NovelToon NovelToon
Wanita Spesial Milik CEO

Wanita Spesial Milik CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Tsabita

Menjadi CEO di saat usia yang masih mudah, membuat seorang Cakra Damendra tubuh sebagai pengusaha terkaya dan cukup terkenal di berbagai negara. Memiliki sikap yang dingin, kejam dan sikap yang sulit untuk ditebak. Bersama para sahabatnya, ia terkenal sebagai pria anti wanita.
Ketika ia bertemu dengan Ayara Bellamy, seketika membuat kehidupan Cakra berubah. Namun tidak bagi Ayara, "Bertemu dengan kalian, membuat hidupku berantakan!"
Akankah Ayara dan Cakra bersatu? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WSMC.24

Brakh!!!

Pintu terbuka secara paksa, lalu terlihatlah seorang wanita yang berdiri disana. Dengan tatapan yang cukup tajam pada keduanya, dengan perlahan Ayara berjalan mendekatinya.

"Sedang apa kau disini, hah?!" Cakra yang kaget melihat keberadaan Ayara disana.

"Hallo baby, senang berjumpa denganmu." Perkataan itu muncul dari mulut sang mafia.

"Kau, berhenti menyebutnya seperti itu!" Erang Cakra yang kembali menghantamkan pukulan pada Pedro.

Keduanya berlanjut saling menyerang satu sama lain, Cakra begitu meluapkan semua emosinya saat itu. Serangan itu terlihat cukup kuat, namun Pedro sangat santai menanggapi semua serangan yang diberikan. Baginya, itu hanya gerakan yang ia gunakan sebagai pemanasan.

"Berhenti! Kalian bisa berhenti tidak sih!" Teriakan keras itu mengalihkan pandangan kedua pria yang sedang berseteru.

"Tidak!" Keduanya bersamaan mengucapkannya.

Ayara memutar kedua bola matanya dengan sangat malas, menghadapi dua pria yang sama-sama memiliki sifat keras kepala dan tidak mau mengalah. Ayara pun mengetahui sikap Pedro, karena pria itu selalu menganggunya setelah menemukan tempat Ayara berada.

...Huh, Ya Tuhan. Kenapa aku dipertemukan dengan para pria yang aneh-aneh ini....

Mengumpulkan semua keberanian dalam dirinya, dengan menghela nafas panjang. Ayara berjalan menghampiri kedua pria tersebut. Tanpa rasa takut jika ia nantinya terkena imbas dari aksi serangan itu, karena hal tersebut dirasakan oleh ke empat pria lainnya yang berada di ruangan lainnya.

"Dasar pria aneh, berhenti nggak!" Ayara mendorong keduanya hingga terpisahkan.

Baik Cakra maupun Pedro, tubuh mereka tiba-tiba saja menabrak dinding karena dorongan dari Ayara.

"Kalian bukan anak kecil lagi, yang jika ada masalah harus diselesaikan dengan berkelahi. Dasar pria-pria aneh!" Ayara berdengus kesal.

"Aneh? Kau bilang aku aneh?" Cakra berjalan menghampiri Ayara dan menyentil keningnya.

Tukh!

"Ish!!! Sakit!" Mengusap keningnya yang terasa panas, Ayara menatap Cakra dengan wajah cemberutnya.

"Siapa bilang aku pria aneh, yang ada itu kamu wanita aneh. Menghilang entah kemana, tiba-tiba muncul begitu saja dan marah seperti tidak ada rasa bersalah." Cakra melebarkan kedua matanya untuk menatap Ayara dan seakan-akan ia akan melahapnya.

Mendapati sikap Cakra seperti itu, membuat Ayara sedikit merinding. Bagaimana tidak merinding, wajah Cakra terlihat begitu manakutkan untuk Ayara.

Secepatnya Ayara membuang mukanya agar tidak melihat hal tersebut, namun Cakra terus mendekatkan dirinya. Dan seperkian detiknya, kembali lagi tubuh Cakra terhuyung menjauh dari Ayara.

"Jangan menarik ucapanmu sendiri, menjaulah darinya." Pedro tersenyum menyeringai.

Mendapati dirinya seperti itu, Cakra merasa tidak terima. Ia mengalihkan pandangannya untuk menatap Ayara, dimana wajah wanita itu nampak begitu ketakutan dan menunduk darinya. Cakra terdiam sejenak, lalu ia menarik nafas panjangnya. Sedikit membenarkan pakaian yang digunakannya, lalu ia berjalan menjauh dari Pedro maupun Ayara.

"Bawa dia pergi dari sini, kalian berdua lebih baik pergi dari sini." Rasa sesak yang Cakra rasakan, hingga tubuhnya sedikit menunduk dan bertumpu pada meja kerjanya.

"Menyerah? Hayolah, kau bisa melewatinya." Pedro yang tahu jika Cakra saat ini kembali mengalami masa sulitnya untuk keluar dari masa lalu.

"Tahu apa kau, pergilah dan bawa dia dari sini." Rasa sesak itu semakin menguat, Cakra meremas dadanya dengan begitu kuat, agar dapat mengurangi rasa sesak tersebut.

Dengan senyuman yang tidak dapat di artikan, Pedro menghampiri Cakra. Menarik begitu saja kerah baju yang Cakra kenakan, memberikan pukulan kembali dengan begitu cepat. Membuat Cakra tidak bisa mengelak dan kemudian tersungkur.

"Tuan!" Teriak Ayara yang kaget.

