BadBoy
"Tan, cewek tuh," Aldo menunjuk gadis berambut panjang dikepang satu yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA negeri 1 kota Xyz.
(Aldo Barreto teman dari SMP)
"Bisa ga lo deketin dia?" tantang Fahri dengan mengangkat satu alisnya.
(Fahri Yilmaz teman dari SMP)
"Kalau gue berhasil, apa yang gue dapet?" ucap Atan tanpa mengalihkan pandangannya pada gadis yang di tunjuk Aldo.
(Fathan Antonio si pemeran utama cerita ini)
"Motor gue, bawa buat balapan ntar sore!" seru Fahri.
"Anak sultan memang beda, yakin lo!?" sahut Aldo.
"Oke, resiko motornya kenapa-napa gue ga mau tau ya," ucap Atan setuju.
"Santai... gue yakin lo pasti menang," ucap Fahri yakin.
Mereka pun tertawa renyah, tanpa mereka sadari banyak yang memperhatikan, ketiga cowok itu sedang bersenda gurau di jam istirahat.
Atan yang bertubuh tinggi dan berparas rupawan itu memang sejak di bangku SD dan SMP sudah mencuri perhatian para cewek-cewek, begitu pula Fahri dan Aldo mereka juga tinggi dan sama-sama tampan.
Bahkan, di SMP ada perkumpulan fans untuk mereka bertiga, namanya 'Trio Wolf' julukannya. Terinspirasi sebuah film barat dengan tiga cowok tampan sebagai peran utamanya.
"Itu Trio Wolf kata lo?" tanya salah seorang siswi pada Sarah. Sarah adalah salah satu teman sekolah Atan di SMP, namun hanya menjadi pengagum rahasia.
"Iya, mereka bertiga sangat populer pas SMP," ujar Sarah.
"Bisa ga ya gue deket sama dia," ucap Intan teman baru Sarah.
"Ya coba saja dulu, tapi hati-hati dia itu play boy!" terang Sarah.
"Wah, berarti di SMP lo dia punya banyak pacar dong?" Intan terkejut, jika Atan cowok seperti itu. Namun, niatnya untuk dekat dengan Atan tetap kuat.
"Duh, cowok itu deketin OSIS guys. Pupus sudah harapan gue buat deketin dia," ucap Alya salah satu peserta MOS dari SMP lain.
"Mundur deh, lo ga bisa melawan kecantikan ketua OSIS itu," ucap teman Alya.
"Masa sih, gue juga cantik kok," ucap Alya dan mengambil cermin kecil di sakunya yang selalu dia bawa kemana-mana.
"Pepet lah, bukan istrinya juga, kalo gue suka sama yang nametagnya Aldo, kayak bule," temannya yang lain memanasi Alya.
"Lo memang temen gue," Alya girang dan memeluk temannya.
"Ih, Lo malah kasih dia bensin," sahut teman Alya.
Dan banyak lagi siswi yang membicarakan ketiga cowok tersebut.
Di jam istirahat ini, Atan mendekati ketua OSIS itu, Almayra atau akrab di panggil Mira.
"Hai, Kak Mayra!" sapa Atan.
"Hai Atan!" balas Mira antusias, dia juga tidak menyangka akan di dekati duluan sama calon adek kelas ganteng.
"Panggil Mira aja,"
"Sudah pada kenalan sama yang lain?" tanya Mira.
"Oke Kak Mira,"
"Sudah Kak, beberapa. Kakak ngapain di sini sendirian ga sama OSIS yang lain?" Atan kembali bertanya.
"Ga papa, cuma ngadem aja, di sini lebih sejuk," jawab Mira dengan pandangan menuju langit biru yang sangat cerah.
"Ga salah sih, di sini memang lebih sejuk. Oh ya Kak, boleh minta nomor ponselnya?" ucap Atan.
"Boleh kok, mana ponsel kamu," Mira mengetikan nomornya di layar ponsel milik Atan.
"Nih, udah." Mira selesai mengetikkan nomor yang di minta.
"Makasih Kak. Aku balik ke temen-temen Ku ya," pamit Atan saat berhasil mendapat nomor ponselnya. Mira tersenyum manis dan mengangguk.
Atan beranjak dan melihat kedua temannya menunggu. Atan berjalan bak bad boy dengan senyum smirk menuju tempat Fahri dan Aldo.
Banyak gadis-gadis cemburu dengan ketua OSIS, dia beruntung sekali bisa di dekati cowok tampan dan populer seperti Atan, bahkan beberapa cowok-cowok juga iri dengan pesonanya yang bisa dengan mudah mendekati Mira.
"Gue berhasil guys," pamer Atan, sambil menunjukkan nomor Mira di layar ponselnya.
"Anying, lo masih hebat aja. Sampai dapet nomernya segala," ucap Aldo takjub.
