Alistair, seorang pemuda desa yang sederhana, mendapati dirinya dihantui oleh mimpi-mimpi aneh tentang pertempuran dan pengkhianatan. Tanpa disadarinya, ia adalah reinkarnasi dari seorang ksatria terhebat yang pernah ada, namun dikutuk karena dosa-dosa masa lalunya. Ketika kekuatan jahat bangkit kembali, Alistair harus menerima takdirnya dan menghadapi masa lalunya yang kelam. Dengan pedang di tangan dan jiwa yang terkoyak, ia akan berjuang untuk menebus dosa-dosa masa lalu dan menyelamatkan dunia dari kegelapan abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhimas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Bisikan Di Pasar Bawah
Keesokan harinya, Alistair, Lyra, dan Merlin bangun dengan tekad yang baru. Setelah sarapan sederhana di penginapan—roti keras dan sup encer yang nyaris tak berasa—mereka sepakat untuk memulai penyelidikan mereka di Silverwood.
"Kita harus membagi tugas," kata Lyra, sambil mengasah belati di atas meja kayu yang kasar. "Alistair, kau coba cari informasi tentang Valerius di perpustakaan kota. Mungkin ada catatan kuno atau legenda yang bisa memberikan kita petunjuk."
Alistair mengangguk. "Ide bagus. aku emang paling jago baca buku. Siapa tahu, aku bisa nemuin sesuatu yang berguna."
"Merlin, kau gunakan kemampuan sihirmu untuk merasakan energi di kota ini," lanjut Lyra, menatap penyihir tua itu dengan serius. "Cari tahu apakah ada aktivitas mencurigakan atau kehadiran sihir gelap. Kita harus tahu apakah Valerius punya kaki tangan di Silverwood."
Merlin mengangguk, matanya memancarkan cahaya keemasan yang lembut. "Saya akan melakukannya. Saya akan menjelajahi kota ini dan mencari tahu apakah ada sesuatu yang disembunyikan."
"Gue sendiri bakal nyari informasi di pasar bawah," kata Lyra, menyarungkan belatinya dengan gerakan cepat. "Di sana, orang-orang lebih terbuka dan nggak takut buat ngomong. Siapa tahu, ada yang pernah denger tentang Valerius atau punya informasi tentang makhluk kegelapan."
"Hati-hati, Lyra," pesan Alistair, merasa khawatir. "Pasar bawah itu tempat yang berbahaya. Jangan sampe lo kejebak dalam masalah."
"Gue udah sering ke tempat kayak gitu, Alistair," jawab Lyra dengan senyum sinis. "Gue tahu gimana caranya jaga diri. Lo tenang aja."
Setelah menyusun rencana, mereka pun berpisah dan pergi menjalankan tugas masing-masing. Alistair menuju perpustakaan kota, Merlin menjelajahi jalan-jalan Silverwood, dan Lyra menyusup ke pasar bawah.
Alistair tiba di perpustakaan kota, sebuah bangunan megah yang dipenuhi oleh rak-rak buku yang menjulang tinggi. Aroma kertas kuno dan tinta memenuhi udara, menciptakan suasana tenang dan damai.
"Selamat datang di Perpustakaan Agung Silverwood," sapa seorang pustakawan tua dengan ramah. "Apa yang bisa saya bantu?"
"Saya sedang mencari informasi tentang seorang penyihir bernama Valerius," jawab Alistair. "Apakah Anda memiliki catatan atau legenda tentang dia?"
Pustakawan itu mengerutkan kening. "Valerius? Saya belum pernah mendengar nama itu sebelumnya. Tapi, mari kita coba cari di katalog. Mungkin ada sesuatu yang bisa membantu Anda."
Pustakawan itu membawa Alistair ke sebuah meja besar yang dilengkapi dengan katalog buku yang rumit. Mereka berdua mencari nama Valerius di katalog, tetapi tidak menemukan apa pun.
"Maaf, Tuan," kata pustakawan itu dengan nada menyesal. "Saya tidak menemukan catatan apa pun tentang penyihir bernama Valerius di perpustakaan ini. Mungkin dia bukan berasal dari Silverwood, atau mungkin dia menyembunyikan identitasnya."
Alistair merasa kecewa, tetapi ia tidak menyerah. "Apakah Anda memiliki buku tentang sejarah sihir atau legenda kuno?" tanya Alistair. "Mungkin ada petunjuk tentang Valerius di sana."
Pustakawan itu berpikir sejenak. "Ya, kami memiliki beberapa buku tentang topik itu. Mari saya tunjukkan."
Pustakawan itu membawa Alistair ke sebuah bagian perpustakaan yang berisi buku-buku kuno dan langka. Alistair menghabiskan berjam-jam membaca buku-buku itu, mencari petunjuk tentang Valerius.
Sementara itu, Merlin menjelajahi jalan-jalan Silverwood, menggunakan kemampuan sihirnya untuk merasakan energi di kota itu. Ia berjalan melewati pasar-pasar yang ramai, kuil-kuil yang megah, dan rumah-rumah penduduk yang sederhana.
Merlin merasakan aura sihir yang kuat di kota itu, tetapi ia juga merasakan ketegangan dan kecurigaan di antara penduduknya. Ia merasakan seolah-olah ada sesuatu yang disembunyikan di balik kemegahan Silverwood.
Tiba-tiba, Merlin merasakan energi sihir gelap yang kuat di dekatnya. Ia mengikuti energi itu dan tiba di sebuah gang sempit yang gelap dan kotor.
Di ujung gang, Merlin melihat seorang pria berjubah hitam sedang berbicara dengan seorang pria bertato yang tampak mencurigakan. Merlin tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan, tetapi ia merasakan bahwa mereka sedang merencanakan sesuatu yang jahat.
Merlin memutuskan untuk mengawasi mereka dari kejauhan. Ia bersembunyi di balik sebuah tong sampah dan mengamati gerak-gerik mereka.
Di sisi lain kota, Lyra menyusup ke pasar bawah, sebuah tempat yang penuh dengan kriminal, penyelundup, dan orang-orang yang terbuang dari masyarakat.
