senyuman tulus.

"Kita bertemu lagi, bagaimana dengan lukamu kemarin. Apa sudah sembuh?" Balas Axila. Mike yang melihat itu segera mengangkat sebelah alisnya.

"Ya nona, ini juga berkat bantuan anda. Lukaku langsung sembuh." Balasnya, "kalau begitu saya siapkan dulu pesanan Tuan dan Nona. Saya permisi." Ujarnya saat melirik Mike yang sudah memasang wajah kesalnya.

"Siapa dia? Kau mengenalnya?" Tanya Mike saat waiters itu sudah berjarak beberapa meter.

"Dua mendapat luka dari piring bekas makanan seseorang yang terjatuh, aku hanya membantunya melawan orang yang sudah menjatuhkan piring itu." Balas Axila santai.

"Pria atau wanita? Dengan kekerasan atau--"

"Pria brengs3k yang hanya ingin makan gratis, yang dengan sengaja memanfaatkan apa yang sudah disiapkan, lalu aku melawannya secara fisik. Hanya itu saja." Sambung Axila cepat. "Jangan dibahas lagi, aku sedang malas membahasnya."

"Baiklah, maafkan aku."

"hmmtt..."

Bisu...

Mike tak tahu harus mengambil topik pembicaraan lagi, dia memilih bermain dengan pikirannya sendri sambil memperhatikan Axila.

Tak beberapa lama pria tadi kembali, membawa nampan ditangannya, yang sudah pasti membawa makanan pesanan Mike dan Axila.

"Silahkan dinikmati, Tuan-Nona" ujarnya kemudian berlalu dari sepasang kekasih itu.

Mike memotong daging steak yang berada dalam piringnya, lalu menukarnya dengan milik Axila yang baru saja akan dipotong menjadi bagian yang lebih kecil.

"makanlah, ini tugasku" ujar Mike sambil menunjuk piringnya dengan mengggerakan matnya.

"Terima kasih, Babe"

"sama-sama, Honey"

Mike dan Axila menghabiskan makan siang mereka dengan tenang, sesekali membicarakan pekerjaan Mike, ataupun tentang latihan yang selalu Axila lakukan setiap hari bersama para prajurit negara.

"Bsbe, ada yang ingin ku bicarakan denganmu" ujar Axila tiba-tiba.

Mike menatap Axila dengan tatapan serius, namun tidak dengan senyumnya "katakan saja, Honey. aku akan mendengarkan mu."

"Aku harus pergi"

"Pergi? kemana?" balas Mike dengan kedua alisnya yang sudah menyatu.

"Aku ditugaska unntuk pegi ke Jawa Tengah, lebih tepatnya di Yogyakarta. Aku akan berada disana selama dua minggu" ujar Axila.

"Untuk apa kau kesana? kau tahu apa yang sedang terjadi disana kan, Honey?!" sambung Mike cepat.

"Kau tahu tentang gunung berapi yang sedang erupsi itu kan, Babe?" ujar Axila, dan diangguki Mike.

"aku akan menjadi relawan bersama beberapa anggota lainnya, dan ditambah degan beberapa orang dokter yang akan dikirim besok. sedangkan aku dan yang lain akan pergi malam ini"

*Brakk...*

"No Honey!! aku nggak ngijinin kamu pergi, disana berbahaya!" pekik Mike dengan menekan setiap kalimatnya.

**************

**NOTE**

Maaf yah, author jarang update. Soalnya kakek barusan meninggal, udah gitu ditambah pekerjaan Author yang nggak mendukung buat nulis disana. Jadilah harus bisa ngebagi waktu disela-sela kesibukan saat ini.

Mohon dimengerti yah.

Oh yah, hampir lupa.

Bagi yang minta crazy Up. Boleh kok, tapi nanti yah, pas taggal 30 minggu depan. Author bakal Crazy Up buat kalian semua para raiders tercinta.

Jadi, jangan lupa buat dukung terus story ini yah.

Gamsahabnida🥰

1
BCDs
I like it Thor… 👌🏻👍🏼
BCDs
Salah mlulu jih thor
BCDs
Berlian itu di nilai dari berat carat , color , clarity, clear (4C). Kalo kata auhot di sini kualitas tinggi, kita anggap 4 C nya semua ok, waah harganya ga main2 thor… bemeran deh..
BCDs
Katr loe kualitas tapi harga loe kasih murah beeng.
Thhhorrr.. anda harus tau harga barang beginian dweerhh…
BCDs
Mo marah 😂😂😂
BCDs
Thor yang tepat BUKAN kartu kredit
Tapi kartu ATM..
BCDs
Kurang tuh duit loe Mike.. barang bagus loe kate murah… tambahin lagi tuh duitnya.

Btw JAN pake kartu KREDIT yaa.
Pake ATM… bukan kartu KREDIT
😂😂😂😂😂
BCDs
Terlalu myrce Thooooorrrr… x
Mursidah tanggo…
Hhuuuhh… author tahu kaan barang antik
Itu maharani juwita….
Trus itu berlian segede gaban.. astonegana thooorrr… jiwa missquen ku meronta2..

KEMURAHAN itu auuuthoorrrr.
Iihhgg gemes dweh !
BCDs
Yaah di ulang dari sebelum nya..
so pasti next part pasti akan begini juga..

Thor, bisa kan hal ginian ga di ulang di next cp ?
kompiang sari
mampir thor
Inara Aila
Luar biasa
Widia Aja
Semangat Author...
Ceritanya, kalimat2nya, Akhirnya, Tokoh2nya, Karakternya...
Semua keterampilan dng sangat amat bagus..
Satu kata utk Cerita Author ini, KEREN....
Widia Aja
SERUUUUUUU.....!!!!!!
Widia Aja
Selama bertahun2 membaca novel di aplikasi ini, baru nemu novel sekeren ini.
Daya imajinasi Authornya dalam membuat sebuah cerita, sangat luar biasa..
Semangat terus dalam berkarya dng cerita hebat lainnya ya Author...
Fitri Yah
Lumayan
Ayu Dani
iiih gue la ilfil sama make jijie sekali mending Levi walaupun penjahat tp tidak jelalatan
Ira Ariesta Ira
Buruk
Mursidahamien
mg cepat ktmu Alex biar nyesal dia krna axila udh cantik
Mursidahamien
calon jodoh axila kayaknya itu
Mursidahamien
mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!