NovelToon NovelToon
Wifi Couple

Wifi Couple

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Auraliv

Albar tak bisa terpisahkan dengan Icha. Karena baginya, gadis itu adalah sumber wifinya.

"Di zaman modern ini, nggak ada manusia yang bisa hidup tanpa wifi. Jadi begitulah hubungan kita!" Albar.

"Gila ya lo! Pergi sana!" Icha.

Icha berusaha keras menghindar Albar yang tak pernah menyerah mengejar cintanya. Bagaimana kelanjutan cerita mereka?

*Update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Jebakan-Jebakan Rio

Sejak percakapan rahasia di pintu belakang sekolah, Rio semakin yakin bahwa ada sesuatu di antara Albar dan Icha. Dan karena Rio adalah orang yang tidak pernah puas sebelum rasa penasarannya terjawab, dia memutuskan membuat “Operasi Tangkap Basah.”

Pagi itu, dia sudah datang lebih awal ke sekolah dengan membawa… kamera polaroid bekas. “Biar kayak detektif di film,” katanya sambil menyelinap di balik gerbang.

Jebakan Pertama: Kode Palsu di Papan Pengumuman

Rio menempelkan kertas bertuliskan:

“Untuk semua siswa, harap mengambil paket di gudang seni. Khususnya yang punya inisial A & I.”

Begitu bel masuk berbunyi, Rio pura-pura membaca buku di dekat gudang seni. Tak lama, langkah cepat terdengar—dan benar saja, Albar muncul, lalu tidak lama kemudian Icha juga datang dari arah berbeda.

“Cha? Kok lo di sini?” tanya Albar, agak panik.

“Gue liat pengumuman… katanya ada paket buat—”

Rio keluar dari tempat persembunyiannya sambil mengangkat kamera. “Klik! Dapat!”

Albar langsung menutup wajah, sementara Icha menghela napas.

“Rio, serius deh, lo nggak ada kerjaan lain ya?”

“Ada. Tapi ini lebih seru,” jawab Rio sambil kabur sebelum Albar sempat merebut kameranya.

Jebakan Kedua: Kursi Perangkap di Kantin

Rio sengaja menaruh dua kursi yang diberi pita merah di pojok kantin. Dia bilang ke anak kantin kalau kursi itu “reservasi untuk pasangan spesial,” berharap Albar dan Icha tanpa sadar duduk di sana.

Siang itu, Icha datang lebih dulu dan melihat kursi pojok kosong. Ia duduk, lalu beberapa menit kemudian Albar muncul sambil membawa dua gelas teh.

“Gue udah pesenin minum,” katanya sambil duduk di kursi sebelah.

Rio, yang memantau dari meja depan, langsung bersorak dalam hati. Tapi sebelum dia bisa memotret, Dinda tiba-tiba ikut duduk di kursi sebelah Albar.

“Eh, kalian ngapain di pojok? Lagi ngerjain tugas rahasia?”

Albar dan Icha saling pandang panik. Rio hampir ketawa terbahak-bahak melihat rencana kacau total gara-gara Dinda.

Jebakan Ketiga: Titip Barang Misterius

Rio memberikan sebuah amplop kosong pada Albar. “Bar, tolong titipin ini ke Icha, bilang dari guru bahasa.”

“Kenapa nggak lo kasih sendiri?”

“Gue sibuk.”

Nyatanya, Rio sengaja mengintai dari kejauhan untuk melihat ekspresi mereka.

Begitu Albar memberikan amplop, Icha membuka dan menemukan kertas bertuliskan:

“Kalau kalian pacaran, kirim balik kertas ini dengan tanda tangan berdua.”

Icha menatap Albar lama. “Ini pasti kerjaan Rio.”

Albar tertawa kecil. “Dia kira kita gampang kejebak.”

Mereka akhirnya merobek kertas itu, tapi bagian paling bikin Rio frustasi adalah… Icha dan Albar malah tertawa berdua sambil merobeknya. Bagi Rio, itu tanda 90% bahwa mereka memang pacaran, tapi dia masih ingin bukti absolut.

...***...

Sore itu, saat Rio masih sibuk menulis “laporan penyelidikan” di buku catatannya, Albar dan Icha muncul dari belakangnya.

“Yo,” panggil Albar.

Rio refleks menutup bukunya. “Apa?”

“Kalau lo mau bukti, mending tanya langsung.”

Rio pura-pura santai. “Nggak seru kalau langsung tanya. Gue mau dramanya.”

Icha menunduk, lalu berkata pelan, “Rio, kalaupun kita… deket, itu urusan kita. Gue nggak mau ini jadi gosip di sekolah.”

Rio mendecak. “Tenang aja, gue nggak sejahat itu. Gue cuma mau tau kebenaran… buat gue sendiri.”

Albar menepuk bahu Rio. “Anggap aja sinyal gue lagi gangguan. Nanti juga normal lagi.”

Rio tertawa. “Lo pikir gue nggak ngerti maksudnya?”

Malamnya, Rio mengirim pesan ke Albar:

Yo: Oke, gue nggak bakal ganggu lagi. Tapi serius, kalian cocok. Bar: Gue nggak konfirmasi apa-apa. Yo: Iya, iya. Sinyal aman, kan? ;)

Albar hanya bisa geleng-geleng sambil tersenyum. Di sisi lain, Icha merasa lega, tapi juga sedikit khawatir—karena kalau Rio saja bisa mencium gelagat mereka, bagaimana kalau orang lain juga mulai curiga?

Namun di antara semua kekonyolan itu, ada satu hal yang tak terbantahkan: hubungan diam-diam ini memang butuh perjuangan, tapi justru membuat mereka semakin kompak… dan semakin sulit melepaskan.

1
Sari Kumala
bucin ini
Kristina Sinambela
keren
Kristina Sinambela
keren ceritanya
Kristina Sinambela
bagus seru
Kristina Sinambela
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!