NovelToon NovelToon
Mengasuh Putra Pewaris Sang CEO

Mengasuh Putra Pewaris Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Ibu susu
Popularitas:257.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Ghina

Dua minggu yang lalu, Rumi Nayara baru saja kehilangan bayi laki-lakinya setelah melahirkan. Lalu, seminggu kemudian suaminya meninggal karena kecelakaan. Musibah itu menjadi pukulan berat bagi Rumi. Hingga suatu ketika ia bertemu dengan bayi laki-laki yang alergi susu botol di rumah sakit, dan butuh ASI. Rumi pun menawarkan diri, dan entah mengapa ia langsung jatuh cinta dengan bayi itu, begitu juga dengan bayi yang bernama Kenzo itu, terlihat nyaman dengan ibu susunya.

Tapi, sayangnya, Rumi harus menghadapi Julian Aryasatya, Papa-nya baby Kenzo, yang begitu banyak aturan padanya dalam mengurus baby Kenzo. Apalagi rupanya Julian adalah CEO tempat almarhum suaminya bekerja. Dan ternyata selama ini almarhum suaminya telah korupsi, akhirnya Rumi kena dampaknya. Belum lagi, ketika Tisya— istri Julian siuman dari koma. Hari-hari Rumi semakin penuh masalah.

“Berani kamu keluar dari mansion, jangan salahkan aku mengurungmu! Ingat! Kenzo itu adalah anak—?”

Siapakah baby Kenzo?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Perjanjian Dari Julian

Rumi mendesah, menaruh gelas ke meja dengan sedikit keras. “Bapak ini … bisa-bisanya nyusul ke sini. Saya kira tadi mau serius kerja sama dokumen itu.”

Julian membuka mapnya, menaruh kertas di atas meja bundar kecil. “Ini memang serius,” jawabnya datar.

Rumi memalingkan wajah, menatap taman. “Kalau memang serius, kenapa harus bawa ke balkon? Di dalam kan lebih nyaman.”

“Karena kamu ada di sini,” sahut Julian tenang, matanya tak lepas dari kertas.

Rumi tercekat. “Hah? Maksudnya apa lagi itu?”

Julian meletakkan pulpen di atas kertas, akhirnya menoleh, menatap lurus pada Rumi. “Kamu pikir saya tidak tahu kenapa kamu memilih duduk di sini daripada berbaring di ranjang? Kamu sengaja menghindar.”

Rumi menahan napas. Wajahnya memanas, tapi ia mencoba menyembunyikannya dengan kembali meneguk susu coklat. “Saya hanya ingin udara segar. Apa itu salah?”

Julian menggeleng tipis. “Tidak salah. Yang salah adalah kamu menganggap perhatian saya sebagai beban.”

Rumi menoleh cepat, alisnya terangkat tinggi. “Karena memang begitu adanya! Bapak terlalu … mengatur. Seakan saya ini tidak bisa apa-apa. Padahal saya masih bisa berdiri, masih bisa makan sendiri, masih bisa menjaga diri.”

Julian mencondongkan tubuh, sikapnya tetap dingin namun matanya tajam. “Kamu baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat. Kalau saya tidak memaksa, kamu pasti tidak akan makan. Kalau saya tidak menggendong, mungkin kamu sudah jatuh. Itu fakta, bukan pengaturan.”

Rumi menggigit bibir bawahnya. Ucapan itu menusuk, tapi benar adanya. Ia memilih diam, menunduk menatap gelas di tangannya.

Julian kembali duduk tegak, jemarinya mengetuk meja—ritme pelan tapi terdengar jelas di tengah keheningan. “Saya tidak peduli kalau kamu merasa terganggu. Yang saya pedulikan adalah kesehatanmu. Karena kamu … bagian dari lingkaran yang melindungi anak saya.”

Kalimat itu membuat dada Rumi bergetar. Ada jeda panjang sebelum ia mampu bicara. “Jadi … semua ini hanya karena saya berguna untuk baby Kenzo?”

Julian menatapnya lama, dingin, tapi ada sesuatu yang bergetar halus di balik sorotnya. “Ya. Dan itu alasan yang cukup untuk saya memastikan kamu tetap berdiri.”

