Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembunuh bayangan hitam
Tirai malam sudah diturunkan, kesunyian sudah melingkupi desa itu. Tidak terdapat lagi sedikitpun aktivitas dan bahkan bisikan kata-kata di antara siapapun di seluruh desa itu.
Hanya bunyi serangga malam yang terdengar dan lolongan serigala di kejauhan
Tidak ada satupun penduduk desa itu yang mendapatkan bocoran berita bahwa akan ada kelompok pembunuh yang akan menyatroni desa mereka malam itu.
Dalam bayang-bayang kegelapan tampak beberapa sosok tubuh muncul dari balik pepohonan dengan pedang yang terhunus di tangan masing-masing.
satu, dua, tiga........ dua puluh orang menampilkan diri sepenuhnya.
"Ayo ke sana".
Satu orang yang terlibat sebagai pemimpin mereka memimpin para pembunuh itu untuk menuju ke pintu gerbang desa.
Tidak ada satupun orang di sana, mereka tidak takut ketahuan karena yakin bahwa di desa itu tidak ada master yang berilmu tinggi, bagaimana mungkin desa yang berprofil rendah akan dapat membayar gaji master yang biasanya arogan dan menuntut bayaran batu roh yang sangat mahal.
Tetapi kesunyian itu membuat hati mereka sedikit gelisah, ada sesuatu firasat yang tidak bisa dijelaskan seolah-olah mereka menghadapi musuh yang sangat kuat. Bukankah itu tidak mungkin!
Bagaimanapun mereka pembunuh yang terampil dan sudah mengalami puluhan bahkan ratusan kali tugas yang mempertaruhkan nyawa tetapi mereka selalu sukses dengan korban yang sedikit di pihak mereka, apalagi cuma menghadapi empat pembelot yang mereka sudah tahu kemampuannya.
Hanya mereka sebagai sesama anggota organisasi bayangan hitam tidak mengerti mengapa rekan-rekan yang terkenal sangat militan ini berani mengkhianati organisasi kali ini. Keuntungan apa yang mereka dapatkan, mereka tidak berani percaya bahwa rekan-rekan mereka akan mendapatkan pembayaran yang begitu tinggi yang membuat mereka berani membuang nyawa karena organisasi tidak pernah akan melepaskan para pembelot dan mereka akan merasa lebih baik mati daripada hidup menanggung siksaan yang tidak akan dapat mereka bayangkan jika mereka jatuh ke tangan organisasi bayangan hitam ini.
Saat mereka bersama sudah tiba di pintu gerbang desa itu, majulah satu, dua, tiga, empat..... bukan empat tapi enam orang di hadapan mereka. Lima orang pria dan satu perempuan.
"Kamu......".
Pemimpin kelompok pembunuh itu terkejut saat melihat target yang harus mereka bunuh yang sudah hilang dari jangkauan radar mereka selama sebulan ini ada di antara ke enam orang itu.
Belum sempat dia mengatakan perkataan selanjutnya.
"Pindah"...
Dalam sekejap mata saja mereka semua sudah menghilang dari tempatnya dan dalam sekedipan mata juga mereka kembali berdiri dengan linglung di hadapan ke enam orang itu.
Andi menggosok matanya dan tidak mempercayai apa yang sedang berlaku di hadapannya, bagaimana orang-orang itu menghilang dan kemudian muncul kembali. Kemana mereka pergi tadi. Sekilas cahaya dingin berkilat di matanya tetapi hanya sekilas dan tidak ada yang sempat memperhatikannya, matanya kembali normal pada keadaannya semula.
"Berbaris rapi dan laporkan nama dan apa yang kalian mau lakukan di sini dan panggil aku Boss".
Perintah Joan kepada mereka. Mereka menundukkan kepala sejenak, mata mereka sejenak bercahaya dan para pembunuh itu mengatur dirinya dalam barisan sejajar menghadap Joan.
"Siap boss, kami regu dari pembunuh bayangan hitam ditugaskan dari cabang provinsi untuk menangkap dan membunuh para pembelot organisasi dan siapapun saksi yang melihat kami beraksi".
"Jadi dimana pembelot itu sekarang. Disini tidak ada pembelot, mereka adalah saudara -saudaramu dan kalian disini berkerja dibawah perintah ku".
