Aileen adalah seorang pelajar SMU tomboy, pandai dan berprestasi. Tapi sayang, anggota keluarganya tidak memperdulikannya.
Suatu hari datang tawaran beasiswa dari seorang kakek kaya. Dengan syarat, Aileen harus menjadi sahabat cucu ke dua kakek dan membuatnya bertobat ke jalan yang benar. Pensiun menjadi ketua geng motor dan tidak lagi berkelahi.
Mampukah Aileen melakukan syarat-syarat yang diberikan kakek?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss DK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Paham
"Kakek ... Tenang, Kek. Tenang," ucap Rayner segera menjulurkan tangannya, mengelus punggung Kakek dengan lembut untuk meredakan kemarahannya.
Russel yang menjadi sasaran kemarahan Kakek pagi-pagi, hanya terdiam bingung. Kepalanya menunduk tidak berani memandang wajah Kakek yang sudah dipenuhi banyak kerutan, tambah lebih berkerut lagi karena marah besar.
"Baca surat kabarnya!" perintah kakek dengan suara menggelegar.
Russel buru-buru meraih surat kabar yang baru saja dilempar Kakek kepadanya. Membentangkannya dan membacanya dengan cepat.
Mata Russel terkesiap kaget saat membaca judul headline surat kabar yang digenggamnya.
"Cucu Pengusaha Bus Terpergok Berpacaran di Sekolah," ucap Russel kaget.
Buset dah! Fotonya yang sedang memberikan nafas buatan pada Aileen yang tidak bernafas karena tenggelam di kolam teratai, diedit habis-habisan seperti orang sedang berciuman.
"Ini berita hoax, Kek. Please, jangan percaya pada tulisan wartawan surat kabar ini. Beritanya benar-benar ngawur. Russel tidak pernah pacaran di sekolah, Kek. Dan gadis di foto ini adalah Aileen. Anak berprestasi yang mendapat beasiswa dari yayasan milik kakek!" bantah Russel berusaha membela dirinya.
Russel dan Aileen baru saja jadian, umur jadiannya saja masih hitungan hari, mana belum di publikasikan pada siapa pun, kecuali Jason dan Andrew. Jadi, mana mungkin mereka pacaran di sekolah?
"Hoax? Mana mungkin itu hoax? Tuh lihat website sekolahmu juga memuat foto dan videomu sedang berciuman dengan Aileen Beatrice." Kakek memperlihatkan pesan text yang baru saja dikirim oleh Pak Ronny, tangan kanan Kakek.
Russel terperanjat kaget dan buru-buru memeriksa website sekolah.
"Gila! Aku dan Aileen difitnah!" Russel hampir pingsan saat melihat website.
"Apakah kamu tidak tahu kalau Aileen Beatrice itu gadis baik-baik? Dia tidak mungkin berciuman lalu divideo, difoto dan diedarkan ke mana-mana. Pasti kamu yang bikin gara-gara," bentak Kakek Hidayat keras.
Yah beginilah apesnya jadi badboy. Tidak melakukan kesalahan pun, selalu dituduh sebagai biang kerok.
"Kakek bisa menanyakan kepada guru dan teman-teman Russel yang ada di tempat kejadian saat itu. Mereka pasti akan menjelaskannya pada Kakek. Russel tidak bohong. Saat itu Russel sedang melakukan CPR pada Aileen karena dia tenggelam di kolam teratai, Kek. Bukan berciuman seperti tulisan wartawan di surat kabar dan yang ada di website," bantah Russel.
"Kakek tidak mau tahu. Pokoknya kamu harus menjauhi gadis itu. Kasihan dia kalau beasiswanya dicabut dan nama baiknya tercoreng gara-gara tersandung rumor buruk dengan cucu kakek. Awas, kalau tidak menurut! Kakek akan mengeluarkanmu dari sekolah dan kamu akan home schooling sampai kau lulus SMU," bentak Kakek marah.
"Kakek, ini tidak adil, Kek. Russel dan Aileen kan sama-sama tidak bersalah. Kenapa Kakek tidak memberi kesempatan pada Russel untuk mengkonfirmasi berita tidak becus itu? Kenapa malah Russel tidak diijinkan berteman lagi dengan Aileen?" tanya Russel tidak terima terus menerus disudutkan oleh Kakek.
Apa yang dikatakannya adalah benar, tapi kenapa dia terus disalahkan?
"Russel, Kakek sangat menyayangi Aileen. Kakek sudah menganggap Aileen seperti cucu Kakek sendiri. Kakek ingin melindunginya. Caranya ya dengan menjauhkan kalian berdua sampai berita ini mereda dan memudar karena waktu. Dan setelah melihat dan mendengar berita ini, Kakek jadi tidak percaya kalau seorang pria dapat bersahabat dengan seorang gadis. Pasti ke depan akan tumbuh benih-benih cinta dalam persahabatan kalian berdua," jawab Kakek.
