NovelToon NovelToon
Benih Peninggalan Perampok

Benih Peninggalan Perampok

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Nina Melani merupakan seorang wanita yang ditinggalkan oleh suaminya untuk merantau ke negeri seberang.
Beberapa bulan setelah ditinggalkan suami untuk bekerja di luar negeri, Nina tampak hidup sendiri disebuah rumah yang jauh dari penduduk.
Suatu ketika, Terjadi perampokan dirumah Nina. Salah satu dari perampok itu tidak hanya menguras harta Nina, Namun juga merenggut kehormatan Nina.
Akibat dari kejadian itu, Tumbuh benih sang perampok itu dirahim Nina. Lalu, Hal tersebut sampai di telinga sang suaminya sampai Nina diceraikan oleh suaminya itu.
Setelah Nina resmi bercerai dengan suaminya itu, Nina dipertemukan kembali dengan pria yang merenggut kehormatannya itu dalam kondisi yang berbeda.
Bagaimana kisah Nina selanjutnya!
Baca kelanjutannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

"Iya Nin, Sebenarnya aku ini isteri mas Evan!" Fira tampak berterus terang pada Nina.

"Jadi mas Evan itu punya isteri! Maaf Fir, Aku sebelumnya mengira mas Evan itu duda!" Ucap Nina

"Kamu enggak salah Nin, Kalau ada yang perlu disalahkan dalam hal ini itu hanya mas Evan!"

"Tapi tetap aja aku juga salah Fir, Terlebih aku sudah menjadi orang ketiga dalam rumah tangga kalian!" Ungkap Nina.

"Jangan menyalahkan diri terus Nin, Kamu enggak sepenuhnya salah juga!" Ucap Fira.

"Aku benar-benar malu sama kamu Fir, Aku sudah merebut mas Evan darimu tapi kamu malah menolongku dengan memberikanku tumpangan rumah!" Ungkap Nina kembali.

"Nin, Kita ini sama-sama korban mas Evan. Dulu mas Evan menikahiku hanya karena hartaku, Bahkan mas Evan rela membayar orang untuk menyingkirkanku demi bisa menguasai hartaku!" Jelas Fira.

"Astaga... Segitunya mas Evan ya Fir!"

"Mas Evan itu licik Nin, Tapi beruntung kamu bisa lepas darinya sekarang!".

Setelah itu, Keduanya terus mengobrol disana sangat lama. Mereka berdua terlihat sangat akrab, Meski baru beberapa saat saling mengenal.

Semenjak hari itu, Keduanya menjadi semakin dekat. Terlebih, Fira sering mengunjungi Nina disana. Keduanya terlihat menjadi sahabat yang sangat akrab.

Suatu ketika, Keduanya tampak berkunjung ke sebuah pantai asuhan. Sesampainya Nina di pantai asuhan itu, Wanita yang terlihat buncit itu merasa tak asing dengan tempat tersebut.

"Nin, Kamu kenapa? Kok kayak orang bingung begitu!" Ucap Fira.

"Aku enggak apa-apa kok Fir, Hanya saja aku merasa tempat ini enggak asing bagiku!" Ucap Nina.

"Enggak asing, Memangnya kamu pernah kesini sebelumnya!"

"Aku merasa begitu, Tapi aku lupa kapan aku kesini!"

"Ya sudah, Kita masuk aja yuk!" Ajak Fira.

"Baik Fir,"

Setelah itu, Keduanya terlihat masuk kedalam pantai asuhan tersebut.

"Adik-adik, Lihat kakak bawa apa ini!" Seru Fira pada anak-anak yang ada dipanti asuhan itu.

"Wah......Banyak sekali mainan yang kakak bawa ini!" Ucap seorang anak kecil sembari tersenyum senang.

"Kalian suka sama mainannya!" Ucap Fira.

"Suka sekali kak, Terima kasih ya kak!" Ucap anak-anak yang ada di panti asuhan itu.

"Sama-sama, Oh iya kenalkan ini namanya kak Nina!" Fira tampak memperkenalkan Nina pada anak-anak panti asuhan itu.

"Hay, Anak-anak!" Sapa Nina dengan antusias.

"Hey juga kak Nina!" Ucap anak-anak itu.

Setelah itu, Fira dan Nina tampak bermain-main disana dengan anak-anak panti asuhan tersebut. Ketika mereka tampak asik bermain, Tiba-tiba terlihat wanita muda menghampiri mereka.

"Mbak Fira, Kapan datang?" Tanya wanita itu pada Fira.

"Baru aja, Oh iya Nad kenalkan ini Nina!" Ucap Fira

"Hay Nin, Aku Nadia pengurus panti asuhan ini!" Ucapnya.

"Aku Nina, Senang berkenalan denganmu!" Ucap Nina.

"Oh iya Nin, Dulu waktu mas Evan mencoba membunuhku Nadia ini lah yang menolongku!"Beri tahu Fira.

