NovelToon NovelToon
DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

DENDAM LAURA, Istri Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Poligami / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tamat
Popularitas:557.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yeni Erlinawati

Wanita mandul, beban, miskin, tidak tau diri dan kata-kata cemoohan lain sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Laura Sabrina Puti. Tak hanya itu saja tetapi kekerasan dalam rumah tangga pun sering dia dapatkan tentunya dari sang suami juga dari ibu mertuanya. Laura, tentu saja dia hanya diam atas perlakuan kedua orang yang sialnya sangat ia sayangi itu.

Dia lalui semua kepahitan dan kesedihan menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak sehat ini sendirian. Hingga suatu ketika, rasa sayangnya kepada suami serta ibu mertuanya mengup begitu saja saat dengan tegasnya sang suami memperkenalkan wanita lain yang akan dijadikan istri kedua. Tentu saja tanpa persetujuan dari Laura. Laura hanya bisa menangis sejadi-jadinya setelah pertengkaran besar yang terjadi. Sungguh Laura benci perselingkuhan. Ia bertekad akan membalas dendam.

Mampukah Laura membalas perbuatan mereka? Dan apakah balas dendamnya akan berhasil? BACA SEGERA!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Erlinawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali

Kini sudah 1 minggu setelah kejadian dimana Maikel telah memaafkan kesalahan Beti, tak ada kesedihan lagi yang Beti rasakan. Dia sudah kembali bisa menghabur-haburkan uang seperti biasanya.

Seperti saat ini contohnya, ia sadari pagi berbelanja tentunya bersama dengan sang menantu hingga sore hari tiba mereka baru kembali ke rumah. Wajah sumringah pun terlihat jelas di wajah dua wanita berbeda usia itu.

"Kapan-kapan kita belanja lagi ya, Ma," ujar Almira yang berjalan beriringan dengan Beti menuju pintu utama rumah keluarga Kail.

"Tentu sayang. Kita tinggal cari waktu yang pas saja untuk pergi." Almira dengan senyum yang mengembang ia menganggukkan kepalanya.

Keduanya terus mengobrol hingga sampai di depan pintu bercat putih. Tanpa mengetuk terlebih dahulu atau mengucapkan salam, keduanya masuk begitu saja saat ada salah satu bodyguard yang menjaga pintu utama membukakan pintu untuk mereka. Namun ketika baru saja beberapa langkah mereka memasuki rumah tersebut, langkah keduanya berhenti secara tiba-tiba saat melihat ada seseorang yang tengah duduk di ruang tamu.

"Tamu Mama ya?" tanya Almira yang dibalas gelengan oleh Beti.

"Mama kira itu tamu kamu. Pasalnya Mama tidak pernah melihat orang itu. Apa tamu suami kamu lagi atau jangan-jangan tamu Mas Maikel? Kalau sampai tamunya Mas Maikel, kita harus segera menyapanya," ujar Beti dan tanpa persetujuan dari Almira, ia lebih dulu melangkahkan kakinya mendekati seseorang yang tengah sibuk dengan ponsel di tangannya.

Kepala yang tertunduk itu tak bisa membuat Almira maupun Beti melihat jelas wajah perempuan yang saat ini berada di hadapan keduanya.

"Sebelumnya saya minta maaf tapi jika boleh tau nona kesini cari siapa ya?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Beti ketika telah sampai di hadapan seseorang tersebut.

Sedangkan seseorang yang tadinya fokus dengan ponselnya, ia menghentikan aktivitasnya itu saat mendengar suara yang begitu familiar. Senyum miring pun seketika terbit di bibirnya.

"Saya sedang tidak mencari siapa-siapa. Ahhh apakah kamu berharap saya mencarimu?" ucap perempuan tersebut sembari menegakkan kepalanya. Dan sesuai dengan keinginan perempuan itu yang tak lain adalah Laura, ekspresi wajah dua perempuan di depannya saat melihat dirinya membuat Laura mati-matian menahan tawanya. Ayolah ekspresi wajah Almira dan Beti begitu lucu.

Beti yang lebih dulu sadar dari keterkejutannya, kedua tangannya yang menggenggam erat paper bag semakin ia kencangkan. Terlihat pula hidung wanita paruh baya itu yang kembang kempis, menandakan sebentar lagi pasti dia akan mengamuk.