Rumi menggenggam gelasnya lebih erat. Kata-kata itu sederhana, bahkan terdengar dingin. Tapi justru di situlah letak kejujurannya. Ia menahan napas panjang, mencoba menenangkan diri.

“Kalau begitu,” katanya pelan, “saya akan buktikan kalau saya bisa kuat. Tanpa perlu Bapak repot-repot.”

Julian tidak tersenyum, tidak juga marah. Hanya menatapnya lekat, lalu menutup map dokumen dengan tenang. “Siapa nama almarhum suamimu? Dan nama perusahaan tempatnya bekerja?”

“Bisma Gusmandar, nama perusahaannya Grup Sentosa Jaya,” jawab Rumi saat menoleh kembali ke arah taman.

“Baca ini.” Julian meletakkan map yang ada di tangannya ke sisi Rumi.

Rumi lekas membaca dokumen yang ada di dalam map tersebut. Beberapa menit kemudian tubuhnya menegang, ia merasa sudah membaca dokumen tersebut dari team legal yang tempo hari datang ke rumahnya.

“Bagaimana Bapak bisa memiliki dokumen ini? Apakah Bapak sedang memata-matai hidup saya?” tanya Rumi dengan suaranya bergetar.

Pria itu terkekeh pelan, seakan sedang mengolok-olok perempuan itu. “Biasakan membaca apa pun hingga selesai, dan cermat,” sindirnya.

Rumi mengeram pelan, dan kembali membaca hingga ke halaman berikutnya. Wajahnya lantas pias saat membaca nama Julian Aryasatya selaku Direktur Utama Grup Sentosa Jaya. Astagfirullah, jadi  papa-nya Kenzo atasan Mas Bisma?

“Bagaimana, sudah paham dengan yang saya maksud?” tanya Julian tersenyum sinis.

Rumi mendesah pelan seraya menutup dokumen tersebut, tatapan matanya kembali lurus ke depan. “Saya tidak pernah tahu jika suami saya telah melakukan korupsi, Pak Julian. Jika Bapak ingin saya bertanggung jawab atas kelakuan suami saya, mohon maaf ... saya tidak bisa. Selama ini saya bahkan tidak pernah diberikan uang banyak, hanya rumah yang dia beli untuk kami tempati. Dan, itu, pihak legal Bapak akan menyitanya.” Dengan susah payah Rumi berucap, ia kembali teringat perlakukan ibu mertuanya dan perempuan yang ia yakini selingkuhan atau istri muda suaminya.

“Saya sudah diusir oleh ibu mertua saya dari rumah tersebut. Hanya pakaian yang saya bawa, bahkan mahar pernikahan saya pun hampir ingin diambil. Untungnya saja Pak Ferdy menolong saya. Jika Bapak tidak percaya bisa tanyakan langsung kepada beliau, dan saya tidak bermaksud minta dikasihani, tapi berkata jujur mengenai keadaan saya. Bahwa saya tidak pernah merasakan uang yang diambil oleh suami saya,” jelasnya kembali.

Julian mengambil map tersebut, lalu membuka halaman terakhir. “Baca ini, dan tanda tangan. Sepertinya tadi kamu belum membacanya,” perintah Julian begitu dingin.

Mau tidak mau Rumi kembali mengambil map tersebut, dan membawanya sebelum menandatangani.

“Ini ... maksudnya apa, Pak?” Mata Rumi terbelalak.

“Segala asset milik almarhum suami kamu tetap akan disita karena dia sudah menggelapkan uang perusahaan selama dia menjabat sebagai manajer marketing. Termasuk, nanti akan menelusuri asset keluarganya. Jika terbukti menggunakan uang korupsi, maka akan disita. Sedangkan kamu sebagai istri almarhum tetap harus bertanggung jawab. Dengan kebaikan hati saya, saya tidak menuntut kamu membayar dengan uang. Tapi cukup menjadi ibu susu dan mengasuh Kenzo, sekaligus pelayan pribadi saya. Mengurus keperluan saya. Jika kamu menolak, berarti siap menanggung hutang suamimu itu.”

Rumi terkekeh pelan, lebih tepatnya ia menertawakan dirinya sendiri. Beberapa hari yang lalu ia menolak mentah-mentah menjadi pengasuh baby Kenzo. Dan, kini ia terjebak karena keadaan. Jika pun ia menolak, maka ia pun harus turut membayar ganti rugi ulah suaminya. Tertera di surat perjanjian sebanyak 300 juta, selain penyitaan asset.

