NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pengangguran

Aku Bukan Pengangguran

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Penyesalan Suami
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuni Soehardi

Wati seorang istri yang diperlakukan seperti babu dirumah mertuanya hanya karena dia miskin dan tidak bekerja.

Gaji suaminya semua dipegang mertuanya dan untuk uang jajannya Wati hanya diberi uang 200ribu saja oleh mertuanya.

Diam-diam Wati menulis novel di beberapa platform dan dia hanya menyimpan gajinya untuk dirinya sendiri.

Saat melahirkan tiba kandungan Wati bermasalah sehingga harus melahirkan secara Caesar. ibu mertua Wati marah besar karena anaknya harus berhutang sama sini untuk melunasi biaya operasi Caesar nya.

Suaminya tidak menjemputnya dari rumah sakit. saat Wati tiba dirumah mertuanya dia malah diusir dan suaminya hanya terdiam melihat istrinya pergi dengan membawa bayinya.

Bagaimana nasib Wati dan bayinya? Akankah mereka terlantar dijalanan ataukah ada seseorang yang menolong mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuni Soehardi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

Fitri dan Tono akhirnya tiba di rumah dan mendapati ibunya bersama Satria.

“Makasih ya bu sudah menemani Satria.” Ucap Fitri.

“Kalian dari mana saja? Kok sering keluar kota? Tanya ibu.

“Ada undangan perkawinan anaknya teman kantor bu” jawab Tono.

“Pergi ke undangan nikahan kok sampai nginep beberapa hari memangnya undangannya dimana?”

“Di Surabaya bu,” jawab Fitri.

“Kalian kesana naik apa nginep dimana?”

“Ya naik pesawat lah, nginepnya ya di hotel.” Ketus Fitri.

“Itu pemborosan luar biasa berapa juta itu biaya menghadiri pernikahan doang. Kalian tidak ada ibu seenaknya menghamburkan uang ya. Mulai bulan depan gajinya Tono ibu pegang lagi saja biar tidak boros kayak begini.” Teriak ibu.

“Ibu mulai lagi ya. Setiap bulan kan sudah dijatah sendiri masa masih kurang juga sih”. Teriak Fitri.

“Kalian yang ugal-ugalan membelanjakan uang. Ibu tidak akan tinggal diam kali ini pokoknya mulai bulan depan serahkan gajimu sama ibu Ton.” Kata ibu.

“Maaf tidak bisa bu, saya tidak akan ijinkan ibu ikut campur lagi dalam urusan rumah tangga saya. Kalau ibu tidak ada kepentingan lagi saya akan suruh sopir mengantar ibu pulang sekarang.” Tegas Tono.

“Kau berani kurang ajar sekarang Ton. Dasar menantu durhaka.” Kata ibu bersungut-sungut sambil masuk ke dalam kamar Satria untuk mengambil tas nya dan pulang tanpa berpamitan.

Sementara itu di suatu tempat ada pasangan yang sudah tidak muda lagi menggelar acara tasyakuran kecil-kecilan sebuah pernikahan yang dihadiri oleh beberapa orang saja. Dia adalah pak Suyatno dengan istri yang baru dinikahi nya Ismiyati janda tanpa anak yang sehari-harinya berjualan menu sarapan di lapak dekat rumahnya.

Bu Warni masuk ke dalam rumahnya dan tidak menemukan suaminya, tapi dia tidak perduli dilemparnya tas yang ia bawa dan direbahkannya tubuhnya dikasur. Dia tidak peduli suaminya sudah makan apa belum.

Malam itu adalah malam pertama pak Suyatno ayah Fitri dan Dony dengan istri sirinya.

Perkenalan keduanya terjadi secara tidak sengaja saat pak Suyatno pulang dari sekolah tempat dia bekerja dengan mengendarai motornya dia berjalan cukup pelan tetapi di tikungan ada yang tiba-tiba menyeberang dan pak Suyatno menabraknya. Untungnya orang yang ditabrak tidak terluka parah hanya lecet-lecet dan kakinya terkilir. Akhirnya pak Suyatno menawarkan diri mengantarkan pulang. Dan saat tiba dirumah wanita itu pak Suyatno membantunya membuka pintu rumahnya dan membantunya berjalan. Keesokan harinya pak Suyatno menjenguk wanita yang ditabraknya. Dan sejak saat itu pak Suyatno mulai sering datang berkunjung dan akhirnya wanita yang bernama Ismiyati janda setengah tua yang masih bohay.

Ismiyati diceraikan suaminya setelah 15 tahun pernikahannya karena Ismiyati tidak memberinya keturunan. Suaminya sekarang sudah menikah lagi dan memiliki anak.

Syukurlah ada pria sudah berumur yang mau memperistrinya walaupun hanya istri kedua dan tidak mempermasalahkan kesuburannya.

Malam itu keduanya berbagi peluh, sama-sama kesepian setelah lama tidak melepaskan hasrat terpendam.

Pak Suyatno merasa sering tidak dipedulikan oleh istrinya yang sering menginap dirumah cucunya kalau toh di rumah sudah sering menolak permintaan suami melakukan hubungan suami-istri.

“Kau hebat dek, sudah lama aku tidak mendapatkan pelayanan seperti ini lagi.”

“Kang Yatno juga masih perkasa, makasih ya kang sudah menghalalkan saya. Kita akan menua bersama janji ya kang.”

“Iya kita akan sehidup semati, akang berjanji.”

“Kalau istrimu tahu nanti gimana kang?”

“Biar saja dia tahu kalau dia tidak bisa menerima biar dia yang menggugat cerai toh rumah itu masih ngontrak. Ga ada yang bisa dijadikan harta gono-gini. Akang akan tinggal bersamamu disini.”