Russel menelan salivanya. Tenggorokannya mendadak kering begitu mendengar ucapan Kakek.
Berteman dekat dengan gadis cantik, ya lama-lama jatuh cintrong. Dan sudah terbukti pula. Russel sudah resmi berpacaram dengan Aileen beberapa hari lalu.
"Kalau begitu putuskan hubunganmu dengan Aileen. Kakek pusing, Kakek tidak mau mendengar bantahan darimu lagi," ujar kakek.
Melihat adik semata wayangnya terdiam tak berkutik diancam Kakek, Rayner pun buka suara.
"Kek, tolong jangan marah-marah seperti ini. Lebih baik Kakek selidiki masalah ini lebih dahulu. Walaupun Russel pernah gabung geng motor, hobby tawuran dikatai badboy tapi dia jujur, Kek. Russel tidak mungkin berbohong. Jika Russel berkata dia hanya memberi CPR, berarti hanya memberi CPR. Tidak mungkin lebih dari itu."
Russel melirik ke arah Rayner.
"Terima kasih, Kak Rayner. Kau sudah membelaku," gumam Russel lirih.
"Pokoknya, sekali Kakek bilang putus hubungan dengan Aileen. Kamu harus putus dengan Aileen. Kamu harus menuruti apa yang Kakek mau. Jika tidak mau nurut, mulai hari ini dan seterusnya kamu tidak usah sekolah. Kakek akan menghadap kepala sekolah, minta ijin supaya kamu home schooling saja. Jangan khawatir, kakek akan panggil guru les untuk mengajarmu di rumah. Pokoknya ikut ujian dan lulus SMU," ucap kakek tidak ingin dibantah lagi.
Russel terdiam membeku. Dilema di antara dua pilihan. Pilih Aileen atau pilih sekolah?
"Terima saja apa yang dimaui Kakek. Please katakan ya, Russ. Jangan diam saja," pinta Rayner.
Akhirnya Russel mengangguk mengiyakan permintaan kakak kesayangannya.
'Lebih baik memilih tetap sekolah daripada terpenjara dalam waktu lama di rumah. Setidaknya aku masih dapat bertemu Andrew, Jason dan Aileen. Walaupun harus sedikit menjaga jarak dengan Aileen, tidak bisa sebebas dulu lagi. Yah, itu lebih baik daripada mati kebosanan di rumah seorang diri, batin Russel
"Baik, Kek. Aku tidak akan bersahabat dengan Aileen lagi," janji Russel dengan wajah masih tidak rela.
"Bagus. Kakek senang punya cucu yang penurut," ucap Kakek semringah sudah berhasil memenangkan perdebatannya dengan Russel.
"Lalu berita di koran ini bagaimana, Kek? Apakah akan dibiarkan saja seperti ini?" tanya Rayner yang tidak menyukai berita hoax yang menjatuhkan nama baik Russel, adik kesayangannya dan nama baik keluarganya.
"Kakek akan mengurusnya. Kakek pastikan wartawan yang menulis berita ini akan dipecat dan tidak dapat menjadi wartawan lagi selamanya,. Kakek akan beri pelajaran pada orang yang berani menyebarkan foto dan video tidak senonoh di website sekolah," jawab kakek segera menelepon sekertarisnya, Ronny.
"Ronny, cepat bereskan masalah Russel yang dimuat surat kabar hari ini. Minta wartawan bodoh dan pemilik surat kabar untuk membuat permintaan maaf sebesar-besarnya pada keluarga Hidayat lewat media cetak maupun televisi. Kalau pemilik surat kabar tidak mau minta maaf, segera tarik dana investasi yang kutanam di sana. Selidiki siapa orang pertama yang memasukkan foto dan video ciuman Russel di website sekolah," ucap kakek.
Kakek menutup panggilan teleponnya.
"Sekarang makan sarapanmu dan cepat ke sekolah!" titah Kakek bangkit dari meja makan, berjalan pergi masuk ke ruang kerjanya.
"Baik, Kek." Russel segera menyantap makanan yang tersaji di piringnya. Egg benedict yang sudah dingin karena terlalu lama dibiarkan di atas meja.
'Gara-gara terlalu lama berdebat dengan Kakek, sarapan pagi pun jadi terlambat. Semoga aku juga tidak terlambat ke sekolah,' batin Russel sedih membayangkan bagaimana caranya menjelaskan putus hubungan dengan Aileen.
"Semoga Aileen bisa memakluminya," ucap Russel lirih.