gimana pertemuan bad boy sama bad gril apakah mereka akan melakukan hal hal aneh... ikuti kisah yang ada di sini... wkwkw
warning haha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Ares mengamati lona yang sedang berdiri di depan cermin.
"Ck,lo ngapain sih liatin gue gitu"ucap lona risih, ngapain juga ngliatin lona sampai kaya gitu kan.
"Mau kemana lo?" tanya ares, masih mengamati seluruh penampilan lona.
"Mau nglamar kerja" ucap lona.
"Ha?" ares tertu terkejut dengan pernyataan lona.
"apa om carlos bangkrut nya, kok nggak bilang gue" pikir ares.
"Ngapain kerja?, kan ada gue" ucap ares.
"Loo belum jadi donatur gue,jadi gue harus kerja" ucap lona semangat, sementara ares menatapnya aneh, apa yang sedang merasuki jiwa gadis malang ini.
"Butuh berapa cantik?" tanya ares berniat menggoda.
"Ih jadi mau" ucap lona dengan sikap centilnya, menanggapi kejahilan ares.
"Mau berapa sayang, bilang gih" ucap ares semakin gencar menggoda lona.
" katanya kalau punya sugar daddy, harus di manfaatkan dengan baik kan" ucap ares menaik turunkan alisnya.
"Ih lo ternyata denger waktu gue bilang, lo sugar daddy gue?" tanya lona, dia ingat perkataannya untuk mengerjai si mela di kantor waktu itu.
"Denger, jadi nggak perlu lo kerja-kerja kaya begitu, kan ada gue" ucap ares tersenyum bangga.dia berfikir akan menghubungi om carlos nanti, untuk menanyakan apakah beliau bangkrut sampai anak gadis kesayangannya ini harus bekerja.
"Mau sepuluh juta dong om, buat jajan" ucap lona masih ingin menggoda ares.
Ares menahan tawanya, mendengar apa yang di ucapkan oleh lona, dia tidak menyangka lona akan menaggapi kelakuan random nya.
"Haaahhha..."perut lona terasa sangat sakit karena tertawa.
"Udah ah gue mau pergi dulu" ucap lona meredam tawanya.
"Cek saldo sayang" ucap ares.
"Ha?" lona segera melakukan apa yang ares katakan.
"80 juta" ucap lona dengan mulut ternganga, padahal kan dia hanya bercanda, lagian dia minta 10 juta bukan 80 juta.
"Ah makasih deddy" ucap lona dengan centil,dia terkejut tapi tidak menolak.
" yang sering nya deddy" ucap ona masih centil, bahkan dia berlari menghampiri ares, dan membelai dada bidang ares.
Ares hanya bisa menahan tawa nya saja, dia sudah kehabisan kata-kata untuk melanjutkan aksinya,yang awalnya ingin menggoda lona, sekarang malah terasa terbalik, dia yang digoda lona.
Cup..."sayang deddy deh" ucap lona mencium pipi ares, dan langsung berlari keluar dari kamar sebelum di terkam ares.
Sementara ares masih membisu, dia tertekun tapi tak lama dia tersenyum, pipinya terlihat memerah.
"Ck, dasar bocil"decik ares tanpa menghilangkan senyum manis nya di pagi hari, dia bangkit dan segera bersiap ke kantor.dia butuh uang untuk menghidupi gadis kecil nya, padahal umur mereka hanya beda satu tahun, tapi bagi ares lona sangat cocok di sebut bocil, selain karena dari segi wajahnya yang imut, mata bulat.pipi chubby yang sangat menggemaskan, bibir nya yang mungil, tinggi nya yang mungil jika sedang bersama ares, juga karena kelakuannya yang persis dengan bocil kematian.
Lona berjalan masuk ke sebuah perusahaan, yang akan dia jadikan tempat melamar pekerjaan, lona berjalan dengan tenang dan santai, dia merasa hati nya bahagia hari ini.mungkin karena uang nya ares yang membuat hari nya bertambah cerah, benar kata lona, uang adalah sebuah pencerah apalagi kalau di dapatkan di pagi hari.
"Permisi, saya mau bertemu dengan pemimpin perusahaan ini?" ucap lona pada resepsionis.
