Dia Kyara Anna, perempuan berusia 28 tahun. Seorang single parent dengan satu putri cantik berusia 4 tahun yang ia besarkan sendiri.
Namun lagi-lagi ia harus berdamai dengan ke adaan, ketika pria yang selalu di hindarinya kini kembali datang, dan menginginkan putri mereka.
"Kumohon jangan menghindar Ann!" David berkata penuh permohonan.
Penasaran sama cerita Anna! Yuk mampir.
Jangan lupa untuk selalu memberi dukungan.
Berupa like, komen, dan vote.
~Alur ceritanya maju-mundur ya guys~
Kadang suka ada yang bingung kalo nggak di kasih tau dulu...
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu cantik.
...Flash back 16....
...•••••...
Siang hari tepat pukul 11:46.
Pintu kamar David terbuka, lalu keluarlah Anna yang terlihat sudah sangat rapih. Ia berjalan melewati ruang tengah dengan sedikit terburu-buru.
"Ann, mau kemana?"sapa Daniel.
Langkah Anna langsung terhenti, lalu menoleh. Dan disanalah Daniel, duduk santai dengan koran dan kacamata baca yang di pakainya.
"Ehh ... ayah!?" Anna tersenyum, lalu berjalan mendekat. "Ibu, kemana? kok tumben nggak disini?"ucap Anna lalu duduk.
Daniel melipat koran yang di baca nya, lalu meletakan di atas meja.
"Ibu lagi keluar," kata Daniel.
"Keluar? kemana, kok tumben nggak ngajakin aku!" ujar Anna.
"Hanya sebentar, menghadiri arisan teman nya."kata Daniel lagi.
Anna mengangguk. " Anna juga mau keluar, ayah nggak apa-apa aku tinggal?" prempuan itu tersenyum.
Daniel langsung mengangguk. " Pergilah, tapi izin dulu sama David."katanya.
Anna mengangguk. "Aku, ... Pergi nya ke kantor kok." jelas Anna.
"Hemm, ... baiklah...
Dengan cepat Anna bangkit, dan berlari ke arah luar rumah untuk mengantar makan siang sang suami.
"Mbak?" sapa seorang security sambil tersenyum.
"Eh bapak, saya mau ambil KTP saya, boleh?"prempuan itu bercanda.
Pria itu tertawa, lalu berjalan ke arah gerbang dan segera membuka kan nya untuk Anna.
"Hati-hati!" kata nya yang langsung di jawab anggukan oleh nyonya muda rumah itu.
Anna berdiri tidak jauh dari gerbang rumah besar yang ia tinggali saat ini, lalu melambaikan tangan ke arah taksi yang sedang melaju ke arah nya.
"Taksi pak." kata Anna.
"Mbak?" security itu memanggil.
Anna menoleh, menatap pria itu penuh tanya.
"Kenapa nggak pake mobil? itu nganggur semua." kata nya.
"Hilih, bapak geledek yah!" ucap Anna.
"Lah, kok ngeledek." pria itu menjengit. "Kunci nya ada di disini kalau mau pake." kata nya lagi.
Sesaat Anna menoleh ke arah taksi yang berhenti tepat di hadapan nya.
"Aku nggak bisa bawa mobil weh!" cicit Anna, lalu segera masuk ke dalam mobil taksi itu.
"Jl. Merak ya pak, restaurant Maple."ucap Anna pada supir taksi itu.
"Siap Neng."kata nya.
Lalu mobil yang Anna tumpangi mulai melaju perlahan, meninggalkan rumah itu, menuju restaurant tempat nya bekerja dulu.
Suara notifikasi ponsel Anna terdengar sangat nyaring, dengan cepat Anna merogoh ponsel itu yang ada di dalam tas kecil nya.
"Hallo, mas?" sapa Anna.
—Sudah berangkat?
"Sudah, ini aku di jalan."sahut Anna.
—Baiklah babe, hati-hati. Pria itu terkekeh.
"Baiklah, suamiku. Tunggu yah!"kata Anna, lalu memutuskan sambungan telfon itu.
Sekitar satu jam Anna duduk santai di dalam taksi, lalu ia sampai tepat di depan restauran yang sangat Anna rindukan.
"Terimakasih, pak!"ucap Anna kemudian keluar dan segera berjalan ke arah pintu masuk.
Suasana disana tampak sedikit ramai, bahkan Anna dengan jelas melihat Rika yang sedang sibuk mengantarkan setiap pesanan kepada para pelanggan, sampai Rika sama sekali tidak menyadari kehadiran nya.
Anna berjalan ke arah kasir, tampak seorang pegawai baru yang berdiri disana.
"Selamat siang, ada yang bisa kami bantu."gadis itu tersenyum kepada Anna.
Anna tersenyum.
"Mbak, Sherly? saya pesan satu porsi sup daging nya yah!?"mata Anna menatap nama gadis itu, yang menempel tepat di baju nya.
Namun tiba-tiba saja Anna merasa tubuh nya di peluk erat dari arah belakang.
