NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Ustaz Azzam

Istri Amnesia Ustaz Azzam

Status: tamat
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Gadis Amnesia / Tamat
Popularitas:273.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Sakuel novel "Tabir Pernikahan."
Follow ig @tantye005

"Demi Allah aku bukan suamimu, kamu salah orang," ucap Ustad Azzam menundukkan kepalanya dan mundur beberapa langkah.

"Tapi aku yakin kamulah suamiku. Kamu menikahiku tiga hari yang lalu."

Kejadian tidak terduga terjadi pada ustad muda bernama Azzam. Pria itu tiba-tiba diklaim suami oleh perempuan yang tidak pernah ia temui sebelumnya. Namanya Hayya, gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya setelah beberapa hari akibat kecelakaan. Gadis yang Azzam dan anak-anak temukan di pinggir sungai memakai gaun pengantin.

Lantas apa yang akan Azzam lakukan pada perempuan itu? Terlebih Hayya terus menganggap dirinya adalah suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 ~ Menikah karena digrebek

Mengetahui dari ibu Fatmah bahwa Azzam sedang berada di daratan tinggi, Hayyah pun bergegas menyusul ustaz muda tersebut. Berbekal uang yang diberikan Azzam ia dapat menemukan pria itu dengan menyewa ojek. Senyuman Hayyah merekah ketika dari kejauhan melihat Azzam sedang duduk sendirian di sebuah gubuk tanpa dinding.

Derasnya hujan tak Hayyah pedulikan selama itu bisa menemui pria yang ia ingat sebagai suaminya. Gadis itu selalu merasa ketakutan jika jauh dari Azzam. Seolah-olah akan ada orang datang dan melukainya.

"Mas Azzam!" teriak Hayyah berlarian di bawah hujan. Gamis panjang pemberian bu Fatmah tentu saja telah kotor akibat percikan air. Hijab segi empat yang memang tidak terlalu rapi semakin urang-urakan. Bahkan rambut sudah memenuhi kening gadis itu lantaran berhijab tanpa dalaman.

"Kenapa datang ke sini dan hujan-hujanan?" tanya Azzam tanpa membalik tubuhnya. Dari panggilan saja Azzam sudah tahu itu Hayyah. Bagaimana tidak, tak ada seorang pun yang memanggilnya mas selain gadis yang baru saja ia temui.

"Karena ingin menemui Mas Azzam. Bu Fatmah mengatakan kalau pagi seperti ini Mas ada di gubuk."

"Aku harus melakukan apa untuk meyakinkanmu bahwa aku ini bukan suamimu Hayyah. Kita tidak boleh berduaan seperti sekarang. Aku tidak nyaman."

"Lalu aku harus melakukan apa untuk membuatmu percaya bahwa kamu adalah suamiku Mas? Aku juga tidak ingin seperti ini, layaknya orang bodoh dan tersenyum meski banyak kebingungan yang ku pendam sendiri."

"Kenapa harus menunggu hari minggu untuk mengajariku? Aku ingin cepat-cepat tahu semuanya agar tidak diejek oleh siapa pun."

Azzam menghela napas panjang, dari semua ucapan Hayyah, pria itu dapat menangkap bahwa Hayyah adalah gadis keras kepala. Hanya ingin mempercayai asumsi sendiri tanpa ingin mendengarkan orang lain.

Pria itu membalik tubuhnya dan tak sengaja menatap wajah Hayyah yang terlihat pucat dan tampak kedinginan. Ia pun menunduk, menatap kaki Hayyah yang tertutup gamis panjang berwarna hitam.

"Mahkotamu terlihat. Perbaiki hijabmu Hayyah."

"Mahkota? Aku tidak memakai mahkota Mas."

"Rambutmu."

"Oh rambut." Hayyah pun segera membenahi rambutnya meski masih asal-asalan. Ia sedikit mengigil lantaran semilir angin dan hujan deras yang berlangsung.

"Duduklah di ujung sana dan jangan mengajak aku bicara!" Azzam memberikan jaketnya pada Hayyah tanpa menatap.

"Terima kasih." Hayyah pun meraih jaket tersebut, lalu memakainya untuk mengurangi rasa dingin.

Seperti perintah Azzam, Hayyah duduk di sudut kiri gubuk dan berjarak kurang lebih dua meter dari Azzam. Sambil menunggu hujan reda, pekerjaannya Hayyah hanya menatap wajah tampan Azzam yang sibuk dengan ponselnya.

Sekuat apapun mengingat, hanya Azzam yang terlintas dalam ingatannya. Ia pun merasa terlindungi selagi bisa melihat Azzam ada di sekitarnya.

Keheningan tercipta di antara mereka hampir setengah jam lamanya. Azzam yang notabenenya jarang berbicara dengan lawan jenis terus saja menunduk. Bertasbih dan mengucapkan istigfar berulang kali untuk menghilangkan keinginannya memperbaiki hijab Hayyah saat ini.

Suara petir berhasil membuat keduanya kaget. Namun bukan itu yang menjadi perhatian Azzam, melainkan batang pohon kelapa yang hampir tumbang ke arah gubuk.

Dengan gerakan singkat Azzam menghampiri Hayyah dan menarik tangannya. Tak sengaja menginjak gamis, keduanya pun tersandung dan terjatuh ke tanah berlapiskan rumput tersebut. Azzam meringis kesakitan kala punggungnya membentur bebatuan, berbeda dengan Hayyah yang mengeratkan pelukannya di atas tubuh Azzam lantaran terkejut.

