NovelToon NovelToon
Menantu Luar Biasa

Menantu Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Matabatin / Sistem / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24 Kedatangan Sekretaris Jin

Keesokan harinya.

Lampu kristal berkilauan memantulkan cahaya keemasan di sepanjang lorong marmer putih yang luas. Gedung utama Jinyao Entertainment hari itu terasa lebih lengang daripada biasanya—namun justru semakin megah dan mencekam.

Final audisi yang terkenal kejam kini hanya menyisakan lima orang. Lima talenta yang berhasil menembus ratusan peserta, dan kini berdiri di ujung harapan sekaligus jurang kegagalan.

Lorong yang dulu riuh penuh suara tawa, panik, dan ejekan kini sunyi. Hanya suara sepatu hak yang sesekali mengetuk lantai mengiringi detak jantung para finalis yang tersisa.

Di dinding, deretan poster artis ternama Jinyao seakan menatap, mengingatkan bahwa siapa pun yang menang malam ini berpotensi menjadi bintang berikutnya—atau tenggelam jadi kisah yang dilupakan.

Di salah satu ruang rias yang mewah namun sepi, Liu Zhiya duduk sendiri di depan cermin berlampu bulat. Wajahnya datar, tetapi jemarinya tetap terampil menggerakkan kuas.

Setiap goresan foundation, setiap garis eyeliner ia sapukan dengan tenang. Bukan demi menyenangkan juri, melainkan karena prinsipnya: panggung adalah tempat yang pantas dihormati.

“Selesai.”

Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Sosok peri malam yang liar nan memikat berdiri di hadapannya.

Gaun hitam dengan payet yang hanya menutupi bagian penting tubuhnya, kulit putih berbalut corak merah hijau yang tampak seperti lukisan abstrak, rambut hitam tergerai dengan beberapa helai jatuh nakal di wajah. Jika sebelumnya ia tampil elegan, kini auranya liar dan tak terkekang.

“Nona Liu, bagaimana pun kau berdandan… kau tetap menakjubkan.”

Suara asing memecah konsentrasinya. Liu Zhiya menoleh, wajahnya seketika berubah dingin ketika melihat kedatangan Yu Dayong.

Ia berdiri, berniat keluar dari ruang ganti itu. Namun tangan Yu Dayong terulur, menghalangi jalannya.

“Jangan buru-buru pergi. Kalau tidak, kau akan kehilangan kesempatan terakhir,” ucapnya dengan tatapan penuh nafsu.

Liu Zhiya diam, hanya menatap lengan yang menghadang.

Mengira ada peluang, Yu Dayong tersenyum miring. “Jinyao punya sumber daya besar. Jika kau jadi artis kami, aku jamin kau akan melampaui Lee Qingqing.”

Liu Zhiya hanya merasa muak. Ia menimbang, apakah lebih baik menjerit agar orang datang atau menamparnya hingga babak belur.

Namun Yu Dayong salah mengartikan diamnya. Tatapan cabulnya semakin menjadi. “Asal kau menuruti keinginanku malam ini—”

“Terima kasih atas tawaranmu,” potong Liu Zhiya dingin. “Tapi simpanlah untuk orang lain.”

Wajah Yu Dayong berubah, ia mendesis kasar, “Jalang tak tahu diri.”

Beruntung, suara-suara terdengar dari luar. Yu Dayong buru-buru mundur, masih sempat mengumpat sebelum kabur.

Liu Zhiya menarik napas lega, menepuk wajahnya. Ia tak boleh membiarkan kejadian menjijikkan itu merusak mood-nya untuk tampil diatas panggung.

...

Beberapa saat kemudian, suara pembawa acara terdengar jelas di panggung.

“Baiklah, mari kita sambut kelima finalis ke panggung!”

Liu Zhiya berdiri dengan senyum terindah, melangkah anggun ke depan. Namun begitu matanya menangkap Yu Dayong duduk di kursi juri dengan tatapan bengis, senyum itu nyaris retak.

Dia tahu, dewi keberuntungan seakan belum berpihak padanya. Tapi ia tetap berdiri tegak.

Baginya, sekali melangkah ke panggung, hanya ada satu pilihan: tampil sempurna.

“Empat kontestan lain, silakan beristirahat dulu. Finalis pertama, silakan maju.”

Saat pembawa acara hendak membuka babak final, tiba-tiba ia mendapat isyarat dari atas panggung. Musik berhenti, suasana hening.

