Silvi terdiam menatap seorang pemuda yang membuatnya terkejut bukan main, bagaimana tidak bocah yang lebih muda itu mengajaknya menikah.
"kamu gila!" bentak Silvi yang kemudian pergi.
ya dia adalah seorang wanita yang telah beberapa tahun menjadi wanita yang kuat menghadapi kerasnya kehidupan.
tapi sebenarnya dia menyayangi seorang anak kecil dari pria yang sering membantunya.
hingga tanpa sadar dia sangat mencintai gadis itu, tapi luka kembali datang dari pria yang sedang dekat dengan dirinya.
hingga akhirnya seseorang datang untuk melindungi dirinya dan keluarganya Bagar tak malu.
apa yang harus di lakukan oleh Silvi?
apa yang akan di pilih oleh wanita itu?
pemuda itu atau gadis kecil yang memanggilnya ibu, atau tetap sendiri menghadapi tantangan dalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bucin parah 2
setelah habis makan pentol yang di beli, akhirnya mereka pun pamit pulang.
"mbak mau beli sesuatu dulu atau bagaimana ini?" tanya Silvi pada putrinya itu.
"emm... mau sate daging bumbu pedas yang kayak dulu itu loh ma," mohon gadis kecil itu.
"kalau itu kita pulang, mama sudah siapkan tinggal bakar, tapi sebenarnya mama mau ke supermarket dulu, gak papa kan sayang,"
"iya ma," jawab gadis cantik itu.
mereka sampai di supermarket, dan langsung masuk bergandengan tangan.
Silvi memilih beberapa makanan kaleng dan saus, sedang Via memilih untuk mencari coklat yang dia sukai.
hingga tanpa sengaja dia di sapa oleh seorang wanita yang membuat gadis itu ketakutan.
"loh Via di sini, kenapa bisa main di sini sendirian, apa kamu sudah di buang ibu baru mu lagi, huh.." kata wanita itu.
"mama!!" teriak gadis kecil itu yang mulai ketakutan.
mendengar teriak Via, Silvi datang dan langsung memeluk putrinya itu, "ada apa sayang?"
tapi gadis itu langsung memeluknya erat, dan Silvi tau benar jika putrinya itu sudah sangat ketakutan.
"maaf ada apa ya mbak, kenapa membuat putri ku ketakutan?" tanya Silvi yang membuat wanita itu terkejut.
"oh ini istri Khairi,ternyata tak lebih cantik dari kakak ku, ternyata dia buta ya mau menikah dengan gadis kampung seperti mu," kata wanita itu.
"maaf anda siapa, dan apa maksudnya dengan hal itu," kata Silvi tak terima.
"ah iya seharusnya aku memperkenalkan diri ya, aku adalah adik dari istri pertama suamimu," kata wanita itu dengan sombong.
"maaf anda cuma mantan Adik ipar karena sekarang saya istrinya, dan karena anda membuat putri ku ketakutan, aku tak akan segan untuk melawan mu jika kamu menyakiti Via," kata Silvi menggertak wanita berpenampilan seksi itu.
"dasar norak,"
"sudahlah, wanita elegan itu tak menunjukkan dirinyalah dengan berteriak dan menggonggong seperti anjing," kata Silvi yang langsung mengambil beberapa camilan yang biasa Via makan.
sedang wanita itu merasa kesal karena dia tak bisa melawan Silvi yang ternyata begitu tegas.
padahal wajah wanita itu begitu lemah, tapi nyatanya ucapan Silvi tak kalah tajam seperti Khairi.
dia dan Via pun pulang ke rumah dan ternyata Khairi sudah pulang, "aduh kalian ini kemana saja, kok lama banget, padahal dari sekolah loh?"
"tadi mbak Via sedang ada ekstrakulikuler di sekolah, jadi aku menunggunya sampai pulang, dan setelah itu kami ke supermarket untuk membeli beberapa barang,"
"tadi kami juga bertemu Tante Tissa, dan dia membuat ku ketakutan ayah..." adu gadis kecil itu
"apa? bagaimana bisa wanita itu tanpa malu datang lagi, setelah apa yang terjadi," kata Khairi yang marah besar.
"tunggu dulu mas, sebenarnya ada masalah apa? aku bingung karena Via begitu ketakutan, sedang wanita itu seakan memusuhi ku padahal ini pertemuan pertama kali diriku dan dia,"
"itu karena,mantan mertua ku menginginkan aku turun ranjang, dan menikahinya karena menurut mereka jika itu lebih baik karena Via dan Tissa memiliki ikatan darah, tapi nyatanya tidak seperti itu, bahkan Tissa hanya menyukai ku tapi tidak dengan via, bahkan putriku pernah dia tinggalkan di taman karena dia sibuk dengan ponselnya saat aku menitipkan Via karena di rumah tak ada orang yang menjaganya,"
mendengar cerita dari mulut suaminya, membuat Silvi kaget dan tak percaya.
tapi itu membuatnya sadar jika ketakutan pada Via itu tidak berdasar, melainkan karena trauma
Silvi langsung memeluk via erat, bahkan dia menangis sedih,kenapa ada orang yang begitu tega seperti ini.
padahal dia merindukan sosok anak dalam hidupnya, tapi nyatanya masih ada orang yang begitu jahat seperti ini.
meninggalkan gadis yang baru kehilangan ibunya di usia yang masih sangat kecil di tempat asing sendirian.
"itulah aku bersyukur saat melihat dirimu mengajukan gugatan cerai dan membuat kita kembali dekat, meski itu aku seperti orang jahat karena bersyukur karena seseorang yang rumah tangganya hancur," kata Khairi jujur.