Aku yang sudah memberikan hati ku pada mu, malah berujung pengkhianatan dari mu, Jangan kau pikir kematian ku adalah akhir dari segala nya.
Ingat!, dendam ini akan ku bawa hingga tuhan memberiku kesempatan kedua di kehidupan selanjutnya, by Queensany.
Perjuangan seorang gadis yang terlahir kembali membawa dendam masa lalu nya membawa ia hidup dengan tujuan hanya untuk membalaskan dendam membara di hati nya.
Cinta segitiga ikut mewarnai perjalanan nya, lelaki yang seharus nya ia bunuh malah menumbuhkan rasa cinta dalam hati nya.
Akankah balas dendam nya akan ia tuntaskan ataukah hati nya malah luluh dan dengan mudah melupakan dendam di kehidupan nya yang lalu?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pentin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24.
Siang itu Albert terlihat begitu gusar sembari terus mondar mandir di lorong rumah sakit.
Ia terus menyalahkan diri nya sendiri saat mengingat permainan nya malam itu di atas ranjang.
Walaupun ia tak pernah bisa mengingat ekspresi Mastany saat bercumbu dengan nya.
Tapi hari itu ia begitu ingat kalau permainan nya sudah kelewat batas.
"Bodoh!, entah apa yang merasuki ku semalam, kenapa aku tidak memikirkan ada bayi yang rentan di perut istri ku!," keluh Albert terus menyalahkan diri nya sendiri.
Ia sesekali menatap dan mencuri pandang ke arah pintu salah satu bilik rumah sakit.
Pasal nya di dalam sana ada Mastany yang tengah berjuang melahirkan sang buah hati.
"Harus nya anak ku tidak lahir prematur!," sentak Albert pada diri nya sendiri sembari tangan kekar nya berulang ulang kali memukuli tembok rumah sakit.
Sampai detik itu pun Albert tak pernah tahu usia sebenar nya kandungan Mastany.
Yang ia tahu hanyalah, bayi nya belum saat nya di lahir kan hari itu.
Tak berselang lama, suara tangis bayi begitu melengking terdengar di telinga Albert.
Membuat kecemasan Albert sedikit berkurang saat itu juga.
"Anak ku!," seru Albert begitu menunjukkan raut wajah bahagia nya kala itu.
Satu hal yang pasti di benak nya kini, tangisan itu membuktikan bahwa bayi nya telah lahir dengan selamat meskipun lahir dalam usia prematur.
Dan satu hal yang masih membuatnya sedikit risau, yaitu keadaan pasti dari wanita yang begitu ia cintai di dalam sana.
"Itu bukan anak mu Albert!, aku tekan kan sekali lagi, itu bukan anak mu!, melainkan anak ku!. Tapi melihat kebodohan mu itu nyata nya mendatangkan kesenangan tersendiri dalam diri ku ini," ucap Yekka menatap nya dari kejauhan.
Yekka ternyata juga sudah berada di sana sejak Mastany di kabar kan dilarikan ke rumah sakit.
Ia terus setia menunggu dan menyaksikan momen kelahiran sang anak ke dunia.
"Tapi aku masih penasaran, kenapa Mastany menghubungi ku subuh tadi?, apa dia sudah mengalami kontraksi saat itu?, maafkan aku jika itu memang benar Mastany," ucap Yekka begitu menyesal hanya karna tidak siap siaga untuk Mastany walaupun itu baru pernah terjadi sekali saja ia melewatkan panggilan telfon dari nya.
"Selamat tuan, istri tuan telah melahirkan seorang putra," ucap sang dokter saat diri nya keluar dari ruangan bersalin.
Kebahagiaan di raut wajah Albert begitu terlihat hingga ia tak bisa berkata kata lagi.
Dengan cepat ia segera menerobos ke dalam, ia begitu tak sabar melihat kedua orang yang begitu ia cintai.
"Ini putra nyonya, selamat sekali lagi," ucap seorang suster sembari meletakkan sang bayi di pelukan Mastany.
Dengan mata yang kian basah, Mastany terus menatap wajah bayi mungil nya itu.
Ia begitu tak menyangka akan kembali hidup untuk mendapatkan kesempatan yang tak pernah ia dapatkan di masa lalu.
Meskipun saat aku mati engkau menyeret ku ke neraka atas dosa dosa ku, aku tak akan menyesal karna itu semua, karna apa?, karna aku sudah sangat bahagia karna memiliki nya, batin Mastany perlahan menyeka air mata nya.
Perlahan tirai penutup ruangan nya di buka.
