NovelToon NovelToon
Satu Kali Kesempatan Kedua

Satu Kali Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salsa bila imuets

Rumah tangga bahagia yang semua orang inginkan, tapi tidak untuk rumah tangga Safira dan Rayan suaminya..sekian tahun mengarungi bahtera rumah tangga tak membuat hati Rayan mencintainya hingga Safira memberikan kesempatan kedua untuk suaminya, tapi lagi-lagi ia di patahkan oleh kenyataan yang membuat Safira sakit hati dan juga kenyataan masa lalu suaminya yang belum usai, apakah Safira akan terus bertahan, atau melepaskan. ikuti kisah mereka...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Sementara zain di sana memata-matai Safira ia menyuruh seseorang untuk menjaga adik iparnya itu walaupun nanti Safira bukan adik iparnya lagi, tapi ia akan menjadi adiknya, memang Zain menaruh rasa dengan Safira semenjak dahulu, hanya demi cita-cita ia meninggal kan Safira Tampa mengungkapkan, ia sadar sekarang Safira bukan untuknya, apalagi ia melihat di mata Safira bahwa ia sangat mencintai adiknya.

Jujur Zain masih mencintai Safira hingga sekarang walaupun dalam diam, ia tidak akan bersaing dengan adiknya sendiri, ia juga tidak akan merebut apalagi memanfaatkan kelemahan rumah tangga mereka. biarlah ia mencintai dalam diam, melihat Safira bahagia ia juga akan bahagia, tapi satu fokus Zain yaitu melindungi Safira dari orang-orang yang akan berbuat buruk kepadanya..

"Maafkan Kakak Fira hanya itu yang bisa kakak berikan, tolong jangan menolak, kakak hanya ingin melindungimu saja." batin Zain tas penolakan Safira yang tak ingin di kasihani.

Hati ini Safira seperti biasa, ia akan bekerja walaupun kepadanya sedikit gak enak tapi ia paksakan hanya untuk menghidupi dirinya dan juga bayinya apalagi ia juga harus bisa menabung untuk kelangsungan hidupnya.

"Maafkan mama ya nak, mama ajak kamu bekerja sehat-sehat ya disana." Safira mengelus perutnya yang sedikit menonjol itu.

Walaupun badannya tidak enak ia paksaan, ia akan berusaha untuk bekerja demi buah hatinya, memberikan makanan yang bergizi agar anaknya tumbuh lebih baik. Safira juga terkadang masih mengingat akan ayah bayinya, bagaimana pun ia ada akan adanya dirinya ia juga tak menapik jika kehadirannya saja sebuah anugrah bagi Safira, walaupun tak mendapat cinta dari ayahnya tapi masih mendapatkan separuh jiwanya yang ikut bersamanya..

"Mbak sudah siap." Dewi yang sudah di depan kontrakan.

"Sudah ayo.." Safira memakai helmnya.

"mbak kayak sakit, apa gak sebaiknya mbak izin tidak masuk saja." Dewi yang memperhatikan wajah Safira yang pucat.

"Gak papa mbak Dewi. mbak juga banyak izin tidak enak sama atasan sama juga karyawan lain." jawabnya Safira.

"Tapi Mbak..."

"Ayo keburu telat.." Safira naik motor dewi, dan Dewi langsung menjalankannya.

Sampai di parkiran pabrik Safira turun dengan wajah semakin pucat, bahkan ia juga pusing dan berkunang-kunang.. hingga safira turun dengan berpegangan.. Ia memegang kepalanya. Dan...

Bruk..

Safira jatuh pingsan, Dewi yang begitu panik langsung membatu Safira dan memangku kepalanya dan menepuk pipinya. Zain yang baru sampai melihat karyawan yang jatuh pun Menghampirinya, ia penasaran siapa yang sedang tidak sadarkan diri itu, apalagi dalam.keadaan parkiran yang sepi karena semua karyawan sudah pada masuk ke bagian masing-masing..

Deg..

Zain melihat wajah Safira yang pinsan dan tak bergerak itu langsung membawa Safira ke dalam mobilnya, Tampa pikir panjang Zain mengajak Dewi juga untuk menemani. sampai di dalam mobil Zain langsung pergi menuju rumah sakit saat di perjalanan ia bertanya kepada wanita di sampingnya..

"Maaf kenapa Safira bisa pinsan di parkiran.." tanya Zain.

Dewi yang bingung berbicara apa pasalnya ia juga bingung dari mana bos besarnya tahu jika kakaknya itu bernama Safira, apalagi setelah melihat kekhawatiran di wajah bosnya itu Dewi menduga-duga jika mereka punya hubungan yang ia tidak tahu, apalagi Safira orangnya tertutup.

"Hah.. Maaf, pak saya juga tidak. Tahu, tapi saat mau bekerja memang wajah mbak Safira pucat, tapi dia memaksakan untuk bekerja." jawab Dewi yang sedikit gugup.

"Oh... baiklah makasih namamu siapa." tanya Zain.

"Nama saya dewi pak temannya mbak Safira, ih ya bapak siapanya mbak Safira ya, kok sepertinya mengenal sangat jauh." Dewi yang tidak sungkan untuk bertanya dari pada penasaran.