"Kamu! Untuk apa kamu kesini hah?!" sentak Beti.

"Ya terserah saya mau kemana saja, semua itu bukan urusanmu," balas Laura dengan santainya. Bahkan kedua tangannya kini ia lipat di depan dadanya sembari tubuhnya ia sandarkan di sandaran sofa.

"Berani-beraninya kamu menjawab! Keluar kamu sekarang dari rumah saya! Rumah ini tidak menerima manusia murahan seperti kamu ini! Dan dimana rasa malu kamu hah, sehingga dengan wajah tebalmu itu kamu datang kesini setelah semua yang kamu lakukan! Pergi sekarang juga! Rumah saya terlalu suci untuk di injak wanita mandul, miskin dan murahan seperti kamu ini! Keluar sekarang atau saya perintahkan anak buah Mas Maikel untuk menyeretmu keluar!" Ancaman Beti tak mempengaruhi Laura sama sekali. Wanita itu justru menatap Beti dengan tatapan mata yang tajam.

"Kalau begitu panggil mereka, suruh mereka mengusir saya dari sini. Cepat panggil mereka!" balas Laura tak mau kalah.

Beti yang sudah benar-benar muak dengan Laura pun ia mengumpulkan tenaganya sebelum akhirnya ia berteriak, "ARI! YANTO! KESINI KALIAN!"

Dua orang bodyguard yang namanya dipanggil, mereka tampak tergopoh-gopoh mendekati ketiga wanita yang berada di ruang tamu.

"Iya Nyonya, ada sesuatu yang bisa kita bantu?" tanya Ari sekaligus mewakili temannya.

Tanpa menolehkan kepalanya kearah dua bodyguard tadi karena tatapan matanya masih menatap tajam kearah Laura, Beti berkata, "Seret dia keluar dari rumah ini sekarang juga!"

Dua bodyguard itu tampak mengerutkan keningnya.

"Maaf, siapa yang harus kita usir Nyonya?"

Dengan kesal Beti menunjuk kearah Laura yang masih terlihat santai itu.

"Dia, wanita sialan itu. Jadi cepat seret dia sekarang juga. Saya sudah terlalu muak melihat wajahnya!"

Ari dan Yanto saling pandang satu sama lain, sebelum kepala keduanya mereka tundukkan tak berani menatap kearah Beti maupun Laura. Namun walaupun begitu salah satu dari mereka berucap, "Untuk hal itu, kita tidak bisa melakukannya, Nyonya."

Dengan gerakan cepat Beti menatap kearah kedua bodyguard tersebut.

"Apa kamu bilang?!" bentak Beti.

"Saya rasa telingamu tidak bermasalah, Beti. Saya tau kamu mendengar apa yang mereka katakan tadi. Dan untuk kalian berdua, kembalikan bekerja," perintah Laura tanpa memperdulikan tatapan Beti yang semakin garang itu.

"Ba---baik, kalau begitu kami pamit." Kedua bodyguard itu buru-buru kabur dari situasi mencekam itu.

Sedangkan Beti, ia semakin murka kepada Laura. Rasa ingin menyiksa mantan menantunya itu menggebu-gebu.

"Oh sekarang sudah berlagak seperti nyonya ya kamu? Padahal kamu tidak memiliki kekuasaan sama sekali di rumah ini. Kamu hanya seseorang yang pernah tinggal disini dan kamu juga tidak lebih dari tamu yang tak di undang dan tidak diinginkan kehadirannya. Jadi segeralah angkat kaki dari sini jika sang pemilik rumah sudah memberikan perintah. Jangan mempermalukan diri kamu dengan menunjukkan jika kamu tidak tahu diri," timpal Almira yang langsung mendapat senyum miring dari Laura.

"Pemilik rumah ya? Setahu saya pemilik rumah ini adalah Mas Maikel bukan kalian berdua dan sang pemilik rumah yang asli justru mempersilakan saya untuk datang kesini ahhh lebih tepatnya untuk tinggal di sini."