"Jangan membantunya, biarkan manusia ini sadar." Ketus Pedro saat Ayara ingin membantunya.

Kembali Pedro menghampiri Cakra, berjongkok dihadapannya dengan seringai wajah yang seakan mengejek sahabatnya itu.

"Berhenti dengan hal buruk dari masa lalumu, seharusnya kau membunuh wanita itu dan bukan meratapinya sampai seperti ini." Pedro yang sudah tidak dapat menahan luapan emosinya

"Pergilah dari sini, kau tidak tahu apa-apa. Pergilah!" Balasan Cakra tak kalah dari Pedro.

Pria itu benar-benar saling bertatapan dengan sangat tajam, bagaimana pun kejamnya seorang Pedro. Dia tidak akan pernah membiarkan orang terdekatnya hancur, apalagi itu hanya karena hal kecil.

Derap langkah perlahan terdengar mendekat, dan itu membuat Pedro menarik dirinya untuk membiarkan keduanya. Sedangkan Cakra, saat ia melihat Ayara mendekatinya. Ia segera memalingkan tubuhnya sehingga membelakangi Ayara, ia terus memukul dadanya yang masih terasa begitu sesaknya.

Kini, tangan itu sudah berada dalam genggaman tangan mungil yang sedang berhadapan dengannya. Ayara mengikuti apa yang Cakra lakukan, namun tidak dengan menyakiti dirinya.

"Benar apa yang dikatakan oleh tuan Pedro, seseorang yang tidak bisa keluar dari masa lalunya. Selamanya akan terikat dan tidak dapat merasakan kehidupan yang baru, berusahalah. Beruntunglah, karena tuan banyak sekali orang-orang yang mendukung serta menyayangi diri anda. Masih banyak di luar sana, orang yang tidak seberuntung tuan." Tanpa terasa, kedua sudut mata Ayara sudah mengembun.

Ia pun berusaha memalingkan wajahnya agar tidak terlihat lemah, padahal hari-harinya sangat sulit untuk ia lalui. Hal tersebut, tak luput dari perhatian Cakra dan para pria yang sedang melihatnya secara langsung maupun dari kamera pengawas.

Dimana saat Pedro menemukan Ayara, ia pun dengan sering berkunjung kesana. Alasan untuk memesan berbagai macam hasil karya Ayara seperti bucket bunga kecil maupun yang kekinian, dapat berisikan makanan ataupun benda-benda yang lainnya. Memesannya pun tak dalam jumlah yang sedikit, jika tidak ada momen untuk memesan. Maka, Pedro akan mengalihkannya pada orang-orang yang tidak mampu sebagai bentuk perhatiannya.

"Berdamailah dengan semuanya, tuan." Ayara bangkit dari tempatnya dan melepaskan tangannya dari tangan Cakra.

"Baby, mau kemana?" Pedro yang bingung dengan sikap Ayara, ia hendak menyusul langkahnya namun terhentikan.

Tangan Ayara memberikan tanda jika ia ingin sendiri, hal itu membuat Pedro menghentikan keinginannya untuk menyusul. Sedangkan Cakra, ia masih menyaksikan semuanya dalam diam.

Bayangan Ayara telah menghilang, dengan mengepal. Emosi Pedro kembali meluap, ia menghampiri Cakra dan menarik tubuh sahabatnya itu sehingga mereka saling bertatapan.

"Buang jauh-jauh wanita yang membuat kamu jadi orang lain, bahkan kedua orangtuamu dan kami pun tidak bisa mengenalimu lagi! Dia wanita yang baik, kau hanya mau mempermainkannya dengan bayangan wanita masa lalu itu?! Isi kepalamu ini ditaruh dimana?!!! Kejar dia!" Pedro menghempaskan Cakra begitu saja.

Berulang-ulang Pedro terus memancing Cakr agar segera menyusul Ayara, tapi semuanya itu hanya sia-sia saja. Dia tetap terdiam menyandarkan punggungnya pada dinding pembatas, terlihat jika Cakra ingin menenangkan diri.

Sekilas Pedro menatap bernag pada Cakra, lalu ia menghembuskan nafas kesalnya dengan cepat. Meninggalkan Cakra sendiri dalam ruangan tersebut, beserta para sahabatnya yang lain.

1
Fahmi Fahmi
laki2 gilaaaa
Fahmi Fahmi
pawangnya serem2
Fahmi Fahmi
pawangnya serem2
Fahmi Fahmi
tegang
Jumiati Cantik
Luar biasa
Eka Sri lestari
ga jelas anjirr makin acak acakan alurnya
Jenny Novia Fitri
typo
Vinsensius Elang
Lumayan
Rianti Dumai
hadeuh,,,tinggal Khan az knaPa,Thu rumah,,,
Vita Bayu
Luar biasa
Rianti Dumai
aQ gak suka klok peran cewek'a lemahh,,,
Emak Kam
oh bayi tua yang lucu. bagus seru ceritanya 👍👍👍
Dilan dah
oh....
bipolar
etna winartha
Biasa
etna winartha
Buruk
Akun Tiga
wkwkkw ni cerita gimana sih maksudnya gak jelas kwkwkwkkw
Queen Za
👍👍👍👍👍
Natalia Luis Naik0fi
Lbih baik keluar aja dri pda tinggl dng paman
Mirna Lesti
Luar biasa
Ani Maryani Naryani
terlalu keras kepala dua duanya tapi pada sayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!