Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 17.
Sesaat ada sebuah mobil berhenti di depan Arumi berdiri . Hati Arumi sangat lega, mobil yang dinanti nantikannya telah tiba.
“Alhamdulillah mobil sudah datang.” Gumam Arumi di dalam hati sambil cepat cepat melangkah menuju ke mobil.
Setelah Arumi masuk ke dalam mobil. Mobil itu pun melaju meninggalkan lokasi mall.
Sementara itu di dalam mall. Sang pengawal dan Pak Sopir yang sudah bersama. Terlihat sangat bingung dan panik.
“Kita lapor Tuan Ernestan saja kalau Nyonya Muda dan Nona itu hilang.” Ucap Pak Sopir yang terlihat sangat lelah sudah putar putar mencari Chynthia.
“Kita cari dulu dan minta tolong pada petugas mall. Kalau kita lapor Tuan Ernestan. Tuan akan marah marah ke kita. Dan sama saja kita disuruh mencari sampai ketemu.” Ucap Sang pengawal sambil melangkah menuju ke petugas keamanan mall.
Sang pengawal yang sudah dipesan oleh Ernestan agar menjaga Arumi dengan baik, termasuk menjaga nama baik Arumi demi harga saham perusahaan. Dia tidak menyebutkan dengan lengkap nama Arumi pada petugas mall.
Petugas mall sudah memanggil Arumi dan Chynthia berkali kali lewat mikrofon, agar segera menuju ke pos keamanan mall. Akan tetapi dua perempuan yang sudah dibawa pergi oleh taxi on line itu jelas tidak akan muncul.
“Okey mari Pak kita lihat di rekaman CCTV.” Ucap petugas keamanan saat sudah menunggu lama Arumi dan Chynthia tidak muncul juga.
Dan saat melihat rekaman CCTV. Terutama rekaman di CCTV yang ada di mall bagIan depan..
Kedua mata Pak Sopir dan Sang Pengawal, melotot dan jantung mereka berdua berdebar debar sangat kencang.
“Bagaimana Pak? Itu di rekaman ada orang yang pakaiannya seperti yang Bapak katakan mereka sudah keluar dari mall ini.” Ucap petugas keamanan saat melihat ciri ciri orang yang disebutkan oleh Sang pengawal sudah dibawa mobil.
“Ii iiya Pak, terima kasih.” Ucap Sang pengawal terbata bata karena masih berdebar debar jantungnya takut kena marah oleh Ernestan.
Dua orang laki laki itu pun segera pamit pada petugas keamanan. Keduanya membalikkan tubuhnya dan ke luar dari ruang keamanan itu.
“Kita lapor Tuan Ernestan atau lapor Polisi.” Ucap Pak Sopir yang ditangannya masih membawa banyak paper bag sambil melangkah menuju ke tempat parkir.
Sang pengawal terlihat berpikir keras, dan juga melangkah dengan cepat mendahului Pak Sopir.
Sedangkan mobil yang membawa Arumi terus melaju menuju ke hotel Gardenia. Jantung Arumi masih terus berdebar debar dengan kencang.
Tidak lama kemudian mobil sudah memasuki halaman hotel Gardenia. Hotel kecil yang berkelas bintang tiga. Arumi dan Chynthia pernah menginap di hotel itu saat ada acara di Singapore dulu. Hotel yang tidak begitu ramai namun sangat bersih dan nyaman.
Saat Arumi turun dari mobil. Chynthia yang masih menunggu di ruang lobby hotel, segera melangkah mendekati Arumi..
“Mbak, alhamdulillah akhirnya Mbak Arumi bisa sampai sini. Saya sangat deg deg Mbak..” ucap Chynthia saat berada di dekat Arumi.
“Sama Chyn.. aku juga deg deg banget.. Kamu sudah pesan kamar?” ucap Arumi sambil melangkah menuju ke pintu masuk hotel.
“Sudah Mbak, tapi saya kok tidak tenang menunggu di kamar terus saya menunggu di lobby hotel bisa melihat kalau Mbak Arumi datang.” Ucap Chynthia sambil terus melangkah di samping Arumi
“Mbak bagaimana nanti kalau Tuan Ernestan marah?” tanya lirih Chynthia sambil menoleh ke arah Arumi.
“Itu urusan nanti Chyn. Sekarang kita berdoa semoga rencana bisa bertemu Michael bisa berjalan dengan baik.“ ucap Arumi berusaha setenang mungkin..