Kemeja yang semula putih bersih kini berubah coklat, tubuh pun terasa sakit seolah tidak bisa bangun, terlebih Hayyah terlalu berat dan nyaman di atasnya.

"Minggir Hayyah!" perintah Azzam.

"Apa yang kalian lakukan di gubuk ini!" teriak seorang pria yang baru saja datang.

Seakan punya kekuatan, Azzam mendorong tubuh Hayyah. "Kita tidak melakukan apapun Pak," balas Azzam.

"Bohong, jelas-jelas saya melihatnya sendiri!" ujar sang petani yang berjumlah dua orang. Mereka memutuskan untuk berteduh lantaran takut pada kilat. Saat datang malah melihat sepasang manusia sedang berpelukan.

"Aku berani bersumpah Pak. Aku hanya menolong ...."

"Jangan banyak bicara kamu! Ayo kita ke rumah kepala desa. Ustaz kok kelakuannya seperti ini!"

"Tapi Pak ...."

Azzam enggang untuk mengikuti para bapak-bapak yang salah paham. Tetapi melihat Hayyah di seret paksa, ia pun ikut hingga sampai di rumah kepala desa dalam keadaan basah.

Azzam dan Hayyah menundukkan kepalanya di hadapan kepala desa, terlebih dua warga yang menemukannya tadi terus mengompori bahwa ia telah berbuat zina di sekitar gubuk dataran tinggi.

"Ustaz Azzam tidak mungkin melakukannya Pak, tidak tahu kalau wanita pendatang baru itu. Saya melihat dia terus berusaha menggoda Ustaz Azzam," celetuk ibu-ibu yang tidak suka akan kedatangan Hayyah.

"Aku tidak menggodanya Bu. Lagi pula jika menggoda tidak salah karena Mas Azzam adalah suamiku."

"Lihat dia sudah gila. Saya yakin dia hanya pura-pura demi mendapatkan ustaz Azzam."

"Kita tidak melakukan apapun seperti yang bapak ceritakan. Aku hanya menarik Hayyah agar menjauh dari tempatnya karena pohon kelapa hampir mengenai gubuk. Tapi jika perbuatan aku melanggar hukum agama dan bisa memberi contoh tidak baik, aku akan menerima hukumannya Pak. Aku bersedia menikahi Hayyah," ucap Azzam yang tak tahan semua orang menyalahkan Hayyah, padahal yang salah adalah dirinya.

Andai saja dia tidak menarik Hayyah maka ini semua tidak akan terjadi.

"Baiklah Nak, sesuai permintaan warga bapak akan menikahkan kalian berdua demi ketenangan desa. Lagi pula Hayyah terus mendekatimu yang bisa saja menyebarkan fitnah."

1
gaby
Apa jangan2 yg mau di jodohkan sm Azzam si Hayya ini y?? Tp Azzam kburu kabur jadi ga sempet ngeliat wajah calon istrinya
gaby
Yg ilang ingatan Hayya atau justru ustadz azzam??
Sarah Yuniani
hayyah kegirangan nih ..
kasian Azzam difitnah
Sarah Yuniani
memanglah kalo bukan mahram harus menundukkan pandangan
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih kasih mbak Author sudah di ijinin baca marathon, ceritanya bagus menarik langsung pd intinya 👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Airin mama Bella kalau tahu siapa Ustadz Azzam yg sebenarnya kalian pasti bakalan jantungan
Bundanya Pandu Pharamadina
mungkinkah kecelakaan Hayyah ulah adiknya(Airin)
Bundanya Pandu Pharamadina
do'a Hayyah terqobul, jodoh rahasia illahi, tapi dalam Novel tetep jodoh ketetepan mbak Author
Nafisyah Bunda Raihan
kenapa season 2 nya jd d hapus
padahal pengen baca kelanjutannya /Whimper/
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Azzam Hayyah
Syaiful Amri
ibu fatmah atau ibu fatimah??
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: fatmah, maaf sering typo
total 1 replies
N Wage
lebih baik kamu cerita dan mengakui kesalahanmu kpd kedua orangtuamu.sekecewa apapun mereka,mereka pasti akan tetap memaafkanmu.asal kamu sungguh2 mengakui kesalahanmu dan sungguh2 bertobat dan tdk akan mengulanginya lagi.
mengenai pacarmu,sdh jelas orang seperti dia itu.kalau benar dia mencintaimu dg sebenar2nya tidak mungkin dia berniat mempermalukan dirimu,mengancammu.Tinggalkan laki2 seperti itu,bukannya membawa ke arah yg lebih baik malah menjerumuskanmu ke lembah dosa.
Devin Nadyn
kak kok gak ada ya kelanjutan ust Azam dan hayyan
Nafisyah Bunda Raihan: iya
pas d cari
mlh season 2 d hapus
total 1 replies
Kendarsih Keken
Aisyah good bngt legowo benar hati nya
Kendarsih Keken
Bunda Haura shock sampai jatuh pingsan
Yunia Afida
coba cari calon dadakan
Yunia Afida
itu kamu video in g gaa
Yunia Afida
agas kasihan langsung hancur berkeping-keping, eh agas itu dikisah siapa
Nena Anwar
aku nungguin karya barumi thor akhirnya nongol juga ❤
Hafifah Hafifah
cari calon pengantin pengganti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!