Liu Zhiya yang baru saja bersiap untuk mundur, terkejut melihat seorang wanita berjalan keluar dari barisan juri. Pria yang selama ini dia lihat sebagai orang menjijikkan, Yu Dayong, malah membungkuk hormat dan menyapanya penuh senyum.

Dari jauh, Yu Dayong bisa langsung mengenali sosok itu—Sekretaris Jin.

Wanita berseragam OL putih itu berjalan dengan aura yang tajam dan berwibawa. Yu Dayong buru-buru berdiri tegak sambil menyambut dengan suara penuh sanjungan.

“Sekretaris Jin, aku melihatmu dari jauh… cara jalanmu benar-benar memesona. Dengan kedatanganmu, penonton bahkan sudah kehilangan fokus sebelum menonton kompetisi.”

Tanpa menanggapi panjang lebar ocehan itu, Jin Yimei melangkah langsung menuju kursi juri. Para juri menatapnya heran, bahkan Yu Dayong pun tidak tahan untuk bertanya, “Sekretaris Jin, bukannya Anda sangat sibuk? Apa sampai perlu datang ke kompetisi kecil ini sendiri?”

Para juri lain segera berdiri memberi hormat. Tatapan mereka penuh rasa ingin tahu saat melihat Jin Yimei duduk tepat di kursi tengah.

“Kalian semua mundur. Mulai sekarang, posisi juri biar aku yang pegang.”

“Apa?!” Para juri terkejut. Bahkan wajah Yu Dayong pun langsung menegang.

Melihat ekspresi buruk Yu Dayong, Jin Yimei malah melambaikan tangan dengan tidak sabar.

“Sudahlah, biarkan urusan sepele ini aku yang urus. Jangan banyak bicara. Pergi.”

Para juri saling pandang, tapi tidak ada yang berani melawan perintah itu. Satu per satu dari mereka pamit dan mundur.

Namun Yu Dayong benar-benar panik.

Sejak awal, Liu Zhiya memang jadi pusat perhatian dalam audisi ini. Tapi demi keuntungan pribadi, ia sengaja menyisakan beberapa ‘pilihan cadangan’.

Di antara finalis, ada Zhang Yingying—gadis yang semalam sudah ia tiduri dengan janji kemenangan.

Masalahnya, kekuatan Zhang Yingying sama sekali tak layak untuk lima besar. Ia hanya bertahan sejauh ini berkat perlindungan Yu Dayong. Kini, dengan Jin Yimei turun langsung, hasilnya pasti berpihak pada Liu Zhiya.

Yu Dayong mengumpat dalam hati. Kalau begitu, Zhang Yingying yang sudah “membayar lunas” bakal jatuh ke peringkat terakhir.

“Tsk, persetan dengan perempuan itu,” desisnya dalam hati. “Paling juga cuma cewek lemah. Kalau sudah bosan, bisa dibuang kapan saja. Yang penting Liu Zhiya… cepat atau lambat, harus menjadi milikku.”

Tatapannya melekat pada Liu Zhiya yang bersiap tampil, bibirnya melengkung licik. Sebagai wakil manajer umum Jinyao, mana mungkin ia takut dengan pendatang baru?

Liu Zhiya menghirup nafas panjang, lalu memperkenalkan dirinya dengan tenang.

“Saya Liu Zhiya, finalis nomor 5. Lagu yang akan kubawakan hari ini berjudul Blossoming. Semoga mimpiku bisa mekar indah… seperti bunga.”

Suasana langsung berubah ketika ia mulai bernyanyi.

Jika penampilan sebelumnya seperti bisikan lembut, kali ini bagaikan raungan samudra yang menggema di bawah langit berbintang.

Suaranya naik, terus naik, bergetar penuh darah dan gairah, nyaris tak terbendung.

Jin Yimei, yang biasanya selalu menjaga wibawa, tak sadar ikut berdiri, tepuk tangannya menggema.

Para penonton pun terbawa arus dan bertepuk tangan meriah, bahkan beberapa berdiri dengan semangat.

Meski hatinya sempat diganggu insiden di ruang ganti, Liu Zhiya tetap menunjukkan kekuatan absolutnya. Saat melihat juri baru mengangkat tangannya penuh penghargaan, beban berat di dadanya pun lenyap.

'Benar… masih ada orang seperti Nona Jin di Jinyao. Kakak ipar memang benar!' batinnya.

1
Jujun Adnin
kopi mendarat
Prajapati
author koplak.hanya segini kemampuanmu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!