Istri Pilihan Mommy
Tiga tahun pasca sang istri meregang nyawa saat melahirkan putranya, Zeshan tetap betah menduda dan membulatkan tekad untuk merawat Nadeo sendirian tanpa berpikir sedikitpun untuk menikah lagi.
Namun, hal itu seketika berubah setelah Mommy-nya datang dan berusaha meluluhkan hati Zeshan yang telah berubah sebegitu dinginnya. Berdalih demi Nadeo, Amara menjanjikan akan mencarikan wanita yang pantas untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung Nadeo.
Zeshan yang memang terlalu sibuk dan tidak punya kandidat calon istri pasrah dan iya-iya saja dengan siapapun pilihan Mommy-nya. Tanpa terduga, Mommy Amara ternyata merekrut Devanka, adik ipar Zeshan yang mengaku sudah bosan sekolah itu sebagai calon menantunya.
*****
"Ingat, kita menikah hanya demi Nadeo ... jangan berharap lebih karena aku alergi bocah bau ingus." -Zeshan Abraham
"Sama, aku juga alergi om-om bau tanah sebenarnya." - Devanka Ailenatsia
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Saya terima nikah dan kawinnya Devanka Ailenatsia Binti Cokro Widyohardjonoelo dengan mas kawin yang tersebut tunai."
"Bagaimana para saksi, sah?"
"SAH."
Zeshan memejamkan mata tatkala para tamu undangan berkata sah. Tepat hari ini, dia melepas status duda demi Nadeo, putra semata wayangnya. Sebenarnya menikah lagi tidak pernah menjadi cita-cita Zeshan, sejak kematian sang istri dia memilih untuk fokus dengan pekerjaan sebagai dokter Obgyn sekaligus orangtua tunggal untuk putranya.
Seiring dengan berjalannya waktu, Nadeo mulai mempertanyakan sosok ibu. Awalnya Zeshan tidak terlalu menanggapi, dia berpikir nanti juga Deo akan mengerti dengan sendirinya.
Namun, lain hanya dengan Amara ~ Mommy-nya. Keresahan Nadeo yang selalu bertanya dimana mommy-nya Amara anggap serius. Dia tak kuasa melihat cucunya terlalu lama berlarut dalam kesedihan dan berkutat dengan kebohongan Zeeshan yang selalu menjawab "Mommy ada, hanya di tempat yang berbeda."
Terlebih lagi, tatkala Nadeo sampai bertanya dimana letak surga setiap kali marah lantaran Zeshan kerap sibuk dan membuatnya merasa kesepian. Ya, alasan itu sudah sangat cukup bagi Mommy Amara untuk memaksa Zeshan menikah lagi.
Awalnya Zeshan keras hati, dia mengatakan jika cintanya hanya untuk Talita Zahra, mendiang istrinya. Mereka sempat berdebat panjang sampai akhirnya Zeshan menyerah dan menyerahkan segalanya kepada sang mommy.
"Hanya Devanka yang bisa menyayangi Nadeo setulus Talita ... mereka mirip dan kamu juga pasti butuh seorang istri, Zeshan."
Begitulah keputusan akhir Mommy Amara tepat dua minggu lalu yang menjadi titik awal pernikahan ini terjadi. Perlahan, Zeshan kembali membuka mata dan ternyata sejak tadi semua orang menunggu dirinya mencium kening sang istri.
"Apa yang kau pikirkan, Shan? Sabar sedikit, ini juga masih pagi." Ucapan saudaranya terdengar menyebalkan, tapi Zeshan memilih tidak terlalu memusingkan.
"Jangan terlalu frontal, Zain, dia malu lah."
Bukan malu, Zeshan hanya merasa tengah berkhianat pada mendiang istrinya. Namun, tatapan sang mertua yang baru saja menjabat tangannya membuat Zeshan luluh dan mengecup kening Devanka untuk pertama kalinya.
"Nah begitu, pipinya juga, Sayang," tambah Mommy Amara dan membuat Zeshan berdecak pelan.
"Mooom?"
"Eh sudah jadi istri juga tidak masalah, jangan malu biar ada kenangannya ... ayo cium!!" Desakan sang mommy terpaksa Zeshan turuti secepatnya, mencium sekilas sangat tak ikhlas bahkan mungkin tidak sampai 1 detik.
"Yang ikhlas, Zeshan ... agak lama gitu loh," protes Mommy Amara meminta Zeshan mengulang adegan manis, tapi menggelikan bagi Zeshan.