"Oh mbk lona nya?" tanya resepsionis itu.
"lya" jawab lona dengan senyum manis di wajahnya.
"Mari saya antar" ucap nya, dia memang sudah di beritahukan jika lona akan datang.dan diminta untuk megantarkan lona masuk.
"Mbk langsung masuk aja, sudah di tunggu" ucap resepsionis itu sopan Lona mengangguk dan perlahan membuka pintu itu.
"LUNAA..."teriak lona heboh seperti biasa,ya perusahaan yang lona datangi adalah milik alluna, perusahaan ini bergerak dalam bidang per modelan, dan lona ingin menjadi model jadi dia ingin bekerja sama dengan perusahaan alluna.
"Keren juga perusahaan lo" ucap lona, dia sudah menilai perusahaan alluna dari semua yang dia lewati tadi, alluna mendirikan perusahaan ini dari awal dia kuliah, tanpa bantuan kedua orang tua nya.
Lona sangat ingin menjadi medel, sementara perusahaan papa nya tidak bekerja di bidang itu, lona hanya ingin mencoba nya saja.
"Ih kebiasaan heboh mulu lo"ucap alluna.
"Biarin wlee"
"Sini dulu lo" ucap lona serius, dia harus segera mengintrogasi lona, soal leo lona berjalan mendekati alluna, duduk di samping nya.
"ha apa?"tanya lona.
"Lo serius nggak sih soal leo?" tanya alluna langsung.
"Serius, ares sendiri yang bilang" ucap lona.
Alluna mengamati wajah lona, untuk memastikan gadis di depannya ini tidak sedang membohongi nya.
"Gue serius" ucap lona, mengerti dengan tatapan alluna.
"Jadi beneran?" tanya alluna sedih.
"lya" ucap lona langsung, sehingga menciptakan ketegasan di jawabannya.
"Dia bl beneran nih?" tanya alluna belum nyakin, kalau leo belok kenapa juga leo sampai berani mendekatinya terlebih dahulu.
"BL sama siapa?" tanya lona.
"Ck,sama ares" ucap alluna.
"Heh ngawur lo,gue udah bilang paksu gue lurus, leo doang yang belok" ucap lona.
Alluna cemberut mendengar kata-kata lona, sebenarnya dia masih tidak percaya, atau lebih ke tidak mau percaya.
"Udah kerjaan dulu ni"ucap lona mengingatkan tujuan awal nya kenapa berada disini.
"Nanti gue kirim file nya" ucap alluna lemas.
"Oke, nggak masalah nanti gue lihat" ucap lona.
" terus lo nyuruh gue ke sini buat apa?, kalau pada akhirnya file nya lo kirim?" tanya lona memasang wajah galak.
"Ya Intrograsi lo soal leo lah,ngaco lo kalau gue langsung percaya" ucap alluna.
"Yaudah nyeblak cuy,lo traktir gue nya" ucap lona mengingatkan.
"Benar-benar temen setan lo" ucap alluna.
"Udah sudahi galau mu besty, mari nyeblak siapa tau ada sugar daddy buat lo" ucap lona semangat.
"Goblok di pelihara" ucap alluna.
"Sadis bener kata-kata lo" ucap lona, merasa si paling tersakiti.
"Udah yuk nyeblak, chat grup gih, biar leena sama mili dateng" ucap alluna mengambil tas nya.
"Udah, mereka otw" ucap lona, memasukkan handphone nya ke dalam tas.
"Baiklah, cek kembali data ini malam ini"
"Baik pak" ucap seorang pegawai pada ares.
"Hm"
Pegawai itu keluar, dan sean masuk ingin memberikan laporan.
" Menurut pengamatan, tidak ada masalah di perusahaan.
cakra grup paka, malahan sangat jaya" ucap sean, sekretaris ares yang ditugaskan untuk menyelidiki perusahaan calon mertua nya itu.
"Oke, kamu bisa keluar" ucap ares menerima data-data laporan sean.
"Hm tidak ada masalah, lalu kenapa bocil itu mau kerja"ucap ares, berfikir lona benar-benar aneh.
" apa dia sakit"pikiran ares mulai aneh-aneh.