NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Qwan in

Alya, siswi SMA berusia 17 tahun dari keluarga miskin, tak pernah menyangka niat baik menolong pria tak dikenal justru membuatnya dituduh berzina oleh warga. Pria itu ternyata kepala sekolahnya sendiri. Reihan, 30 tahun, tampan dan terpandang. Untuk menyelamatkan reputasi, mereka dipaksa menikah dalam kontrak.
Kini, Alya menjalani hidup ganda: murid biasa di siang hari, istri kepala sekolah di balik pintu rumah.
Tapi mungkinkah cinta lahir dari pernikahan yang tak pernah diinginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

Malam itu, rumah besar itu terasa begitu lengang. Hanya suara detik jam dari ruang tamu yang terdengar, berpadu dengan hembusan angin malam yang menyusup lewat sela-sela jendela.

Alya duduk di meja makan seorang diri. Di hadapannya, deretan hidangan tertata rapi di atas meja panjang, sup hangat yang masih beruap, tumis sayur beraroma bawang putih, dan ayam panggang kecokelatan yang menggiurkan. Tapi tatapannya kosong. Sedikit pun ia tak berniat menyentuhnya.

Biasanya, meski tidak terlalu dekat, ia dan Reihan masih akan makan malam bersama. Pria itu sering mengusiknya dengan komentar iseng yang membuatnya menghela napas panjang. Tapi malam ini… kursi di ujung meja itu tetap kosong. Dan anehnya, meski ia sering menganggap Reihan menyebalkan, rasa sepi justru terasa lebih berat.

Perlahan, Alya bangkit dari kursinya. Baru saja hendak melangkah menuju tangga, suara pelayan menghentikannya.

 “Nyonya, Anda tidak makan?” tanya pelayan itu hati-hati, melirik ke arah piring yang masih utuh.

Alya menoleh sebentar. “Tidak. Saya tidak lapar.”

Pelayan itu ragu sejenak. “Apa perlu saya ganti menunya?”

Alya menggeleng pelan. “Tidak usah. Dan jangan panggil saya. nyonya. Panggil saja Alya.”

Wajah pelayan itu terlihat khawatir.

 “Tapi… jika saya memanggil Anda begitu, Tuan Reihan bisa marah.”

Sebuah senyum tipis, terlintas di wajah Alya. “Tidak apa-apa. Jangan pedulikan dia.”

Pelayan itu menunduk, lalu mundur beberapa langkah.

Alya kembali berjalan, menaiki tangga menuju kamarnya. Begitu masuk, ia duduk di tepi ranjang, menatap jam dinding, jarumnya sudah melewati pukul sembilan malam. Tapi Reihan belum juga pulang.

Tangannya meraih ponsel di nakas. Ia menatap layar itu lama, jemarinya sempat bergerak hendak menekan ikon panggilan. Ada rasa ingin tahu, di mana pria itu? Sedang bersama siapa? Namun, ia mengurungkan niat.

Ia meletakkan kembali ponsel itu, lalu memilih untuk membaringkan diri di ranjang.

...

Pintu utama rumah terbuka perlahan, disertai derit engsel yang terdengar nyaring di tengah kesunyian malam. Udara dingin langsung menyapa wajah Reihan begitu ia melangkah masuk.

Lampu ruang tamu sudah dimatikan, hanya cahaya redup dari lampu lorong yang menuntunnya melewati sofa dan meja yang tertata rapi. Rumah itu terasa terlalu sunyi, nyaris seperti tak berpenghuni.

Ia melepas jasnya dan meletakkannya di sandaran kursi, lalu mengendurkan dasi yang sejak sore terasa mencekik. Napasnya panjang dan berat, seolah setiap tarikan mengandung beban yang sulit diurai.

Matanya sempat tertuju pada meja makan. Beberapa piring masih tertata, sebagian makanan sudah mengering. Ia menghela napas tipis, membayangkan Alya duduk sendirian di sana tadi.