Bagaimana tidak? Istri pilihan Mommy-nya ini tidak lebih dari bocah ingusan di mata Zeshan. Dia mengenal Devanka lima tahun lalu, tepat dimana anak itu masih berusia 13 tahun. Gadis nakal yang kerap bolos sekolah dan Talita dibuat runyam tatkala ikut terseret demi mencari sang adik yang lebih suka berburu keringat di jalan raya ketimbang harus mengikuti pelajaran Matematika.
Hal itu tidak berlangsung ketika dia SMP saja, ketika SMA semakin parah dan di tahun pertama. Saat itu, Talita sedang hamil Nadeo jadi terpaksa Zeshan yang dibuat susah karena Devanka ketahuan bolos dan ikut tawuran bersama anak-anak cowok di sekolahnya.
Kini, gadis nakal yang benar-benar Zeshan khawatirkan hendak jadi apa di masa depan justru menjadi istrinya. Sejenak Zeshan menatap wajah sang cantik Devanka, sama sekali tidak ada tanda-tanda keberatan di sana, dia terlihat santai dan tidak tertekan seperti Zeshan.
Bahkan, Devanka sengaja mendongak seolah mempersilahkan Zeshan mengecupnya sesuka hati. Tak lupa mengulas senyum yang sama sekali tidak manis di mata Zeshan, kecut iya. "Menyebalkan sekali wajahnya."
"Shan, jangan terlalu lama ... tidak enak sama tamu yang lain," ucap Zain dengan wajah serius hingga membuat Zeshan menepis egonya yang setinggi langit.
Jika saja bukan di tempat ramai, pasti Zeshan takkan bersedia menurutinya. Akan tetapi, demi menjaga sikap dia menuruti kemauan sang mommy. Saat itulah, para tamu dari kedua pihak keluarga menangis haru melihat keduanya. Termasuk Nadeo, sepanjang acara dia begitu ceria dan kini bertepuk kegirangan. "Acciikk!! Daddy-tu menitah."
.
.
Amara's Hotel ... 08:00 PM.
Walau ini adalah pernikahan kedua Zeshan, tetap saja Mommy Amara ingin menantunya diperlakukan sama. Akad sekaligus resepsinya di hotel bintang lima dan sama seperti yang telah berlalu, mereka diberikan kesempatan untuk menghabiskan malam berdua di hotel agar tidak ada yang mengganggu.
"Berlebihan sekali," gumam Zeshan menatap pemandangan kamar pengantin yang sudah didekor sedemikian rupa.
Ribuan kelopak bunga yang ada di atas ranjang mengingatkan Zeshan pada masa lalunya. Sungguh, hal-hal semacam ini hanya membuat kenangan yang susah payah Zeshan kubur seolah menguar dan membuat sesak dadanya.
"Maaf ... Maafkan aku, Talita," gumam Zeshan dengan air mata yang tanpa dia sadari tumpah, dia terluka dan Zeshan ingin sekali berteriak sekuat tenaga.
"Aaarrrrgghhh!!"
"Hem?"
Baru juga niatnya, Zeshan belum berteriak, tapi teriakan melengking dari arah kamar mandi justru terdengar dan menarik perhatian Zeshan.
"Awh awh awh!! Aduh sakit!!" teriaknya lagi hingga membuat Zeshan seketika bangkit dan beranjak menuju kamar mandi.
"Devanka?" Sembari mengetuk, Zeshan memanggil nama pemilik suara melengking itu.
"Aduh ini gimana?" Tak hanya sekadar berteriak, tapi kali ini dia terisak dan tak menjawab panggilan Zeshan.
"Ehem, Kakak masuk ya," ucapnya begitu hati-hati, walau memang belum jelas, tapi bisa dipastikan ada sesuatu yang terjadi pada Devanka di dalam.
Tanpa menunggu jawaban, Zeshan mendorong pintu kamar mandi yang kebetulan memang tidak dikunci. Dan di saat bersamaan, Devanka menoleh hingga teriakannya semakin menjadi. Tak sendiri kali ini Zeshan juga memekik sembari menutup matanya dengan telapak tangan.
"Ays!! Pakai handukmu, Devanka!!"
.
.
- To Be Continued -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hadir kembali tor
2024-08-21
0
adning iza
hadir thoorrr
2024-08-20
0
Nurhayati Nia
haiii mbk desa aku nongol lagi di karyamu
2024-08-08
0