NovelToon NovelToon
Babysitting genius

Babysitting genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti
Popularitas:954.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: ilmara

Novel ini udah revisinya kalau masih ada kesalahan kata harap maklum🤗

Bismillahirohmanirohim.

Jihan gadis yang sudah dikhianati oleh sahabat sekaligus orang yang sangat dia cintai di hari-hari yang masih berduka di keluarganya.
Bahkan setelah pernikahan sahabat dan mantanya, Jihan sering mendapatkan sindiran dari orang-orang sekitar.
Sampai dia memutuskan pergi dari kampungnya untuk mecari kerja di kota.
Siapa sangka dia akan bertemu dengan seorang anak perempuan jenius yang akan dia asuh.

penasaran sama ceritanya yuk kepoin kisah Jihan, hanya di Noveltoon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#Zoo

Bismillahirohmanirohim.

"Ayah, Nafisa mau es cream, boleh?"

"Boleh."

Radit, Nafisa dan Jihan sudah samapai di depan Zoo, tapi mereka belum masuk ke dalam. Nafisa ingin membeli makanan lebih dulu.

"Ayo kita kesana." Ajak Radit, dia bukan hanya mengajak Nafisa tapi Jihan juga.

Mereka terlihat seperti keluarga bahagia, mungkin kalau orang yang tak mengenal mereka akan berpikir seperti itu. Jihan sedari tadi tetap jalan di samping kanan Nafisa, Radit ada disamping kiri anaknya, sebenarnya sedari tadi Radit diam-diam melirik Jihan.

Sayangnya Jihan hanya fokus pada Radit, ya, Jihan sudah memasan dinding pembatas untuk dirinya sendiri. Jihan bukan hanya takut akan kemarahan Radit saja, dia juga takut akan hatinya, yang entah kenapa jika bersama Radit meraskan hal yang berbeda. Maka dari itu Jihan terus menghindari Radit, tak lupa istighfar selalu Jihan sebut dalam hatinya.

"Nafisa mau rasa vanilla bang." Ucap bocah 6 tahun itu pada penjual es crem.

"Siap neng, mau berapa?"

Nafisa dan Radit kini menatap Jihan, tanpa membuat janji dulu Radit dan Jihan bertanya secara bersama pada Jihan.

"Mau." Ucap Radit dan Nafisa kompak.

Mau, yang dimaksudkan ayah dan anak itu pada Jihan.

Jihan yang sedari tadi hanya diam, akhirnya mendongak.

Deg!

'Ya Allah.' Batin Jihan.

Deg, deg, deg.

Rasanya tak karuan, Nafisa dan Radit sedang menatap dirinya dengan tatapan berbeda-beda, tapi kali ini Jihan sama sekali tak melihat tatapan dingin yang Radit tunjukan pada dirinya. Justru Jihan merasakan tatapan nyaman dan hangat dari kedua bola mata Radit.

'Astagfirullah,' Jihan akhrinya cepat-cepat mengangguk saja untuk menjawab Nafisa dan Radit.

Radit yang tau jika Jihan takut padanya, segera mengalihkan pandangannya ke arah lain, menyesal itulah yang ini ada di dalam hati Radit. Perasaan bersalahnya pada Jihan, kian hari kina menjadi apalagi melihat Jihan yang selalu takut jika ada dirinya.

Hening sesaat, cuman ada suara penjual es cerem yang sedang membuat es crem pesanan Nafisa, suasana hening itu akhrinya selesia saat Nafisa memecahkan keheningan dianatara mereka bertiga.

"Mbak Jihan mau rasa apa?"

"Coklat."

"Ayah mau tidak? Biar Nafisa pesankan juga." Ucapnya yang membuat Jihan maupun Radit menahan tawa.

"Berarti Nafisa yang bayar semua es cremnya dong." Canda Radit.

"Nggak gitu juga konsepnya ayah! Nafisa hanya memesankan untuk Nafisa, mbak Jihan dan Ayah, yang bayar ya tetap Ayah." Kesal Nafisa.

"Iya ayah mau juga, rasa coklat."

Deg!

'Kenapa harus sama.' Batin Jihan.

Jihan kira Radit ikut-ikut dirinya padahal tidak, Radit memang suka rasa coklat.

"Bang 2 lagi ya rasa coklat."

"Siap neng." Tukang es crem itu sangat cekat sekali, tak membutuhkan waktu lama es crem pun sudah jadi.

"Beberapa bang?"

"30 ribu pak. maaf pak kirain saya tadi yang perempuan istri bapak."

"Bukan pak, doa kan saja."

"Aamiin."

'Astagfirullah Radit! Apa yang kamu lakukan, sepertinya kamu sudah benar-benar gila, bilangnya mau menikahi Elsa, tapi kenapa yang kamu inginkan malah Jihan.' Batinya lagi.

Radit segera memberikan uang 50 ribu pada penjual es crem, "Kembalinya ambil aja bang."

"Makasih pak."

Untung saja Nafisa dan Jihan sudah pergi lebih dulu, jadi mereka tak akan mendengar obrolan Radit dan penjual es crem tadikan.

Radit cepat menyusul Jihan dan Nafisa. Sebelum masuk ke dalam Zoo, Nafisa membaca lebih dulu peraturannya dan polosnya Jihan mengikuti Nafisa juga.

"Dilarang Memberi Makan Satwa. Jaga Kebersihan Kandang Satwa. Hindari Kontak Langsung dengan Hewan. Jangan Menggoda Satwa Saat Tidur. Latilah Satwa dengan Tertib. Jangan Apatis." Nafisa membaca peraturan dengan suara lantang.

