Medicinal Spirit

Su Luxie dan Merlyn sudah bersiap untuk meninggalkan istana. Mereka kembali mengenakan jubah mereka beserta topeng milik mereka. Kini mereka berdua sedang berjalan dikoridor dengan ditemani oleh ke-5 pelayan tadi.

Ke-5 pelayan itu dengan setia mengikuti langkah Su Luxie dan Merlyn yang sedang berjalan dibelakang mereka.

"Kenapa kita harus mengikuti mereka?!" Bisik salah satu pelayan yang berada paling belakang antara barisan.

"Shutt! Kaisar sudah berpesan pada kita, bahwa kita harus melayani tamu-tamu ini semaksimal mungkin. Jangan banyak mengeluh!" Jawab pelayan yang ada didepan pelayan yang sedang bertanya tadi dengan berbisik dan melirik sedikit kearah Su Luxie.

"Tapi, siapa mereka?" ucapnya masih terus bertanya.

"Aku tidak tahu, berhentilah bertanya!" Jawab pelayan yang ada didepannya secara ketus dan kemudian menatap kearah depan.

Mereka berhenti berbisik dan memilih untuk diam sambil mengikuti langkah Su Luxie dan Merlyn beranjak.

Jika bertanya apakah Su Luxie dan Merlyn mendengar suara bisikan dari pelayan-pelayan itu jawabannya adalah, iya.

Bahkan Su Luxie bisa mendengar dengan sangat jelas dari intonasi berbicara kedua pelayan tersebut. Namun lagi-lagi dirinya tidak ingin ambil pusing dan lebih memilih untuk diam sambil berjalan kearah luar istana Xiao.

...****************...

...Ruangan pribadi kaisar...

Dengan memegang secarik kertas ditangannya, kaisar menunjukkan ekspresi wajah yang kebingungan. Entah apa yang sedang dia pikirkan sehingga membuat ekspresi kebingungan seperti itu.

Isi surat.

...Panjang umur kaisar, panjang umur dan diberkati....

...Sebelumnya aku ingin mengucapkan maaf karena harus meninggalkan istana tanpa memberi hormat terlebih dahulu padamu....

...Aku juga ingin mengucapkan terima kasih karena kau sudah mengurusku dengan sangat baik, sebagai tuan rumah....

...Sekarang kembali pada permasalahan inti, jika berkenan bisakah kau tetap rahasiakan wajahku dan keberadaan ku yang baru saja pulang dari istana kekaisaran....

...Aku memiliki alasan kusus untuk itu, jadi aku harap yang mulia bisa bekerja sama dengan rakyat mu ini....

...Jika kau sangat penasaran siapa diriku yang sebenarnya, aku akan memberi identitas ku padamu. Aku adalah anggota keluarga Su yang bernama Su Luxie....

...Aku harap rasa penasaranmu terhenti disitu saja. Dan aku juga berharap kau juga merahasiakan tentang identitas ku ini....

...Panggillah aku jika kau membutuhkan sesuatu, aku akan datang menolongmu....

...Sampai disini saja. Semoga kau bahagia dan sehat selalu....

^^^Su Luxie^^^

Begitulah isi dari surat tersebut. Kaisar hanya bisa diam sambil berbisik didalam hati.

"Su Luxie? Keluarga Su?" Benaknya seperti sedang berpikir pada sesuatu

"Dengan membocorkan identitas mu, secara tidak langsung kau sedang meminta dukungan dari ku, kan? Gadis ini sangat licik. Aku suka sifat gadis ini." Lanjutnya berbisik dalam hati sambil mengulum senyumnya.

Setelah membaca isi dari surat itu, diapun mulai mendekatkan kertas itu pada sebuah lilin yang sedang menyala. Perlahan-lahan, lembar surat itu termakan oleh api dan terjatuh dilantai. Kaisar hanya bisa meratapi surat yang sedang terbakar dilahap oleh api tersebut.

...****************...

Diperjalanan, Su Luxie dan Merlyn sedang menaiki kereta kuda yang akan membawa mereka kembali pada kediaman Su.

Mereka sudah jelas melepas semua atribut jubah dan topeng mereka, mengingat jika mereka akan pulang dengan identitas sebagai keluarga Su dan pelayan.

"Nona, baru saja kita memenangkan pelelangan sebuah kasino yang terletak di pusat kota. Apakah nona ingin menggunakan nya sekarang?" Tanya Merlyn membuka obrolan.

