Keysha Larasati , gadis yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menerima permintaan ayahnya untuk menikah dengan Sandy Atma Hutama . Semua berawal dari bangkrutnya perusahaan milik Danu, hingga sebuah barter itu pun terjadi
Pernikahan sirih terjadi secara tersembunyi. Tiada yang tahu selain keluarga dan orang terdekat.
Akankah Keysha bisa mendapatkan kebahagiaan nya ?
Bisakah ia menjalani masa mudanya dengan status barunya ?
Atau justru ia meradang dan terus merana dengan jalan kehidupan yang tidak ia kehendaki sebelumnya ?
Semua akan terjawab di setiap episode-episode nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin Tiand, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Happy birthday Keysha!
Gemerlap bintang, rembulan yang terang menyinari isi alam. Makan malam yang sekian hari telah di persiapkan Sandy untuk Keysha. Kejutan dari pertambahan usia Key yang ke 18 tahun. Satu hadiah dari Sandy atas keberhasilan Key menyelesaikan ujiannya. Kebahagiaan yang bertumpu, berpijar di atas satu hati yang mulai melunak. Tidak ada perdebatan lagi diantara keduanya. Mereka bisa saling lembut dan tidak ada lagi kata-kata ledekan seperti sebelumnya.
Sandy mulai menyadari jika gadis kecil itu mulai merambah ke dalam hatinya, membalas setiap jengkal cinta darinya. Ya, walau lidahnya belum mengatakan, namun mata indah itu selalu melantunkan Sandy, aku cinta padamu.
"kak, kamu sengaja siapin ini semua?" Keysha berdecak kagum. Matanya mengitari setiap sudut tempat yang mempertemukan ribuan bintang dengan gemerlap lampu.
" he em! Anggap saja ini kejutan buat kelulusan kamu.." Sandy melirik Key.
"hahaha! Kelulusan? Kakak, aku tu baru kemarin selesai ujian dan hasilnya belum keluar. Sudah dikasih kejutan saja" Key tertawa lepas. Dia sangat bahagia malam itu. Tidak ada beban di setiap nafas yang dia hembusan.
Tidak ada pemandangan semenarik dia malam itu. Semua kalah dengan sinar yang memancar dari dirinya.
"'eh kak ada bintang jatuh?" Key menunjuk pada satu cahaya yang berpindah cepat.
"Kamu tidak memohon doa?"
"Aku tidak percaya bintang bisa kasih apa yang kita inginkan" Keysha tersenyum. Dia melupakan dengan satu bintang yang menurut sebagian besar orang bisa mengabulkan setiap doa yang mereka panjatkan. Gadis itu, gadis unik. Punya cara tersendiri menikmati indahnya malam. Berputar, menari, bernyanyi.
Dorrrrrr
Kembang api menyambut pergantian hari. Tepat pukul 00.00, ada Reno yang siap menyalakannya. Ia rela berjongkok di tepian taman, berbaur dan berantem dengan puluhan nyamuk.
"Happy birthday Keysha" Sandy berjongkok, menyodorkan setangkai bunga yang telah dia siapkan sebelumnya.
Gadis itu tersenyum girang. Diraihnya bunga juga tangan lelaki itu, kakak, aku tidak suka jika kamu berjongkok seperti itu. Begitulah jika dikatakan.
Keysha menghampiri tubuh Sandy dan mendekapnya dengan erat,lembut dan penuh rasa. Ah! Mungkin dia reflek karena saking senangnya.
"thanks kak Sandy, semenjak Bunda ngga ada aku ngga pernah mendapatkan kejutan sekecil apapun, apalagi seperti ini" dibenamkannya wajah yang sudah penuh dengan deraian airmata itu ke dada bidang Sandy.
Tidak ada yang terpaksa atau gerakan yang tak di sengaja kan. Key memang mulai membuka hati, membuka diri dan menerima takdir yang mempersatukan mereka. Ya, mungkin dia akan menerima bully an, caci maki, hinaan di luar sana. Banyak yang akan menghujatnya atas pilihannya. Dari mereka, yang menggilai lelaki itu, namun tak sanggup menggapainya. Begitu pula Sandy, dari awal dia memang sudah menerima ini. Tapi tidak pernah terfikirkan bahwa dia akan mencintai gadis kecil ini. Gadis yang terbilang memiliki usia jauh dibawahnya. 10 tahun lebih muda darinya. Ahh! Sudahlah!! Kalau takdir sudah mengatakan sedemikian, siapa yang bisa menolaknya. Bukankah urusan jodoh menjadi takdir dan ketetapan yang tidak bisa dirubah.
Begitu pun perihal keluarga kita kedepan, mungkin kita bisa memilih dengan siapa kita berteman, bersahabat dan bergaul. Tapi kita tidak bisa memilih dengan siapa kita bersaudara, siapa ayah kita, siapa ibu kita dan siapa anak-anak kita kelak.
Paras cantik dan anggun yang kini telah terlelap di sandaran kursi. Bibir yang mempesona menenggelamkan kepenatan yang menghantui.
Keysha Larasati, apa selamanya engkau akan menjadi jiwa yang menghangatkan?
Menghilangkan kepenatan, yang tidak bisa kutolak.
Kau adalah satu, dari sekian bunga yang memilih tetap mekar di panasnya terik matahari..
Bersambung..............