gimana pertemuan bad boy sama bad gril apakah mereka akan melakukan hal hal aneh... ikuti kisah yang ada di sini... wkwkw
warning haha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
"Dasar ares sialan, bajingan, nggak ada attitude" ucap lona kesal, semua sumpah serapah keluar dari mulut mungilnya, itu karena ares memberikan hukuman lona untuk mengepel seluruh lantai apartemen, sebagai hukuman.
"Nggak perlu pakek ngomong kotor lona" ucap ares, dia berdiri di tengah-tengah tangga untuk mengawasi pekerjaan lona,ah bukan tapi hukuman lona.
" Udah selesai" ucap lona letih, sebenarnya biasa saja seharusnya, karena apartemen ini tidak sebesar apartemen yang hampir dia bakar,tapi karena tidak terbiasa membuat seluruh tubuhnya sakit.
" Mandi gih, setelah itu makan, gue udah pesenin" ucap ares mendekati lona.
"Mau,tapi gue nggak punya baju" ucap lona.
"Pakek baju gue" ucap ares.
"Yang mana?" Tanya lona sok-sokan bertanya.
" Terserah lo,pilih sendiri" ucap ares.
" Oke" lona berlari ke masuk kedalam kamar, bergegas mandi karena badannya terasa lengket.
"Ahh nyamannya" ucap lona setelah badannya menyentuh air dingin, terasa sangat segar dibadannya yang memang membutuhkannya.
TOK...tok...
"Ck,baru saja gue bersyukur tapi tiba-tiba diganggu mahkluk astral" cibir lona "APAAA.." teriak lona dari dalam kamar mandi.
"Cepetan kalau mandi terus makan, tapi terserah kalau mau makan agak malaman, yang penting gue mau keluar setelah makan" ucap ares sedikit berteriak.
" Keluar kemana?".
"Ke markas bentar" ucapa ares " kalau lo nggak cepet-cepet gue tinggal makan, dan lo makan sendiri nanti ya".
"Enggak, tungguin gue" ucap lona cepat, dia tidak mau makan sendirian apalagi setelah itu akan ditinggal, lona dengan sangat cepat menyelesaikan acara mandinya.
" Ih lo kok nggak nungguin gue" ucap lona duduk di samping ares yang sudah memakan makanannya.
" Lo lama, gue mau keluar" ucap ares.
" Ih gue ikut" ucap lona.
"Nggak " jawab ares tegas.
"Kan lo waktu itu udah janji".
"Kapan?" Tanya ares pura-pura lupa.
" Waktu lo ngambek".
" Kapan gue ngambek?" Tanya ares.
"Itu waktu lo ajak gue ke markas yang pertama kali".
"Nggak ada gue ngambek ".
" Ih terserah yang penting nanti gue ikut, kalau lo nggak bolehin gue ikut, gue bakal ngambek" ucap lona tegas.
"Emang iya" ucap ares jahil.
"Iya, lo nggak lihat bibir gue udah maju 50 cm" ucap lona yang memang sudah manyun.
" 50 cm, panjang amat".
"Bodo, terlalu biasa kalau 5 cm" ucap lona jutek.
"Oke,tapi ada syaratnya "ucap ares.
"Kenapa pakek syarat sih" ucap lona kesal, dia memandang ares dengan tatapan permusuhan, berbeda dengan ares yang melihat lona dengan senang karena berhasil membuat gadis itu kesal.
" Mau oke,kalau enggak ya yaudah nggak perlu ikut" putus ares.
"Ih ares nyebelin, oke apa syaratnya?" Tanya lona, walaupun dia kesal tapi tidak mungkin dia akan melewatkan kesempatan untuk keluar kan, seharian di apartemen membuatnya pusing, dia merasa seperti tahanan.
" Gue udah pernah ngomong di mobil, dan nggak akan gue ulangi lagi".
"Oke,gue nggak akan deket sama cowok lain".
"Dan?..".
"Dan akan menjadi gadis yang penurut " ucap lona dengan nada tidak ikhlas.
" Nurut sama siapa lona, masa setengah-setengah gitu" ucap lona.
"Sama ares, gue akan nurut sama lo" ucap lona tegas puas lo?" Tanya lona galak, bahkan matanya melotot lebar-lebar.
"Puas, makan sekarang lalu kita berangkat" ucap ares tersenyum senang.
Lona memasukkan makanannya dengan rasa kesal, dia terus menatap ares dengan kesal.
"Liatin mulu, suka lo entar" ucap ares melirik lona.
" Dih, nggak sudi gue suka sama mahluk astral kayak lo".
ucap lona menunjuk-nunjuk ares, oke dia menemukan nama panggilan yang tepat untuk ares, sepertinya ya.