"Ntar dia mau di sapa gara-gara lo anak pemilik sekolah seperti waktu itu" ucap Fahri.
"Ya biarin aja. Yang penting tantangan lo sudah gue capai kan?" ucap Atan dengan sombongnya.
"Dari yang gue denger sih ya, Kak Mira itu suka pilih-pilih cowok, meskipun cowok itu tajir melintir tujuh tanjakan," ucap Aldo.
"Bener kata Aldo, katanya dia juga punya cowok anak SMK sebelah. Kalau lo bisa rebut dia tanpa putus dengan pacarnya, motor gue bukan cuma lo pinjem tapi buat lo. Berani??" Tantang Fahri lagi.
"Gila lo, yang bener! Ntar bokap lo nanyain gimana??" ucap Atan terkejut, meskipun ini bukan yang pertama kali buat Atan, tetapi ia masih suka terkejut.
"Urusan gue itu mah, masih ada beberapa motor di villa bokap yang bakal gue pegang suatu hari nanti," ucap Fahri santai.
"Songongnya kumat, mau pamer punya showroom!" ledek Aldo.
"Anak tunggal kayanya seru ya, ga perlu berebut apapun," ucap Atan.
"Halahh, biasa aja.. uda deh stop ngomongin gue, kita harus rencanain buat nanti sore," sahut Fahri.
Merekapun membahas rencana balapan nanti sore. Tidak ada yang spesial dari acara hari ini, tidak seperti di sekolah lain jika waktu MOS calon murid akan di gembleng dan di dandani macam-macam bak gembel, gelandangan dan lain sebagainya.
Tidak dengan SMA Negeri 1 Xyz ini, hanya memakai seragam asal sekolah dan menggenakan nametag di dada yang bertuliskan nama kelompok, nama lengkap, hobi dan asal sekolah.
SMA terbaik di kota XYZ, banyak saingan untuk bisa masuk sekolah bergengsi ini. Seleksinya cukup ketat.
Setelah sesi pertama saling mengenal calon murid dan pengenalan lingkungan sekolah selesai. Istirahat satu jam, kemudian berlanjut ke sesi kedua yaitu game.
Games pertama sambung lagu, dan lagunya adalah lagu daerah dan lagu nasional yang jarang di nyanyikan oleh remaja jaman sekarang.
Dan tentu saja banyak yang lupa, apalagi yang tidak tau sangat banyak.
Jika salah lirik akan di coret pakai bedak basah, membuat wajah siapapun seperti pemeran pantomim.
Bahkan wajah tampan Atan penuh coretan, yang mengundang gelak tawa. Tapi pesonanya tidak akan pernah luntur meskipun di dandani tidak karuan, justru seperti model catwalk di suatu negara dengan desain amburadul.
Permainan berlanjut sampai tengah hari. Dan di tutup oleh kepala sekolah, Ahmad Antonio, sekaligus ayah Atan yang ia panggil papa.
Besok MOS terakhir, dan akan di adakan malam keakraban selama satu malam penuh.
"Sekolah ini lumayan membosankan, tapi untung," ucap Aldo saat sampai aula dan mengambil tasnya.
"Ngomong apa sih, ribet banget lo!" sentak Fahri.
"Biasa Ri, paling juga laper itu anak unta," sahut Atan.
"Bukan gitu, laper iya.. blank juga apalagi. MOS di sini santai banget ga da gemblengan apapun dari sekolah dan OSIS. Lo bisa jelasin?" tanya Aldo pada Atan penasaran.
"Papa ga suka muridnya rusuh kaya sekolah lain, udah itu aja, papa lebih suka pertunjukan bakat dari pada acara MOS yang aneh-aneh, dari awal bukan MOS. Cuma pengenalan sekolah sama buat para calon siswa akrab," jelas Atan.
"Gue udah tau sih, tapi baru tau alasannya, gue suka-suka aja. Justru bagus banget malah," sahut Fahri.
"Kita cabut sekarang, ntar sore kumpul di tempat biasa" ucap Atan yang di angguki keduanya.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🌟~Emp🌾
bikin meleleh nih visual nya /CoolGuy/
2024-11-06
1
✎ᝰ.𝐓ιαchan☆⋆。𖦹°‧
SEMANGATT SELALU KAKK🌷💓💓
2024-10-20
1
✎ᝰ.𝐓ιαchan☆⋆。𖦹°‧
Setujuuu! Kayak, bisa gak sih kegiatannya yg lebih bermanfaat, gak usah yg aneh aneh🥲🥲aku pernah ngalamin hal aneh ini pas SMP😭🙏🏻yg paling inget tuh dikerjain kakak kelas, sengaja bgt agendanya begitu🫵🏻
2024-10-20
2