“Lalu, saya akan menjadi pelayan Anda, Pak Julian, begitu?”

“Ya, seperti itu. Kecuali kamu ada uang untuk membayarnya, berarti tidak ada perjanjian ini. Lagi pula kamu hanya bekerja selama 2 tahun, sesuai masa asi eksklusif Kenzo. Setelah itu, kamu tidak terikat dengan perjanjian ini. Dan, dengan murah hatinya ... saya mengizinkan kamu menyelesaikan kuliah kamu, asal tugas kamu mengurus Kenzo dan saya sudah selesai.” Pria itu tersenyum licik.

Rumi memijat pelipisnya.

“Kamu tetap akan saya kasih gaji, 10 juta perbulan. Tapi, itu pun kalau kamu tanda tangani surat ini ... saat ini juga. Jika ditunda, tidak ada uang tersebut. Kamu akan bekerja dengan saya tanpa gaji!” tegas Julian sekalian ancaman.

Perempuan itu menoleh. “Anda licik juga rupanya, Pak Julian.”

Julian tersenyum miring, matanya pun menyipit. “Seorang pebisnis memang harus licik, kalau tidak ... dia akan sering dibodohi oleh musuhnya!”

Bersambung ... ✍️

1
Cicih Sophiana
gak salah dong klo Julian perhatian sama Rumi... kan dia membutuhkan Rumi untuk baby nya
Cicih Sophiana
keluarga macam apa itu... anak yg satu blm jg siuman anak yg lain udah di sodorin bu... bukan nya berdoa untuk anak yg belum siuman ini malah punya rencana jahat..
Oktaviani Agustina
Wah mkn seruuuu
Rida Arinda
nungguin Derry ngomong 😳😳😳
Yam Mato
semakin dag dig dug mom nunggu part selanjutnya
Engkar Sukarsih
ayo...dar der dor keluar kasi tau sama ci juli rahasia yang kamu sembunyikan.biar juli tau kelakuan berengsek ci tiysu 🤪🤪🤪
Kimo Miko
aku ikutan panik karena pagi itu julian akan membahas yang sangat penting dengan derri.? julian setelah tahu siapa mamaknya baby kenzo apa reaksinya ya. semakin penasaran
juwita
pada g sabar mom nunggu Dery cerita sm pak jul. tkt tisya keburu sadar
juwita
mom bongkar dl kebusukannya tisya. Julian hrs tau smuanya jgn smpe tisya plg ke rmh Julian msh blm tau kebusukannya tisya tktnya malah rumi yg di serang sm tisya dn keluarganya
Naufal Affiq
Alasan rumi,dia gak mau jauh darimu,maka nya pak julian,cepetan datang ke kantor,tanya derry masalah rumi,pasti bapak tetkejut
nonoyy
emang yaa pak julian ni susah bgt ditebak wkwk 😅
nonoyy
yaa baguslah kalau tisya sadar biar semua cepat terungkap, 😌
Ooh derry dimana k engkau...
Kimo Miko
semua akan terkuak satu persatu. siapa rumi, baby kenzo darah daging siapa, bahkan ada apa dengan tysa. semakin penasaran pemirsa.
Mulaini
Nggak sabar lihat Julian bertanya ke Derry dan Derry mengungkapkan kebenarannya.
Mulaini
Julian pernah hilang ingatan atau benar² lupa tentang masa lalu?
Farani Masykur
ibarat amplop dan prangko maunya nempel terus
Farani Masykur
dilema mendera jika julian tau tisya sdh sadar rasa antara tetap setia atau memilih pada siapa hati berlabuh
.
tolong ya der ntar lu harus ngomong jujur sejujur jujurnya
Rosvita Sari Sari
derry where are u 🤣
❀∂я ♍𝐦𝐨𝐨𝐧 three
deri kenapa belum juga cerita kejadian yang sebenarnya, keburu sadar tisya, nanti barang bukti bisa dilenyapkqn klo sampai tidak tahu
❀∂я ♍𝐦𝐨𝐨𝐧 three: aiss jadi typo maksudnya kalau sampai tisya tahu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!