Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah cafe tiba tiba membuat seorang CEO jatuh hati pada nya.
Entah apa yang dia perbuat sehingga pria tampan dan kaya itu jatuh hati pada nya.
Bagaimana kah kisah mereka selanjutnya, yuk mampir di karya author.
Dan mohon dukungan nya semua yah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyetujui
Seminggu pun kembali berlalu,tapi Edward belum juga mengambil keputusan atas permintaan ibu nya.
"Edward, apa kamu belum memikirkan permintaan ibu,"ucap nyonya Melinda.
"Edward, setidaknya bertemu lah dengan gadis itu, ibu yakin kamu pasti akan menyukai nya, kalau pun kamu belum mencintai nya, biarkan waktu yang menumbuhkan rasa cinta mu itu,"ucap sang ibu lagi.
"Baiklah ibu, besok lakukan pertemuan dengan nya,"ucap Edward.
Nyonya Melinda tersenyum.
"Benar kha nak? Kamu serius mau bertemu dengan nya?"ucap nyonya Melinda lagi.
"Iya ibu, tapi ibu harus ingat, jika aku tak menyukai nya, aku tidak akan menikah dengan nya,"ucap Edward.
"setidaknya lakukan pendekatan dulu dengan nya, ibu yakin kau akan langsung menyukai nya setelah melihat nya,"ucap nyonya Melinda.
"Kalau kamu tidak suka dengan nya, ibu tidak akan pernah memaksa mu lagi untuk menikah,"ucap nyonya Melinda.
Edward pun mengangguk.
Setelah mengatakan itu, nyonya Melinda pun mencari keberadaan suami nya.
Dia secepat mungkin berjalan.
"Mass,"teriak nyonya Melinda.
"Masss, kamu di mana sih,"ucap nya lagi.
"Iya iya sayang,aku di sini,"ucap tuan Brian.
"Mas aku ada kabar baik, Edward mau bertemu dengan wanita itu, cepat hubungi ayah nya, katakan pada nya untuk bersiap siap besok,"ucap nyonya Melinda kegirangan
Tuan Brian mengangguk dan segera menghubungi ayah dari gadis itu.
Setelah mengatur semua nya, nyonya Melinda meminta suami nya untuk mengantar diri nya ke sebuah butik untuk membeli beberapa gaun yang cantik untuk calon menantu nya.
tuan Brian dengan senang hati mengikuti perintah sang istri.
Karena bagi nya, kebahagiaan istri nya adalah kebahagiaan nya juga.
.....
"Maaf kan aku alisa, aku harap kau mengerti dengan posisi ku, aku tidak bisa memaksa kan cinta kita,"
"Semoga kita bisa sama sama bahagia dengan pilihan orang tua kita, aku juga tak tega melihat ibuku yang terus minta ku untuk menikah,"batin Edward.
"Aku sekarang mengerti dengan perasaan ibuku, dia pasti sangat menginginkan seorang cucu dariku, maaf karena aku mengingkari janji ku, "batin Edward.
.....
"Halo Reza, malam ini kamu harus cepat pulang yah, kamu harus tidur lebih awal"ucap sang ibu di balik telepon.
"Hah?? Memang nya ada apa ibu,"ucap Reza.
"Kakak mu sudah menyetujui permintaan ibu, dia ingin bertemu dengan calon istri nya besok pagi, dan kita harus bangun lebih awal untuk mempersiapkan semua nya,"ucap nyonya Melinda.
"Wah ibu serius? Syukur lah, berarti gak lama lagi ibu bisa gendong cucu dong, dan aku juga jadi paman,"ucap Reza.
"Isshh apa sih anak nakal, baru juga ingin bertemu udah mikir cucu,"ucap nyonya Melinda.
"Hahaha ibu seperti nya sangat bahagia, baiklah ibu secepat nya aku kembali, aku ada beberapa urusan dulu di perusahaan ayah, kalau sudah selesai aku pasti segera pulang,"ucap Reza.
"Yasudah baiklah, bekerja dengan baik yah, tapi jangan lupa cari Calon mantu buat ibu juga,"ucap nyonya Melinda yang membuat Reza tertawa.
"Baiklah nyonya besar, setelah kak Edward, putra mu yang satu ini akan segera mencari seorang bidadari surga,"ucap Reza.
Lagi lagi nyonya Melinda tertawa, putra kedua nya memang lebih suka bercanda ketimbang Edward, pria itu lebih dingin dari adik nya.