Alina seorang wanita muda yang harus menerima kehancuran rumah tangganya karena ulah suami dan ibu tirinya yang suka bermain di belakang.
Selama ini dia sudah menganggap bu Nurma seperti ibu kandungnya sendiri tapi ternyata wanita itu malah mengambil suaminya.
"Emmhhh Rizal... Tambah lagi ya pompanya" Ucap Nurma sambil memejamkan matanya.
"Suka ya sayang?" Tanya Rizal dan menambah ritme pompaannya sesuai dengan permintaan Bu Nurma.
Mau tahu kisah mereka bertiga selanjutnya? baca terus novel ini ya kak, terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Nurma seperti cacing kepanasan
“Silahkan mas kopinya” Ujar Alina dan meletakkan kopi di depan Rizal yang sudah duduk di ruang tv.
“Makasih ya sayang, sini duduk dulu kita nonton tv” ajak Rizal pada Alina.
Alina pun menurut dan duduk di sebelah Rizal, bahkan dia langsung menyandarkan kepalanya pada Rizal.
Sengaja Alina melakukan hal itu agar Nurma panas melihat keduanya.
Dan benar saja tak butuh waktu lama Nurma sudah seperti cacing kepanasan.
Nurma yang melihat tingkah Rizal sok romantis dengan Alina itu menjadi geram.
Brughh..
Dia melemparkan bantal sofa ke lantai dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.
“Mama kenapa ya mas kira-kira?” Tanya Alina.
“Gak tahu sayang, mungkin aja lagi PMS. Kamu tumben banget sih nempel mesra kayak gini, ada apa hem?” Tanya Rizal dan membelai mesra rambut milik Alina.
Rasanya sudah lama sekali Alina tidak mesra seperti ini padanya.
“Karena kemungkinan besar sore ini adalah waktu terakhir kamu memelukku dan membelai mesra rambutku mas!” Ucap Alina dalam hati.
“Gak apa-apa mas, Alina cuma lagi kangen aja. Kita kan udah lama gak mesra-mesraan kayak gini” Jawab Alina dengan tersenyum dan menatap ke arah suaminya.
“Maaf ya sayang, habisnya mas akhir-akhir ini sibuk dengan kerjaan di kantor. Oh ya ayo kita makan dulu” Ajak Rizal.
“Ayo mas, aku panggil mama dulu ya. Kamu tunggu di meja makan” Jawab Alina dan berdiri dari duduknya.
Lantas dia pergi ke kamar Nurma untuk memanggil sang mama.
Tok tok tok..!!
“Ma, ayo makan dulu” Ucap Alina dari luar pintu kamar Nurma.
Nurma yang mendengar ucapan Alina, langsung bangun dari rebahannya dan dengan langkah ogah-ogahan dia berjalan ke arah pintu.
Ceklek...
Sebenarnya dia lagi bad mood tapi kalau gak ikut makan, nanti Rizal malah menikmati makanan buatan Alina.
“Bisa gak sih gak teriak-teriak kayak gitu! Mama gak budeg Alina” Ucap Nurma dengan ketus.
“Ya siapa tahu aja mama lagi tidur kan” Jawab Alina santai.
Kini mereka berdua jalan ke arah meja makan, disana Rizal sudah duduk manis sambil menikmati kopi miliknya yang di bawa ke meja makan.
“Ayo sayang kita makan dulu” Ucap Rizal yang entah di tujukan pada siapa karena pandangannya tertuju pada dua wanita yang tengah berjalan ke arahnya.
Alina segera menempati tempat duduk di sebelah Rizal, sedangkan Nurma duduk di sebrang Rizal.
“Mau makan sama apa mas?” Tawar Alina dan mulai menyendokkan nasi ke piring milik Rizal.
“Hmm itu aja ikan bakar sayang” Jawab Rizal.
Awalnya dia ingin mencicipi masakan Alina karena terlihat menggugah selera, tapi melihat Nurma yang melotot ke arahnya membuat Rizal tidak jadi mengutarakan niatnya.
