NovelToon NovelToon
Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Pchela

Aku tidak akan membiarkan, Saudara tiri dan Ibu tiri menginjak-injak harga diriku.

Ikuti kisah Intan, yang berjuang agar harga dirinya tidak injak-injak oleh ibu tirinya dan kakak tirinya. Tidak sampai situ saja, ikuti kisah perjuangan Intan untuk bisa berdiri di kaki nya sendiri hingga dirinya sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pchela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Bel masuk kelas baru saja berbunyi. Semua siswa masuk ke dalam kelasnya. Intan juga sudah berada di kelas lebih awal, dia tengah sibuk membaca cerita novel dari aplikasi di ponselnya. Rani yang sebangku dengan Intan juga sibuk chatingan.

Tak lama wali kelas pun datang. Intan cepat-cepat memasukan ponselnya, karena sekolah ini terbilang ketat urusan aturan bermain ponsel di kelas. Wali kelas datang tidak sendiri, di belakangnya di ikuti oleh seorang anak laki-laki dengan wajah datar dan santai. Giano. Teman masa sekolahnya Intan dan sepupu Kevin juga.

“Giano? Ohh… jadi dia yang di bilang anak baru itu sama Kevin?” Intan tersenyum kecil saat tidak sengaja mereka beradu tatap. Wajah Giano sekarang jauh lebih tampan dari dahulu. Dia lebih tinggi, tubuhnya berisi dan juga kulitnya lebih putih.

Giano teman smp Intan dulu, tapi dia sudah pindah sejak kenaikan kelas dua mengikuti kedua orang tuanya pindah ke kota.

“Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru…silakan nak perkenalkan dirimu…” Kata Wali kelas. Para siswa perempuan di kelas pada berbisik, ya, mereka pada kagum dengan wajah tampan dan tubuh profesional Giano padahal baru menjadi anak sma, tubuhnya sudah begitu matang.

Giano melangkah maju, dia tersenyum lebar ke arah semua murid. “Perkenalkan nama ku Giano Alfaro. Kalian bisa panggil aku Giano” Ucap Giano singkat.

“Giano! Silakan kamu duduk di bangku belakang… dan mulai mengikuti pelajaran hari ini.” Titah sang wali kelas. Giano mengangguk lalu berjalan menuju arah yang di tunjuk.

Saat Giano melewati bangku Intan. Mereka kembali beradu tatap, namun kini Giano yang terlebih dahulu menyapa Intan. “Hay…kita satu kelas lagi ternyata…” ujar Giano.

Intan menatapnya dengan gugup, dulu Intan pernah mempunyai perasan dengan Giano, namun karena Giano pergi perasaan itu pun Intan kubur dalam-dalam. “I-ya… kita sekelas lagi.” Ucap Intan yang nampak gugup.

Giano terkekeh pelan, lalu kembali duduk di bangku yang sudah di tunjukkan untuknya. Giano terlihat berkenalan juga dengan kawan barunya, sepertinya mereka begitu cepat untuk akrab.

Lima belas menit jam pelajaran di mulai, Intan fokus dengan pelajaran pertama. Dia menyelesaikan soal esai lebih dahulu dari teman yang lainnya. Hingga guru mempersilakan Intan untuk beristirahat sebentar. Intan mengunakan waktu istirahat di kelas untuk membaca buku pelajarannya. Hingga dentingan chat mengalihkan perhatiannya.

{ Giano sekelas sama lo? } tulis Kevin dalam pesannya.

{Hmm iya, ternyata murid pindahan yang lo bilang itu Giano? Kenapa nggak lo langsung kasih tau saja sih? Terus kenapa tadi lo bilangnya perempuan? } Balas Intan dalam pesannya.

{Hahaha sengaja gue..,tar pulangnya sama gue lagi! Tar istirahat nya juga sama gue!} Tulis Kevin dalam pesannya.

{lo tunggu saja di kelas, lima belas menit gue bakalan nyari lo di kelas! } Tulis lanjutannya Kevin lagi. Intan bingung dengan sikap Kevin yang tiba-tiba jadi seperti itu. Biasanya dia tidak akan perduli dengannya.