“Aku khawatir pengawal lapor Polisi dan mereka melacak mobil taxi on line yang kita naiki. Bagaimana kalau kita batalkan saja kamar yang sudah kamu pesan. Tetap harus bayar penuh tidak apa apa, yang penting hati tenang.” Ucap Arumi sambil menatap Chynthia.
“Benar itu Mbak, kita cari tempat lain saja. Mumpung masih ada waktu.” Ucap Chynthia setuju dengan usul Arumi.
Dua perempuan muda berhijab itu terus melangkah tidak menuju ke kamar yang sudah dipesan oleh Chynthia. Tetapi menuju ke tempat resepsionis untuk membatalkan kamar yang sudah Chynthia pesan .
Setelah memberesi administrasi. Dua perempuan muda berhijab itu dibawa oleh mobil taxi on line yang sudah dipesan oleh Chynthia menuju ke hotel yang lainnya lagi.
🌸🌸🌸
Waktu pun terus berlalu, matahari sudah mulai condong ke arah barat. Meskipun belum bisa dikatakan sore hari. Jam empat belas lebih sekian kian menit.
Di bandara internasional Changi, seorang pemuda bule memakai sarung dan baju kemeja, dengan tas ransel di punggungnya melangkah dengan cepat cepat keluar dari pintu ruang kedatangan penumpang.
Hati nya sudah begitu tidak sabar untuk bertemu dengan kekasih hatinya. Bibirnya tersenyum akan tetapi hanya sesaat saja. Karena dia tersadar, jika sang kekasih hati telah menjadi milik laki laki lain.
“Gara gara ulah Jhon dan Armellya, masa depanku hancur..” gumam Michael di dalam hati dengan sangat kesal. Dia terus melangkah menuju ke mobil taxi yang sudah dipesan menuju ke hotel yang lokasinya sudah dikirim oleh Chynthia. Karena hand phone Arumi sudah dalam kondisi mati.
Mobil terus melaju. Jantung Michael pun berdebar debar lebih kencang. Dia begitu tidak menduga jika sore ini akhirnya bisa berjumpa dengan Arumi.
Tidak lama kemudian mobil sudah memasuki sebuah hotel. Dengan cepat Michael keluar dari pintu mobil setelah membayar ongkos taxi.
Michael terus melangkah menuju ke bagian resepsionis lapor akan menemui temannya. Setelah diizinkan Michael terus melangkah menuju ke kamar yang sudah disebutkan oleh Chynthia lewat pesan chat.
Semakin mendekati kamar yang akan dituju jantung Michael semakin berdebar debar.
“Itu Chynthia..” gumam Michael di dalam hati saat melihat sosok Chynthia duduk di kursi teras depan kamar seorang diri.
Michael mempercepat langkah kakinya.. bibir Michael kembali tersenyum..
“Chyn...” ucap Michael agak keras. Michael pun sudah lama mengenal Chynthia, bahkan sejak mereka masih kecil. Sebab jika Michael bersama orang tuanya berkunjung di rumah Arumi dia juga sering bertemu dengan Chynthia yang sedang bermain di rumah Arumi.
Chynthia menoleh dan tersenyum senang. Sebab rencana Arumi untuk berjumpa dengan Michael pun akhirnya terlaksana.
“Di mana Arumi?” tanya Michael sambil berjabat tangan dengan Chynthia.
Sebelum Chynthia menjawab, terdengar suara pintu kamar terbuka..
“Mich...” suara Arumi sangat lirih kedua mata Arumi berkaca kaca. Dia begitu terharu saat sang kekasih hati nya sudah berada di depan kedua matanya secara nyata.
Meskipun suara Arumi sangat lirih akan tetapi telinga Michael mendengar dengan jelas, suara orang yang sudah begitu dihafalnya..
Michael pun cepat cepat menoleh ke arah sumber suara..
“Arumi....” ucap Michael pelan, namun cepat cepat membalikkan tubuhnya dan langkah kakinya sangat cepat menuju ke orang yang begitu dirindunya..
“Arumi...” ucap Michael dan secara reflek kedua tangan kekarnya memeluk tubuh Arumi yang teramat sangat dirindunya..
“Mich..” ucap lirih Arumi lagi, kedua tangan Arumi pun memeluk tubuh gagah Michael.. ada perasaan damai dan tenang hatinya berada di dalam pelukan pemuda bule itu.
Akan tetapi pelukan kerinduan dua anak manusia itu segera terurai karena keduanya mendengar suara....
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian