NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Mommy

Mendadak Jadi Mommy

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:333.5k
Nilai: 4.5
Nama Author: Dewi Meitania

Alexa Rahmania atau biasa di panggil Ale mahasiswi berprestasi penyuka anak kecil. Ale anak kedua dari pasangan Rahmat Hudaya seorang pegawai pemerintahan dan Ida ningsih ibu rumah tangga.

Ardan Ramadhan kakak dari Ale seorang abdi negara kebanggaan Ibu Ida. Ibu Ida kerap kali membedakan kedua putra putrinya.

Bagaimana kisahnya??
Ikuti terus ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Malam

Ale jalan perlahan di sampingnya Bima terus menggandengnya dengan sabar. Bima merasa bersalah karena telah melakukannya siang tadi. Seharusnya dirinya bisa bersabar hingga malam nanti. Namun, entah bagaimana dirinya tadi tak bisa menahannya. Firman sedikit mengernyitkan keningnya ketika melihat cara Ale berjalan tidak seperti biasanya. Namun lihatlah sahabat sekaligus bos nya tampak segar.

"Hm... Apa Ibu bos sakit? Perlu di jadwal ulang pertemuannya Bos?" Tanya Firman.

"Tidak perlu Man. Istriku baik-baik saja hanya masih butuh waktu pemulihan. Iya kan sayang?" Tanya Bima menguatkan ucapannya.

"Iya. Saya baik-baik saja Om Firman. Terima kasih sudah mengaturkan jadwal makan malam ini." Ale.

"Sama-sama Bu. Mobil sudah siap silahkan." Firman.

"Mamamamaa..."

Celoteh Keira memutus atensi Ale.

"Sayang, sini sama Mommy.." Ajak Ale.

Keira pun berpindah pada gendongan Ale. Kemudian mereka pun berjalan bersama ke depan. Suster Yuli berjalan di belakang Ale dengan membawa perlengkapan Keira. Firman tetap di kediaman Anggara karena diminta untuk makan malam bersama dengan Opa Faris dan Oma Winda.

"Kami pergi dulu Man." Pamit Bima.

"Siap. Hati-hati Bos." Firman.

Dalam perjalanan Keira terlelap di pangkuan Ale. Ale mendekapnya erat seolah tak ingin kehilangan Keira. Bima sesekali mengusap lembut kaki Keira. Pandangannya tak pernah lepas pada Ale yang wajahnya begitu tegang. Padahal mereka akan bertemu orang tua Ale seharusnya pancaran kebahagiaan yang terlukis namun entah mengapa Ale menunjukkan wajah tegangnya.

Sampai di tempat parkir Suster Yuli turun lebih dulu kemudian siap mengambil alih Keira dan menyimpannya dalam stroller dan menyamankan posisi tidur Keira. Namun alih-alih tertidur Keira malah terbangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya dengan gemas. Ale turun di bantu Bima.

"Hati-hati sayang." Bima.

"Terima kasih Mas." Ale.

Setelah semua turun supir pribadi Bima pun segera memarkirkan mobilnya. Kemudian Pak Maman makan malam di tempat yang sudah Bima pesan juga. Bima tak ingin Pak Maman kelaparan tentunya.

"Ayah," Panggil Ale saat melihat keluarganya susah berkumpul di tempat yang sudah di reservasi.

"Alexa... Ya Tuhan anak Ayah makin cantik saja dua bulan tak bertemu." Ucap Pak Rahmat memeluk putri bungsunya.

"Ayah bisa saja. Ayah sehat kan?" Ale.

"Tentu saja. Dan Ayah bertambah sehat setelah bertemu dengan putri Ayah dan keluarganya." Pak Rahmat.

"Ayah apa kabar?" Sapa Bima.

"Kabar baik nak. Mana cucu Ayah?" Pak Rahmat.

"Itu Yah." Tunjuk Bima pada stroller yang di dorong suster Yuli.

Pak Rahmat menghampiri Keira yang masih bingung mengenai keberadaannya dimana. Sementara Bima dan Ale menyapa Bu Ida. Bu Ida pun menampilkan senyum kepura-puraannya. Dan Ale melihat wanita yang tampak asing baginya berada di sisi Ardan Abangnya.