{Oke} Intan hanya membalas singkat. Sambil tersenyum tipis. Lalu kembali melirik ke arah buku pelajarannya lagi.

Pelajaran pun selesai. Intan merasakan hawa tubuhnya berbeda. Dia merasakan tubuhnya sedikit menghangat. Kepala juga sedikit pusing, telapak kakinya terasa dingin juga, namun Intan berusaha tetap kuat. “Aku tidak boleh sakit. Siapa yang akan mengurusku kalau aku sakit. Aku tidak mau merepotkan orang lain” Gumam Intan sendiri, dia mengosokan kedua tangannya.

“Intan mana?” Tanya Kevin ketika sampai di depan kelasnya Intan. Sesuai perkataannya dia sampai lima belas menit sebelum jam istirahat. Kevin sepertinya bolos untuk bisa ke kelas Intan lebih dahulu.

“Ada di kelas” Ujar Rani teman sebangku Intan. “Kayaknya dia tidak istirahat deh, tapi gue nggak tau alasannya apa.” Lanjutnya.

Tanpa menunggu lama Kevin langsung masuk ke kelas Intan. Anak pak kades ini memang bandelnya luar biasa, sekarang pun dia sudah punya anggota geng, yang dia beri nama masmellow geng. entahlah dia memang suka seperti itu, di dukung juga dengan kekayaan ayahnyag dan ibunya yang seorang bidan di rumah sakit.

“Lo sakit intan? Kenapa lo nggak istirahat?” Tanya Kevin menemui Intan. Intan kaget dengan keadatangn Kevin tiba-tiba. “ Vin, kenapa lo bisa masuk kelas ini ?Kan siswa kelas lain dilarang masuk ke kelas lain.” Ujar Intan.

“Nggak usah panik gitu kali Tan! Kayak nggak tahu gue aja. Gue kesini mau tanya lo sakit apa? Kenapa lo nggak istirahat? Nggak punya duit? Biar gue yang bayar makanan lo!” Ujar Kevin, dia memang kaya dan royal. Tapi Intan tidak mau memanfaatkan sifat royalnya Kevin.

Tengah asik mengobrol Giano datang ke arah mereka. “Hey! Kev? Kelas lo di mana?” Tanya Giano dari arah belakang. Dia berjalan mendekati bangku Intan dan juga Kevin yang tengah mengobrol.

Kevin terlihat tidak suka dengan kedatangan Giano. “Iya. Kelas gue di sebelah.” Ketus Kevin singkat. Intan tau mereka berdua memang sepupuan tapi mereka tidak pernah akur. “Gue, nggak istirahat, karena lagi nggak pengen aja.” Bohong Intan. Dia tidak istirahat karena suhu tubuhnya terasa semakin naik, kalau di bawa jalan juga bikin pusing.

“Bohong…gue lihat muka lo kayak orang kelaperan! Gue telepon Vania buat beliin lo makanan! Tunggu disini.” Ucap Kevin sembari meraih ponselnya.

Giano menatap Intan. Tanganya meraih dahi Intan yang sontak membuat jantung Intan berdegup cepat. Kevin yang melihat itu pun menapakkan kekesalannya. “Wehh… apa-apaan lo itu!” Ujar Kevin menepis tangan Giano.

“Gue cuma cek suhu tubuhnya aja! Kayaknya dia panas deh! Beliin obat penurun panas aja kev!” Ujar Giano. Kevin melihat Giano sinis “ Lo bukan dokter ya! Jadi jangan sok tahu.” Ujar Kevin. Giano hanya berdecih melihat kelakuan sepupunya itu.

“Udah.. jangan pada ribut. Aku nggak apa-apa. Terimakasih kalian berdua sudah peduli.” Ujar Intan. Dalam hatinya ada secercah harapan bahwa masih ada orang yang perduli dengannya di dunia ini.

1
Diajeng Ayu
alah taik" naif bgt jdi orang cih
Nadira Bugis
kapan updet lagi thor
Tu_
Menarik
Tu_
kok jadi ibu mertuanya? ibu tirinya kali thor!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!