I Love You, Mr Angel

Suasana di ruangan doa terasa sunyi ketika dua sosok agung penghuni langit datang ke kastil kristal milik Huateng.

Masih terlihat dua sosok kuat saling berpandangan satu sama lain sedangkan Huateng berdiri di antara mereka.

"Apakah kedatanganmu kemari berkenaan dengan restuku pada Huateng ?" tanya pemimpin agung.

"Aku tak sengaja mendengar restumu hingga ke alam neraka sebab itu aku terketuk hatinya dan datang kemari", sahut raja neraka.

"Sama halnya dengan pertanyaan yang kumaksudkan atas kedatanganmu ke kastil ini", kata pemimpin agung.

"Yah..., mungkin saja demikian, tapi aku lebih menyukai maksudku dengan samar", ucap raja neraka.

"Raja neraka Long Shilin, kamu memang paling cerdik bersilat lidah daripada aku", kata pemimpin agung seraya tersenyum tipis.

"Benarkah ?! Bukankah, aku selalu satu tingkat lebih unggul darimu, wahai pemimpin agung Quon Shing", sahut raja neraka.

"Apakah hal itu sangat mengganggu dirimu atau kau merasa sedih karena tidak ada yang dapat menyaingi dirimu ?" lanjut pemimpin agung Quon Shing.

Sosok berjubah emas yang tidak pernah memperlihatkan wajahnya yang selalu bercahaya itu lalu mengibaskan tangannya ke arah samping.

"Aku perlu memberimu air cawan milikku agar kau selalu mendapat berkat langit, raja neraka Long Shilin.

Terdengar suara tawa dari raja neraka saat pemimpin agung memberinya air suci yang berasal dari cawan emas miliknya.

"Terimakasih atas berkat besarmu pada ku, wahai pemimpin agung terhormat", ucap raja neraka seraya menangkupkan kedua telapak tangannya ke arah pemimpin agung, untuk menerima air suci miliknya.

Raja neraka meminum air suci pemberian pemimpin agung lalu berkata padanya.

"Sayangnya, aku tidak dapat memberimu api neraka karena akan membakarmu tanpa sisa", lanjut raja neraka seraya tertawa lebar.

"Tidak masalah bagiku, jika kau tidak memberiku apa-apa karena aku tidak mengharapkan apapun dari mu, raja neraka", kata pemimpin agung.

"Baiklah, baiklah..., aku menerimanya kemenanganmu, wahai pemimpin agung yang terhormat", sahut raja neraka seraya membungkuk, memberi hormat kepada pemimpin agung.

Sosok berjubah emas langsung menghadang sikap hormat dari raja neraka padanya seraya mendekap erat, penjaga api neraka itu.

"Semoga berkah dari doa bersama pada hari ini, akan selalu menyertai keberuntungan dalam hidupmu", sahut pemimpin agung dengan wajah bercahayanya.

"Aku akan selalu menjadi sekutu mu dan menjamin keselamatan untukmu dari berkat api kehidupan", kata raja neraka.

"Terimakasih...", sahut pemimpim agung sembari menepuk pelan punggung raja neraka yang terbakar oleh api neraka.

Keduanya sama-sama tertawa lepas serta berjabat tangan erat.

"Sudah waktunya, aku harus kembali ke surga karena waktu doa bersama seluruh umat langit telah berakhir sekarang", kata pemimpin agung yang selalu tampak bercahaya terang.

"Kenapa terburu-buru ?" tanya raja neraka.

"Mimbar suci tidak dapat ditinggalkan terlalu lama sedangkan langit mengirimkan doa berkat baik, untuk semua malaikat tak terkecuali malaikat Huateng", sahut pemimpin agung yang wajahnya tertutupi oleh cahaya itu lalu menoleh ke arah Huateng.

"Terimakasih atas kemurahan hatimu, wahai pemimpin agung, hormat selalu bagimu", lanjut Huateng seraya memberi hormat.

"Semoga pernikahanmu selalu langgeng, Huateng", sambung pemimpin agung.

"Amien, amien, amien...", sahut Huateng seraya tersenyum.

"Kapan kau akan menikah, Huateng ?" tanya raja neraka.

"Aku belum memastikannya, kapan rencanaku akan menikah nanti, tapi aku akan segera mempercepat rencana itu", sahut Huateng.

"Apa kau akan benar-benar menikah ?" tanya raja neraka seraya mengangkat dua alisnya ke atas.

"Yah...", sahut Huateng dengan mimik wajah serius.

"Kapan kau akan menikah ?" tanya raja neraka.

"Pastinya aku tidak tahu kapan aku akan menikah dengan Qixuan akan tetapi yang kutahu aku harus meyakinkan dirinya bahwa aku bersungguh-sungguh padanya", sahut Huateng.