"Abang." Panggil Ale.

Ale memeluk Ardan dan di sambut baik oleh Ardan. Namun dengan spontan Bu Ida menghempaskan Ale dari pelukan Ardan yang hampir saja Ale tersungkur jika saja Bima tidak sigap memeluknya.

"Ibu." Protes Ardan.

"Hargai Reni dong Bang. Ada Bima juga masa kalian peluk-pelukan." Ucap Bu Ida beralasan.

"Tapi tidak seperti itu caranya." Ucap Ardan menahan amarahnya.

"Sudah-sudah ayo duduk kita makan. Makanannya sudah datang nanti keburu dingin ga enak." Ucap Bu Ida tak ingin berlama-lama bersama Ale.

Bu Ida masih kesal karena hingga saat ini mereka bertemu tak sepeserpun uang yang Ale berikan padanya. Bahkan Ale bersikap seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa.

"Bim, Le. Kenalin ini Reni pacar Abang." Ucap Ardan memperkenalkan kekasihnya.

"Alexa, dan ini suami Ale Mas Bima." Ucap Ale memperkenalkan Bima.

"Salam kenal dek." Reni.

"Iya Kak. O ya kenalkan juga itu putri kami Keira dan yang bersamanya suster Yuli pengsuhnya Keira." Ale.

"Oh, aduh gemes banget." Seru Reni.

Sementara Bu Ida hanya mencebikkan bibirnya tanda tak sukanya.

"Nanti kalian bikin yang lebih lucu lagi langsung dari rahim kamu ya Ren." Bu Ida.

Ale menatap Bima dan pandangan mereka pun saling beradu. Bima hanya mengulas senyumannya tanpa ingin membalas ucapan ibu mertuanya. Begitu juga dengan yang lainnya.

"Sus duduk di sini kota makan dulu biar saja Keira dengan mainannya." Ajak Ale menunjuk bangku di sampingnya.

"Eh, kok duduk di sini?" Bu Ida.

"Terus?" Ale.

"Ya masa kita makan sama pengasuh sih. Sana kamu cari tempat duduk sendiri." Usir Bu Ida.

"Bu, " Tegur Pak Rahmat yang merasa tak enak dengan menantunya dan calon menantu nya.

"Apa sih Yah. Ayah ini peninggalan daerah loh, putra kita Ardan juga seorang abdi negara masa duduk satu meja dengan pengasuh." Cerocos Bu Ida.

Bu Ida melupakan jika menantunya seorang CEO dari perusahaan besar di kotanya bahkan perusahaannya bukan hanya ada di kotanya saja melainkan ada di luar negeri juga.

"Hm... Suster tetaplah duduk di samping istri saya. Ayo kita makan. Semua makanan sudah saya pesan." Bima

"Eh,,," Ucap Bu Ida akan melayangkan protes lagi namun terpotong oleh ucapan Bima.

"Segera selesaikan makannya Sus. Sayang satu piring saja bersama." Ucap Bima tanpa mengindahkan ucapan Bu Ida.

Reni yang baru bertemu dengan Ale dan Bima sudah merasa tak heran mengapa Bu Ida bersikap seperti itu pada keluarga Ale karena sebelumnya Ardan sudah memberitahukannya. Dan Reni sedikit ketakutan bagaimana Bu ida akan memperlakukan dirinya saat Bu Ida tau jika dirinya hanya dirinya kalangan biasa saja.

Ardan membuyarkan lamunan Reni membuat Reni segera menghabiskan makanannya. Dan belum sampai makanan di piringnya habis tiba-tiba saja Bima membuka suaranya membuat semua menghentikan makannya sejenak.

"Ayah, kami telah selesai. Tanpa mengurangi rasa hormat kami pada Ayah dan Ibu kami pamit terlebih dahulu." Bima.

"Loh, kenapa buru-buru?" Pak Rahmat.

"Ale sebenarnya sedang kurang sehat Yah. Jadi Bima ga mau Ale semakin sakit." Bima.

"Sakit kok ngajakin ketemuan di restoran." Gumam Bu Ida namun masih bisa di dengar oleh semuanya.

