Memendam rasa dalam diam pada sahabat masa kecil. Cinta yang bertepuk sebelah tangan, Rachel mencintai Farel sejak kecil. Tapi Farel tidak mencintai Rachel dan menganggap Rachel hanya sebagai sahabat aja.
Yuk Bagaimana Kisah cinta mereka, Apakah status Sahabat bisa menjadi seorang kekasih? Sedangkan Ada Luna yang hadir di tengah-tengah mereka, dan Farel mencintai Luna.
Akankah Rachel mendapatkan cinta Farel?
Jangan Lupa Like Comment setelah membaca yah 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
"Eh eh apa?, kenapa kalian saling kode-kode an begitu? Awas yah macam-macam.
Bastian tiba-tiba menggendong ala bridel style dan membawa nya keluar kamar.
"TIANNNN."
Sambil tertawa puas, Dypta, Farel dan juga Rendy mengikuti Rachel dan Bastian menuju samping rumah. Tak lupa Rendy mengambil kamera yang sudah ada di tas nya, lalu mengalungkannya di leher.
Rachel terus memberontak dalam gendongan Bastian,
"Tian turunin gue!."
"Bentar lagi."
"Bentar lagi apa?."
Begitu sampai di samping rumah dan kolam renang, Rachel membulatkan matanya.
"Jangan bilang lo mau...?
Byur.
Bastian meloncat ke dalam.air bersamaan dengan Rachel yang ada di gendongannya. Farel dan Rendy melepas kaos nya lalu loncat ke dalam air. Sedangkan Dypta tanpa melepas kaos langsung loncat saja.
"Tian, awas yah lo!."
Bastian tertawa dan Rachel mengejar nya. Begitu juga dengan Dypta, Farel dan Rendy yang ikut tertawa.
Saat Rachel berenang ingin mengejar Bastian, Farel dengan jail mencipratkan air ke arah nya. Rachel berhenti berenang dan mencipratkan air lebih Farel.
"Gue tim Rachel." Dypta berdiri di samping Rachel dan mencipratkan air lebih banyak kepada Farel.
Rachel tertawa melihat Farel gelagapan. Namun tak lama tawa nya terhenti saat Bastian mencipratkan air ke wajahnya sampai air masuk ke dalam mulutnya.
"Hahaaa." Bastian tertawa.
"Tian awas lo yah!." Rachel balik mencipratkam air pada sepupu nakal nya itu.
Sekarang mereka berempat heboh saling mencipratkan air, sementara dari kejauhan Rendy memotret mereka. Selain travelling hobi Rendy adalah fotografi. Dia suka mengabadikan apapun dalam foto. Rasanya sangat menyenangkan saat beberapa tahun lagi masa lalu sambil melihat-lihat
foto.
Dan mengenai keberadaan mereka di sini. Semalam setelah Rachel menelpon dengan suara serak, lau tiba-tiba mengakhiri panggilan, perasaan Rendy tidak enak. Tanpa pikir panjang Rendy langsung melajukan mobil dari Bogor ke Jakarta.
Rendy tiba di rumah Rachel pukul jam 02.00 malam dan ternyata Rachel sudah tidur. Itupun dia ketahui dari Farel dan ternyata Farel sudah lebih dulu ada di rumah Rachel.
Farel tahu Rachel menelpon nya dari Luna. Sepulang dari resepsi pernikahan jam 11.00 malam Farel lanjut chatingan dengan Luna sampai jam 01.00 malam. Mengobrol banyak hal, sampai Luna ingat dan memberitahu Farel kalau Rachel menelpon nya.
Setelah Farel mengakhiri chatingannya dengan Luna dan menelpon balik Rachel, tapi tidak di angkat. Lalu Farel menelpon Paman Sam dan Paman Sam bilang kalau Rachel sedang sedih. Tapi Paman Sam tidak memberitahu kronologis kenapa Rachel sedih karena itu bukan ranahnya. Tanpa menunggu lama Farel pun langsung meluncur ke rumah Rachel.
Sesampainya di rumah Rachel dan atas izin Paman Sam dan di temani beliau juga Farel membuka kamar Rachel yang pintunya tidak di kunci.
Tak lama setelah kedatangan Rarel dan Rendy, Bastian dan Dypta pun muncul. Bastian menyetir dari Bandung ke Jakarta dan wajahnya tampak lelah. Begitu juga dengan Dypta yang juga tampak lelah setelah begadang menyelesaikan design nya.
Sekitar jam 02.00 malam, Dypta baru saja selesai dan menyelesaikan data ponsel nya, ternyata ada misalnya dari Rachel. Dypta menelpon balik tapi tidak di angkat. Lalu ada telepon dari Bastian yang menanyakan keadaan Rachel, Dypta jelas tidak tahu. Tapi karena seperti Gawat. Dypta bergegas ke rumah Rachel.