"Seriuslah !" kata raja neraka.

"Aku sangat serius sekali bahkan aku sangat yakin untuk menikah", ucap Huateng.

"Lalu apa yang kau tunggu lagi ? Dan segeralah menikah, Huateng !" sambung raja neraka.

"Masalahnya aku masih harus menunggu tes DNA selesai", kata Huateng seraya menggaruk kepalanya.

"Tes DNA ?!" tanya raja neraka dan pemimpin agung serentak.

"Yeah...", sahut Huateng seraya mengangguk pelan lalu melirikkan matanya ke arah dua sosok berjubah unik itu.

"Kau punya anak ?" tanya raja neraka hampir tak percaya dengan kata-kata malaikat Huateng.

"Benar, tapi aku harus meyakinkan Qixuan, jika kami memiliki memang seorang anak kandung, tanpa bukti akurat maka Qixuan akan selalu menolak menikah denganku", sahut Huateng.

"Tes DNA ?! Hal yang terdengar unik bagi hubungan pasangan yang sudah memiliki anak terkadang kedengarannya agak aneh dan ganjil jika di dengar secara serius", kata raja neraka.

"Terdengar mirip lelucon konyol karena menikah dengan sebuah bukti akurat agar pasangan mau menikah", sambung pemimpin agung.

"Dan apa kamu sudah melakukan tes DNA itu, Huateng ?" tanya raja neraka.

"Belum, aku masih mengumpulkan bukti-bukti akurat sebagai obyek tes DNA nanti, seperti sehelai rambut milik anakku yang akan aku pakai sebagai uji tes DNA", sahut Huateng.

"Sebaiknya kau paksa dia untuk menikah, Huateng ! Seret dia hingga ke muka kantor pencatatan buku nikah tanpa banyak kata dan buatlah buku nikah kalian disana !" kata pemimpin agung agak geli.

"Benar, Huateng ! Kenapa tidak kamu paksa saja dia ke kantor pencatatan buku nikah secepatnya, dengan begitu maka dia tidak akan dapat menolak lagi, untuk apa susah-susah melakukan tes DNA ?!" sahut raja neraka.

"Aku ingin melakukannya tapi tanpa bukti tes DNA maka Qixuan tidak akan menerima pernikahan kami dan pastinya dia akan langsung membatalkan pernikahan kami hari itu juga, jika aku memaksanya", ucap Huateng.

"Huft... ?!" desah raja neraka sembari mendongak ke atas sedangkan api terus menyelimuti tubuhnya.

"Sangat rumit hubungan kalian karena itulah kau tidak mudah mendapatkan pernikahanmu itu, Huateng", sambung pemimpin agung.

"Yah, aku tahu itu...", ucap Huateng seraya tertunduk malu.

"Dan bagaimana tugas yang aku berikan padamu, untuk menangkap roh Bigan, kau tidak melupakan hal itu, bukan ?" kata raja neraka.

"Tenang saja, aku tidak melupakan tugas itu dan masih terus bertugas mencari roh Bigan", sahut Huateng.

"Roh Bigan ? Siapa dia ?" tanya pemimpin agung lalu menolehkan kepalanya yang ditutupi oleh tudung emas bercahaya terang.

"Tidak bisa dikatakan bahwa dia pembuat onar yang mampu mencuri batu roh reinkarnasi serta mengacak-acak kerajaanku", sahut raja neraka Long Shilin.

"Batu roh reinkarnasi sangat mudah di dapatkan, namun sulit untuk dimiliki karena hanya penghuni surga berlevel tinggi yang mampu mendapatkan batu tersebut", kata pemimpin agung.

"Dan celakanya, roh Bigan mampu memperolehnya dan sekarang dia membawanya lari ke bumi", sahut raja neraka sembari menghela nafas panjang.

"Hmm... ?!" gumam pemimpin agung lalu kembali menatap Huateng.

Cawan emas yang ada di tangannya, diputarnya berulangkali hingga bercahaya terang.

"Sepertinya aku dapat membantu masalah kalian meski sedikit", kata pemimpin agung Quon Shing.

"Oh, iya ?!" sahut raja neraka seraya menoleh.

Pemimpin agung memperlihatkan cawan emas di tangannya kepada raja neraka.

Ada gambar wajah roh Bigan di dalam cawan emas itu.

"Dia ada di sebuah perumahan elit di kota ini dan tampaknya dia sedang bersenang-senang sekarang ini", kata pemimpin agung.

"Rupanya cawan emasmu mampu bekerja sangat baik bahkan tujuh api pelindung surga yang menaungi roh Bigan dapat ditembus oleh cawan emasmu ini, pemimpin agung yang terhormat", ucap raja neraka.