"Saya membuat janji dengan Ayah sebelum Ale sakit dan jika di batalkan saya merasa tak enak. Kami tunggu kabar baiknya Bang. Dan jangan sungkan jika membutuhkan bantuan kami." Ucap Bima.

"Secepatnya. Terima kasih juga atas tawarannya." Ardan.

"Jangan cuma basa basi langsung saja bisa bantunya apa." Celetuk Bu Ida membuat Reni dan Ardan merasa tak enak.

"Nanti Bima transfer ke rekening Ayah untuk keperluannya. Dan katakan saja kapan waktunya nanti saya akan kosongkan acara di hari dan waktu tersebut untuk menggunakan ballroom hotel kami." Bima.

"Ah, tidak usah dik. Nanti acaranya akan di adakan di rumah Reni saja secara sederhana yang terpenting khusuk dan sah." Sanggah Ardan tak enak hati.

"Ya sudah transfer saja dulu untuk biayanya sekarang nanti kami beri kabar lagi tanggalnya untuk acara yang akan di adakan di hotel kamu."Bu Ida.

"Ibu." Tegur Pak Rahmat lagi.

"Apa sih Pak. Ada yang mau sok memberikan dana kok di tolak." Bu Ida.

"Saya akan transfer setelah pasti kapan acaranya di mulai. Bukan tak percaya pada Bapak hanya saja waktunya belum bisa Bang Ardan pastikan." Bima.

"Tidak perlu repot nak. Nanti itu biar menjadi urusan Ardan dan Ayah saja." Pak Rahmat.

"Baiklah. Kalo begitu Kami permisi." Pamit Bima

🌹🌹🌹

1
budak jambi
oi Ida binatang punya otak dak kamu ibu mcm apa km sok jd org.ingat mati pun km tetap pakai kafan bukan PK sutra jd sadar seblm menyesal
budak jambi
anjing aja jaga ank ny.biar tidak di sakiti.lah ini manusia ibu yg mengandung dan melahir kn tega sakiti ank sendiri.di sebut binatg SM manusia tidak cock lebih baik iblis sifat setan buat Bu ida
budak jambi
bagus la biar pak Ale nikah dari pada di jahati SM ibu dan ABG kandg sendiri.buat nyesal mereka kl Ale sdh nikah jgn mau baik SM tu org baik saja SM ayh km ale.anggp sj km cuma punya ayh
budak jambi
buat menyesal tu Bu Ida yg kasar SM ank ny sendiri..dak ingat apa sakit ny dia melahir kn ank ny itu jahat banget dasar dak ada otak
SR
Author ny jualan bawang yaakk😢😢
Liaaa♡♡
oke bagus
jhiee
tapi sebenarnya kehamilan itu di tentukan menurut HPHT, hebat dokter yang bisa nebak berapa bulan nya dengan pasti.. meski mereka bisa menebak pasti mereka memastikan lewat USG, soalnya saya hamil 2 kali, pertama saya gak tau HPHT saya dokter nya juga bingung sendiri dan ketahuan di USG.
Adira: nyimak
total 1 replies
Dede Mila
bukan gak suka Nay... tapi gerogi😂😂😂😂🤭
Dede Mila
😁😁😁😁😁
Dede Mila
setuju opa😭😭😭😭
Ashurakai07
mampir
Iin Syla
seru banget kalo Dinda kena jahil
Iin Syla
cowok kalo udah bucin lupa tempat
Iin Syla
mulai dah Ema yg satu ini bikin naik darah/Awkward/
Iin Syla
perempuan yg kuat, memaafkan walau telah di sakiti batin dan fisiknya,,
Iin Syla
nah loh bima,, sakit d pipi GK seberapa tapi sakitnya hati susah d sembuhkan,bisa lupa tapi dia akan kembali sakit dengan tanpa d rasakan
Iin Syla
awal yg perih buat Ale, tapi mudah mudahan kedepannya lebih bahagia
Iin Syla
itu ibu kandung apa ibu tiri pedes bener ngalahin cabe😡😡
Yadi Jenggot
ibunya persis ema ema jaman old gk bisa liat anak santai langsung d pecut😂😂😂
Erlinda
sorry Thor aq stop sampai disini mulai bisan aq membaca nya....kenapa sih susah banget cari novel yg bagus sekarang...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!