“Loh gak sama sayuran juga mas?” Tanya Alina.
“Enggak sayang, lagi pengen makan sama ikan aja” Jawab Rizal.
“Kamu harus makan sayur mas, biar seimbang ada seratnya juga” Ucap Alina.
“Maaf sayang, bukannya mas gak mau makan masakan kamu cuma mas lagi gak enak aja perutnya jadi menghindari sayuran dulu” Jawab Rizal.
Alina hanya menghela nafas dalam-dalam, meskipun dia tahu jika Rizal pasti menolak memakan masakannya.
“Iya gak apa-apa mas, biar aku sendiri saja yang makan” Ucap Alina dan mulai mengambil makanan untuk dirinya sendiri.
“Buat mama mana Lin?” Tanya Nurma.
“Ambil sendiri aja ma, Alina sudah lapar banget soalnya” Jawab Alina.
Nurma pun segera mengambil nasi dan ikan bakar yang sudah di beli oleh Rizal.
“Gak makan sayur juga ma? Apa lagi sembelit juga” Tanya Alina sambil melirik piring Nurma.
“Lagi pengen aja makan ikan bakar, soalnya kelihatan menggoda sih" Jawab Nurma santai sambil makan makanan miliknya.
Alina hanya diam saja dan menikmati makanan miliknya, rasanya sangat nikmat dan memanjakan lidah.
Tapi dua orang di meja makan ini tidak ada yang mau mencicipi hasil masakannya.
Beberapa saat kemudian mereka bertiga sudah menghabiskan makanan masing-masing, masakan Alina masih sisa sangat banyak karena hanya dia yang memakannya.
Lantas Alina memindahkan masakannya ke kotak makan miliknya.
“Mau di bawa kemana itu sayang?” Tanya Rizal.
“Hmm mau aku kasihkan sama bu Ratih ajalah mas, sayang banget mubadzir ini” Jawab Alina.
“Ohh gitu, yaudah kamu kasihkan saja sayang. Dari pada dibuang” Ucap Rizal.
Alina lantas langsung membawa dua kotak tersebut keluar rumah dan berjalan ke arah kediaman bu Ratih.
“Sayang kasihan tahu Alina” Ucap Rizal saat Alina sudah tak terlihat.
“Biarin aja sih, kan habis ini juga bakalan di makan sama bu Ratih dan suaminya” Jawab Nurma santai dan membawa piring bekas makannya ke dapur.
Alina memang tak membawa piring milik Nurma karena Nurma masih menikmati ikan bakar bahkan dia habiskan dan tidak menawari Alina sama sekali.
“Assalamualaikum...” Teriak Alina di depan pintu rumah bu Ratih.
“Waalaikumsallam, eh ada Alina. Kenapa Lin tumben banget kesini jam segini?” Tanya bu Ratih.
“Ini bu mau kasih sedikit makanan buat ibu, tadi saya masak kebanyakan” Jawab Alina.
“wah kebetulan sekali tadi saya belum masak, makasih banyak ya Lin. Besok wadahnya akan saya kembalikan ke rumah kamu” Ucap Bu Ratih.
“Iya bu sama-sama, saya permisi dulu assalamualaikum” Jawab Alina.
“Sabar ya Lin dengan segala apapun yang terjadi, waalaikumsallam” Ucap Ratih dan masuk ke dalam rumah.
Alina pulang ke rumahnya dengan keadaan bingung karena bu Ratih tiba-tiba berkata seperti itu.
“Apa dia tahu ska-ndal antara mas Rizal sama Nurma ya” Gumam Alina dalam hati.
Sedangkan di rumahnya setelah mencuci piring, Nurma menyiapkan jus khusus buat Alina.
Tak berapa lama Alina sudah masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tv, dia sengaja ingin menonton tv untuk mengurangi rasa jengkelnya.