"Ganteng ya makhluk astral ya, sampai nggak kedip gitu"ucap ares semakin gencar menggoda lona.
" lya, saking gantengnya jomblo abadi" ledek lona.
" Sialan lo" umpat ares.
"HAAAaaa..." Lona tertawa telah berhasil membuat ares kesal sama sepertinya Setelah pertengkaran yang panjang mereka.
menyelesaikannya makan malam dengan tenang, walaupun tetap ada sedikit ribut.
" Ganti baju lo" ucap ares, setelah mereka selesai mencuci piring.
"Kenapa? Ganti apaan juga".
" Ambil baju lo di depan TV, gue udah ambilin tadi beberapa" ucap ares.
"Buhg...lona memukul lengan ares.
" Bukannya makasih" ucap ares mengelus lengannya yang dipukul lona, sama sekali tidak sakit sebenarnya.
"Kenapa nggak bilang dari tadi sih" ucap lona kesal"kenapa malah nyuruh gue pakek baju lo".
"Ya nggak papa, lucu aja lo pakek baju gue" ucap ares.
"Dasar nggak jelas" ucap lona.
"Udah sana ganti baju, atau mau gue tinggal" ucap ares.
"Jangan,iya bentaran".
"Pake rok panjang,terus nggak perlu ganti kaos pakek itu aja" ucap ares.
"Masa pakek ini sih" ucap lona melihat ke kaos ares yang besar.
"Nanti ambil jaket gue, pakek buat luaran" ucap ares.
" Hih sok ngatur " ucap lona jutek.
"Baru aja beberapa waktu diomongin masa lupa" cibir ares.
"Ih iya-iya tunggu gue" ucap lona kesal, dia mengambil tas yang ada di depan TV Lona melihat baju-baju yang ares bawakan.
" Kok cuma gini doang" ucap lona, masalahnya yang dibawakan ares hanya rok panjang, celana panjang, blouse berlengan panjang, dan beberapa dress mini.
"Nggak ada kaosnya, terus gue mau hari-hari pakek blouse gitu, atau dress dong" ucap lona kesal.
CEKLEK...
"Lama banget" ucap ares.
" Lo cuma bawain gue baju ini?" Tanya lona.
" lya, udah gue pilih itu".
"Nggak ada kaosnya?".
"Pakek punya gue aja adakan, lagian nggak lama juga disini " ucap ares.
"Ck, yaudah " ucap lona, dia tidak masalah jika masalah.
kaos kan ada punya ares, punya ares berarti punya lona, udah gitu belum sih, belum nya seharusnya.
"Lo nggak bawain gue itu" ucap lona ambigu.
"Itu apa?" Tanya ares bingung.
"Dalaman gue ares" ucap lona cepat, sebenarnya dia malu, bahkan saat ini dia tidak menggunakannya.
"Oo nggak perlu pakek lah,lo kalau tidur juga nggak pernah pakek kan" ucap ares.
" Kok lo tau" ucap lona menunjuk ares.
"Pernah liat".
"Bajingan emang lo" umpat lona lirih.
"Udah sini gue yang pilihan" ucap ares.
" Ni pakek rok yang ini terus ambil jaket gue hitam itu"ucap ares, memberikan sebuah rok levis hitam yang sebenarnya tidak terlalu panjang, ada dibawah lututnya, lona menerima tanpa banyak tanya, males.
"Tapi,kalau gue nggak pakek dalaman keliatan kalau keluar" ucap lona, dia sudah tidak malu lagi dengan ares.
" Yang kemarin kan udah dicuci" ucap ares, setelah beberapa detik diam.
"Emang udah kering" ucap lona.
"Bentar gue liat dulu" ucap ares ingin melihat dalaman lona, sudah kering atau belum.
" Nih udah" ucap ares memberikan satu set dalaman gadis itu.
"Hm, keluar sana"ucap lona menerima dalamannya.
Lona segera bersiap setelah ares keluar, dia tetap menggukan rok levis selutut yang ares pilihkan, dan jaket hitam milik ares.
"Udah kalik ya" monolog lona, melihat dirinya di depan cermin, lalu turun kebawah.
Ares memeriksa beberapa email yang masuk ke dalam handphone nya, sambil menunggu lona selesai bersiap.
"Ayo" ajak lona tepat disamping ares.
Ares melihat penampilan lona, dari atas sampai bawah.
"Cantik" ucap ares menyelipkan rambut lona kebelakang telinga gadis itu.
" Cium dong kalau cantik" ucap lona tersenyum manis.
Cup...ares benar-benar mencium bibir lona, membuat gadis itu terkejut, dia yang minta dia juga yang kaget.
"Ayo" ares menggandeng tangan lona menuju mobil.