“Iya kang disini rumah peninggalan orang tuaku kita tidak perlu mengontrak.”

Kedua sejoli yang sudah sama-sama keriput itupun tidur sambil berpelukan. Pagi-pagi buta istri barunya sudah bangun dan memulai aktivitas nya berjualan nasi uduk dan lontong sayur. Dia menyiapkan satu porsi nasi uduk untuk suaminya sarapan. Sebelum suaminya bangun dia sudah berada di lapak jualannya dibantu oleh satu asistennya.

Pagi itu Bu Warni bangun tidak mendapati suaminya dirumah. Dia membuat teh panas untuk dirinya sendiri. Dia berjalan ke penjual gorengan dan membeli beberapa untuk dirinya sendiri. Dia tidak curiga dan tidak peduli kemana suaminya. Dia pikir siapa juga perempuan yang mau dengan laki-laki tua dan tidak berduit seperti suaminya.

Sepertinya bu Warni tidak pernah berpikir bahwa wanita mandiri yang tidak memiliki masalah keuangan tidak membutuhkan laki-laki kaya untuk jadi pendampingnya.

Pak Suyatno bangun tidur sudah tidak mendapati istrinya dirumah. Dia melihat sepiring nasi uduk di meja makan. Dia bergegas mandi dan membuat kopi untuk dirinya sendiri. Lalu berangkat ke sekolah setelah memakan sarapannya. Dia mampir ke lapak istrinya untuk berpamitan.

Siang itu bu Warni menonton TV sendirian untuk pertama kalinya dia merasa kesepian. Dia memasak nasi sedikit untuk dia dan suaminya. Masakan sederhana yang terdiri dari telur dan terong balado dan sayur asem sudah siap tapi hingga lewat tengah hari suaminya belum juga pulang. Akhirnya dia makan sendiri tanpa suaminya.

Dia masuk ke kamarnya dan mencoba untuk tidur tapi matanya tidak mengantuk akhirnya dia membuka handphone dan menatap layarnya. Akhir-akhir ini dia mulai malas ikut acara pengajian dan kegiatan sosialita juga mulai membuatnya bosan. Entah kenapa dia mulai nyaman dengan dirinya sendiri. Dia mulai merindukan keluarganya sendiri. Masakan Wati menantunya. Celotehan Satria dan ngobrol ringan dengan Fitri.

Dia teringat pada suaminya. Rabaan mengajaknya bercinta yang selalu ditepisnya dan ucapan ketusnya pada suaminya. Untuk pertama kalinya dia merasa kesepian dia merasa semua orang telah meninggalkannya.

Iseng-iseng dia menelepon suaminya. Tidak diangkat. Dia berpikir kapan terakhir dia bersama suaminya dirumah. Dia terlalu sering menemani Satria sampai lupa dengan keberadaan suaminya. Dia melihat lemari pakaian dan membukanya. Pakaian suaminya tinggal sedikit sekali. Seperti orang yang sedang pergi beberapa hari.

“Kemana dia pergi? Apa mungkin diam-diam dia ke rumah Dony?” Gumamnya

Dia lalu menelepon Dony dan tak lama kemudian Dony mengangkat teleponnya.

“Halo iya bu assalamualaikum, ada apa bu tumben ibu telpon Dony.”

“Dony ibu cuma mau tanya apa bapakmu ada bersama mu saat ini?”

“Tidak bu, bapak tidak pernah mengunjungi ku. Bapak kan juga tidak tahu alamat kami bu.” Jawab Dony heran dengan pertanyaan ibunya.

“Ya sudah kalau begitu Don, eh Don boleh tidak ibu mampir ke rumahmu? Ibu berjanji tidak akan menyuruh kalian pulang ke rumah.”

“Baiklah besok saja Dony jemput bu. Assalamualaikum.”

“Siapa yang menelepon Pi?”

“Ibu dia menanyakan apakah bapak ada disini.”

Wati mengerutkan keningnya. “Apa ibu dan bapak sedang ada masalah?”

“Entahlah aku juga sedikit heran, besok ibu ingin main kesini boleh mom? Aku akan menjemputnya. Ibu berjanji tidak akan memaksa kita pulang.”

“Boleh saja asal tidak membuat masalah. Aku akan membuat makanan kesukaan ibumu. Pasti ibu kangen dengan masakanku.”

1
Wanita Aries
Fitri hati” jgn trllu prcaya tmn baru.
Akhirnya bisa damai
Nuri_cha: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DI SISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Wanita Aries
Lanjut thor
Wanita Aries
Syukurlah fitri gak hilang ingatan
Wanita Aries
Suka ceritanya thor
Wanita Aries
Rasakan noh di tinggal ank”nya
Wanita Aries
Nah gtu dong dony harus tegas
Wanita Aries
Parahnyaa ehh pny mertua edan bgtu
Wanita Aries
Mantap wati
Fitriah Fitri
ku bingung deh ... bukan menantu biasa sm aku bukan pengangguran ceritanya sama ya fitri2 juga
Sri Wahyuni: maaf kak terjadi kesalahan up load
total 1 replies
Wanita Aries
Mampir thor
Fitriah Fitri
semoga fitri cepet pulih dan bs kembali lg bersama keluarganya di kota
Fitriah Fitri
alhamdulillah... ibunya sudah sadar akan kesalahannya
Ma Em
Semoga Wati dan Dony bahagia setelah berpisah dari mertua toxic nya .
Uswatun Hasanah
Kak author kok belum up lagi sih ... 🙏🙏🙏
Sri Wahyuni: sudah kak. maaf ya telat
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!