Dokter Itu Masa Laluku.

"Kedatangan Kiara membuat papa kembali mengawasiku dan jika memperingati yang satu dia akan mengirim orang terus untuk mengawasiku dan bahkan lebih banyak lagi. Jadi tidak akan berpengaruh untuk tidak melepaskannya," ucap Kevin.

"Biarkan saja papa mengawasiku. Aku tidak peduli dan aku juga tidak akan membatasi hal yang biasa aku lakukan. Karena hanya di awasi," tegas Kevin.

"Lalu bagaimana dengan nona Kiara tuan. Bukannya hal itu akan jadi masalah besar dalam keselamatannya?" tanya Arya.

"Maaf tuan Kevin. Hasil penyelidikan tuan Kevin yang memerintahkan saya menyelidiki Nona Kiara yang ternyata Nona Kiara putri dari rekan saya pak Danu yang merupakan Manager group hotel Lexus yang sudah berkerja belasan tahun di group Lexus dan ada pertikaian antar tuan Mitra Winata dan pak Danu karena asmaranya tuan Kevin dan Nona Kiara sebelumnya," jelas Arya yang sudah menyelidik siapa Kiara.

Kevin aneh menyuruh menyelidiki Kiara yang mantannya sendiri yang pasti hasilnya juga berhubungan dengannya dan justru Arya yang kaget dengan Kiara yang ternyata mantan Kevin.

"Saya bukan ikut campur tuan. Tetapi tuan yang menyuruh saya untuk mencari informasi tentang nona Kiara," ucap Arya.

"Nona Kiara dan keluarganya pindah ke Surabaya dan semua itu karena tuan Mitra Winata yang mengacaukan hidup mereka," lanjut Arya yang apa adanya. Jika tidak di suruh mencari tau dia tidak akan tau sama sekali dan sebenarnya dengan Arya yang mengatakan hal itu membuat Kevin mengingat kejadian itu.

"Lalu apa kau tau apa yang terjadi padanya setelah dia pergi?" tanya Kevin sebenarnya itu poin yang ingin di ketahuinya.

"Saya akan mencari informasi lebih lengkap lagi," sahut Arya yang sepertinya penyelidikannya belum sampai sana.

"Kalau begitu kau juga harus mengawasi Kiara dari papa!" titah Kevin yang sekarang tidak boleh lengah dengan papanya yang sangat di kenalnya seperti apa.

"Baik tuan," sahut Arya.

"Persiapkan keberangkatan besok dan gunakan salah satu pesawat Lexus!" titah Kevin.

"Baik tuan," sahut Arya dengan Anggukan kepala.

"Papa selalu mencampuri urusanku. Aku tetap menjadi robot yang selalu di awasi dan sekarang ikut campur tentang masalah Kiara," batin Kevin dengan mengepal tangannya.

***********

Setelah seharian sibuk dengan ini itu, drama bersama Kiara dan sampai meminta maaf dan menangkap orang yang mengawasi dirinya. Kevin kembali kerumahnya di perumahan Lexus di depan rumah Kiara dulu.

"Apa hari mu sangat menyenangkan Kevin!" terdengar suara yang membuat langkah Kevin terhenti yang ternyata Mitra Winata yang tidak tau sejak kapan dia duduk di Sofa di ruang tamu.

Mitranya Winata berdiri dan mendekati Kevin yang berdiri di hadapan Kevin.

"Proyek di Singapura tidak dapat kau miliki. Baru beberapa hari wanita itu di Jakarta dan pekerjaan mu udah sangat menurun dan bisa-bisanya kau tidak mendapatkan proyek yang mu sangat kecil dan bagi orang lain itu sangat besar dan kau di kalahkan oleh perusahaan kecil," ucap Mitra Winata yang sudah di tebak akan mengintrogasi Kevin hari ini.

Masalah Kiara yang terjadi hari ini pasti sudah sampai pada telinga Mitra Winata. Meski Kevin menangkapnya tetapi pasti suruahan Mitra Winata akan tetap melapor. Karena dia hanya takut pada siapa yang membayarnya.

"Kau sibuk dengan gadis itu sampai menganggap remeh dengan semua pekerjaanmu," sinis Mitra Winata.