"Saya kakak ipar Safira Dewi," jawab Zain santai.

Dewi yang mendengar itu hanya diam membisu, tapi ia tidak tahu jika ia punya kakak ipar salah bosnya sendiri, apa sebenernya yang terjadi apalagi Dewi juga baru tahu jika Safira punya kakak ipar super ganteng, apalagi suaminya nanti mungkin. Lebih ganteng dari abangnya. Imajinasi Dewi berkelana.

"Apa yang kamu lamunkan.." ucap Zain.

"Tidak pak hanya saja aneh, kalo bapak kakak ipar Mbak Safira terus suaminya dimana.." celetuk Dewi.

"Ada ki luar kota, kota jakarta, jadi jika Safira nanti siuman jangan bertanya yang tidak-tidak ya." ucap Zain mewanti-wanti.

"Baik pak."

sampai di rumah sakit Safira langsung di bawa ke UGD,langsung di tangani, dewi dan Zain menunggu pemeriksaan Safira, harap-harap cemas. Lama menunggu ahirnya dokter keluar..

"Maaf atas keluarga ibu Safira, siapa ya." tanya dokter yang menanganinya Safira.

"Maaf saya kakanya dok, ada apa ya.." Zain mendekat.

"Maaf ibu Safira harus di rawat berberapa hari karena tekanan datanya rendah dan juga kekurangan cairan, dan ini sangat rawan bagi ibu hamil muda, apalagi saat ini kondisi kandungannya sangat lemah.." jawab dokter tadi harus betres.

Dokter pergi dan Zain juga Dewi hanya diam mematung mendengar ucapan dokter tadi. apalagi Dewi melihat Safira akhir-akhir ini seperti bersemangat untuk bekerja tapi ia lupa jika membahayakan kandungannya, Zain juga sama terkejutnya apalagi mendengar Safira hamil dan pergi dari suaminya, apa ia sadar jika ia memisahkan. Seorang anak dari ayahnya, zain akan bertanya kepada Safira nanti kepada ia sampai pergi jauh dari kehidupan adiknya, zain juga tidak tahu masalah apa yang sedang menerpa mereka yang tahu hanya Safira pergi Karena ucapkan. Rayan kepadanya tapi tahu masalah sebenarnya.

"Dewi jika kamu ingin kembali bekerja biar Safira saya yang menunggu." ucap Zain. yang mengusir Dewi.

"Tapi pak saya belum bertemu dengan mbak Safira dulu, saya ingin menunggu sampai dia sadar, setelah sadar saya akan kembali ke pabrik." ucap Dewi.

"Apa kamu tahu jika Safira hamil wi.." tanya Zain lagi.

"Tidak pak, bahkan mbak Safira juga tak pernah menceritakan kehidupannya, hanya saja ia sebatang kara begitu saja jawabnya ."

"Hemb... Baiklah.." Zain juga gak banyak berkata,

Setelah Safira siuman, Safira mengerjapkan matanya, ia juga masih memahami di tempat mana ia berada. apalagi ia kenal sama sekali,

"euh... Aku dimana " Safira mencoba untuk duduk tapi di tahan. oleh Dewi yang duduk di sebelah nya.

"Apa yang mbak rasakan." tanya Dewi.

"Pusing wi, aku dimana." tanyanya..

"Mbak di rumah sakit, mbak tadi pinsan dan aku membawa mbak kerumah sakit dengan pak Zain." jawab Dewi jujur

"Apa.. kak Zain.."

"Iya mbak, beliau sedang membelikan bubur untuk mbak, karena muka mbak pucat banget tadi " jawab Dewi.

Safira hanya diam saja, ia juga bingung apa Zain tahu akan kehamilan nya . Jika ia tahu bagaimana. Safira bingung harus pergi kemana apalagi kondisinya yang tidak memungkinkan.

"Mbak, apa yang mbak pikirkan, jangan terlalu tres mbak nanti akan berpengaruh ke janin mbak." ucap Dewi yang begitu kawatir.

Safira tertegun saat Dewi mendengar kata janin jadi Dewi tahu akan hal itu,

1
Nora♡~
Andoooiii... kasihan Zain... di persalahkan oleh adiknya... walaupun bukan salah Zain sepenuhnya... tidak di nafikan Zain punya rasa pada.. Safira namun dia sedar itu salah jadi Zain menguburkan rasa cintanya.., dan akhirnya... Zain menyukai seseorang yaa.. itu Dewi... yang kini menjaga Safira... yang tengah hamil besar... kalau cam tuu.... nasihati dan tegur perangai adik mu katakan jer kalau Rayyan dah menyesal perjuangkan dan tambat hatinya kembali agar anak2 nya Rayyan punya sosok Ayah dan juga ibu gitu... lanjut..
Queen AL
typo bertebaran dimana2
Endang Oke
masa sholat minum!!!!!!
Diana Rina
lanjut Thor ceritanya semakin menarik
Sondang Sartika Lumbanraja
buat hidup mu sukses dan bahagia safira jgn lagi m ngingat ingat mantan suami mu yg jahat itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!