Dia menoleh pada mbak Jihan yang masih membaca peraturan Zoo dengan saksama.

"Mbak Jihan sudah pernah ke kebun binatang belum?"

"Belum baru pertama kali ini."

"Sudah ayo kita masuk." Ajaknya, kini Nafisa sudah melupakan keberadaan sang ayah.

Ayah yang sudah suka rela membawanya ke kebun binatang malah diacuhkan begitu saja. Tepat pertama yang Nafisa kunjungi membuat Jihan terkejut, bahkan dia sampai memekik dalam hati.

'Inalilahiwainalilahirojiu'n, kenap pula Nafisa membawa kesini.' Jihan merasa iba pada dirinya sendiri.

"Nafisa jangan main sama buaya ya, bahaya."

"Tidak kok mbak, sini biar Nafisa kasih tau." Ujarnya tanpa rasa takut.

Anak itu mendekati buaya yang berukuran lumayan besar, hanya ada 1 buaya itu sama, saat Nafisa mendekat ajaib buaya itu menurut pada Nafisa. Jihan sampai menahan nafasnya melihat Nafisa mendekati seekor buaya tidak ada takut-takutnya dia.

"Nggak papa kan mbak Jihan."

Jihan menggeleng lemah, "Tidak Nafisa ayo naik itu bahaya, mbak Jihan mohon naik ya." Bujuk Jihan.

"Nafis-" ucap Radit tertahan, sampai disana dia sudah disuguhkan pemandangan yang mengerikan.

Sejenak Radit tertegun, tapi akhirnya dia bersikap biasa saja. Berbeda dengan Jihan yang sudah kalang kabut sendiri.

"Nafisa ayo naik, mbak Jihan mohon, Nafisa." Panggil Jihan berulang kali.

Nafisa sama sekali tidak menghiraukan Jihan, dia tetap bermain bersama buaya itu. kedua netra Jihan sudah berkaca-kaca. Jihan Memejamkan sebentar kedua matanya maka air mata Jihan pasti akan membasahi pipinya.

"Nafisa, ples naik oke." ucap Jihan sudah terdengar sangat liri sekali, Jihan sudah tidak sanggup.

"Tenangkanlah dirimu Jihan, Nafisa tidak apa-apa, dia sudah biasa seperti itu." Radit yang tak tega melihat Jihan akhirnya bersuara.

Jihan berbalik menatap Radit yang berdiri disebelahnya, Jihan menggeleng lemah.

"Saya mohon pak Radit suruh Nafisa naik." Pintanya dengan suara gemetar.

Sungguh Jihan tak sedang mencari perhatian pada Radit, dia hanya tak sanggup melihat Nafisa bermain dengan seekor buanya, mungkin jika dengan Caca , Jihan masih membiarkan, karena mereka bersahabat sejak kecil. Radit yang tak tega melihat Jihan, akhirnya memanggil sang anak.

"Nafisa sini sayang kasihan mbak Jihan."

Nafisa sontak langsung melihat kearhan Jihan dan Nafisa dapat melihat jelas sekali jika mbak Jiahnya itu sedang mengkhawatirkan dirinya. Buru-buru Nafisa mendekati mbak Jihan, langsung saja dia memeluk Jihan.

"Mbak Jihan, jangan marah. Maaf tadi tidak mendengarkan mbak Jihan." Sesalnya.

Jihan menggeleng lemah, "Janji jangan lagi." Ucap Jihan gemetar.

"Janji, ya sudah ayo kita liat Zebar, kuda dan kelinci saja." Ajaknya.

"Ayo yah." Ajak Nafisa juga pada Radit.

Kini Nafisa menggandeng tangan Radit dan Jihan, Jihan belum sadar jika Nafisa bukan hanya menggandeng dirinya saja tapi Radit juga.

"Mbak Jihan sudah jangan takut lagi, sekarang Nafisa sudah tidak apa-apa, mumpung kita lagi jalan-jalan jadi ayo nikmati."

"Baiklah mbak Jihan tidak akan bersedih lagi."

"Nah gitu dong." Radit bahagia sekali melihat kedekatan Jihan dan Nafisa, senyum sedikit terukir dibibirnya.

1
Santy
Disini ku mulai binggung!

Adik ayqh ny di panggil kk
Ria Lita
nafisa kelewatan JD sebel dgn nafisa
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ilmara: makasih kak❤
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
jujur baca novel ini aku inget mantan yang selingkuh sama ponakan sendiri bahkan sampai dia hamil dan Alhamdulillah nya aku mengetahui ini sebelum sah jadi istri nya
Ilmara: semangat selalu kak ❤, tapi Alhamdulillah Allah memperlihatkan semuanya sebelum sah!
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍Luar biasa
Anonymous
keren
Suharti Soemardjo
Banyak pelajaran berharga
Gusmeiniar decy
Luar biasa
Fadhil
yaaa dit,piye tooo yooo
Fadhil
tooor tunjukan perselingkuhan Elsa doong
Fadhil
terus sayangi nafisah dan arahkan kejalaan yang lurus karena biar pun nafisah cerdas dia tetap anak -anak
Mei Mei
Luar biasa
Fadhil
bongkar tooor bahwa elsa cewek yang ggak bener
Fadhil
semangat yaa jihan
My atee
Luar biasa
Yani
Udah baca ceritanya bagus
Yani
Cerita yang bagus seru happy Ending 👍👍👍❤❤
Yani
Bahagia srlalu keluarga kecil Radit dan Jihan ❤❤❤😘😘😘
Yani
Aamiin...🤲
Yani
Waw...bayinya kembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!