"Berhenti mengawasi Kiara. Jangan mengganggunya lagi dan masalah proyek itu tidak ada urusannya dengan Kiara. Itu hanya keteledoranku dan Kiara tidak tau apa-apa," ucap Kevin dengan tegas yang malas basa-basi atau pura-pura tidak tau siapa yang di maksud papanya. Karena Kevin jelas tau yang di maksud itu adalah Kiara.

"Berbicara begitu tegas untuk membela wanita cinta monyet mu itu," sahut Mitra Winata dengan sinis.

"Cukup pah. Aku rasa papa tau Kiara yang sekarang bukan Kiara yang dulu. Papa juga tau dia tidak mengingat apapun. Jadi jangan membuang waktu untuk mengganggunya," tegas Kevin dengan penuh penekanan yang sudah jelas memperlihatkan membela Kiara.

"Kau melarangku, supaya kau bebas kembali bersamanya iya. Dan bahkan sangat berani mengancam anak buahku dan dan kau juga seakan tidak takut kepadaku. Kau ingin menantangku seperti Saras dan kalian bekerja sama dan meletakkan wanita itu di rumah sakit," bentak Mitra Winata.

"Papa jangan sangkut pautkan semua masalah Perusahaan, kak Saras dengan Kiara. Semua tidak ada hubungannya dan Kiara sedang tidak mengingat apa-apa. Apa papa tidak mengerti juga," tegas Kevin yang menekankan suaranya.

"Kevin seharusnya aku membenturkan kepalamu ke besi. Supaya kau bisa melupakan wanita itu dan seharusnya kau yang tidak mengingat wanita itu. Aku benar-benar muak mendengarmu terus menyebut namanya," teriak Mitra Winata.

"Kembalinya wanita itu membuatmu kembali seperti dulu sangat sembarangan. Hanya memikirkannya dan kau tidak tau semua yang kau lakukan hanya menghancurkan group Lexus....."

"Kalau begitu jangan mengganggunya lagi!" sahut Kevin dengan teriakan yang membuat Mitra Winata kaget Kevin berani membentaknya.

"Kau membentakku dan ini pembentakkan mu yang terulang seperti dulu saat kau membelanya. Apa kau ingin aku juga mengulang hal yang sama!" Ancam Mitra Winata.

"Lakukan!" sahut Kevin menantang Mitra Winata membuat Mitra Winata melebarkan matanya dengan mengepal tangannya. Perlawanan Kevin sangat tidak di duganya.

"Lakukan apa yang ingin papa lakukan. Jika papa berani menyentuh Kiara. Bukan hanya perusahaan Lexus yang akan hancur di tanganku. Tetapi juga group Lexus dan seluruhnya akan hancur di tanganku!" ancam Kevin yang tidak takut dengan Mitra Winata. Wajah merah Kevin dengan rahang kokoh yang mengeras yang telah memperlihatkan dengan jelas bagaimana marahnya Kevin pada tindakan Mitra Winata.

Brukk.

Kevin langsung mendapatkan satu pukulan di wajahnya sampai membuat wajahnya miring kesamping dan juga ujung bibirnya berdarah.

Brukk.

Pukulan di pipi yang satunya dan Kevin tidak melawan sama sekali.

"Kau berani mengancamku. Anak seperti mu sangat kurang ajar yang berani meneriaki ku demi membela wanita itu," teriak Mitra Winata.

Kevin mengusap darah di ujung bibirnya dengan jempolnya dan tegak di hadapan Mitra Winata yang tidak takut dengan Pria itu.

"Aku sudah melakukan semua yang papa mau. Aku mengabdi seperti robot sesuai dengan papa inginkan. Aku tidak berani jatuh cinta karena tidak ingin nasipku hancur. Namun aku gadis yang masih 19 tahun membuatku jatuh cinta padanya dan aku sangat menderita dengan cinta karena hanya perbedaan tahta dan materi status sosial. Aku dan Kiara sama-sama menderita dengan semua itu. Dia tidak tau apa-apa dan aku mengalah dan meninggalkannya untuk menyelamatkan hidupnya dan apa yang papa lakukan. Papa mengingkari janji papa dan menghancurkan keluarganya berkeping-keping dan aku sangat menyesal telah meninggalkannya. Aku pikir tindakanku hanya melukaiku saja. Tetapi tidak bahkan keluarganya menderita dan Kiara yang harus berurusan dengan mentalnya dan semua itu karena papa yang mengingkari janji papa," tegas Kevin dengan menekan suaranya yang begitu berani dengan Mitra Winata.

Bersambung.