“Ini Lin, mama buatkan jus spesial buat kamu” Ucap Nurma yang tiba-tiba datang dengan membawa segelas jus dan duduk di sebelahnya.
“Hmm ya makasih ma, tapi Alina masih kenyang habis makan banyak tadi” Jawab Alina dengan jujur karena dia benar-benar masih kenyang.
“Oh ya sudah kalau gitu, tapi nanti beneran kamu minum dan habiskan ya. Mama udah susah payah loh buatin kamu jus” Ucap Nurma dan tersenyum manis pada Alina.
“Cu-ihh..!! Bisa aja nih orang, padahal di dalam jus itu sudah tercampur ob-at tidur. Oke aku ikuti permainan kalian..!! Lihat saja setelah ini" Gumam Alina dalam hati.
“Kenapa kok diam Lin? Gak suka ya sama jus buatan mama” Tanya Nurma dengan mendapat ke arah Alina yang hanya diam saja itu.
“Oh enggak gitu ma, nanti Alina bawa ke kamar saja ya. Alina minum sebelum tidur aja” Jawab Alina.
“Iya terserah kamu saja Lin, tapi beneran di habisin loh ya” Ucap Nurma.
“Iya ma, hmm mas Rizal mana?” Tanya Alina.
“Ada di kamar deh kayaknya” Jawab Nurma.
“Ohh gitu. Yaudah Alina naik dulu ya bu, mau ngerjain tugas kantor dulu” Ucap Alina dan berdiri serta jalan ke arah tangga.
“Eh Lin, jusnya ketinggalan loh ini” Teriak Nurma.
“Aduh iya lupa ma, maaf” Jawab Alina pura-pura lupa.
Padahal dia memang sengaja meninggalkan jus itu dimeja sana, untuk melihat reaksi Nurma bagaimana.
Alina lantas naik ke kamarnya dengan membawa jus di tangannya.
“Mas lagi apa?” Tanya Alina saat sudah sampai di kamar.
“Oh ini lagi beresin kerjaan yang belum kelar tadi sayang, kamu udah mau tidur?” Tanya Rizal.
“Belum mas, ini juga mau ngerjain pekerjaan yang belum kelar” Jawab Alina.
“Itu bawa apa kamu sayang?” Tanya Rizal pura-pura gak paham.
“Ohh ini jus strawberry mas, ibu yang buatin mungkin aja beli strawberry di Bandung kemarin” Jawab Alina.
Rizal hanya manggut-manggut dan melanjutkan mengerjakan pekerjaannya.
“Duh kalau mas Rizal masih ada di kamar susah nih buat buang jus sia-lan ini” Gumam Alina dalam hati dan mulai memutar otak, bagaimana caranya membuat Rizal keluar dari kamar.
“Kamu kenapa sayang kok kayak orang bingung gitu” Tanya Rizal dengan menatap ke arah istrinya karena Alina hanya membuka laptop saja tanpa mengapa-apakan benda di depannya itu.
“Emm itu mas, aku kok tiba-tiba pengen somay yang ada di depan komplek ya” Ucap Alina.
Entah dari mana dia mendapatkan ide itu secara tiba-tiba.
“Oke aku belikan ya” Jawab Rizal.
“Tapi kerjaan kamu bagaimana mas?” Tanya Alina.
“Udah selesai kok sayang, tunggu ya. Jamgan lupa jusnya di habiskan” Jawab Rizal.
“Iya mas, makasih banyak ya suamiku sayang” Ucap Alina.
“Sama-sama, aku keluar dulu” Jawab Rizal dan keluar kamar.
Saat Rizal sudah pergi dari kamar, dengan segera Alina membawa jus strawberry itu ke dalam kamar mandi dan menuangkannya ke closet.
“Nah habis kan” Gumam Alina dan tertawa.
Setelah urusan jus beres, dia mengerjakan pekerjaan miliknya dengan serius dan fokus agar cepat selesai.
🙏🙏👍👍👍