Setelah mereka berempat berkumpul, mereka memutuskan untuk tidur di kamar Rachel do karpet bulu.
"Ren, sambil pose gitu!."
Bastian, Farel dan Dypta berenang mendekat ke arah Rachel.
"Rendy juga ikut foto dong!." Ajak Rachel.
Rendy tersenyum, senang Rachel mengingat ya.
"Rendy sini!." Rachel melambaikan tangan pada Rendy.
"Aku datang yayang."
Rendy berenang mendekat teman-temannya, kamera nya tahan air jadi tidak masalah jika terkena air. Mereka pun mencari posisi yang bagus untuk berfoto. Intinya Rachel berada di tengah-tengah sementara cowok-cowok berada di kanan-kiri Rachel. Tapi mereka protes dan berdebat cukup lama siapa yang berdiri tepat di samping Rachel.
"Oke, cukup jangan berdebat terus biar adil gantian aja deh. Sekarang posisinya aku, Farel, Bastian dan Rendy."
"Setuju!." seru Farel dan Rendy bersamaan membuat Farel dan Dypta berdecak kesal.
"Ya ampun Farel, Dypta nanti juga gantian." ucap Rachel gemas.
Setelah di tegur, Farel dan Dypta meringis bersamaan karena posisi Farel yang ada di pinggir. Jadi Farel pun yang memegang kamera, dan mengambil beberapa foto selfie
dengan kamera depan. Selanjutnya mereka berfoto dengan berbagai posisi. Mereka berfoto sampai tidak sadar sudah mengambil lebih dari 20 lebih foto selfie.
"Oke, udah cukup. Udahan dingin!." Ajak Rachel sambil berenang ketepian juga yang lainnya mengikuti Rachel.
Farel dengan jail nya mengacak-ngacak rambut Rachel.
"FAREL."
Farel terkekeh.
Saat sampai di teras, Ayuma sudah menunggu mereka.
"Kalian nakal yah! menculik anak Tante dan melemparkan nya ke dalam kolam."
Keempat pemuda itu tertawa. Sementara Rachel menganguk setuju membenarkan ucapan Mamahnya.
Namun Ayuma hanya bercanda, dalam hati Ayuma sangat berterima kasih kepada mereka yang sudah datang menemani putrinya yang sedang terpuruk.
"Eh bentar-bentar" Rendy tiba-tiba berbicara dengan ekspresi bingung. "Gue nggak bawa baju ganti terus ganti nya pakai apa?."
Baru setelah mendengar pernyataan Rendy itu, Dypta, Farel dan Bastian menyadari mereka tidak membawa baju ganti.
"Pakai daun pisang aja." celetuk Rachel.
"Ya masa di bungkus pisang dong?, jadi lontong dong." Sahut Rendy lagi membuat para cowok malu sementara Rachel dan Ayuma tertawa.
"Tenang saja Tante sudah menyiapkan baju untuk kalian."
Ayuma menoleh ke dalam rumah, tak lama seorang pembantu membawakan empat paperbag.
"Di dalam paperbag ini sudah lengkap baju ganti untuk kalian., semoga suka yah!."
"Suka kok Tante, lebih suka lagi kalau anak Tante yang mandiin aku." Rendy meringis sambil menarik turunkan alis pada Rachel.
"Mama jewer Rendy, anak gadis Mamah terus di godain terus." ucap Rachel mengadu pada Mamahnya.
Belum sempat Ayuma menjawab, Farel, Dypta, Bastian sudah memberi hadiah jitakan manis di kepala Rendy.
"Ya udah kalian ganti baju dulu, Tante mau buat sarapan dan kita sarapan bersama."
"Oke Tante." Jawab mereka serempak. Lalu bergegas ke kamar yang di tunjukkan oleh oleh dua pembantu Ayuma.
Sekarang di teras belakang itu hanya ada Rachel dan Ayuma. Ayuma mengambil handuk yang sudah di siapkan untuk putrinya di kursi samping. Lalu Ayuma menyilangkan handuk itu dari punggung sampai ke depan tubuh Rachel, lalu mengambil handuk lain untuk mengusap rambut basah Rachel.
"Sekarang masih sedih?."
Rachel menggeleng, " Enggak Mah. Aku nggak sedih lagi, bahkan rasanya pagi ini menjadi pagi yang cerah dalam bulan ini" Rachel tersenyum dan memandang wajah mamahnya yang juga menyunggingkan senyumnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
seruuu habiz
Romantisnya kurang greget thorr
trs juga masih pengen kelanjutn crita dari Tian-Rani Rana pasti seruu Dypta sma Rendi juga Kasih Jodohlah thorr
giliran dia yg dsakiti mrasa jd korban paling sadis,
giliran nyakitin org lain, mah biasa" aja