Kata Joan sambil menunjukkan jarinya kepada empat pembunuh yang sudah bergabung dengannya sebelumnya.
"Mereka saudara mu dan kalian adalah warga desa ini. Mulai hari ini desa ini adalah tanah air kalian dan kalian akan hidup dan mati bersama tempat ini".
"Siap bossque, kita semua adalah saudara tersumpah ".
Kata mereka serempak.
"Ayo kesini, taruh tangan kalian untuk sepakat "
Joan memerintahkan mereka untuk berkeliling dan empat penjaga yang duluan mengerti jadi mereka lebih dahulu menaruh tangan mereka di tengah lingkaran itu dan yang lain mengikutinya, akhirnya tangan Andi dan Joan terakhir ditaruh dan sedikit ditekan kemudian mereka mengangkat dan melepaskan tangan mereka ke udara.
"Sepakat dan semangat ".
"Hip, hip hore".
Joan tidak mudah mengingat nama orang jadi dia memanggil nama mereka dengan penomoran:
Siji, Loro, Telu, Papat, Limo dan seterusnya....
Andi tertawa mendengar nama-nama mereka yang terdengar lucu di telinganya.
"Kenapa tertawa, aneh ya".
"Tidak, itu nama-nama yang bagus".
"Ya boss, nama kami yang baru sangat bagus, terimakasih boss".
"Oke, silahkan Siji bagikan tugas mereka dan tunjukkan mess tempat di mana mereka akan tinggal".
Joan memerintahkan penjaga pertama untuk membawa mereka ke mess para penjaga yang sudah disiapkan
Sebuah bangsal panjang dengan ranjang susun dengan perlengkapan sebuah lemari disampingnya untuk mereka tinggal.
Demikian lah desa itu mendapatkan tambahan warga baru keesokan harinya.
Pagi-pagi petugas administrasi membawa mereka dan mencatat nama, tanggal lahir, ukuran baju dan nomor sepatu sebab mereka akan mendapatkan jatah berapa potong setelan baju seragam dan sepatu setiap tahunnya.
Mereka menjadi sangat terkesan dengan pengaturan yang mereka lihat apalagi saat mereka melihat rutinitas sehari-hari dan penataan desa itu yang luar biasa bahkan lebih baik dari penataan kota provinsi.
Organisasi pembunuh bayaran Bayangan hitam kembali terkejut saat mendapati tidak ada satupun dari orang yang mereka utus kembali ke markas.
Pimpinan mereka kembali mengirim kelompok orang yang lebih besar tetapi setelah tiga gelombang pengiriman yang melibatkan lebih dari 150 orang personil dan tidak ada satupun dari mereka yang kembali.
Akhirnya dengan berat hati mereka tidak lagi mengirim orang ke desa Genteng karena bahkan setiap mata-mata yang mereka kirimkan, juga tidak ada yang kembali.
Pimpinan provinsi mengirim berita kehilangan ratusan personil pembunuh itu ke kantor pusat di Ibukota dan menerima balasan perintah, untuk sementara meninggalkan urusan itu karena mereka tidak mau lagi kehilangan personil yang sudah mereka berdayakan dan kembangkan bukan hanya dengan waktu tapi juga dengan konsumsi dana yang sangat besar.
Para pimpinan organisasi pusat sungguh sangat tidak ingin mempercayai berita yang mereka dengar. Terkini, bahkan mereka mengirim wakil ketua dari organisasi bayangan hitam yang sangat terkenal di dunia persilatan dan berilmu sangat tinggi. Bahkan orang ini pun hilang juga.
Aneh, apa yang sedang terjadi. Pimpinan pusat dari organisasi bayangan hitam menjadi pusing karena mereka kehilangan lebih dari tiga ratus personil dalam satu bulan saja.
Tidak ada kabar dan berita.
Masak tiga ratus orang menghilang bersama-sama.
Bukan hanya tidak ada satupun mayat yang diketemukan bahkan satu potong berita pun tidak mereka dengar.
Hanya penduduk desa yang kembali melihat bahwa warga desa itu kembali bertambah dan mess penjaga diperbesar bahkan juga bertambah dengan bangunan bangsal baru karena sekitar seratus pembunuh itu berjenis kelamin perempuan sehingga mereka harus membuat bangsal baru yang terpisah.
"
menyala kaltim kuuhhh😁😁😁😁😘😘😘😘