"Iya Nin, beberapa bulan belakang ini mbak Fira bersembunyi disini!" Ungkap Nadia.

"Oh begitu, Syukurlah Fir kamu bisa ketemu orang baik seperti Nadia ini!" Ucap Nina.

Beberapa lama setelah mereka mengobrol disana, Akhirnya Fira dan Nina pamit untuk pulang pada Nadia juga anak-anak yang ada di panti asuhan itu.

Setelah berpamitan untuk pulang, Keduanya tampak meninggalkan panti asuhan tersebut. Diperjalanan pulang, Tiba-tiba ban mobil Fira tiba-tiba bocor sehingga keduanya pun tampak turun dari mobil tersebut.

"Maaf ya Nin, Bannya bocor jadi harus aku ganti dulu!" Ucap Fira.

"Enggak apa-apa, Santai saja!" Ucap Nina.

Ketika Nina tampak menunggu Fira mengganti ban motornya, Tiba-tiba wanita yang tengah mengandung itu merasa sangat haus. Karena merasa haus, Nina pun tampak berjalan ke arah warung yang tak jauh dari tempatnya semula untuk membeli minuman disana.

Disaat Nina hendak membeli minuman di warung tersebut, Tiba-tiba terlihat seorang pria mendekat ke arah Nina.

"Ikut denganku sekarang!" Pria itu tampak menarik tangan Nina.

"Mas Evan! Bukankah seharusnya mas Evan di penjara sekarang!" Ucap Nina yang tampak kaget melihat Evan disana.

"Diam kamu! Enggak usah banyak bicara, Cepat ikut aku sekarang!" Evan terus menarik tangan Nina.

"Lepaskan aku mas! Aku enggak mau lagi ikut denganmu! Aku akan urus perceraian kita!" Ucap Nina sembari terus meringis.

"Jangan membantah! Ikut aku, Atau aku kan menyakitimu lebih dari ini!" Gertak Evan.

Nina akhirnya menuruti permintaan Evan. Wanita yang terlihat buncit itu tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti permintaan Evan itu.

Ketika Evan tampak menarik tubuh Nina dengan paksa, Tiba-tiba terlihat seorang pria bertubuh kekar menghentikan perbuatan Evan itu.

"Lepaskan Nina!" Ucap pria itu.

"Ada hak apa kamu suruh aku melepaskannya! Kamu itu bukan siapa-siapa Nina!" Ungkap Evan.

"Aku memang enggak ada hak, Tapi kamu itu memaksa Nina!" Ucap pria itu.

"Halah....Lebih baik kamu enggak usah ikut campur urusanku! Dia ini isteriku, Jadi aku berhak melakukan apa pun padanya!" Evan terlihat geram.

Mendengar ucapan Evan itu, Akhirnya pria itu pun membiarkan Nina dibawa oleh Evan. Ketika Evan hendak membawa Nina kembali, Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang tampak menghentikan langkah kaki Evan.

"Tunggu!" Ucap wanita itu.

"Fira, Sedang apa kamu disini?" Tanya Evan dengan raut wajah yang tampak terkejut.

"Aku kesini karena ingin mengingatkanmu kalau tempatmu sekarang adalah di penjara!"

"Kamu pikir kamu bisa membuatku masuk penjara lagi! Bahkan polisi sekali pun bisa aku kibuli!" Ungkap Evan.

"Jangan senang dulu mas Evan, Sebantar lagi polisi akan kesini untuk menangkapmu!" Ungkap Fira.

Mendengar ucapan Fira itu, Evan seketika hendak kabur dengan membawa Nina. Namun beruntung para polisi datang tepat waktu.

"Berhenti! Jangan bergerak!" Ucap polisi yang tiba-tiba datang itu.

Evan tak memperdulikan ucapan polisi yang datang itu, Pria itu dengan segera terus menarik Nina agar ikut dengannya.

Sang polisi yang melihat perbuatan Evan itu tak bisa tingga diam, Polisi itu langsung memberikan tembakan peringatan untuk Evan, Namun tak jua digubris oleh Evan. Pria itu terus berusaha untuk kabur, Sehingga polisi itu langsung menembak salah satu kaki Evan hingga mengeluarkan banyak darah.

Tembakan polisi itu membuat Evan tak bisa berkutik lagi, Pria itu langsung terlihat duduk sembari meringis kesakitan dengan posisi tangan memegangi kaki yang tertembak itu.

Polisi yang melihat Evan tak berdaya itu, Langsung memborgol tangan Evan ditempat.

"Sekarang anda sudah tak bisa lagi melarikan diri!" Ucap sang polisi itu kemudian langsung membawa Evan kembali ke tempanya seharusnya.

Sementara itu, Fira terlihat langsung mendekat ke arah Nina seusai Evan dibawa oleh polisi tersebut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!