felix bramasta seorang anak muda yang tampan tidak terlalu banyak bicara dan yang paling menonjol darinya dia adalah seorang petarung tangan kosong dan ahli dalam senjata.
bunga vasillia igor seorang gadis cantik, tapi terkenal cuek dia dari keturunan kaya raya. semua mengenalnya karena dia lahir di keluarga igor yang mana merupakan keluarga terkaya di negaranya.
hingga pada akhirnya keduanya di pertemukan, mereka menjadi tuan dan pelayan. banyak keseruan kelucuan, kebucinan, dan ketegangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
angkasa grup.
di rumah sakit bunga sudah berada di sana hari itu sudah siang bunga ke rumah sakit setelah selesai kelas di Universitas nya.
" aku sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya hanya saja masih sulit untuk bergerak bebas. " ujar safira.
" ya sudah jika seperti itu kamu lakukan perawatan sampai benar benar pulih. " balas bunga dengan ramah.
" tapi aku tidak memiliki uang untuk membayar semua ini aku ingin pulang saja. " ujar fira.
" tak perlu pikirkan masalah uang yang utama kamu pulihkan dirimu dahulu saja. " ujar bunga.
" baik lah jika aku sudah memiliki pekerjaan yang baik aku akan membayar semua ini agar aku tidak memiliki hutang. " ujar fira.
" fira jika pekerjaan kamu bisa bekerja pada ku saja kamu bekerja bersama adel bagai mana. " bunga.
" tapi apa yang bisa aku kerjakan aku hanya lulusan s 1 di jaman sekarang yang sudah tidak ada nilainya mungkin jika di kantor aku hanya akan menjadi OB. " ujar fira pesimis.
" itu tidak masalah....
sekarang lebih baik kamu lekaslah pulih saja, selebihnya jangan kamu pikirkan. " ujar bunga.
" em.....
kamu baik bunga. " fira.
" jangan membuatku besar telinga dengan pujianmu. " bunga.
" tapi kamu memang baik.
Tuhan begitu adil DIA. menjauh kamu dari lelaki seperti alfin dan Tuhan juga baik aku bisa di pertemukan denganmu yang sangat baik. " safira.
" lupakan itu.....
aku saat ini harus pulang jadi kamu akan sendiri dahulu sampai adel kembali. apa kamu tak apa jika sendiri. " bunga.
" tak masalah...
aku sudah begitu baik jadi tak perlu khawatirkan aku. " fira.
" bagus....
dokter menyarankan untuk selalu menemani orang yang kasusnya sama seperti dirimu karena jika mereka sendiri terkadang mereka akan sering melakukan hal hal nekat yang membahayakan diri mereka. " bunga
" tenang saja bunga aku tidak akan melakukannya, aku masih memikirkan ibu dan adikku saat ini. " fira.
" ya sudah....
aku percaya padamu fira.
sekarang istirahat lah saja karena aku memang harus pergi sekarang. " bunga.
" pergilah....
hati - hati.... " fira.
" em..... "
setelah itu bunga pun pergi dari sana bram juga segera mengikutinya.
di mobil.
" apa kita langsung pulang nona. " tanya bram
" tidak aku masih harus pergi ke ANGKASA GRUP. ada yang perlu aku wawancara dari pimpinannya untuk materi ku nantinya. "
" maksud nona ANGKASA GRUP yang bergerak dalam pengadaan batu batu mulia untuk bahan perhiasan itu. " tanya bram.
" ya kau rupanya banyak tau... aku rasa papa tidak salah memilihmu. " ujar bunga.
" nona aku sarankan jangan ANGKASA GRUP masih banyak yang lainnya dan kualitas barangnya pun tidak kalah. " jelas bram.
" ya aku tau itu tapi aku sudah mendapatkan itu dari dosenku karena setiap orang sudah mendapatkan bagian masing masing. tapi apa alasanmu memintaku untuk tidak melanjutkan ini. " bunga.
" bukan apa apa nona, ini hanya kabar burung saja bahwa mereka juga memiliki bisnis ilegal. " jelas bram.
" sudah itu juga tidak benar kan jadi kita ke sana saja. " ujar bunga sudah membulatkan keputusannya.
" baik lah nona. " ujar bram.
bram memang tau apa itu ANGKASA GRUP. mereka hanya berkedok dalam penjualan batu batu mulia. tapi mereka juga memliki bisnis lainnya yang ilegal. yaitu seperti penculikan gadis gadis remaja untuk di jual ke negara lain dan juga mereka memiliki bisnis besar berupa narkoba. bram juga sudah beberapa kali berurusan dengan orang orang angkasa grup tapi tidak pernah berurusan dengan bos atau pimpinan langsung dari angkasa grup.
di angkasa grup.
" tuan kita akan kedatangan seseorang dari Universitas kota. " ujar sang asisten.