"Astaga, Anna! gua kengen." cicit Rika dengan raut wajah berbinar.
"Fajar! ada Anna woi!" Rika berteriak memanggil teman nya.
"Aih, kalian lebay. Minggu kemarin kan ketemu juga." jelas Anna seraya mengingat Rika dan teman lain nya menghadiri pesta pernikahan dia bersama David.
"Sher! bikinin dulu gih, gua mau kangen-kangenan dulu sama sahabat gue." ucap Rika.
Gadis itu mengangguk lalu segera pergi ke belakang.
"Widih, pengantin baru nih!" Fajar berjalan ke arah mereka berdua. "Gimana kabar nya Ann, lu baik kan?"kata nya.
"Gua baik, ini juga mau nganter makan siang ke kantor. "jelas Anna.
"Dih, sombong nya! mentang-mentang udah punya suami." Rika menepuk bahu Anna kencang.
"Aih, cepetan dah. Laki gua nungguin ini!" lalu Anna tertawa.
...••••...
Cuaca hari ini sangat indah, seindah suasana hati Anna saat ini. Langit biru, dengan cahaya matahari yang terlihat cantik namun terasa terik.
Anna turun dari taksi, dengan kantong berisi makanan di tangan kiri nya. Prmpuan itu langsung berjalan masuk, dengan beberapa orang menyapa sambil tersenyum ramah.
"Selamat siang, Bu." dua orang prempuan yang berdiri di meja resepsionis menyapa seraya menganggukan kepala nya.
"Siang, bapak ada?" Anna bertanya.
"Ada Bu, baru saja selesai meeting." jelas prempuan itu.
Anna mengangguk, lalu tersenyum. " Kalau begitu saya pamit! Mbak Sella, ... Mbak Indah."Anna berpamitan, dan segera berjalan ke arah pintu lift.
Sesampai nya di lantai teratas, Anna kembali di sambut oleh Alvaro, sang asisten suaminya.
"Mas, David ada?" Anna berbasa-basi.
Pria jangkung itu mengangguk. "Silahkan masuk, beliau ada di dalam." kata nya.
Tok ... tok ...
Anna menekan handle pintu ruangan itu.
"Ya?" kata David tampa mengalihkan pandangan nya dari layar ponsel.
Lalu ponsel Anna kembali terdengar berbunyi.
"Aku sudah sampai mas." kata Anna, lalu menutup pintu ruangan milik suaminya.
Wajah David menoleh, menatap wanita cantik yang baru saja tiba di ruangan nya.
"Aku kira belum sampai, sayang!" David tersenyum, lalu meletakan ponsel nya di atas meja.
David bangkit, kemudian berjalan mendekat kepada Anna yang berdiri tepat di samping meja setelah meletakan kotak makanan yang ia bawa.
"Kamu beli sup daging!?" David memeluk Anna seraya memberi nya beberapa kali kecupan di atas kepala nya.
"Nanti aku yang masak, kalau sekarang beli saja dulu."Anna menepuk lengan David dengan bibir yang juga tersenyum.
"Hemm!" pria itu bergumam.
"Mas, lepas dulu! ayo makan!" titah Anna.
"Suapin!" David berbisik.
"Dih, udah gede juga." sergah Anna.
Cup!
David mencium pipi Anna, lalu melepaskan rangkulan nya.
"Sini!" David menepuk sisi kosong di samping nya.
"Ann!?" David menjengit. "Kau memakai rok sependek itu?"
Anna menatap dirinya, kemudian beralih menatap David.
"Ini rok yang kamu pilih waktu kita jalan-jalan, mas." ujar Anna.
"Oh ya?" pria itu tampak berpikir.
Anna mengangguk. "Mas lupa?" ucap nya sambil duduk.
"Seperti nya iya." pria itu terkekeh pelan.
"Dasar!" Anna menepuk paha suaminya yang kini sedang tersenyum.
"Apa Alvaro melihat mu tadi?"
"Tentu, dia tidak buta mas!"
"Ah, aku tidak rela milik ku di lihat orang lain."kata nya hingga raut wajah itu berubah muram.
"Kamu lebay, bahkan mas melihat nya lebih dari ini! Ehh ... " Anna langsung menutup mulut nya.
"Ya, kamu cantik." kata David. "Aku tidak mau berbagi wajah cantik mu dengan siapapun." ucap David lagi.
"Aku hanya milik mu, jadi. Ayo makan!" ajak Anna, kepada suaminya.
David tersenyum, dan segera membuka mulut ketika Anna mulai mendekatkan sendok ke arah mulutnya.
Hadeuh! mulai perbucinan duniawi😅.
...•••••...
Jangan lupa like, komen, hadiah, dan vote nya!
...Karena like dan komen itu gratis .. tis ..tis .....
Jangan lupa juga follow Ig othor. @_anggika15.
...~Terimakasih untuk dukungan kalian~...
...🥰🥰...
...Klik favorite agar kalian tidak ketinggalan di setiap eps nya....
...Terimakasih, papay!...
