Riky harus merelakan cintanya yang diam-diam ia pendam hanya karena kesalahpahaman yang terjadi. Ia harus menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenali.
Aisyah wanita malang, korban tabrak lari yang berhasil disekamatkan oleh Riky pada malam itu. Riky terpaksa menikahi Aisyah dan mengubur cintanya kepada Tita, gadis yang selama ini ia kagumi dan ia cintai secara diam-diam.
Tita pun menerima pinangan Raja. Mereka sama-sama memiliki pasangan. Namun jodoh tidak ada yang tahu. Tuhan mempersatukan mereka, saat keduanya sudah sama-sama tidak memiliki pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jodoh yang tertunda
Tita menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Ia masih belum percaya kalau ini nyata.
"Terima...terima..." Sorak orang-orang yang hadir.
"Sekali lagi saya katakan, Tita maukah kamu menikah denganku? Menjadi makmumku dan Ibu dari anak-anakku?"
Tita masih shock. Ia menoleh ke arah kedua orang tuanya. Bu Ratna dan Pak Ferdi tersenyum mengangguk.
"Bismillahirrahmanirrahim... iya aku mau."
Jawab Tita malu-malu.
"Alhamdulillah..." Ucap Ricky bersyukur. Ia pun berdiri. Dan memberikan kotak cincin tersebut kepada Tita.
"Eits tunggu dulu jangan main nyelonong saja! Belum halal jangan coba-coba pegang-pegang anak orang!" Ujar Ayah Haris.
Ricky menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ayahnya itu berhasil membuat putranya mati kutu.
"Ayah, aku bukan ingin memegangnya, tapi hanya memberikan saja."
Perdebatan mereka disambut gelak tawa oleh yang lain.
"Sini biar Bunda yang pasangin!" Ujar Bunda Raisya.
"Tunggu sebentar, kita tanya besan kita dulu Bun. Gimana ini Ferdi, Ratna, anak kita ternyata berjodoh lagi. Apa kalian merestui?"
"Ya mau gimana lagi Ris, jodoh takkan kemana. Kita ditakdirkan menjadi besan dua kali." Jawab Pak Ferdi.
"Iya, anggap saja jodoh yang tertunda. Semoga mereka berdua dijodohkan sampai akhir hayat nanti." Sahut Bu Ratna.
"Amin..."
Bunda Raisya pun memasangkan cincin permata putih di jari Tita. Semua orang bertepuk tangan.
"Tidak usah pakai acara tunangan! Langsung menikah saja kalau Tita sudah selesai masa iddahnya." Ujar Ayah Haris.
Bu Ratna dan Pak Ferdi bungkam. Begitu pula dengan Tristan. Mereka tidak ingin membuka rahasia Tita. Mereka mengiyakan saja ucapan Ayah Haris.
"Satu bulan lagi berarti." Ujar Pak Ferdi.
"Bagaimana Rik, apa kamu siap?"
"Siap, sekarang juga pun siap....." Jawab Ricky singkat dan tegas. Membuat semua orang tertawa. Sementara Tita hanya tersenyum malu.
"Ya ampun Ris, putramu tidak jauh beda denganmu!" Sahut Pak Ferdi.
"Haha... tapi dijamin mereka setia Fer Turunan Ayahnya." Sahut Ayah Haris.
"Aku percaya itu!
Ricky, jangan kecewakan Tita!" Pak Ferdi menepuk punggung Ricky.
"Insyaallah Om. Aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik."
"Ya sudah lanjutkan dulu pestanya! Besok kita bicarakan lagi masalah pernikahan mereka, Fer." Ujar Ayah Haris.
Mereka pun melanjutkan acara dengan karaokean. Ada yang menyanyikan lagu sholawat, pop, bahkan dangdut. Semua orang ikut bahagia malam ini.
Ricky selalu melirik Tita. Malam ini wanita yang ia cintai itu auranya terpancar indah. Membuat Ricky semakin jatuh cinta.
"Sstt... Rik! Jangan dilirik terus belu halal!" Ujar Bunda Raisya.
"Ah pingin tak culik saja kalau begini Bunda."
"Eh eh.. apa kamu bilang?" Ayah Haris menjewer telinga Ricky.
"Bercanda Yah, hehe..."
Tita hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihatnya.
Acara pun telah usai, mereka mulai meninggalkan ruangan. Mereka pun berpisah di area parkiran.
Keesokan harinya.
Ayah Haris, Bunda Raisya dan Ricky datang ke rumah Tita. Mereka akan membicarakan rencana pernikahan Tita dan Ricky.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam, eh ada besan. Ayo sini-sini duduk. Sebentar ya, aku panggilkan Mas Ferdi dulu."
Mereka bertiga menunggu di ruang tamu. Bu Ratna memanggil suaminya. Kemudian ke kamar Tita.
"Tita, Ricky dan orang tuanya sudah datang. Kamu nggak mau turun?"
"Malu, Ummi." Ujar Tita sambil tersenyum.
"Cie, malu-malu meong anak Ummi. Ya sudah kalau begitu Ummi turun dulu "
"Iya, Mi."