Senyum Mastany semakin merekah karna seseorang yang ia spesial kan akan datang menemui ia dan bayi nya.
Namun saat Albert lah yang ia lihat, seketika senyuman nya memudar dan kembali berwajah dingin dan sulit tersenyum seperti biasa nya.
"Hai sayang," seru Albert langsung meraih sang bayi dari dekapan Mastany.
Ia begitu terlihat bahagia hingga menjunjung sang bayi tinggi ke atas.
Seandainya kau tahu siapa ayah anak ku itu, batin Mastany sembari tersenyum licik menyaksikan kebodohan Albert yang bisa dengan mudah ia tipu hingga kini.
"Aku akan namai dia Carlos, bagaimana?, kau setuju kan?," seru Albert membuat Mastany begitu keberatan.
Yang berhak menamai nya ialah Yekka!, bukan kau!, batin Mastany kesal.
"Kita bicarakan itu nanti saja, aku masih begitu lemas sekarang ini," sahut Mastany membuat Albert sedikit tersinggung.
"Apa kau mau menolak keinginan ku lagi?, hem!," ucap Albert dengan wajah yang datar dan dingin.
Masih beberapa menit yang lalu ia mengatakan penyesalan dalam diri nya karna bersikap tak seharusnya pada Mastany hingga mengecam diri nya sendiri.
Namun kini, saat ia merasa kesal, ia lagi lagi lupa dengan apa yang ia ucapkan sendiri.
Dia makin membuatku kesal!, batin Mastany sudah siap meluapkan amarah terpendam nya.
Namun tiba tiba sang dokter masuk dan meminta Albert dan sang bayi datang ke ruangan nya demi melakukan pemeriksaan lanjutan pada bayi mereka yang baru lahir.
"Menyebalkan!," sentak Mastany saat ia telah benar benar sendirian di ruangan itu.
Lalu tiba tiba Yekka datang dan langsung membuat hati Mastany begitu senang.
"Kenapa kau baru datang sekarang?," seru Mastany langsung memeluk Yekka dengan erat nya.
"Aku sudah ada di sini sejak kau datang, tapi mau bagaimana lagi, Albert selalu di sisi mu setiap waktu," sahut Yekka sembari mencium punggung tangan Mastany.
Membuat Mastany secara tak langsung merasa dihargai karna telah berjuang melahirkan sang buah hati mereka ke dunia.
Berbeda dengan Albert sang suami, ia seolah olah hanya berambisi pada bayi nya bukan pada Mastany yang telah berjuang mati matian di ruang persalinan.
Walaupun pada dasar nya, ia tak pernah mengharapkan perjuangan nya di hargai oleh Albert.
"Kita memiliki putra yang begitu tampan Yekka," seru Mastany meluapkan kebahagiaan nya seketika itu juga.
"Aku tahu Mastany, aku juga begitu bahagia mendengar nya," seru Yekka membalas pelukan erat Mastany.
"Tapi aku begitu kesal karna Albert dengan sepihak mau menamai anak kita dengan seenak nya," keluh Mastany langsung cemberut seketika.
"Biarkan dia melakukan apapun yang dia inginkan Mastany, selagi kau dan bayi kita aman, nama nya bisa kita rubah nanti setelah rencana mu selesai, aku benar bukan?," ucap Yekka membuat hati Mastany kembali tenang.
"Kau benar," ucap Mastany seketika mengingat kembali akan nasib Pio.
Melihat kecemasan di raut wajah Mastany, Yekka langsung mengerti akan kerisauan dalam hati Mastany saat itu.
"Apa ada masalah?," tanya Yekka penasaran.
"Aku baru ingat, tadi malam Pio telah melahirkan," ucap Mastany sembari menggenggam erat tangan Yekka.
Merasa ada yang hal besar yang telah terjadi, Yekka langsung meminta Mastany menjelaskan secara detail masalah itu sebelum Albert kembali ke ruangan itu dan memergoki mereka.
Yekka begitu terkejut saat mendengar penjelasan dari Mastany.
Ada rasa takut juga tak tega saat mendengar penuturan Mastany saat itu.
"Jangan diam seperti itu Yekka, itu memang yang seharusnya terjadi bukan?," ucap Mastany mencoba menenangkan batin Yekka yang masih syok saat itu.
"T- tapi," ucap Yekka masih tak bisa berkata kata.
"Dengar Yekka!, kau harus temukan dia secepat nya, jangan sampai dia membongkar semua rencana kita di hadapan Albert," ucap Mastany berusaha memprovokasi Yekka agar tak mundur dari rencana mereka, apapun yang terjadi.
tapi apapun itu, ceritamu keren thor.