Su Luxie melirik pada Merlyn lalu menjawab "Tidak usah. Jual saja pada bangsawan yang berdebat denganmu waktu itu, aku pikir dia sangat menginginkan kasino itu." Jawab Su Luxie.

"?"

"Tapi... bukankah nona yang menyuruh untuk memenangkan lelang itu, jadi ku pikir nona ingin..." Merlyn terlihat kebingungan. Dia melihat Su Luxie dengan wajahnya yang datar. Yah mau seperti apapun kondisi hati Merlyn, mimik wajahnya akan selalu datar seperti sebuah kanebo.

"Aku berubah pikiran. Setelah dipikir-pikir membuka sebuah kasino hanya akan membuat kerugian pada kita. Kasino tidak terlalu legal dikekaisaran Xiao. Aku tidak ingin mengambil resiko." Jawab Su Luxie.

Yah, memang benar jika kasino tidak terlalu legal di kekaisaran Xiao ini. Kasino biasanya tempat untuk orang berjudi dan bermabuk-mabukkan.

Banyak sekali para rakyat biasa yang datang kesana dengan harapan untuk memperoleh sebuah keuntungan. Namun, mereka tidak tahu akal licik yang dimainkan oleh para bangsawan. Alih-alih mendapatkan keuntungan mereka malah mendapatkan kerugian. Bukannya untung malah buntung! Seperti itulah kata pepatah.

Merlyn diam sejenak sambil memikirkan alasan mengapa Su Luxie tiba-tiba tidak menginginkan kasino itu. Dia sangat memahami, pantang bagi Su Luxie untuk melakukan sebuah usaha yang sangat beresiko baginya.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Tanya Merlyn.

"Tidak ada. Kita hanya akan fokus pada bisnis yang sedang dijalani saat ini." Jawab Su Luxie.

"Apakah nona tidak ingin menjadi investor pada kasino itu?" Tanya Merlyn masih dengan ekspresi bingungnya.

"Untuk apa melakukan investasi ke sebuah usaha yang akan bangkrut?!" Kata Su Luxie sedikit kesal pada Merlyn yang masih tetap saja tidak paham dengan urusan sekecil itu.

"...yah, kau benar." Sahut Merlyn yang sudah mulai mengerti arah pembicaraan Su Luxie.

"Oh, benar juga. Aku akan membuka klinik obat atas nama Medicinal spirit. Tolong beli sebuah kios. Setelah dipikir-pikir, membantu orang dengan status ku sebagai medicinal spirit akan sangat bagus, bukan?" Katanya dengan ekspresi senang.

"!"

"...nona, aku rasa, Parmacy Gu tidak akan menyetujui rencana mu ini." Sahut Merlyn setelah mendengar rencana Su Luxie yang akan membuka klinik obat atas nama Medicinal spirit yang sudah menggemparkan kekaisaran Xiao baru-baru ini.

"Tenang saja, dia pasti setuju. Aku jamin padamu." Kata Su Luxie dengan tertawaan nya yang begitu garing.

"Baiklah. Aku akan mencari kios untukmu."

"Tapi nona, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan."

"?"

Su Luxie memiringkan kepalanya karena bingung pada sesuatu yang akan ditanyakan oelh Merlyn.

"Apa?" Kata Su Luxie.

"Kau sudah memiliki kekuasaan, bahkan kau bisa mendominasi kekaisaran Xiao, tapi mengapa kau memutuskan untuk tetap dian di kediaman Su? Mereka... mereka sudah memperlakukan dirimu selayaknya seorang pelayan, mereka memandang rendah keluarga kecilmu, jadi..." Merlyn berbicara dengan menunduk. Terlihat sebuah kesedihan kedua netra hijau miliknya.

"Permainan baru akan dimulai, Merlyn. Tidak perlu terburu-buru. Kau hanya perlu menikmati setiap pergerakan yang telah aku siap kan sejak lama." Jawab Su Luxie dengan senyum tipisnya dia berkata seolah-olah sudah menyiapkan sebuah rencana yang sangat matang.

"?"

"Re, rencana?"

"Yah... nanti kau akan tahu, apa yang akan terjadi pada babi-babi yang begitu serakah itu!" Gumam Su Luxie.

"Jadi Merlyn, mari makan bapao dengan ku."

"Bapao?"

^^^To be continued_^^^