"Berhentilah omong kosong Laura! Dan berani-beraninya kamu memanggil suami saya dengan sebutan Mas! Siapa kamu hah sampai berani melakukan itu!" bentak Beti. Laura yang di tanya seperti itu pun, ia berdiri dari posisi duduknya hingga kini dirinya berharap langsung dengan Beti.

"Gara-gara kamu yang tiba-tiba emosi kepada saya, saya sampai lupa memperkenalkan diri saya. Jadi sekarang perkenalkan saya Laura Sabrina Puti Kail, istri sah Maikel Federico Kail," ucap Laura sembari tangannya terulur ke arah Beti. Namun sayang tangannya itu tak kunjung dibalas oleh wanita paruh baya yang saat ini sudah menjadi madunya itu. Bagaimana Beti bisa membalas jabatan tangannya sedangkan dilihat-lihat dari wajahnya, wanita itu tengah shock bukan main setelah mendengar penuturan dari Laura. Tak hanya Beti saja yang terkejut, melainkan Almira pun sama terkejutnya.

"Jaga bicaramu, Laura! Jangan menghayal kamu. Saya tidak percaya dengan apa yang kamu ucapkan barusan! Mas Maikel itu tipe laki-laki yang setia, jadi tidak mungkin dia menikah lagi dengan wanita manapun terlebih wanita itu kamu!" bantah Beti yang sudah tersadar dari keterkejutannya.

"Untuk apa saya mengkhayal, tidak ada gunanya. Lagian apa yang saya katakan tadi memang benar adanya. Jika tidak percaya tanya saja dengan Mas Maikel sendiri," ujar Laura sembari menarik kembali tangannya dari hadapan Beti, sebelum tatapan matanya menangkap seseorang yang baru keluar dari dalam lift. Senyum Laura pun mengembang saat melihat laki-laki itu tengah berjalan kearah mereka bertiga.

"Mas," Ucap Laura sembari melambaikan tangannya kearah Maikel. Maikel yang melihat itu pun ia tersenyum gemas kepada Laura. Sedangkan Beti menatap Maikel dengan tatapan berkaca-kaca. Ia harus memastikan semuanya dengan harapan apa yang di katakan oleh Laura tadi hanya bualan semata bukan sebuah fakta.

1
Jamayah Tambi
Dah la tu Kucias.
Jamayah Tambi
Jesian juga kat Hulio
Jamayah Tambi
Kan dah mendapat kifarah kamu Beti,Julio dan Almira.
Jamayah Tambi
Beri je video tu pafa Julio.Baru padan muka Almura yg selau mengatakan Laura wanita murahan.
Jamayah Tambi
Menyewa saja.Cari rumah sewa yg mampu milik Klu ada uang beli saja
Jamayah Tambi
Wanita serakah.Sanggup membunuh suami sendiri
Jamayah Tambi
Lanjut aja.
Jamayah Tambi
Hanya anak tiri yg teeas
Jamayah Tambi
Oenjarakan Beti sebagai seoran janda.Julio tak tau lagi Almira hamil anak lelaki lain, bukan benihnya.Kesian kamu Julio
Jamayah Tambi
Siapa pulak.Tak kan Olivia masih hidup
Jamayah Tambi
Apa perasaanmu Beti.
Jamayah Tambi
Tak sabarnya
Jamayah Tambi
Percaya diri sekali
Jamayah Tambi
Rasakan Beti.Tak sabar nk lihat gelagat Beti Julio dan Almira bila dah ketahuan nanti
Jamayah Tambi
Deronok la dulu.Isteri dan ibu kamu mengandung anak lelski ug sama.Sungguh menjijikkan
Jamayah Tambi
Gila semua
Jamayah Tambi
Jgn salah Laura
Jamayah Tambi
Bahaya jugak budak ni.Ketua mafia ke
Jamayah Tambi
Sah Olivia dibunuh oleh Beti.Kata sahabat baik.Memang tak guna.Beti harus mati.Lucas kamu minta onat itu dari lelaki itu dan berikan pada Beti.Biar dia mati dgn cara yg sama
Jamayah Tambi
Apa la kepala otak Laura dan Kycias.Meman ta la Mak ljel setuju dgn rencana gila korang Geli,jijik Tak sudi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!