" apa dia seorang wanita. " tanya si tuan dari angkasa grup.
" benar tuan dia seorang wanita aku sudah mendapatkan foto dan juga nama dari orang ini.
silahkan tuan... " ujar sang asisten.
" bagus pekerjaanmu memang selalu sempurna aku suka itu. " ujar si tuan.
" *oh.... wanita yang sangat cantik ini aka sangat bernilai mahal bagi kita pasti para serigala tua itu akan berebut untuk mendapatkan dia. tapi sebelum itu aku akan melakukannya dulu selepas itu aju kan menjualnya hahahaha......
bunga.... ya bunga..... segeralah datang pada ayah sayang.... ayah sudah tidak sabar melihatmu yang sesungguhnya. " ujar si tuan berbicara sendiri*.
" pergi dan sambut kedatangan dia dengan baik dan segeralah bawa cepat padaku. pastikan dia tidak tergores atau nyawamu akan hilang. " ujar si tuan pada sang asisten.
" baik tuan....serahkan semua padaku akan ku pastikan tuan menerima dia dengan utuh tanpa goresan. " asisten.
" bagus.... " si tuan.
di tempat parkir di dalam mobil.
" tunggu nona. " ujar bram.
" ada apa lagi bram. " ujar bunga.
" ini nona bawa ini. " ujar bram menyerahkan barang.
" bolpoin....
apa maksudmu bram aku sudah memiliki bolpoin ku sendiri jadi tidak perlu. " ujar bungan menolak.
" tunggu nona. ini bukan sekedar bolpoin ini merupakan penanda lokasi dan juga jika nona merasa situasi sudah tidak sesuai lagi nona cukup menekan bolpoin ini dua kali aku akan segera datang. " ujar bram.
" kenapa kamu tidak ikut saja kedalam daripada memberikan bolpoin ini pada ku. " ujar bunga. masih tidak menerima bolpoin itu
" aku yakin itu tidak akan bisa nona. jadi bawalah ini nona lagipula ini hanya sekedar bolpoin saja dan ini juga ringan. " ujar bram.
" hah.... kau ini ada ada saja. " ujar bunga kemudian mengambil bolpoin nyan sedikit melihat sejenak dan tidak menemukan sesuatu yang luar biasa dari bolpoin itu.
" hanya sekedar berjaga jaga saja nona. " ujar bram kemudian segera keluar membukakan pintu untuk bunga.
bunga dan bram kini sudah berjalan kearah pintu masuk tampak di sana sudah berdiri seorang yang tampak menunggu sesuatu.
" nona bunga bukan. " ujar orang itu.
" ya...." ujar bunga masih ragu untuk menerima jabatan tangan dari orang itu.
" oh maaf perkenalkan aku asisten dari tuan pemilik perusahaan ini namaku daren. " ujar orang itu memperkenalkan diri.
" oh... apa pimpinan ada di tempat. " tanya bunga.
" ada...
pihak universitas sudah memberitahu kami jika akan ada mahasiswa nya yang akan datang untuk mewawancarai pimpinan perusahaan ini. " jelas daren.
" syukurlah...
jadi apa bisa aku segera bertemu dengan pimpinan. " bunga.
" tentu saja mari saya antar nona bunga ke tempatnya. " ujar daren dengan ramah.
" maaf harus merepotkan. "
" tidak repot ayo. "
bunga dan bram segera mengikuti daren memasuki perusahaan itu. tampak di dalam begitu sepi hanya beberapa orang saja yang terlihat. bunga berfikir mungkin mereka sedang jam istirahat. setelah itu mereka akan memasuki sebuah lift di depan lift sudah ada dua orang yang sepertinya merupakan penjaga. daren memberikan sebuah kode pada dua orang itu.
pintu segera terbuka daren segera memasuki lift di ikuti bunga kemudian saat bram akan masuk juga dia di halangi oleh dua penjaga.
" maaf tuan hanya satu tamu yang bisa menemui pimpinan" ujar penjaga.
" tak bisakah dia ikut. " tanya bunga.
" sebelumnya saya minta maaf nona ini sudah aturan dari pimpinan jadi tidak bisa. " ujar daren begitu ramah.
" em...
baiklah.....
bram tunggulah aku tidak akan lama. " ujar bunga.
" tapi nona. " bram.
" sudah tenang dan tunggu saja ujar bunga. " segera saja pintu lift ter tutup.
" mari silahkan untuk duduk di sini terlebih dahulu untuk menunggu. " ujar penjaga. mengarahkan bram pada sebuah kursi di samping pintu lift yang sepertinya sudah di sesi akan untuk menunggu.
bram ikut saja tidak banyak bicara dan setibanya bram segera duduk saja tapi aneh dua orang itu tidak pergi mereka malah berjaga di dekat bram.