Langkahnya kemudian mengarah ke lorong menuju kamar. Sepanjang jalan, pikirannya dipenuhi percakapan sore tadi dengan ibunya. ucapan yang terasa seperti tali yang semakin kencang menjerat.

Begitu sampai di depan pintu kamar, ia berhenti sejenak, memegang gagang pintu tanpa segera membukanya. Ada jeda panjang, seakan ia sedang mengumpulkan keberanian, bukan untuk menghadapi kemarahan, tapi untuk menghadapi tatapan mata yang mungkin menyimpan tanya.

Barulah setelah beberapa detik, ia mendorong pintu itu perlahan.

Suasana kamar gelap dan tenang. Di atas ranjang, Alya sudah terlelap, wajahnya teduh dalam bias cahaya remang dari luar jendela.

Reihan melangkah mendekat, menatapnya cukup lama, lalu menunduk untuk mengecup kening istrinya dengan lembut, sentuhan singkat yang diam-diam ingin ia jadikan penawar bagi kegelisahan yang ia bawa pulang.

Tanpa menunggu lebih lama, Reihan berbalik dan masuk ke kamar mandi. Pintu tertutup, menyisakan suara air mengalir yang terdengar sayup.

Alya membuka matanya perlahan. Pandangannya terarah pada langit-langit, namun pikirannya melayang jauh. Ada terlalu banyak pertanyaan yang berdesakan di kepalanya, tentang di mana Reihan berada sepanjang hari, dengan siapa ia menghabiskan waktu, dan kenapa pulangnya selalu larut.

Tapi bibirnya memilih diam. Ia hanya menarik napas panjang, lalu mengembuskan nya pelan. Pernikahan ini… sejak awal dibangun di atas kesalahpahaman, dan mungkin itu alasan kenapa ia tak pernah merasa punya hak untuk bertanya.

1
partini
ehhh laki laki ga tegas cuma di ancam di tarik dah loyo melempem,,jangan mempermainkan hubungan itu ga bagus NGAB
Maret x Kakashi
Semangat updatenya , menarik ceritanya 👍
Mamah dini
kayaknya c Reihan agak sakit jiwa deeehhh, tadinya benci Alya e..,.h sekarang jth cinta, TPI.... wajar kali ya , sebab TDI nya menghina duluan sekarang kayak bucin
Mamah dini
aduh yg LGI ke bakar cemburu , sudah mulai jatuh cinta pak Reihan , Alya cantik kan , GK mungkin seorang kepala sekolah sebegitu cemburu nya kalau isrtinya GK menggemaskan
Mamah dini
itu pak Reihan mengakuinya , TPI kenapa bilang Alya jelek berjerawat hitam LGI mungkin selera bp ada di diri Alya ya pak makanya jgn menghina duluan tuh makan omongan sendiri.
Mamah dini
ooh ternyata kepala sekolah Alya telah jatuh cinta kali,, katanya GK selepel ko bisa sekacau itu atau..... ke tagihan ya mau lagi dgn muridmu eh istrimu he he GK salah ni....
Mamah dini
sekolah apa coba , liat murid yg di kerjain gitu masa gurunya GK respon,, ah bener2 sekolah GK punya etika, kalau begitu pindah aja Alya , maksain sekolah di situ juga bikin hatimu GK tenang selalu di pandang rendah ayo Al pindah aja
Mamah dini
katanya GK cinta TPI gampang banget ada desiran aneh nya , gimana sih pa
Mamah dini
kenapa Alya GK pulang aja biar hari itu MH bolos dulu, ya pantes temen2mu bilang ,, TPI benerkan apa yg mereka bilang , ko kmu maksa aja ke kelas walaupun kmu orang miskin katanya kan harus punya harga diri juga al , mampir thor
yumi chan
thor bt aja aliya pergi jauh thor..biarlh aliya mndpt kbbasn...seandsiya slita hlim..pertkn alira di saat dia sukes dn punyk ank2 kmbr..dn bt wnita yg di jdhkn sm reyhan gk bisa hml thor hhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!