Ternyata Pak Ferdi sudah di ruang tamu menemui mereka.
"Jadi bagaimana Ris? Enaknya kapan?"
"Kalau aku sih kapan saja Fer. Tapi Ricky masih harus melanjutkan kuliahnya itu. Misalkan mereka menikah, apa Tita boleh dibawa ke sana?"
"Wah jangan dong Ris! Anak kita cuma tinggal Tita yang tinggal di sini."
"Bagaimana Rik?"
"Begini Om, Tante. Aku akan membawa Tita sebentar saja, paling hanya satu atau dua bulan. Setelah itu, kami akan tinggal di sini karena aku akan melanjutkan kuliahku secara online."
"Bagaimana Fer?"
"Baiklah kalau begitu, kapan rencananya kalian akan menikah?"
"Bulan depan setelah masa udah Tita berakhir, Om. Itu pun kalau Tita tidak keberatan."
Tita pun baru keluar dari persembunyiannya. Ia mencium punggung tangan Ayah Haris dan Bunda Raisya. Ricky tersenyum melihat kekasih hatinya datang.
"Haris, sepertinya anak-anak kita ini sudah tidak sabar ingin menikah. Lihat saja wajah mereka!" Ujar Ferdi.
"Iya, kamu betul sekali Fer!"
"Sepertinya kita segera nikahkan saja! Tidak usah menunggu bulan depan.Minggu depan saja!"
"Tapi bagaimana dengan masa iddahnya?"
Pak Ferdi menghela nafas panjang. Sepertinya ia harus berkata jujur kepada sahabat sekaligus besannya itu.
"Sebenarnya Tita tidak perlu menjalankan masa iddah, Ris. Karena dalam akta ceritanya qobla dukhul. Itu artinya apa? Kamu pasti paham kan?"
"Hah, benarkah?"
"Betul, Ris."
Ricky yang sangat paham dengan istilah itu pun langsung menoleh kepada Tita. Ia tidak menyangka jika Tita belum melakukannya bersama Raja. Ia tentu sangat senang namun juga heran. Tita menundukkan wajahnya karena malu.
"Aku sangat senang mendengarnya, tapi aku juga penasaran kenapa bisa begitu? Apa Tita menolak Raja?" Batin Ricky.
"Aku setuju kalau begitu! Mereka akan menikah minggu depan. Kita nikahan saja dulu, tapi tidak usah go publik. Nanti kalau mereka pulang dari Mesir, kita adakan resepsi. Bagaimana Fer?"
"Aku setuju!"
"Alhamdulillah..." Ucap Bu Ratna dan Bunda Raisya.
Jangan ditanya hati Tita dan Ricky saat ini. Mereka berdua tentu sangat bahagia.
"Biar aku yang mengurus semuanya." Ujar Ayah Haris.
Setelah membicarakan tentang pernikahan mereka, Ayah Haris pun pamit pulang. Setelah kepulangan besannya, Pak Ferdi pun menginterogasi Tita perihal seseorang yang datang satu bulan yang lalu. Pak Ferdi bertanya karena ia baru mengecek CCTV-nya.
"Tita, Abi mau bertanya kepadamu perihal laki-laki yang datang satu bulan yang lalu. Siapa dia? Kalau Abi lihat dari gerak-gerikmu kamu tidak menyukainya?"
Tita terkejut dengan pertanyaan Abinya. Ia bingung harus menjawab apa.
"Tita, kamu tidak menyembunyikan sesuatu dari kami kan?" Tanya Bu Ratna.
"Tita, katakan!"
"E... Itu Bi."
"Tita, lebih baik kamu cerita. Jangan takut kalau kamu tidak salah!" Ujar Bu Ratna seraya mengeluh pundak putrinya.
"Iya Ummi.... Abi laki-laki itu namanya Marco. Dia temannya Mas Raja. Dia ke sini untuk menanyakan keberadaan Maa Raja."
"Dia nggak tahu kalau kalian sudah berpisah?"
Tuta menggelengkan kepala.
"Untuk apa dia mencari Raja?"
"Abi, sebenarnya Marco itu kekasih mas Raja." Ujar Tita. Ia menundukkan wajahnya.
"Apa?" Kaget Pak Ferdi dan Bu Ratna bersamaan.
Tita pun menceritakan yang sebenarnya kepada kedua orang tuanya. Bu Ratna dan Pak Ferdi sempat shock saat Tita menjelaskan tentang Raja dan Marco. Tita merasa malu untuk bercerita hal tersebut. Karena baginya itu sangat menjijikkan.
"Astagfirullah... kok bisa ya Bi? Padahal yang Ummi lihat Raja itu laki banget lho!" Sahut Bu Ratna.
"Kasihan sekali Pak Harun dan Bu Siska. Mereka pasti sangat terpukul dengan kenyataan yang ada."
"Bersyukur Tita mengetahui lebih awal. Ya Allah Ummi nggak bisa bayangkan perasaan kamu Ta."
Bu Ratna memeluk putrinya.
Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
semangaat dd othor makasih ya cerita nya asyik" gk bertele" 💪💪💪
aq suka❤️👍